Manajemen Stress Manajemen stres menurut Taylor (2003) meliputi 3 tahap , yaitu:
a. Tahap pertama, partisipan mempelajari apakah stres itu dan
bagaimana mengidentifikasi stresor dalam kehidupan mereka sendiri. b. Tahap kedua, mereka memperoleh dan mempraktekan ketrampilan untuk mengatasi (koping) stres. c. Tahap terakhir, partisipan mempraktekkan teknik manajemen stres mereka yang ditargetkan situasi penuh stres mereka dan memonitor efektivitas teknik itu. Dalam melakukan manajemen stres terdapat beberapa cara yang digunakan untuk dapat mengelola stres. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola stres (dalam Wade dan Tavris, 2007: 302-310). a) Strategi Fisik b) Strategi Emosional c) Strategi Kognitif d) Strategi Sosial a) Strategi Fisik Cara yang paling cepat untuk mengatasi tekanan fisiologis dari stres adalah dengan menenangkan diri dan mengurangi rangsangan fisik tubuh melalui meditasi atau relaksasi. Menurut Scheufele, relaksasi progresif adalah belajar untuk secara bergantian menekan dan membuat otot-otot menjadi santai, juga menurunkan tekanan darah dan hormon stres (Wade dan Tavris, 2007:302). NEXT b) Strategi Emosional Merupakan suatu strategi yang berfokus pada emosi yang muncul akibat masalah yang dihadapi, baik marah, cemas, atau duka cita (dalam Wade dan Tavris, 2007: 303). Beberapa waktu setelah bencana atau tragedi adalah hal yang wajar bagi individu yang mengalaminya untuk merasakan emosi-emosi tersebut. Pada tahap ini, orang sering kali butuh untuk membicarakan kejadian tersebut secara terus-menerus agar dapat menerima, memahami, dan memutuskan akan melakukan hal apa setelah kejadian tersebut selesai (dalam Wade dan Tavris, 2007: 303). Emotion focused coping adalah sebuah strategi koping stres yang lebih menekankan pada usaha untuk menurunkan emosi negatif yang dirasakan ketika menghadapi masalah atau tekanan, mengalihkan perhatian dari masalah (dalam Tanti, 2007). c) Strategi Kognitif Dalam strategi kognitif yang dapat dilakukan adalah menilai kembali suatu masalah dengan positif (positive reappraisal problem). Strategi positive reappraisal yaitu merupakan usaha kognitif untuk menganalisa dan merestrukturisasi masalah dalam sebuah cara yang positif sambil terus melakukan penerimaan terhadap realitas situasi (dalam Solichatun, 2011).
Menurut Lazarus dan Folkman (1984) mengatakan bahwa
appraisal merupakan reaksi terhadap stres sangat tergantung pada bagaimana individu itu menafsirkan atau menilai (secara sadar atau tidak sadar) arti dari peristiwa yang mengancam atau menantang dirinya. Masalah dapat diubah menjadi tantangan dan kehilangan dapat diubah menjadi keuntungan yang tidak terduga. NEXT Selain itu teknik lain yang dapat digunakan untuk mengubah kognitif adalah dnegan affirmasi positif. Afirmasi adalah cara yang paling mudah dan sederhana untuk mempengaruhi pikiran bawah sadar seseorang (Fyrzha, 2011). Afirmasi adalah sejumlah kalimat yang positif disusun baik itu hanya sebatas pikiran, atau dituangkan kedalam tulisan, diucapkan dengan cara berulang-ulang (Nazmy, 2012). Afirmasi ini berupa pernyataan pendek dan sederhana yang disampaikan terus menerus dan berulang-ulang kepada diri sendiri. Pada saat melakukan afirmasi, sesungguhnya seseorang sedang mempengaruhi keadaan pikiran bawah sadar. Afirmasi harus bersifat positif dan diwujudkan dengan kata-kata yang singkat d) Strategi Sosial Dalam strategi sosial seorang individu untuk menurunkan stres dapat melakukan hal berikut ini, seperti mencari kelompok dukungan. Kelompok dukugan (support group) terutama sangat membantu, karena semua orang dalam kelompok pernah mengalami hal yang sama dan memahami apa yang dirasakan. Kelompok dukungan dapat memperlihatkan kepedulian dan kasih sayang. Mereka dapat membantu seseorang menilai suatu masalah dan merencanakan hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Mereka merupakan sumber kelekatan dan hubungan yang dibutuhkan oleh setiap orang sepanjang hidup. Memiliki teman adalah hal yang menyenangkan dan hal ini bahkan dapat meningkatkan kesehatan seseorang Let’s, Imagine your self in a calm beautiful place Combine .... Guided Imagery
Guided Imagery adalah sebuah teknik yang
menggunakan imajinasi dan visualisasi untuk membantu mengurangi stress dan mendorong relaksasi. Guided Imagery membantu merilekskan tubuh by reducing muscle tension and increasing positive emotions lower stress lower anxiety lower blood pressure you sleep better lower pain strengthen your immune system
http://wellness.allinahealth.org Teknik Prosedural Guided Imagery Menurut Snyder (2006) teknik guided imagery secara umum antara lain:
1. Membuat individu dalam keadaan santai
yaitu dengan cara: a. Mengatur posisi yang nyaman (duduk atau berbaring) b. Silangkan kaki, tutup mata atau fokus pada suatu titik atau suatu benda di dalam ruangan c. Fokus pada pernapasan otot perut, menarik napas dalam dan pelan, napas berikutnya biarkan sedikit lebih dalam dan lama dan tetap fokus pada pernapasan dan tetapkan pikiran bahwa tubuh semakin santai dan lebih santai d. Rasakan tubuh menjadi lebih berat dan hangat dari ujung kepala sampai ujung kaki. e. Jika pikiran tidak fokus, ulangi kembali pernapasan dalam dan pelan pada pernapasan dan tetapkan pikiran bahwa tubuh semakin santai dan lebih santai d. Rasakan tubuh menjadi lebih berat dan hangat dari ujung kepala sampai ujung kaki. e. Jika pikiran tidak fokus, ulangi kembali pernapasan dalam dan pelan
2. Sugesti khusus untuk imajinasi yaitu:
a. Pikirkan bahwa seolah-olah pergi ke suatu tempat yang menyenangkan dan merasa senang ditempat tersebut b. Sebutkan apa yang bisa dilihat, dengar, cium, dan apa yang dirasakan c. Ambil napas panjang beberapa kali dan nikmati berada ditempat tersebut d. Sekarang, bayangkan diri anda seperti yang anda inginkan (uraikan sesuai tujuan yang akan dicapai/ diinginkan pada pernapasan dan tetapkan pikiran bahwa tubuh semakin santai dan lebih santai NEXT d. Rasakan tubuh menjadi lebih berat dan hangat dari ujung kepala sampai ujung kaki. e. Jika pikiran tidak fokus, ulangi kembali pernapasan dalam dan pelan
2. Sugesti khusus untuk imajinasi yaitu:
a. Pikirkan bahwa seolah-olah pergi ke suatu tempat yang menyenangkan dan merasa senang ditempat tersebut b. Sebutkan apa yang bisa dilihat, dengar, cium, dan apa yang dirasakan c.Ambil napas panjang beberapa kali dan nikmati berada ditempat tersebut d. Sekarang, bayangkan diri anda seperti yang anda inginkan (uraikan sesuai tujuan yang akan dicapai/ diinginkan). 3. Beri kesimpulan dan perkuat hasil praktek yaitu: a. Mengingat bahwa anda dapat kembali ke tempat ini, perasaan ini, cara ini kapan saja anda menginginkan b. Anda bisa seperti ini lagi dengan berfokus pada pernapasan anda, santai, dan membayangkan diri anda berada pada tempat yang anda senangi 4. Kembali ke keadaan semula yaitu: a. Ketika anda telah siap kembali ke ruang dimana anda berada b. Anda merasa segar dan siap untuk melanjutkan kegiatan anda c. Sebelumnya anda dapat menceritakan pengalaman anda ketika anda telah siap (Snyder, 2006) LATIHAN FISIK / EXERCISE THERAPY LATIHAN FISIK Dalam jurnal Clinical Psychology Review yang dirangkum oleh Medline, Dr.Salmon menyebutkan bahwa latihan aerobik dapat memberi efek antidepresif, mengurangi rasa cemas dan melindungi pasien dari stres yang menyebabkan cedera berbahaya. BUT, Dr. Andrew Smyth dari Universitas McMaster SAY THAT :
Mengeluarkan banyak tenaga saat stres atau marah
besar berisiko tiga kali lipat mengalami serangan jantung dalam waktu satu jam. Peringatan penting: Penderita yang melaporkan dirinya sedang stres atau marah, dan orang yang baru saja mengalami serangan jantung mungkin lebih ingat bahwa salah satu pemicu inilah yang menyebabkan serangan jantung daripada pemicu lainnya. Pengeluaran tenaga yang besar untuk seseorang diartikan seperti ketika naik tangga, sedangkan untuk orang lain diartikan seperti ketika lari maraton. FINALLY ....
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu