Anda di halaman 1dari 34

Investigasi Kontak pada Anak

2
Kalender Perjalanan Penyakit Tuberkulosis Primer

Komplex Primer
Sebagian besar
sembuh sendiri TB Tulang
(3-24 bulan) Erosi Bronkus
(3-9 bulan) (dalam 3 tahun)

Pleural effusion Meningitis TB Ginjal


(3-6 bulan) TB Milier (setelah 5 tahun)
(dalam 12 bulan)
INFEKSI

HIPERSENSITIVITAS KEKEBALAN DIDAPAT

TES TUBERKULIN POSITIF

2 -12 Minggu 1 tahun


(6-8 minggu)
Risiko tertinggi untuk

Komplikasi Lokal dan Diseminasi Risiko menurun


3
Ilustrasi Kasus : I, ♀, 18 bulan
Leher kaku Leher kaku
Menangis saat duduk Lemah, kejang –
Kejang – panas + Panas +
Kontak TB : tante (merawat sejak Foto cervikal:Spondylitis C 1,2
bayi) Mantoux Test 15 mm
BB turun 1 kg/bln Foto Torak : Normal

RS SIDOARJO RSUD Dr. Soetomo


CT Scan Leher:
destruksi C1 &2
Oktober Oktober Februari
MRI : destruksi korpus
7 hari 4 bulan C1 & 2
Diagnostik

Tuberkulosa Suspect Spondilitis TB


vetebra cervikal 1 dan 2
Terapi Spondilitis TB
INH vetebra cervikal 1 dan 2
Rifampisin
PZA Terapi
Streptomisin OAT
PEMBEDAHAN
COLAR NECK
Pulang Paksa
4
MRI Cervikal
Sebelum Terapi

Foto Cervikal

2
3
SetelahTerapi
1. Dilokasi Odontoid korpus Cervikal 2
2. Massa jaringan lunak pre cervical
3. destruksi korpus C 1-2

 Spondylitis cervical 1 & 2


5
Konsep infeksi – sakit TB
Kontak dengan
pasien TB

Infeksi (-) Terinfeksi Sakit TB


(infeksi laten TB/ILTB)

•Gejala (-) •Gejala (+)


•Gejala (-)
•PPD (+) •PPD (+/-)
•PPD (-)
•Rontgen (-) •Rontgen (+/-)
•Rontgen (-)
•BTA /kultur (-) •BTA /kultur (-) •BTA /kultur (+/-)
Definisi investigasi kontak

Kegiatan yang bertujuan untuk:


– Mengidentifikasi anak yang kontak erat
dengan penderita TB paru
– Memeriksa ada tidaknya sakit/infeksi TB
pada orang yang kontak tersebut
– Memberikan terapi yang sesuai
Mengapa investigasi kontak penting?

• Ditujukan langsung pada kelompok berisiko


 meningkatkan temuan kasus baru (CDR)

• Menemukan kontak yang memiliki ILTB sehingga


mereka dapat diberikan pencegahan (INH profilaksis)

• kesempatan untuk memberikan edukasi


semua pasien TB yang merupakan kasus pertama
Kasus yang ditemukan di suatu rumah atau tempat-tempat
indeks lain (kantor, sekolah, tempat penitipan anak,
lapas/rutan, panti, dsb).

orang yang terpajan/berkontak dengan kasus indeks,


misalnya orang serumah, sekamar, satu asrama, satu
Kontak tempat kerja, satu kelas, atau satu
penitipan/pengasuhan

orang yang tinggal serumah minimal satu malam, atau


Kontak sering tinggal serumah pada siang hari dengan kasus
serumah indeks dalam 3 bulan terakhir sebelum kasus indeks
mulai mendapat obat anti tuberkulosis (OAT).

orang yang tidak tinggal serumah, tetapi sering


Kontak bertemu dengan kasus indeks dalam waktu yang
cukup lama, yang intensitas pajanan/berkontaknya
erat hampir sama dengan kontak serumah.
Mengapa anak menjadi prioritas pada
investigasi kontak?
Prevalensi infeksi TB pada anak kontak erat : 30-60%
 10 % dari anak yang terinfeksi TB akan menjadi sakit TB
 Anak berisiko tinggi untuk:
 menderita TB setelah terinfeksi
 menderita TB berat (meningitis TB atau TB milier)
 Anak dengan infeksi laten TB bisa menjadi kasus TB
pada masa dewasanya
 Pemberian profilaksis INH akan menurunkan resiko
menjadi sakit TB sebesar 60%
Pelacakan
Pasien TB
dewasa
Cari kasus baru

Cari sumber
penularan
Pasien TB
anak
Langkah-langkah IK

Pemeriksaan
untuk Monitoring dan
menentukan Pengobatan evaluasi
Identifikasi
ada tidaknya atau (termasuk
kontak pencegahan
infeksi laten pencatatan
TB (ILTB) atau yang sesuai danpelaporan)
sakit TB
Alur Anak berkontak dengan pasienTB
Investigasi sensitif OAT

Kontak TB Gejala TB

Tidak Ada

Umur > 5 thn dan Umur < 5 thn atau HIV (+)
HIV (-)

Tidak perlu PP INH PP INH

Follow up rutin

Timbul gejala atau tanda TB YA Lihat alur diagnosis TB


pada Anak
TIDAK

Observasi Lengkapi pemberian


INH selama 6 bulan
Identifikasi kontak

 Dilakukan pada saat kasus indeks memulai pengobatan


 Tanya dan catat informasi berikut pada TB.01 kasus indeks:
1. Apakah ada kontak serumah ataupun kontak erat?
2. Nama, jenis kelamin dan usia kontak
3. Pekerjaan kasus indeks yang berhubungan dengan anak-
anak, misalnya guru atau pengasuh
 Jika ada anak kontak, pasien diminta membawa anak tersebut ke
fasyankes
 Jika kontak tidak dibawa ke fasyankes, maka petugas/kader
kesehatan dapat mendatangi kontak tersebut.
Pemeriksaan untuk menentukan ada tidaknya
infeksi laten TB (ILTB) atau sakit TB
• Jika anak tidak mempunyai gejala TB:
a) Usia ≤5 tahun (tanpa memandang status HIV): beri PPINH.
b) Anak dengan HIV positif: beri PP INH.
c) Usia >5 tahun dan HIV negatif: diobservasi.

Orang tua diedukasi untuk mengamati ada tidaknya gejala dan


tanda sakit TB  tekankan pentingnya membawa anak ke
fasyankes untuk pemeriksaan lebih lanjut jika sewaktu-waktu
timbul gejala

• Anak yang bergejala TB  alur diagnosis TB


a. Jika hasil pemeriksaan mendukung diagnosis TB  OAT.
b. Jika hasil pemeriksaan tidak mendukung diagnosis TB  PP
INH
Tata laksana pada anak kontak
Umur HIV Hasil Tata laksana
pemeriksan

Balita (+)/(-) ILTB PPINH

Balita (+)/(-) Terpajan PPINH

> 5 th (+) ILTB PPINH

> 5 th (+) Terpajan PPINH

> 5 th (-) ILTB observasi

> 5 th (-) Terpajan observasi


Prioritas Investigasi Kontak pada Anak

1 Kontak dari kasus indeks TB yang infeksius (TB


terkonfirmasi bakteriologis)
2 Kontak dari kasus indeks TB resistan obat
3 Kontak dari kasus indeks TB yang terinfeksi HIV
4 Kontak yang terinfeksi HIV
Proporsi anak kontak dengan PPD positif berdasarkan derajat
BTA sumber penularan
Kenyon TA et al, Int J Tuberc Lung Dis 2002
Pengobatan pencegahan dengan Isoniazid pada
Anak

Prinsip
Diberikan kepada kontak yang tidak terbukti sakit TB.
Prioritas pemberian pengobatan pencegahan adalah anak
balita dan anak dengan infeksi HIV positif semua usia.

Tujuan
Menurunkan beban TB pada anak. Efek perlindungan
pengobatan pencegahan dengan pemberian selama 6
bulan dapat menurunkan risiko TB pada anak tersebut di
masa datang.
Mengapa anak perlu diberikan profilaksis?

Sekitar 50-60% anak yang tinggal


dengan pasien TB paru dewasa dengan
BTA sputum positif, akan terinfeksi TB
Indikasi
Pengobatan pencegahan diberikan kepada anak
dengan kontak TB namun anak terbukti tidak
sakit TB dengan kriteria berikut :
Usia kurang dari 5 tahun

Anak dengan HIV positif

Anak dengan kondisi imunokompromais lain (misalnya


gizi buruk, diabetes mellitus, keganasan, mendapatkan
steroid sistemik jangka panjang, transplantasi organ).
• Jika kasus indeks sensitif OAT, digunakan
Pengobatan Pencegahan dengan Isoniazid (PP
INH)
• Dosis PP INH 10 mg/kg BB (maks 300 mg/hari).
PP INH • Obat dikonsumsi satu kali sehari, sebaiknya pada
waktu yang sama dan saat perut kosong.

• Pada pasien dengan gizi buruk dan infeksi HIV,


diberikan Vitamin B6 10 mg untuk dosis INH ≤200
mg/hari

• Lama pemberian 6 bulan (1 bulan = 28 hari


pengobatan).
• Obat tetap diberikan sampai 6 bulan, walaupun
kasus indeks meninggal atau BTA kasus indeks
sudah menjadi negatif.
• Dosis obat disesuaikan dengan kenaikan BB setiap
bulan.
Pemantauan dan evaluasi

1. Keteraturan minum obat


2. Efek samping
3. Evaluasi munculnya gejala TB

Efek Samping INH Penanganan

Gatal, kemerahan kulit/ruam Anti alergi

Mual, muntah, tidak nafsu makan INH diminum malam sebelum tidur

Ikterus tanpa penyebab lain Hentikan PP INH sampai ikterus menghilang

Baal, kesemutan Berikan dosis vitamin B6 sampai dengan


100mg
Evaluasi munculnya gejala TB

1. Pantau gejala: Lesu, nafsu makan kurang, demam menetap


>2 minggu dan atau keringat malam, batuk menetap >3
minggu, pembengkakan di leher, diare menetap > 2 minggu
2. Pantau Berat Badan (BB) sesuai grafik CDC WHO. Waspadai
arah garis pertumbuhan BB pada grafik (tidak ada kenaikan,
ada penurunan, atau naik tidak sesuai arah garis).
3. Periksa apakah ada pembesaran kelenjar getah bening di
leher, ketiak dan inguinal, serta gejala TB di organ lain.
Pengobat Menyelesaikan pengobatan
an pencegahan INH selama 6
lengkap bulan

Putus Tidak minum obat INH selama


berobat 1 bulan secara berturut turut
Hasil akhir atau lebih
pemberian Gagal Dalam pengobatan PP INH
PP INH menjadi sakit TB

Meninggal meninggal sebelum


menyelesaikan PP INH selama
6 bulan dengan sebab apapun
PENCATATAN
Pencatatan terkait investigasi kontak:
1. TB.01
2. TB.15  form pelacakan kontak anak
3. TB.16  register kontak
4. TB.01P  kartu pengobatan pencegahan TB
Form pelacakan kontak
anak (TB.15)
Merupakan form skrining/penapisan
TB pada kontak anak.
Berisi identitas kontak, hasil
pemeriksaan dan simpulan.
• Register kontak (TB.16)
Merupakan register seluruh kontak
• Anak maupun dewasa,
• Kontak serumah maupun kontak erat) dari seluruh
kasus indeks yang diobati difasyankes.
• Seluruh kontak yang sudah dicatat di TB.01 ditulis di
register kontak beserta hasil pemeriksaannya
Formulir TB.16
Formulir TB.16 (lanjutan)
• Kartu pengobatan pencegahan TB (TB.01 PP INH)
Merupakan kartu pengobatan untuk follow up kontak yang terindikasi untuk
pemberian PP INH.
TB.01 PP INH
An I / ♂ / 21 bulan/ 11,6 kg

• Riwayat panas (-) Puskesmas (Agustus) KIE (-)


• Batuk (-) TST hasil 0 mm Terapi (-)
• Status gizi baik
Ibu TB paru 2-3 mgg IBU CEMAS
BTA sputum
Laboratorium Swasta
(+++) TST : 10 mm ?
1 anak (21 bulan) (PETUGAS RAGU-RAGU)
3 mgg

Konfirmasi PKM  SpA


Terapi profilaksis bulan ke-6
Klinis : baik • TST ulang : 15 mm
Ibu stop OAT Februari • K.I.E
• Terapi profilaksis mulai November
33
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai