Anda di halaman 1dari 25

Tujuan Pembelajaran

1. Menginterpretasi makna cerita ulang


2. Menceritakan kembali cerita ulang
3. menyunting teks cerita ulang
4. Mengabstraksi teks cerita ulang
5. Mengadaptasi teks cerita ulang ke dalam bentuk drama

Karakter yang Dikembangkan


1. Gemar membaca cerita ulang sebagai bagian dari warisan
kebudayaan
2. Disiplin dalam menyunting cerita ulang
3. Tanggung jawab dalam mengadapsi cerita ulang menjadi sebuah
drama
Kata Kunci
Interpretasi cerita ulang Menyunting cerita ulang
Menulis cerita ulang Adaptasi cerita ulang
Abstraksi cerita ulang Kaidah teks cerita ulang
Bagaimana memanifestasikan
cerita ulang?

Mari kita pelajari


A.
Menginterpretasikan
Cerita Ulang

Interpretasi cerita ulang adalah kegiatan menafsirkan


sebuah cerita ulang melalui suatu pendekatan

Dalam interpretasi cerita ulang Anda akan menemukan


nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Tujuan interpretasi cerita
ulang:

1. Mengetahui dan
memahami tradisi seperti
perilaku, adat, dan nilai-
nilai setempat
2. Mengetahui dan Nilai-nilai dalam
memahami sistem politik, cerita ulang:
agama, ekonomi, sosial,
dan budaya suatu Nilai religius
masyarakat Nilai sosial
3. Mendapatkan pesan atau Nilai budaya
amanat, nilai-nilai, dan Nilai moral
kearifan
“Baiklah, aku menerima lamaranmu. Namun, selesai kamu
mengabulkan satu syarat dariku,” jawab Roro Jonggrang.
“Apakah syaratmu tersebut Roro Jonggrang?,” tanya Bandung
Bondowoso.
“Buatkan aku seribu candi serta dua buah sumur dalam waktu satu
malam,” jawab Roro Jonggrang.
Mendengar syarat yang diajukan Roro Jonggrang itu, Bandung
Bondowoso pun lantas menyetujuinya. Dia merasa bahwa hal itu
merupakan syarat yang begitu mudah baginya, dikarenakan Bandung
Bondowoso memiliki balatentara jin yang begitu banyak.
Pada malam harinya, Bandung Bondowoso mulai mengumpulkan
balatentaranya. Dalam waktu sekejap, balatentara yang dalam bentuk
jin itu datang. Sesudah mendengar perintah yang berasal dari Bandung
Bondowoso, para balatentara tersebut lantas membangun candi serta
sumur dengan begitu cepat.
Roro Jonggrang yang menyaksikan pembangunan candi mulai
gelisah dan ketakutan, karena dalam dua per tiga malam, tinggal tiga
buah candi dan sebuah sumur saja yang belum mereka selesaikan.
Roro Jonggrang secepatnya memanggil seluruhnya dayang-dayang
yang berada di istana. Dayang-dayang itu diberi tugas Roro Jonggrang
untuk membakar jerami, membunyikan lesung, juga menaburkan bunga
yang berbau semerbak mewangi.
Mendengar amanat yang berasal dari Roro Jonggrang, dayang-
dayang lekas membakar jerami. Tidak lama kemudian langit tampak
kemerah-merahan, serta lesung pun mulai dibunyikan. Bau harum
bunga yang disebar jadi tercium, selanjutnya ayam pun mulai berkokok.
Melihat langit memerah, bunyi lesung, serta bau harumnya bunga
itu, balatentara Bandung Bondowoso mulai pergi meninggalkan
pekerjaannya. Mereka berpikir hari telah mulai pagi.
Mengetahui kegagalan Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang
kemudian menghampiri Bandung Bondowoso, ”Kamu gagal memenuhi
syarat dariku, Bandung Bondowoso,” tegas Roro Jonggrang.
Mendengar kata Roro Jonggrang itu, Bandung Bondowoso begitu
marah. Dengan nada begitu keras, Bandung Bondowoso berkata, ”Kau
curang Roro Jonggrang. Sesungguhnya engkaulah yang menggagalkan
pembangunan seribu candi ini. Oleh karena itu, engkau aku kutuk jadi
arca yang berada di dalam candi yang keseribu!”

Disarikan dari cerita rakyat Roro Jonggrang


http://shamsulaizat.blogspot.com/
Nilai apa yang
terkandung dalam
cuplikan cerita ulang
tersebut?
Pesan dan amanat dapat
diketahui melalui karakter
tokoh dan latar dalam
cerita ulang

Interpretasi ini dapat dilihat dari:


• Penyebutan langsung tokoh
• Perilaku dan budi bahasa tokoh
• Pembicaraan tokoh lain
• Penggambaran tempat
B.
Menceritakan
Kembali Cerita Ulang

Tujuan menceritakan kembali cerita ulang:

• Untuk menghibur
• Memberikan pendidikan moral
• Melestarikan bahasa
• Melestarikan khazanah lokal, seni, dan
budaya
Cara menceritakan
kembali cerita ulang:

• Menuliskan kembali
• Mendongengkan
• Mementaskan dalam
bentuk drama
pertunjukkan
• Memvisualisasikan/
memfilmkan
Teknik menceritakan
dengan menuliskan kembali
cerita ulang:

• Memilih judul dan tema • Membuat kerangka


• Menguasai cerita ulang • Menuliskannya kembali
tersebut baik secara dengan bahasa sendiri
struktur dan isi
Teknik
menceritakan kembali
dengan • Mengutarakan judul dan tema
• Menguasai isi cerita
bercerita/mendongeng • Menceritakannya dengan
mimik dan intonasi yang
menarik
• Gunakan bahasa yang mudah
dipahami

Adapun mementaskan dan


memvisualisasikan tidak dapat
dilakukan sendiri sebab setiap tokoh
membutuhkan pemainnya masing-
masing.
Tontonan 1
Tontonan 2
C.
Menyunting
Teks Cerita Ulang

Menyunting cerita ulang adalah kegiatan memperbaiki


cerita ulang agar lebih mudah dipahami.

Fokus penyuntingan cerita ulang meliputi:


• Kesesuaian dengan cerita aslinya
• Kejelasan isi dan keefektifannya
• Bahasa
Langkah-langkah dalam menyunting cerita ulang

• Membaca ulang dan mencermati cerita ulang


• Mencermati struktur cerita ulang
• Mencermati isi cerita ulang
• Mencermati kaidah bahasa
Melalui struktur cerita:
sesuaikan karakter tokoh-tokoh
pastikan latar tidak salah
kronologis cerita tepat
alur tidak bertele-tele

Pengenalan Rekaman Penutup


Peristiwa
• Tokoh dan • Peleraian
penokohan • Pertalian • Rangkuman
• Tempat alur
• Simpulan
• Waktu • Konflik
• Pesan
Melalui isi cerita:
1. Pastikan keaslian cerita
2. Pastikan pesan dan amanat tersampaikan
3. Pastikan kandungan nilai tidak hilang

Melalui Kaidah Bahasa:


• Menggunakan EYD dengan baik dan benar
• Menggunakan diksi yang tepat
• Menggunakan gaya bahasa yang tidak berlebihan
• Keterpaduan antarparagraf dan antarkalimat dengan isi
cerita
• Berani melakukan pemotongan kalimat atau paragraf yang
tidak diperlukan
• Berani melakukan penambahan jika diperlukan
Suntinglah :
• Sebuah cerita ulang yang telah ditulis ulang
oleh teman Anda berdasarkan struktur
cerita, isi cerita, dan kaidah bahasa

• Tontonlah sebuah cerita ulang yang


divisualkan bersama teman Anda.
Kemudian diskusikanlah apa saja
perbedaan antara cerita ulang yang ditulis
dengan cerita ulang yang divisualkan.
D.
Mengabstraksi
Teks Cerita Ulang

Mengabstraksi cerita ulang adalah kegiatan meringkas


sebuah cerita ulang agar dapat dipaparkan secara
singkat.

Meringkas cerita ulang dapat dilakukan dengan


menjabarkan struktur ceritanya dengan menggunakan
ranting pohon
Perhatikan ranting pohon kisah Roro Jonggrang
• Bandung Bondowoso
• Pemberani
Tokoh dan • Kejam
penokohan • Roro Jonggrang
• Cantik
• Cerdik

• Penyerangan
• Pembangunan
Alur seribu candi
• Roro Jonggrang
menjadi batu

• Kerajaan
Latar
Prambanan
Setelah Anda
mempelajari skema
tersebut, buatlah
abstraksi cerita dari
kisah Roro Jonggrang
dengan bahasa Anda
sendiri.
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai