Anda di halaman 1dari 26

PEMERIKSAAN

IMS & HIV


Lisa Dewi
BALAI BESAR LABORATORIUM
KESEHATAN PALEMBANG
PENGAMBILAN SPESIMEN
Pasien laki-laki dengan gejala duh tubuh uretra
• Beri penjelasan lebih dahulu agar pasien tidak perlu merasa takut
saat pengambilan bahan duh tubuh gentalia dengan sengkelit atau
dengan swab berujung kecil
• Bila menggunakan sengkelit, gunakanlah sengkelit steril.
• Masukkan sengkelit/swab ke dalam orifisium uretra eksterna sampai
kedalaman 1-2 cm, putar swab (untuk sengkelit tidak perlu diputar
namun cukup menekan dinding uretra), dan tarik keluar perlahan-
lahan
• Oleskan duh tubuh ke atas kaca obyek
yang sudah disiapkan
• Bila tidak tampak duh tubuh uretra
dapat dilakukan pengurutan (milking)
oleh pasien.
PENGAMBILAN SPESIMEN
Pasien perempuan dengan duh tubuh vagina
Pasien perempuan dengan status sudah menikah, dilakukan pemeriksaan
denganspekulum serta pengambilan spesimen
1. Beri penjelasan lebih dulu mengenai pemeriksaan yang akan dilakukan
agar pasien tidak merasa takut
2. Bersihkan terlebih dahulu dengan kain kasa yang telah dibasahi larutan
NaCl
3. Setiap pengambilan bahan harus menggunakan spekulum steril
(sesuaikan ukuran spekulum dengan riwayat kelahiran per vaginam),
swab atau sengkelit steril
4. Masukkan daun spekulum steril dalam keadaan tertutup dengan posisi
tegak/vertikal ke dalam vagina, dan setelah seluruhnya masuk kemudian
putar pelan-pelan sampai daun spekulum dalam posisi datar/horizontal.
Buka spekulum dan dengan bantuan lampu sorot vagina cari serviks.
Kunci spekulum pada posisi itu sehingga serviks terfiksasi,
5. Setelah itu dapat dimulai pemeriksaan serviks, vagina dan
pengambilan spesimen
– Dari serviks: bersihkan daerah endoserviks dengan kasa
steril, kemudian ambil spesimen duh tubuh serviks dengan
sengkelit/ swab Dacron™ steril untuk pembuatan sediaan
hapus, dengan swab Dacron™ yang lain dibuat sediaan
biakan,
– Dari forniks posterior: dengan sengkelit/ swab Dacron™ steril
untuk pembuatan sediaan basah, dan lakukan tes amin
– Dari dinding vagina: dengan kapas lidi/ sengkelit steril untuk
sediaan hapus,
6. Cara melepaskan spekulum: kunci spekulum dilepaskan, sehingga
spekulum dalam posisi tertutup, putar spekulum 90o sehingga
daun spekulum dalam posisi tegak, dan keluarkan spekulum
perlahan-lahan.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM IMS
• Pewarnaan gram: Diplokokus Gram
Gonore negatif intraselular
• Kultur: Neisseria gonorrhoeae

• Pewarnaan gram: Diplokokus Gram


negatif tdk ditemukan, PMN ≥5 pada
Non-go sediaan apus duh tubuh uretra, atau
≥30 bila berasal dari serviks

• Sediaan basah: Ditemukan


Trikomoniasis flagelata motil
• Kultur : Trichomonas vaginalis
PEMERIKSAAN LABORATORIUM IMS

Vaginosis
• Sediaan basah: Ditemukan clue cells
bakterial
• Sediaan basah: Ditemukan
Kandidiasis pseudohifa / blastospora
vaginalis

• Rapid test : positif,


Sifilis • VDRL dan TPHA: positif
1. SEDIAAN BASAH
PEMERIKSAAN TRIKOMONIASIS
• Siapkan kaca obyek dan
kaca tutup
• Teteskan 1-2 tetes larutan NaCl 0,9%
ke kaca obyek
• Bahan duh tubuh dari sengkelit yang berasal dari forniks
posterior dicampurkan pada tetesan larutan NaCl tersebut
di atas dan segera tutup dengan kaca tutup
• Segera dibaca di bawah mikroskop cahaya dengan
pembesaran 400 kali
• Cari parasit Trichomonas vaginalis yang ditandai oleh
gerakan flagelanya yang khas
1. SEDIAAN BASAH
PEMERIKSAAN KANDIDIASIS
• Siapkan kaca obyek dan
kaca tutup
• Teteskan 1-2 tetes larutan KOH 10% ke kaca obyek
• Bahan duh tubuh dari sengkelit yang berasal dari
dinding vagina dicampurkan dan segera tutup
dengan kaca tutup
• Segera dibaca di bawah mikroskop cahaya dengan
pembesaran 400 kali
• Cari ragi, hifa, atau pseudohypha
2. PREPARAT GRAM
3. VDRL
3. VDRL
•Keluarkan kit dari lemari es, biarkan
suhu kamar
•Kocok antigen VDRL supaya homogen
Tes Kualitatif :
•Teteskan dengan posisi pipet vertikal 50 μL serum kontrol positif
pada lingkaran ke pertama (1), 50 µL serum control negative
pada lingkaran ke 2, dan 50 µL serum pasien pada lingkaran ke 3.
•Tambahkan dengan posisi pipet vertical 20 μL antigen VDRL pada
tiap lingkaran, campur dengan menggunakan tangkai pengaduk
•Goyang pada Rotator dengan kecepatan 100 RPM/ menit selama
8 menit
•Baca hasil.
3. VDRL
Tes Kuantitatif :
• Teteskan dengan posisi pipet vertical masing – masing 50 μL NaCL
0,85 % pada lingkaran 1 s/d 7.
• Tambahkan dengan posisi pipet vertikal 50 ul serum sample pada
lingkaran pertama (1), campur
• Dari lingkaran 1, pindahkan 50 μL ke lingkaran 2 dan dengan cara
yang sama lakukan sampai lingkaran 7, yang terakhir buang 50 μL.
• Tambah dengan posisi pipet vertical 20 μL antigen pada tiap
lingkaran, campur.
• Goyang dengan menggunakan rotator dengan kecepatan 100
RPM/ menit selama 8 – 10 menit.
• Baca hasil:
Positif (+) :Hasil dikatakan Positif bila terjadi gumpalan/flokulasi
Negatif (-) :Hasil dikatakan Negatif bila tidak
terjadi gumpalan/ flokulasi
4. TPHA
• Keluarkan kit dari lemari es, biarkan suhu kamar
• Kocok reagen supaya homogen
Test Kualitatif
• Sediakan mikroplate, untuk 1 sampel dipakai 3 well.
• Cara kerja
– Masukkan 190 µL reagen diluents pada well 1 kemudian
tambahkan 10 µL serum, campur
– Lalu dari well 1 pindahkan 25 µL ke well 2, kemudian tambahkan
75 µL control cell pada well 2, campur
– Dan dari well 1 pindahkan 25 µL ke well 3, kemudian tambahkan
75 µL test cell pada well 3, campur.
4. TPHA
• Lakukan hal yang sama untuk
pengerjaan serum control negative
dan serum control positif
• Goyang mikroplate pada posisi
datar supaya tercampur.
• Inkubasi selama 45 – 60 menit pada
temperature kamar. Selama waktu
inkubasi tutup mikroplate agar
terhindar dari cahaya matahari
langsung, hindari dari panas dan
getaran agar tidak terjadi lisis.
• Baca hasil
Test kuantitatif
• Siapkan mikroplate dan beri label A s.d H
• Pindahkan masing-masing 25 µL dari test kualitatif (screening) tadi ke
well A dan B
• Dan masukkan masing-masing 25 µL reagen diluents kedalam well B
sampai well H
• Dari well B, pindahkan 25 µL ke well C campur, ambil 25 µL dan dengan
cara yang sama lakukan sampai well ke H, yang terakhir buang 25 µL
• Kemudian tambahkan 75 µL test cell pada well A s.d H, campur
• Goyang mikroplate pada posisi datar supaya tercampur
• Inkubasi selama 45 – 60 menit pada temperature kamar, selama waktu
inkubasi tutup mikroplate agar terhindar dari cahaya matahari
langsung, hindari dari panas dan getaran agar tidak terjadi lisis
• Baca hasil:
– Positif (+):Hasil dikatakan Positif bila terjadi lysis sehingga tampak seperti
cincin.
– Negative (-):Hasil dikatakan Negatif bila tidak terjadi lisis hanya terbentuk
bintik yang tampak seperti kancing.
5. RAPID TES SIFILIS
PEMERIKSAAN HIV
Orang yang bersedia
menjalani tes HIV

DIAGNOSIS HIV
Tes Antibodi HIV
A1 DIAGNOSIS
Ya
Ya Adakah
Antibodi HIV Tes Antibodi HIV Antibodi HIV
manifestasi
Positif? A2 Positif?
klinis?
Tidak

Antibodi HIV Ya Tidak


Ulangi Tes
Positifpada
A1 dan A2
keduanya

Tidak

Antibodi HIV Ya Tes Antibodi HIV


Positif pada
A3
salah satu?

A1 + , A2 +, Ya Ya
A3?

Tidak
Tidak

A1 +, dan
Salah satu A2/
A3 + ?

Tidak

A1 + , A2 +, Tidak A1 + , A2 +,
A3? A3?
Tidak Ya Ya

Anggap tidak
ditemukan Anggap Diagnosis Pasti
antibodi HIV indeterminate infeksi HIV
Bapelkes Prov. Sumsel,
24 Desember 2014

Anda mungkin juga menyukai