Penyuluhan Keputusan
Penyuluhan Keputusan
OLEH:
BIRO HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KPU RI
DASAR HUKUM PENYUSUNAN KEPUTUSAN
Regeling (mengatur)
JENIS/SIFAT
Beschikking (menetapkan)
SISTEMATIKA PENYUSUNAN KEPUTUSAN
• Jika Dibutuhkan
5.
LAMPIRAN
JENIS DAN UKURAN HURUF, JARAK SPASI,
BATAS TEPI, DAN KATA PENYAMBUNG
3
Penentuan Batas/Ruang Tepi
Demi keserasian dan kerapian (estetika) dalam penyusunan Keputusan KPU, diatur supaya
tidak seluruh permukaan kertas digunakan secara penuh. Oleh karena itu, perlu ditetapkan
batas antara tepi kertas dan naskah, baik pada tepi atas, kanan, bawah, maupun pada tepi
kiri sehingga terdapat ruang yang dibiarkan kosong. Penentuan ruang tepi dilakukan
berdasarkan ukuran yang terdapat pada peralatan yang digunakan untuk membuat Naskah
Dinas, yaitu:
a. ruang tepi atas : 8 cm untuk halaman 1 dan 3 cm untuk halaman 2 dan seterusnya
b. ruang tepi bawah: sekurang-kurangnya 3 cm dari tepi bawah kertas;
c. ruang tepi kiri: sekurang-kurangnya 3 cm dari tepi kiri kertas; dan
d. ruang tepi kanan: sekurang-kurangnya 2,5 cm dari tepi kanan kertas.
e. Seluruh line spacing yang digunakan 1,5 (satu koma lima) dengan spasi: Before : 0 pt
After : 0 pt
f. Jenis kertas yang digunakan adalah F4 (folio), ukuran 8,5 x 13 inci.
Catatan:
Dalam pelaksanaannya, penentuan ruang tepi seperti tersebut di atas bersifat fleksibel,
disesuaikan dengan banyak atau tidaknya isi suatu Naskah Dinas. Penentuan ruang tepi
(termasuk juga jarak spasi dalam paragraf) hendaknya memerhatikan aspek keserasian
dan estetika.
LANJUTAN . . .
4. Nomor Halaman
Nomor halaman Naskah Dinas ditulis dengan menggunakan nomor urut angka Arab
dan dicantumkan secara simetris di tengah atas dengan membubuhkan tanda
hubung (-) sebelum dan setelah nomor, kecuali halaman pertama Naskah Dinas
yang menggunakan kop Naskah Dinas tidak perlu mencantumkan nomor halaman.
5. Kata Penyambung
a. Kata penyambung adalah kata yang digunakan sebagai tanda bahwa teks
masih berlanjut pada halaman berikutnya
b. Fungsi: menghindari halaman yang terselip, atau ditambahkan secara
tidak sah.
TATA CARA PENULISAN
1. JUDUL
a. memuat kata “Keputusan Komisi Pemilihan Umum . . . (disesuaikan dengan wilayah
kerjanya)”, nomor dan tahun penetapan, kata penghubung “tentang” serta nama
Keputusan.
b. judul ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang diletakkan di tengah margin, tanpa
diakhiri tanda baca.
2. PEMBUKAAN
Pembukaan keputusan terdiri dari hal-hal sebagai berikut:
a. nama jabatan pejabat yang menetapkan Keputusan ditulis seluruhnya dengan
huruf kapital yang diletakkan di tengah margin dan diakhiri dengan tanda baca
koma (,);
2. PEMBUKAAN LANJUTAN . . .
Pembukaan keputusan terdiri dari hal-hal sebagai berikut:
c. Dasar Hukum Mengingat
1) Dasar hukum diawali dengan kata “Mengingat” dan memuat dasar
kewenangan pembuatan Keputusan;
2) Peraturan perundang-undangan yang digunakan sebagai dasar hukum
hanya peraturan perundang-undangan yang tingkatannya sama atau lebih
tinggi;
3) Jika jumlah peraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar hukum
lebih dari satu, urutan pencantuman perlu memerhatikan tata urutan
peraturan perundang-undangan dan jika tingkatannya sama disusun
secara kronologis berdasarkan saat pengundangan atau penetapannya;
4) Undang-Undang, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden perlu dilengkapi dengan
pencantuman Lembaran Negara Republik Indonesia dan Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia yang diletakkan di antara tanda
kurung.
LANJUTAN . . .
CONTOH PENULISAN DASAR HUKUM MENGINGAT :
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 47 PRP Tahun 1960 tentang Pembentukan Daerah Tingkat
I Sulawesi Utara-Tengah dan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan-Tenggara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 7) menjadi Undang-
Undang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 1964,Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2687 Tahun 1964);
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Walikota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5588) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5678);
4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja
Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010;
5. dst .... ;
LANJUTAN . . .
2. PEMBUKAAN LANJUTAN . . .
Pembukaan keputusan terdiri dari hal-hal sebagai berikut:
d. Dasar Hukum Memerhatikan
1) Apabila terdapat dasar hukum yang terkait dan relevan dengan materi
Keputusan yang bukan berupa Peraturan dan Keputusan dapat dimasukkan
pada bagian dasar hukum Memerhatikan.
2) Contoh dasar hukum yang terkait seperti Hasil Rapat Pleno, Hasil Rapat
Bersama, Berita Acara, Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding),
Perjanjian Kerja Sama, Surat Edaran atau NPHD.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI
UTARA TENTANG PENETAPAN PASANGAN CALON DALAM
PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI
SULAWESI UTARA TAHUN 2015.
LANJUTAN . . .
3. BATANG TUBUH
Bagian batang tubuh Keputusan memuat isi kebijakan yang ditetapkan
dicantumkan setelah kata “Menetapkan”. Isi Keputusan diuraikan dengan
bilangan bertingkat/diktum KESATU, KEDUA, KETIGA, dan seterusnya.
ttd.
YESSY Y. MOMONGAN
LANJUTAN . . .
5. LAMPIRAN (jika dibutuhkan)
a. lampiran dapat memuat uraian, pedoman, petunjuk teknis/petunjuk
pelaksanaan, daftar, tabel, bagan, gambar, peta, sketsa, format,
formulir, dan sebagainya;
b. dalam hal Keputusan memerlukan lampiran, hal tersebut dinyatakan
dalam batang tubuh bahwa lampiran dimaksud merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Keputusan;
c. apabila Keputusan memerlukan lebih dari satu lampiran, tiap
lampiran harus diberi nomor urut dengan menggunakan angka
romawi;
d. apabila lampiran berupa petunjuk teknis/petunjuk pelaksanaan atau
pedoman, maka petunjuk teknis/petunjuk pelaksanaan atau
pedoman tersebut paling kurang memuat latar belakang, maksud
dan tujuan, ruang lingkup, pengertian, penjabaran yang dibutuhkan.
CONTOH PENULISAN LAMPIRAN
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
APABILA DIPERLUKAN UNTUK PROVINSI .....
MENYEBUTKAN NAMA PASANGAN NOMOR: ....../Kpts/KPU.Prov-023/TAHUN ....
CALON PESERTA PEMILIHAN YANG TENTANG
JUMLAHNYA BANYAK PENETAPAN PASANGAN CALON GUBERNUR
DAN WAKIL GUBERNUR ......TAHUN ......
1.
2.
3.
4.
5.
dan seterusnya.
HAL-HAL KHUSUS
Perubahan Keputusan Pencabutan Keputusan
ttd.
YESSY Y. MOMONGAN
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI SULAWESI UTARA
Kepala Bagian Hukum, Teknis dan
Hubungan Partisipasi Masyarakat,
CAP
Spener
Spener Manossoh
PENYIMPANAN KEPUTUSAN
8 cm
Menimbang : a. bahwa . . . ;
2,5 cm b. bahwa . . . ;
Mengingat : 1. Undang-Undang . . . ;
2. dan seterusnya ;
3,5 cm
Memerhatikan : Surat Edaran Komisi Pemilihan Umum (tergantung kebutuhan) . . . ;
(1 kali enter)
3,5 cm
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI ....... .
2,5 cm
LANJUTAN . . .
3 cm
(1 KALI ENTER)
KESATU : …………………………………………..……………………………………………;
KEDUA : ……………………………………………………………………dan seterusnya;
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
(2 KALI ENTER)
Ditetapkan di ..........
8,5 cm (menyesuaikan estetika) 2,5 cm
pada tanggal
(1 KALI ENTER)
2,5 cm
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI .......,
(3 KALI ENTER)
2,5 cm