Anda di halaman 1dari 28

RANCANGAN ACAK KELOMPOK

OLEH
TATANG SOPANDI
3 Faktor penting dalam penelitian eksperimental:

• Respon yang diberikan oleh obyek (meteri


penelitian hewan/tanaman/mikroba dll) –
(rancangan variabel yang akan diamati)
• Keadaan tertentu yang sengaja diciptakan
untuk menimbulkan respon (Rancangan
Perlakuan)
• Keadaan lingkungan serta keragaman alami
obyek yang dapat menghasilkan bias dari
keadaan sebenarnya respon yang terjadi
RANCANGAN PERCOBAAN
• Rancangan percobaan merupakan
pengaturan pemberian respon kepada
satuan-satuan percobaan dengan maksud
agar keragaman respon yang ditimbulkan
oleh keadaan lingkungan dan
keheterogenan materi penelitian/
percobaan yang digunakan dapat
diwadahi atau dieliminasi
Prinsip utama
rancangan percobaan

Pengacakan pengulangan

Pengendalian lokal
Pengacakan
• Fungsi dari pengacakan adalah menjamin
sahihnya atas dugaan tak bias dari galat
percobaan dan nilai tengah perlakuaan
serta perbedaan diantara mereka.
• Pengacakan merupakan salah satu dari
beberapa ciri modern perancangan
percobaan yang muncul
Pengulangan
• Memberikan dugaan dari galat percobaan
• Meningkatkan ketelitian suatu percobaan
• Memperluas cakupan penarikan
kesimpulan dari suatu percobaan
• Mengendalikan ragam galat
Pengendalian lokal
• Perancangan percobaan
• Penggunaan pengamatan pengiring
• Pemilihan ukuran satuan percobaan
• Pengendalian lingkungan tempat
penelitian
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
• Rancangan ini dicirikan oleh adanya kelompok
dalam jumlah yang sama, dengan setiap
kelompok dikenakan perlakuan
• Pengelompokan yang tepat dapat mengurangi
galat percobaan
• Satuan percobaan dalam RAK tidak perlu
homogen
• Proses pengelompokan menghasilkan
keragaman dalam kelompok menjadi kecil dan
antar kelompok menjadi besar
• Kontrol lokal merupakan pengelompokan
perlakuan secara lengkap sebagai kelompok
atau blok tertentu seperti areal tanah, laut,
bobot badan ternak, umur dll yang
kondisinya berbeda untuk tujuan percobaan.
• Kondisi yang dapat dianggap sebagai
kelompok antara lain
- Areal lahan (daratan, perairan, laut)
- waktu pengamatan (siang, malam)
- alat percobaan (mesin berbeda merek dll)
- tenaga kerja (wanita , anak, tenaga terlatih,
kurang pengalaman dll.)
- dsb.
Tata Letak Percobaan

Contoh percobaan dengan 5 perlakuan (t) dan 4


kelompok (k)
Data Hasil Pengamatan
Analisis Data

CF =

JKT =
JKK =

JKP =

JKG = JKT – JKP - JKK


KTK = JKK/DBK KTG = JKG/DBG
KTP = JKP/DBP Fhitung = KTP/KTG
Tabel Analisis Sidik Ragam
Teladan

• Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh


berbagai campuran ransum (pakan ternak)
yaitu A, B, C, dan D terhadap bobot badan
selama 30 hari masa percobaan. Peneliti
menggunakan hewan coba domba jantan
yang mempunyai umur berbeda. Oleh
karena terdapat perbedaan umur yang terdiri
atas 4 kelompok umur.
• Data hasil bobot badan setelah percobaan
disajikan pada tabel berikut:
Tabel. Data pertambahan bobot badan (kg) domba
jantan selama percobaan yang diberi ransum yang
berbeda
Kelompok Pertambahan Bobot Badan Pada Jenis Total
Umur Ransum Kelompok
A B C D
1 2 5 8 6 21
2 3 4 7 5 19
3 3 5 10 5 23
4 5 5 9 2 21
Total 13 19 34 18 84
Perlakuan
Rata-rata 3,25 4,75 8,50 4,50 5,25
Analisis Data

CF = = (84)2/(4)(4) = 441

JKT = = (2)2 + (3)2 + …+ (2)2 - 441 =81

JKK = = {(21)2 + (19)2 + …+ (21)2}/ 4 - 441 =2

JKP = = {(13)2 + (19)2 + …+ (18)2}/ 4 - 441 =61,5

JKG = JKT – JKP - JKK = 81- 61,5 – 2 = 17,5

KTK = JKK/DBK = 2/3 = 0,6667


KTG = JKG/DBG = 17,5/9 = 1,9444
KTP = JKP/DBP = 61,5/3 = 20,5

Fhitung = KTP/KTG = 20,5/1,9444 = 10,54


Analisis Sidik Ragam

Sumber Derajat JK KT Fhitung Ftabel


Keragaman Bebas
5% 1%

Kelompok 3 2,0 0,6667 -

Perlakuan 3 61,5 20,5000 10,54** 3,86 6,99

Total 15 81,0

** = sangat signifikan pada taraf 1% (p<0,01)


Kesimpulan

• Jenis ransum berpengaruh signifikan


terhadap pertambahan bobot badan
domba jantan.

• Untuk melacak perlakuan mana yang


berbeda, digunakan uji lanjut dengan
uji perbanding berganda/uji HSD/BNT
Contoh Rancangan Acak Kelompok

Block Block
1 107 96 112 83 87 90 6 128 89 104 85 84 89
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

2 102 72 100 82 70 94 7 56 70 72 64 62 63
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

3 102 76 102 85 95 86 8 97 91 92 80 72 82
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

4 93 70 93 63 71 63 9 80 63 87 82 81 63
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

5 111 79 101 72 75 81 10 103 102 112 83 93 81


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pilih General Linear Model->Univariate
Pilih dependent variable, fixed factor, masukan
perlakuan dan kelompok.
Pilih Model:
Pilih Custom model.
Pilih :main effects.
Hasil tabel ANOVA

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: WTGAIN


Type III
Sum of Mean
Source Squares df Square F Sig.
Corrected Model 10564.033 a 14 754.574 10.834 .000
Intercept 437418.8 1 437418.8 6280.442 .000
DIET 4594.683 5 918.937 13.194 .000
BLOCK 5969.350 9 663.261 9.523 .000
Error 3134.150 45 69.648
Total 451117.0 60
Corrected Total 13698.183 59
a. R Squared = .771 (Adjusted R Squared = .700)
TUGAS
Telah dilakukan suatu penelitian berbagai jenis insektisida untuk
pengendalian wereng coklat dan penggerek batang terhadap hasil
gabah. Penelitian dilakukan pada lahan pertanian yang mempunyai
jenis tanah sama dan menggunakan jenis dan umur padi yang sama.
Data hasil penelitian sebagai berikut :

Jenis Insektisida Hasil Gabah (kg/Ha) pada ulangan


1 2 3 4
Dol-Mix A 2,537 2,069 2,104 1,797
Dol-Mix B 3,366 2,591 2,211 2,544
DDT + BHC 2,536 2,459 2,827 2,385
Azodrin 2,387 2,453 1,556 2,116
Demokrin-B 1,997 1,679 1,649 1,859
Demokrin-K 1,796 1,704 1,904 1,320
Kontrol 1,401 1,516 1,270 1,077
• Menurut saudara bagaimana kesimpulan
dari penelitian tersebut?
• Apakah diperlukan uji lanjut setelah
analisis varian?
• Mengapa?
• Perlakuan insektisida mana yang
berbeda?

Anda mungkin juga menyukai