Anda di halaman 1dari 21

ANALISA KERENTANAN PANTAI SENDANG BIRU

KABUPATEN MALANG
MATA KULIAH MANAJEMEN BENCANA
ANGGOTA KELOMPOK :

 Fajri Karim Abidin 4313100116


 Faris Nur Fitriawan 4314100005
 Andree Yudi W 4314100038
 Azzam Nasrullah Ubaid 4314100042
 Rosikh Najiyullah 4314100120
DEFINISI BENCANA

 Bencana (disaster) merupakan konsekuensi dari pengelolaan resiko yang tidak tepat. Sedangkan resiko merupakan
produk dari ancaman/bahaya dan kerentanan. Ancaman yang terjadi di daerah yang kerentanannya rendah tidak
diperhitungkan sebagai bencana. Bencana disebabkan oleh alam atau ulah manusia yang terjadi secara tiba-tiba dan
menyebabkan hilangnya jiwa manusia, kerusakan harta benda dan lingkungan, serta melampaui kemampuan dan
sumber daya masyarakan untuk menanggulangainya. Manajemen bencana harus dilakukan dengan tepat dengan
mengetahui macam ancaman/bahaya dan kerenatanan
DEFINISI HAZARD

 dengan hazard adalah suatu kondisi atau tindakan atau potensi yang dapat menimbulkan kerugian terhadap
manusia, harta benda, proses, maupun lingkungan. Bahaya ini akan tetap menjadi bahaya tanpa menimbulkan
dampak/ konsekuensi ataupun berkembang menjadi accident bila tidak ada kontak (exposure) dengan manusia.
KABUPATEN MALANG

 Kabupaten Malang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten Malang adalah kabupaten
terluas kedua di Jawa Timur setelah Kabupaten Banyuwangi dan merupakan kabupaten dengan populasi terbesar di
Jawa Timur
 Pantai Sendang Biru yang terletak di wilayah Kabupaten Malang, tepatnya di Desa Tambakrejo Kecamatan
Sumbermanjing Wetan, memiliki potensi sumberdaya perairan yang perlu dikembangkan seperti ekosistem pantai,
hutan mangrove, danau, berbagai macam ikan dan terumbu karang yang belum diketahui oleh banyak orang, dan
berbagai kegiatan sosial ekonomi seperti Tempat Pelelangan Ikan (TPI), pelabuhan dan tempat pariwisata. Pantai
Sendang Biru sebagai koridor depan dalam wilayah Cagar Alam Pulau Sempu berpengaruh terhadap kerentanan
wilayah Cagar Alam Pulau Sempu karena letaknya yang sangat dekat dan banyaknya aktivitas masyarakat di Pantai
Sendang Biru.
 Ancaman bencana di wilayah pantai bermacam-macam salah satunya adalah abrasi. Abrasi merupakan istilah untuk
menggambarkan pengikisan daerah pantai yang terjadi karena gelombang dan arus laut destruktif. Pengikisan yang
demikian menyebabkan berkurangnya daerah pantai mulai dari yang paling dekat dengan air laut karena menjadi
sasaran pertama pengikisan. Jika dibiarkan, abrasi akan terus menggerogoti bagian pantai sehingga air laut akan
menggenangi daerah-daerah yang dulunya dijadikan tempat bermain pasir ataupun pemukiman penduduk dan
wilayah pertokoan di pinggir pantai.
 Beberapa kegiatan di bidang perikanan berpengaruh terhadap variabel oseanografi ekosistem pantai sehingga perlu
dilakukan kajian kerentanan wilayah pesisir dengan objek kajian ekosistem pantai dengan menggunakan metode
kerentanan wilayah pesisir. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi kerentanan ekosistem pantai
berdasarkan parameter fisik sebagai variabel oceanografi dan parameter sosial ekonomi serta mengetahui nilai
indeks kerentanan ekosistem pantai di Pantai Sendang Biru, Kabupaten Malang
ABRASI

 Erosi pantai atau yang sering juga disebut dengan abrasi pantai merupakan pengikisan daratan pantai akibat
aktivitas arus, gelombang dan pasang- surut air laut.
 Ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya erosi pantai, diantaranya adalah :
 Faktor alam
 Penurunan permukaan tanah
 Kerusakan hutan mangrove
 Kerusakan akibat kegiatan manusia
 Perubahan iklim global
KERENTANAN

 Kerentanan (vulnerability) adalah rangkaian kondisi yang menentukan apakah bahaya (baik bahaya alam maupun
bahaya buatan) yang terjadi akan dapat menimbulkan bencana (disaster) atau tidak. Rangkaian kondisi, umumnya
dapat berupa kondisi fisik, sosial dan sikap yang mempengaruhi kemampuan masyarakat dalam melakakukan
pencegahan, mitigasi, persiapan dan tidak-tanggap terhadap dampak bahaya.
 Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode dari konsep CVI yang diadaptasi dengan kondisi
perairan setempat. Metode CVI yang dibuat Thieler dan Hammer-Klose telah dikembangkan dan disesuaikan
dengan karakteristik daerah dan data parameter yang tersedia (McFadden et al, 2007).
ANALISA KERENTANAN

 Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode dari konsep CVI (Coastal Vulnerability Index) yang
diadaptasi dengan kondisi perairan setempat.
 Pemilihan lokasi sampling dilakukan sepanjang pantai yang berbatasan dengan pulau Sempu yaitu dari Gondang
Mati yang terdapat hutan mangrove, pelabuhan dan daerah wisata pantai Sendang Biru sampai berakhir di
pangkalan TNI AL. Berdasarkan panjang garis pantai yang diamati, dibagi dengan sel berukuran 50x50 meter
sehingga menjadi 18 sel.
 Data sekunder yang diambil dari jurnal meliputi pengamatan geomorfologi, pengukuran jarak tumbuhan dari pantai,
data kemiringan lahan dan tinggi gelombang rata rata serta pengamatan faktor sosial dan ekonomi
 Data sekunder meliputi data pasang surut sekitar Kabupaten Malang tahun 2014, data erosi yang didapat dari citra
satelit.
 Pembobotan variabel yang digunakan dalam menentukan Indek Kerentanan Pantai (IKP) atau Coastal Vulnerability Index
(CVI) ditentukan dengan menentukan variable-variabel kerentanan yang digunakan.

 Variabel yang digunakan untuk menentukan tingkat kerentanan Pantai Sendang Biru yaitu terdiri dari :
1. Geomorfologi 4. Jarak Tumbuhan dari Pantai
2. Erosi 5. Kemiringan Pantai
3. Tinggi gelombang rata-rata 6. Kisaran pasang rata-rata
 Potensi kerentanan dari tiap variabel dinilai berdasarkan metode CVI yang ditetapkan oleh USGS (1999), nilai
variabel terdiri atas 5 kelas (1= sangat rendah, 2= rendah, 3= moderat, 4= tinggi, 5= sangat tinggi)

a = Geomorfologi d = Jarak tumbuhan dari pantai


b = Erosi e = Tinggi gelombang rata rata
c = Kemiringan pantai f = Kisaran pasang rata rata
GEOMORFOLOGI
Variabel Deskripsi Klasifikasi Skor

Pantai bertebing berbatu Sangat rendah 1

Bertebing menengah,
Rendah 2
berbatu
Bertebing rendah, berbatu,
Menengah 3
dataran alluvial
Morfometri Pantai
Perpantai berbatu kerikil,
Tinggi 4
Estuari, Lagoon

Pantai pasir, rawa-rawa


pantai, delta, mangrove, Sangat Tinggi 5
terumbu karang

Tabel variabel kerentanan berdasarkan geometri pantai Peta penampang Pantai Sendang Biru
EROSI

Variabel Deskripsi Klasifikasi Skor

> 2.0 Sangat rendah 1

1.0 s/d 2.0 Rendah 2

Erosi pantai (m/tahun) (-1.0) s/d 1.0 Menengah 3

(-2.0) s/d (-1.0) Tinggi 4

<(-2.0) Sangat Tinggi 5

Tabel variabel kerentanan berdasarkan erosi pantai


KEMIRINGAN PANTAI

Variabel Deskripsi Klasifikasi Skor

> 1.20 Sangat rendah 1

1.20 s/d 0.90 Rendah 2

Kemiringan Pantai (%) 0.90 s/d 0.60 Menengah 3

0.60 s/d 0.30 Tinggi 4

< 0.30 Sangat Tinggi 5

Tabel variabel kerentanan berdasarkan kemiringan pantai


JARAK TUMBUHAN DARI PANTAI

Variabel Deskripsi Klasifikasi Skor

>600 Sangat rendah 1

200 s/d 600 Rendah 2

Jarak tumbuhan dari pantai (m) 100 s/d 200 Menengah 3

100 s/d 50 Tinggi 4

< 50 Sangat Tinggi 5

Tabel variabel kerentanan berdasarkan jarak timbuhan dari pantai


TINGGI GELOMBANG RATA-RATA

Variabel Deskripsi Klasifikasi Skor

<0.55 Sangat rendah 1

0.55 s/d 0.85 Rendah 2

Tinggi gelombang rata – rata (m) 0.85 s/d 1.05 Menengah 3

1.05 s/d 1.25 Tinggi 4

< 1.25 Sangat Tinggi 5

Tabel variabel kerentanan berdasarkan tinggi gelombang rata-rata


KISARAN PASANG RATA-RATA

Variabel Deskripsi Klasifikasi Skor

< 6.0 Sangat rendah 1

4.0 s/d 6.0 Rendah 2


Kisaran pasang
2.0 s/d 4.0 Menengah 3
rata – rata (m)
1.0 s/d 2.0 Tinggi 4

< 1.0 Sangat Tinggi 5

Tabel variabel kerentanan berdasarkan kisaran pasang rata-rata


PERHITUNGAN INDEKS KERENTANAN

Dari sel pantai nomor 1,5,6,11-13 dan


18 menunjukkan pantai berpasir. Pada sel
8-10 pantai tembok beton yang berada
di wilayah pelabuhan dan TPI, dan sel
lainnya merupakan pantai tebing berbatu
 Pengukuran erosi/akresi pantai berdasarkan hasil dari perubahan garis pantai citra satelit dapat diduga terjadi erosi
pada daerah pantai berpasir seperti pada sel 11-13 yang juga merupakan tempat rekreasi wisata, sedangkan pada
pantai bertebing tidak terlalu tampak perubahannya. Erosi tertinggi sekitar 2,5 m yang termasuk dalam kategori
kerentanan sangat tinggi.
 Pantai Sendang Biru sebagian besar memiliki kemiringan yang cukup terjal dan curam yang berupa tebing tebing
vertikal. Kemiringan pantai yang cukup terjal dan curam mengakibatkan kemungkinan terjadi pengendapan atau
sedimentasi dan abrasi kecil, hal ini menjadikan alasan tingkat kerentanan di pantai Sendang Biru termasuk rendah.
Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan pada kisaran pasang rata rata, persentase kemiringan pantai Sendang
Biru bervariasi berkisar antara 0,19% - 1,31%.
 Hasil pengukuran jarak tumbuhan dari pantai di pantai Sendang Biru pada seluruh sel, termasuk daerah pelabuhan
dan TPI sangat dekat, berkisar antara 0,1 – 6,35 m, maka nilai Jarak tumbuhan dari pantai di lokasi penelitian dalam
indeks kerentanan ekosistem pantai termasuk dalam kategori sangat tinggi.
 Tinggi gelombang rata rata di Pantai Sendang Biru terrmasuk rendah (0,12 – 0,64 m), hal ini dapat disebabkan
karena lokasi pantai Sendang Biru terlindung dari gelombang Samudra Hindia oleh pulau Sempu, batu karang yang
besar dan pulau pulau kecil lainnya.
 Kisaran pasang rata rata di pantai Sendang Biru berkisar pada 1,2 m dan dalam sehari terjadi dua kali pasang
dengan pasang tertinggi dapat mencapai 2,5 m (BMKG, 2014). Nilai kisaran pasang rata rata di lokasi penelitian
dalam indeks kerentanan ekosistem pantai termasuk dalam kategori tinggi.
KESIMPULAN

 Dari hasil penelitian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa kategori Kerentanan Ekosistem Pantai
Sendang Biru berdasarkan parameter fisik sebagian besar termasuk dalam kategori kerentanan rendah
nilai Indeks Kerentanan Ekosistem Pantai berdasarkan sifat fisik sebagian besar berada pada tingkat
kerentanan rendah karena nilai CVI yang didapat ada dalam kisaran < 20,5; kecuali sel pantai 5 berada
di kategori tingkat kerentanan menengah dengan nilai CVI 23,09; sedangkan sel pantai 6 dan 18 berada
pada tingkat kerentanan tinggi karena nilai CVI yang di dapat 25,82.

Anda mungkin juga menyukai