Tidak ada makanan haram yang diciptakan namun yang haram adalah bukan makanan yang
diciptakan untuk dikonsumsi manusia dan seperti yang tertulis pada Timotius 4:4, “karena semua
yang diciptakan allah itu baik dan suatu pun tidak ada yang haram jika diterima dengan ucapan
syukur,”
Kisah Para Rasul 21:25
Tetapi mengenai bangsa-bangsa lain, yang telah menjadi percaya, sudah kami tuliskan keputusan-
keputusan kami, yaitu mereka harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada
berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan.
PERJANJIAN BARU
Masalah-masalah makanan dan minuman dalam perjanjian baru bukan masalah daging binatang haram
dan daging binatang halal. Tetapi terbagi dalam 3 kategori besar, yaitu:
1. Pembasuhan tangan, adat istiadat orang yahudi yaitu tidak boleh makan dengan tangan najis, yaitu
makanan tidak boleh dimakan bila tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dahulu (Matius 15:1-
20 )
2. Makanan minuman yang sudah tidak perlu lagi diadakan (dirayakan), yaitu makanan minuman yang
menyangkut upacara-upacara bayangan yang sudah dipakukan di kayu Salib (Kolose 2:16,17;
Ibrani 9:10)
3. Daging binatang halal yang sudah dipersembahkan kepada berhala, sehingga beberapa orang
mengatakan bahwa daging halal itu adalah daging haram karena sudah dipersembahkan kepada
berhala, dan yang lain mengatakan bahwa daging itu tetap halal karena mereka tidak percaya
adanya berhala (I Korintus 8:4-13; 10:14-33; I Timotius 4:1-5; Roma 14:17)
Halal dan Haram Menurut Yahudi
Kosher (bahasa ibrani: כ ְַּׁשרּותkašrût), yang berasal dari kata kashrut atau kashruth adalah istilah
dalam hukum tentang makanan yahudi. Sesuai dengan halakha (hukum yahudi) suatu makanan
disebut kosher.
Pengertian kosher menurut yahudi adalah hewan yang boleh dimakan, sedangkan lawannya
adalah trefa, yaitu hewan yang tidak boleh dimakan.
• Istilah sebenar dari kosher mengacu kepada binatang (dari spesies yang kosher, misalnya sapi
atau domba) yang disembelih dengan cara yang keliru atau dilukai hingga mati oleh binatang
buas dan karena itu tidak layak dimakan manusia. Di antara orang-orang sefardi, istilah ini
biasanya hanya merujuk pada daging yang tidak kosher.
HARAM
• Di antara berbagai peraturan dalam hukum kashrut terdapat larangan mengkonsumsi hewan
yang tidak kosher seperti daging babi, kerang-kerangan (moluska maupun krustasea), sebagian
besar serangga (kecuali pada pesies tertentu misalnya belalang kosher), percampuran antara
daging sapi dan susu, dan hukum yang mengatur cara menyembelih hewan mamalia dan unggas
mengacu pada proses yang disebut shechita. Terdapat juga hukum mengenai produk hasil
pertanian yang dapat mempengaruhi layak atau tidaknya suatu makanan dikonsumsi.
PERATURAN UMUM DALAM KOSHER
• Binatang yang disembelih harus binatang yang kosher (yang diperbolehkan dalam hukum makanan yahudi)
• Seperti halnya dalam halal, dalam kosher binatang yang disembelih harus dalam keadaan hidup dan sehat pada
waktu disembelih
• Darah dari binatang yang disembelih harus mengucur keluar juga.
• Namun dalam kosher ada beberapa bagian dari binatang yang tidak boleh dimakan
• Khusus untuk buah dan sayuran, harus diinspeksi dulu agar tidak ada hama yang ikut termakan
• Pengucapan nama tuhan (paralel seperti basmallah dalam agama islam) cukup sehari sekali untuk seluruh binatang
yang akan disembelih pada hari itu
• Dalam kosher, daging dan susu (juga produk-produk yang terbuat dari susu seperti keju, mentega, dan lain-
lain) tidak boleh dicampur, baik dalam penyimpanannya maupun pada saat memakannya, jadi makanan seperti
cheeseburger adalah tidak kosher (tidak boleh) menurut agama yahudi. (Beberapa sekte yahudi bahkan ada yang
tidak memperbolehkan ikan dicampur dengan daging)
• Produk-produk anggur yang tidak dibuat oleh orang yahudi tidak boleh dikonsumsi
Jenis Makanan Halal Islam Kosher Yahudi
Babi Tidak Boleh Tidak Boleh
Sapi, Biri-Biri, Kambing, dsb. Boleh Boleh, tapi hanya bagian depan saja
Boleh asal enzim yg digunakan berasal Boleh, enzim dari binatang apapun
Keju
dari binatang halal (asal tidak tercampur daging)