Anda di halaman 1dari 173

“Manajemen Keuangan”

“Tim Pengajar”
“Fakutas Ekonomi”
Universitas Negeri Semarang
1
IDENTITAS MATA KULIAH
1. NAMA MATA KULIAH : MANAJEMEN KEUANGAN

2. CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN


a. CP Sikap: Bekerja Sama, Bertanggung Jawab,
Mandiri
b. CP Pengetahuan Konsep Dasar Manajemen
Keuanga
c. CP Ketrampilan Penerapan Ilmu dan Pengambilan
Keputusan

3. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH


Memahami Konsep Dasar Manajemen Keuangan dan
mengaplikasikannya
4. DOSEN PENGAMPU : Team pengajar
DAFTAR MATERI
PERTEMUAN MATERI POKOK SUMBER
1 Konsep Dasar Manajemen Keuangan
2 Nilai Waktu Uang

3 Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Modal Kerja)

4 Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Manajemen


Kas dan Piutang)
5 Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Manajemen
Persediaan)
6 Teori Portofolio dan Pasar Modal
7 Risiko dan Return
8 Penilaian Investasi
9 Penilaian Investasi dan Implementasinya
10 Biaya Modal
11 Kebijakan Leverage (Struktur Modal)
12 Kebijakan Dividen
13 Analisis rasio secara Umum
14 Analisis Rasio Keuangan (MVA dan EVA)
MATERI 3
MANAJEMEN
KEUANGAN JANGKA
PENDEK (MODAL
KERJA)
Definisi Modal Kerja
Konsep Kuantitatif
• Jumlah dana yang dibutuhkan untuk
membiayai operasi perusahaan yang
bersifat rutin.
• Modal Kerja adalah jumlah aktiva lancar
atau gross working capital.

5
Definisi Modal Kerja
Konsep Kualitatif
• Kelebihan aktiva lancar terhadap hutang
jangka pendek.
• Konsep ini menitikberatkan pada Net
Working Capital.

6
Definisi Modal Kerja
Konsep Fungsional
• Dana yang dimiliki oleh perusahaan yang
digunakan untuk menghasilkan laba
sesuai dengan usaha pokok perusahaan.
• Sebagian besar aktiva lancar dan
depresiasi aktiva.

7
PERUSAHAAN ARJUNA
NERACA
Periode 31 Desember 2008 MODAL KERJA

(Dalam Jutaan Rupiah)


Kas 10 Hutang Dagang 15
Piutang Dagang 25 Hutang Wesel 30
Persediaan 15 Hutang Bank 10
Surat Berharga 5
Persekot Asuransi 5 Hutang Obligasi 40
Tanah 90 Modal Saham 75
Gedung 60 Laba yang ditahan 10
Akum.Peny.Gdg 50 10
Mesin 80
Akum.Peny.Mesin 60 20

180 180
Keterangan:
1.Dalam penjualan barang dagangan diperhitungkan laba sebesar
25% dari harga pokok.
2.Penyusutan gedung dan mesin 20% dari harga buku.
8
MODAL KERJA KUANTITATIF
• Kas 10 juta
• Piutang 25 juta
• Persediaan 15 juta
• Surat Berharga 5 juta
• Persekot Asuransi 5 juta
• Jumlah Modal Kerja 60 juta

SELURUH AKTIVA LANCAR


9
KONSEP KUALITATIF
• Jumlah Aktiva Lancar - Hutang Lancar
• Jumlah aktiva lancar 60 juta
• Jumlah hutang lancar 55 juta
------------
• Jumlah modal kerja 5 juta
=======

AKTIVA LANCAR – HUTANG LANCAR

10
KONSEP FUNGSIONAL
• Kas 10 juta
• Persediaan Barang 15 juta
• Piutang sebesar harga pokok barang 20 juta*
• Penyusutan gedung 2 juta
• Penyusutan mesin 4 juta
----------
• Jumlah modal kerja 51 juta
====== MODAL MADUL?

• Catatan:
Karena laba dihitung dari harga pokok maka investasi dalam piutang
dihitung sebagai berikut
• Misal harga pokok 100 x
• Laba 25 % dari harga pokok = 25% X 100x = 25 x
------- + 125 x
• Besarnya modal kerja yang terinvestasi dalam piutang= 100/125 x
25 juta = Rp 20 juta

11
Modal Kerja WB Taylor
• Modal Kerja Permanen (Permanent Working
Capital), modal kerja yang secara terus menerus
diperlukan untuk kelancaran usaha.
• Modal kerja permanen dapat dibedakan menjadi :
– Modal Kerja Primer (Primary Working Capital),
yaitu jumlah modal kerja minimum harus ada pada
perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
– Modal Kerja Normal (Normal Working Capital),
yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk
menyelenggarakan luas produksi normal. Pengertian
normal disini adalah dalam artian yang dinamis.

12
Lanjutan…
• Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital), yaitu
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai
dengan perubahan keadaan.
Modal kerja ini dibedakan antara lain:
– Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital), yaitu modal
kerja yang berubah-ubah jumlahnya disebabkan karena
fluktuasi musim.
– Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital), yaitu modal kerja
yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi
konjungtur.
– Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital), yaitu
modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya
keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya misalnya
adanya pemogokan, bencana alam, perang dan lain
sebagainya. 13
KEBUTUHAN MODAL KERJA
• Volume Penjualan
Perusahaan yang bekerja dengan penjualan yang
yang konstan akan bekerja dengan modal kerja
yang relatif konstan pula, sedangkan perusahaan
yang sedang mengalami pertumbuhan akan
membutuhkan modal kerja yang meningkat.

• Faktor-faktor Musiman
Beberapa perusahaan akan mengalami fluktuasi
musiman dalam permintaan akan barang dan jasa
yang dihasilkan (pengalengan ikan, buah-buahan,
perusahan penjual makanan, pakaian).
14
Lanjutan…
• Kemajuan Teknologi
Bilamana perusahaan membeli mesin yang dapat
mengolah bahan-bahan dengan tingkat kecepatan
yang lebih tinggi memungkinkan perusahaan
mengolah bahan-bahan lebih banyak, persediaan
permanen cenderung naik.

• Kebijaksanaan Perusahaan
Politik penjualan kredit dan penentuan persediaan.

15
GAMBAR KEBUTUHAN MODAL KERJA
1. .
Jumlah Modal Kerja
(dalam rupiah) Variabel
Modal
Modal Kerja Kerja
Siklis Darurat

Modal Kerja Normal


Modal Kerja Primer

MODAL KERJA? 16
Pentingnya Modal Kerja

• Melindungi perusahaan dari krisis, karena


turunnya nilai aktiva lancar.
• Kemungkinan membayar hutang lancar
tepat pada waktunya.
• Pelayanan terhadap para konsumen.
• Kesiapan perusahaan untuk beroperasi
dengan lancar.

17
Kecukupan Modal Kerja

• Jenis perusahaan.
• Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi
barang.
• Harga per satuan barang yang diproduksi.
• Syarat pembelian bahan/barang dagangan.
• Syarat penjualan.
• Tingkat perputaran modal kerja.

18
Kelebihan Modal Kerja:

• Pengeluaran Obligasi/saham dalam jumlah yang


besar.
• Penjualan aktiva tak lancar yang tak diganti.
• Terjadinya laba operasi yang tidak digunakan
untuk pembayaran deviden.
• Konversi dari aktiva tetap ke modal kerja.
• Akumulasi sementara dari berbagai dana yang
disediakan untuk ekspansi.

19
Kekurangan Modal Kerja:
• Kerugian usaha
• Kerugian luar biasa
• Ekspansi perusahaan yang tidak mendapatkan
tambahan modal kerja
• Kebijakan dividen yang besar
• Penggunaan modal kerja untuk memperoleh
aktiva tak lancar
• Pembayaran utang jangka panjang

20
Sumber Modal Kerja
• Hasil operasi perusahaan.
• Keuntungan dari penjualan surat-surat
berharga (investasi jangka pendek).
• Penjualan aktiva tidak lancar.
• Penjualan saham atau obligasi.

21
PENENTUAN KEBUTUHAN MODAL KERJA

• Periode perputaran modal atau periode terikatnya modal


kerja.
“Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja
adalah merupakan keseluruhan atau jumlah dari periode-
periode yang meliputi jangka waktu pemberian kredit beli,
lama penyimpanan bahan mentah di gudang, lamanya
proses produksi, lamanya barang jadi disimpan di gudang
dan jangka penerimaan piutang”.

• Pengeluaran kas rata-rata setiap harinya.


“Pengeluaran kas setiap harinya merupakan sejumlah
pengeluaran kas rata-rata setiap harinya untuk keperluan
pembelian bahan mentah, bahan pembantu, pembayaran
upah buruh dan biaya-biaya lainnya”.

22
Contoh :
Periode Perputaran:
Lamanya proses produksi................................................... 10 hari
Lamanya barang disimpan di gudang ............................... 5 hari
Lamanya jangka waktu penerimaan piutang .................. 15 hari
Periode terikatnya............................................................. 30 HARI

Pengeluaran setiap harinya :


Bahan mentah ............................................. Rp. 50.000,00
Bahan pembantu ......................................... Rp. 10.000,00
Biaya tenaga kerja ....................................... Rp. 35.000,00
Biaya lain-lain ............................................. Rp. 5.000,00
Jumlah pengeluaran setiap harinya .......... Rp. 100.000,00

Keterangan:
Kebutuhan modal kerja bagi perusahaan yang menjalankan aktivitas
usaha setiap harinya dapat menjamin kontinuitas usahanya dibutuhkan
modal kerja sebesar Rp. 100.000,00 x 30 hari= Rp. 3.000.000,00.

23
Penggunaan Modal kerja
• Pembayaran biaya operasi perusahaan.
• Kerugian yang diderita perusahaan.
• Pembentukan dana (pemisahan aktiva
lancar)
• Pembelian aktiva tetap
• Pembayaran hutang jangka panjang
• Pembayaran Prive
• Pembelian Kembali Saham yang beredar

24
Analisis sumber dan penggunaan modal kerja
Perkiraan 31 Desember Naik
2000 2001 (Turun)
Kas 545.500 919.700 374.200
Piutang Dagang 1.324.200 1.612.800 288.600
Piutang Wesel 500.000 250.000 (250.000)
Persediaan 951.200 1.056.500 105.300
Persekot Biaya 46.000 37.000 (9.000)
Tanah 200.000 200.000 -
Gedung 1.600.000 2.000.000 400.000
Alat Kantor 700.000 850.000 150.000
Jumlah 5.866.900 6.926.000 1.059.100
Cad. Depr. Gedung 225.500 261.000 35.500
Cad. Depr. Alat Kantor 153.000 201.000 48.000
Hutang Dagang 655.000 552.200 (102.800)
Hutang Wesel 150.000 125.000 (25.000)
Hutang Gaji 312.000 443.500 131.500
Hutang Obligasi 600.000 450.000 (150.000)
Modal Saham 2.000.000 2.600.000 600.000
Laba Ditahan 1.771.400 2.293.300 521.900
25
Jumlah 5.866.900 6.926.000 1.059.100
Laporan Perubahan Modal Kerja
Perkiraan 31 Desember Modal Kerja
2000 2001 Naik Turun
Kas 545,500 919,700 374,200 -
Piutang Dagang 1,324,200 1,612,800 288,600 -
Piutang Wesel 500,000 250,000 - 250,000
Persediaan 951,200 1,056,500 105,300 -
Persekot Biaya 46,000 37,000 - 9,000
Hutang Dagang 655,000 552,200 102,800 -
Hutang Wesel 150,000 125,000 25,000 -
Hutang Gaji 312,000 443,500 - 131,500
Jumlah 1,117,000 1,120,700 895,900 390,500
Kenaikan Modal Kerja 505,400
26
895,900 895,900
Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Sumber Modal Kerja
1. Hasil Operasi
Laba 521.900
Depresiasi 83.500
2. Penjualan Saham 600.000
Jumlah Sumber Modal Kerja 1.205.400

Penggunaan Modal Kerja


1. Pembelian Gedung 400.000
2. Pembelian Alat-alat Kantor 150.000
3. Pembayaran Hutang Obligasi 150.000
Jumlah Penggunaan Modal Kerja 700.000
Kenaikan Modal Kerja 505.400
27
Penggunaan Worksheet Sumber & Peng-gunaan
Perkiraan 31 Desember Perubahan Modal Kerja Modal Kerja
2000 2001 D K Sumber Penggunaan Naik Turun
Kas 545,500 919,700 374,200 - - - 374,200 -
Piutang Dagang 1,324,200 1,612,800 288,600 - - - 288,600 -
Piutang Wesel 500,000 250,000 - 250,000 - - - 250,000
Persediaan 951,200 1,056,500 105,300 - - - 105,300 -
Persekot Biaya 46,000 37,000 - 9,000 - - - 9,000
Tanah 200,000 200,000 - - - - - -
Gedung 1,600,000 2,000,000 400,000 - - 400,000 - -
Alat Kantor 700,000 850,000 150,000 - - 150,000 - -
Jumlah 5,866,900 6,926,000 - - - - - -
Cad. Penyust Gedung 225,500 261,000 - 35,500 35,500 - - -
Cad. Penyust Alat Kantor 153,000 201,000 - 48,000 48,000 - - -
Hutang Dagang 655,000 552,200 102,800 - - - 102,800 -
Hutang Wesel 150,000 125,000 25,000 - - - 25,000 -
Hutang Gaji 312,000 443,500 - 131,500 - - - 131,500
Hutang Obligasi 600,000 450,000 150,000 - - 150,000 - -
Modal Saham 2,000,000 2,600,000 - 600,000 600,000 - - -
Laba Ditahan 1,771,400 2,293,300 - 521,900 521,900 - - -
Jumlah 5,866,900 6,926,000 1,595,900 1,595,900 1,205,400 700,000 895,900 390,500
Kenaikan Modal Kerja 505,400 28505,400
Latihan Soal:
Perkiraan 31 Desember Naik
2000 2001 (Turun)
Kas 300.000 400.000
Piutang Dagang 760.000 800.000
Piutang Wesel 300.000 400.000
Persediaan 400.000 700.000
Persekot Biaya 50.000 37.000
Tanah 400.000 400.000
Gedung 4.000.000 4.300.000
Alat Kantor 200.000 250.000
Jumlah 6.410.000 7.287.000
Cad. Penyust Gedung 150.000 300.000
Cad. Penyust Alat Kantor 200.000 400.000
Hutang Dagang 600.000 500.000
Hutang Wesel 250.000 100.000
Hutang Gaji 138.600 200.000 29
CARA PEMENUHAN KEBUTUHAN
Hutang bank jangka pendek VS panjang

• Dihitung menggunakan jangka waktu kritis.


– Jk Kritis harian = 365 x [(pl – pc)/(pk – pc)] x 1 hari
– Jk Kritis bulanan = 12 x [(pl – pc)/(pk – pc)] x 1
bulan
• Pl = tingkat bunga kredit jangka panjang (%)
• Pc = tingkat bunga simpanan (%)
• Pk = tingkat bunga kredit jangka pendek
• Jangka waktu kritis mrp jangka waktu dimana biaya
untuk kredit jangka pendek sama dengan jangka
panjang.
0 tahun 1 tahun

Dipenuhi dg kredit jangka pendek Dipenuhi dg kredit jangka panjang


30
Contoh…..
• PT. X membutuhkan tambahan dana :
– Rp.10.000.000 dibutuhkan untuk jangka waktu 320
hari
– Rp.20.000.000 dibutuhkan untuk jangka waktu 100
hari
• Pada saat itu diketahui :
– Pl = 16% (bunga kredit jk panjang)
– Pk = 22% (bunga kredit jk pendek)
– Pc = 8% (bunga simpanan)
• Apakah kebutuhan dana Rp.30.000.000
dipenuhi dengan kredit jangka pendek/jangka
panjang? Dan berapa biaya bunganya?

31
Jawaban
• Jk waktu kritis = 209 hari
• Maka :
– Rp.10.000.000 dipenuhi dg kredit jangka panjang
– Rp.20.000.000 dipenuhi dg kredit jangka pendek
• Besaran biaya bunga :
– Rp.10.000.000 x 16% = Rp.1.600.000
– Rp.20.000.000 x 22% x (100/365) = Rp.1.205.480
• Pendapatan bunga : (45/365) x Rp.10.000.000 x
8% = Rp. 98.630
• Beban bunga bersih = Rp.2.706.850
32
Ilustrasi 1
Jika kebutuhan modal kerja didanai dg hutang jangka
panjang semua…

• Biaya bunga :
– Rp.30.000.000 x 16% = Rp.4.800.000
• Pendapatan bunga :
– Rp.10.000.000 x 8% x (45/365) = Rp.98.630
– Rp.20.000.000 x 8% x (265/365) = Rp.1.161.644
• Bunga bersih : Rp.3.539.726

33
Ilustrasi 2
Jika kebutuhan modal kerja didanai dg hutang jangka pendek
semua…

• Biaya bunga :
– (320/365) x Rp.10.000.000 x 22% = Rp.1.928.767
– (100/365) x Rp.20.000.000 x 22% = Rp.1.205.479
• Pendapatan bunga : 0
• Biaya bunga bersih : Rp.3.134.246.

34
Quiz…….
 PT. Nazaruddin tanggal 14 Sept 2010 memerlukan
tambahan dana sebesar Rp.200.000.000 untuk
pengembangan usaha. Penggunaan dana tersebut
terpecah menjadi 3 dengan jangka waktu penggunaan yg
berbeda,
 Rp.100.000.000 dibutuhkan sampai 1 Sept 2011
 Rp.70.000.000 dibutuhkan sampai 15 Juli 2011
 Rp.30.000.000 dibutuhkan sampai 20 Mei 2011
 Suku bunga kredit jangka panjang 18%, kredit jangka
pendek 24%, sedangkan suku bunga simpanan 10%.
 Analisis, cari sumber dana yang menguntungkan dan
berapa biaya modal bersihnya?

35
MATERI 4
MANAJEMEN
KAS DAN
PIUTANG
Pengertian
• Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan
yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain
yang dalam waktu dekat dapat diuangkan
sebagai alat pembayaran kebutuhan finansial,
yang mempunyai sifat paling tinggi likuiditasnya.
• Kas meliputi: Uang tunai (kertas/logam) baik
yang ada ditangan perusahaan (Cash in hand)
atau ada di bank (bank), Cek, demand deposit,
money order (kas bon) dll.

37
Motif Penahanan Kas
John Maynard Keynes

1. Motif Transaksi, Kas diperlukan untuk


memenuhi kebutuhan transaksi. seperti
membayar upah tenaga kerja, membeli
bahan baku, membayar biaya listrik dan
lain sebagainya.
2. Motif Berjaga-jaga, Kas diperlukan untuk
berjaga-jaga menghadapi ketidakpastian
dimasa mendatang.
3. Motif Spekulasi, Kebutuhan kas untuk
memperoleh keuntungan karena
perubahan harga surat berharga 
investasi surat berharga
38
Manajemen Kas

• Perencanaan kas

• Pengendalian kas

• Pengelolaan Kas

39
Manajemen Kas

Didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai


aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian
kas, dan pengawasan terhadap posisi kas.

Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal: likuiditas dan earning.

Likuiditas manajemen harus secara sadar menjaga likuiditas


dan jumlah kas yang harus ada dalam perusahaan.

Earning tiap pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk


mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan
dengan kas yang dikeluarkan. Selain itu manajemen harus
menjamin pembayaran dilakukan secara ekonomis
1 Perencanaan Kas
Aspek utama perencanaan kas adalah penyusunan anggaran kas.
Manajer harus menyiapkan daftar kegiatan untuk menimbulkan
kas (pembelanjaan) dan kegiatan menggunakan kas
(pengoperasian dan penginvestasian). Atau membuat proyeksi
Cash in flow, Cash out flow dan balance (saldo)

Tahap-tahap dalam penyusunan perencanaan kas:


1. Menentukan estimasi penerimaan kas, baik dari kas operasional
ataupun nonoperasional. misal; kas dari operasi rutin, kas dari
pelunasan utang jangka panjang, investasi dari pemilik, penjualan
aktiva tetap, mengeluarkan obligasi dll
2. Menentukan estimasi penggunaan kas baik dari operasional
maupun nonoperasional, misal; pembayaran dividen, pembayaran
utang jangka panjang, pembelian aktiva tetap, membayar gaji
karyawan, dll
Tahap-tahap dalam penyusunan perencanaan kas:
1. ….
2. ….

3. Menghitung selisih antara estimasi penerimaan


kas&pengeluaran kas
4. Jika terjadi kelebihan saldo kas, kemudian
direncanakan untuk melakukan investasi untuk
menghindari idle cash.
5. Sebaliknya jika terjadi defisit, maka akan
dipenuhi dari kredit dari lembaga keuangan.
6. Menyusun kembali budget kas setelah adanya
transaksi finansial baik berupa investasi baru
atau perencanaan kredit dari pihak lain. 42
Sumber Penerimaan Kas
• Hasil Penjualan tunai & penerimaan piutang
• Penjualan aktiva tetap
• Penjualan atau emisi saham atau adanya
penambahan modal oleh pemilik.
• Pengeluaran tanda bukti hutang (wesel), hutang
obligasi, hutang bank dll
• Penerimaan diluar usaha perusahaan (ex:
bunga)
• Adanya penerimaan kas dari sewa, bunga atau
dividen, hadiah, atau restitusi pajak dari
periode sebelumnya. 43
Pengeluaran Kas
• Pengeluaran untuk biaya produksi (BBB, BTK, BOP)
• Pembelian saham atau obligasi sebagai
investasi jangka pendek atau jangka panjang.
• Pembelian aktiva tetap
• Pembelian kembali saham yang beredar
• Pengambilan kas dari perusahaan oleh pemilik
• Pembayaran hutang jangka pendek atau
panjang
44
Transaksi yang Tidak Mempengaruhi Kas

• Pembebanan depresiasi, amortisasi, dan deplesi


terhadap aktiva tetap, intangible assets.
• Pengakuan adanya kerugian piutang.
• Pengakuan penghapusan atau pengurangan nilai
buku dari aktiva yang dimiliki.
• Revaluasi aktiva tetap
• Pembayaran stock dividen (pembayaran dividen
dalam bentuk saham).
45
2 Pengendalian Kas

• Pada dasarnya adanya kelebihan idle cash


merupakan biaya.
• Biaya sebesar return jika kas tersebut
diinvestasikan.
• Kebutuhan dana jangka panjang dipenuhi
dengan sumber dana jangka pendek akan
mengakibatkan bahaya likuiditas.
• Perlu dilakukan ramalan kebutuhan kas
minimum dan maksimum selama periode
tertentu
46
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya persediaan kas :
• Perimbangan antara cash inflow dan cash
outflow
• Penyimpangan terhadap aliran kas yang
diperkirakan
• Adanya hubungan financial yang baik
dengan bank-bank
• Penganggaran kas

47
Manfaat Pokok jumlah Kas Yang Memadai
1. Dapat memanfaatkan potongan harga dalam
pembelian barang.

2. Dalam analisa kredit curent rasio dan acid test rasio


merupakan tolok ukur yang pokok,
Perusahaan akan lebih dipercaya oleh bank atau lembaga kredit
lainnya.

3. Untuk mengambil peluang bisnis sewaktu-waktu.


Untuk menanggulangi keadaan darurat, seperti pemogokan,
kebakaran, kekeringan atau serangan dari pesaing melalui
program kampanye pemasaran.

48
KAS SI BRANKASKU //
Savety Level of Cash Balance

 Saldo kas minimum yang perlu dimiliki oleh perusahaan untuk


melindungi perusahaan dari resiko kesalahan-kesalahan saldo
kas.
 Savety level of cash balance sebaiknya ditetapkan untuk
periode normal dan periode puncak.
 Periode puncak adalah periode dimana kebutuhan akan kas
memuncak.

Rumus :
 Savety level of Cash Balance:
Jumlah hari yang diinginkan X Rata-rata harian
pengeluaran kas
49
KAS YANG AMAN??
KAS MINIMUM
• Contoh 1:
Perusahan Gatotkaca menetapkan bahwa
safety level of cash harus cukup untuk menutup
pengeluaran selama 4 hari. Pengeluaran kas rata-rata
sehari berjumlah Rp. 600.000,00.
Jadi, Safety level of cash Balance = 4 x Rp. 600.000,00
= Rp. 2.400.000,00

• Contoh 2:
Selama 3 hari puncak dalam bulan Agustus pengeluaran
kas perusahaan Gatotkaca berturut-turut Rp.
750.000,00, Rp. 800.000,00, Rp. 850.000,00.
• Rata-rata pengeluaran kas = Rp. 800.000,00
• Bilamana jumlah hari yang diinginkan pada periode
puncak adalah 6 hari. Maka safety level of cash Balance
pada periode puncak perusahaan Gatotkaca adalah 6 x
Rp. 800.000,00 = Rp. 4.800.000,00.
50
3 Pengelolaan saldo kas
• Model Persediaan untuk Kas (Model Baumol)
Misalkan: Kebutuhan kas perusahaan selama satu tahun
Rp. 12 juta. Perusahaan memperoleh kas dengan
menjual surat berharga yang dimiliki. Biaya transaksi
untuk merubah sekuritas menjadi kas adalah Rp. 50
ribu, sedangkan tingkat bunga yg diperoleh karena
memiliki securitas adalah 18% per tahun,
C = [(2 x 50.000 x 12.000.000)/0,18)]1/2
= Rp. 2.582.000 (pembulatan)

Jadi pengambilan kas yang optimal sebesar Rp.


2.582.000
Kebutuhan dana Rp. 12.000.000 akan didanai dengan
4,6 transaksi atau 5 transaksi (Rp. 12.000.000/Rp.
2.582.000) 51
Keterangan:

• Pengambilan kas optimum terjadi jika biaya


kehilangan kesempatan karena kepemilikan
sekuritas sama dengan biaya transaksi
• Biaya kesempatan
= (Rp.2.582.000/2) x 0.18
= Rp. 232.380 *
• Biaya transaksi
= (Rp.12.000.000/Rp. 2.582.000) x Rp.50.000
= Rp.232.378 *

* Perbedaan karena pembulatan

52
Model Random Aliran Kas
(Model Miller-Orr)

• Perusahaan perlu menetapkan batas atas (h) dan batas


bawah (z) saldo kas. Apabila saldo kas mencapai batas
atas perusahaan perlu merubah sejumlah tertentu kas,
agar saldo kas kembali ke jumlah yang diinginkan.
Sebaliknya apabila saldo kas menurun, perusahaan
perlu menjual sekuritas.

O waktu

• Batas atas dalam gambar tersebut ditunjukkan oleh


garis h dan batas bawah oleh titik 0.
• Perbaikan model Boumol  1966 53
Model MILLER dan ORR

Nilai z bisa hitung dengan formula:


z = (3 b σ2 / 4 i ) 1/3
h =3z

Keterangan:
z = batas bawah yang akan dicari
h = batas atas
b = biaya per transaksi (tetap) pembelian/penjualan surat berharga
σ2 = varians aliran kas bersih harian
i = tingkat bunga harian pada surat berharga
54
Contoh:

• Misalkan biaya transaksi untuk merubah sekuritas


menjadi kas adalah Rp. 50.000, sedangkan tingkat
bunga yg diperoleh karena memiliki sekuritas adalah
18% per tahun, penyimpangan kas/varian (α2)
Rp.1.300.000

i = 0,18 / 365 = 0,00049


Z = ((3bσ2)/4i)1/3

55
Lanjutan…
Batas bawah (z) dan batas atas (h) dihitung sbg berikut:
z = [(3 x 50.000 x 1.300.000)/(4 x 0,00049)]1/3
= Rp. 46.238
h = 3z
= Rp. 46.238 x 3
= Rp. 138.714
Jika r = Rp.100.000, maka posisi Z = Rp. 146.238 (r + z)
H = Rp.100.000 + Rp. 138.714 = Rp.238.714
Rp. 238.714 H

Rp. 146.238 Z

Rp. 100.000 O waktu

56
Perputaran Kas
• Digunakan untuk mengukur efektifitas penggunaan
kas untuk menghasilkan pendapatan.

• Perputaran Kas = (net sales/rata-rata kas)


• Jika perusahaan menghasilkan penjualan bersih
Rp.11.500.000 dengan rata-rata kas Rp.150.000,
maka:
Perputaran Kas = (Rp.11.500.000/Rp.150.000)
= 76,67 kali
• Periode perputaran kas = 360/76,67 = 4,7 hari
• Artinya setiap kas Rp.1 menghasilkan penjualan
bersih Rp.77.
57
Perkiraan 31 Desember Naik
2000 2001 (turun)
Kas 545,500 919,700 374,200
Piutang Dagang 1,324,200 1,612,800 288,600
Piutang Wesel 500,000 250,000 (250,000)
Persediaan 951,200 1,056,500 105,300
Persekot Biaya 46,000 37,000 (9,000)
Tanah 200,000 200,000 -
Gedung 1,600,000 2,000,000 400,000
Alat Kantor 700,000 850,000 150,000
Jumlah 5,866,900 6,926,000 1,059,100
Cad. Penyust Gedung 225,500 261,000 35,500
Cad. Penyust Alat Kantor 153,000 201,000 48,000
Hutang Dagang 655,000 552,200 (102,800)
Hutang Wesel 150,000 125,000 (25,000)
Hutang Gaji 312,000 443,500 131,500
Hutang Obligasi 600,000 450,000 (150,000)
Modal Saham 2,000,000 2,600,000 600,000
Laba Ditahan 1,771,400 2,293,300 521,900
Jumlah 5,866,900 6,926,000 1,059,100
58
Laporan Sumber dan Penggunaan Kas

Sumber Kas
Laba Bersih 521,900

Ditambah:

1. Penurunan Piutang W esel 250,000


2. Penurunan Persekot Biaya 9,000
3. Kenaikan Hutang Gaji 131,500
4. Depresiasi Aktiva Tetap 83,500
474,000
995,900
Dikurangi
1. Kenaikan Piutang Dagang 288,600
2. Kenaikan Persediaan 105,300
3. Penurunan Hutang Dagang 102,800
4. Penurunan Hutang W esel 25,000
521,700
474,200
Penjualan Modal Saham 600,000
1,074,200
Penggunaan Kas
1. Pembelian Gedung 400,000
2. Pembelian alat kantor 150,000
3. Pembayaran hutang obligasi 150,000
700,000
Kenaikan Kas 374,200
59
Rumus
Sumber Kas :
 Penurunan di Debet (kecuali Kas)
 Kenaikan di Kredit
 Penggunaan Kas :
 Kenaikan di Debet (kecuali Kas)
 Penurunan di Kredit

60
Quiz
• PT. Khalifa tahun 2009 memiliki securitas
Rp.900.000.000 dengan return 15%/tahun.
Diperkirakan kebutuhan kas tahun 2009
Rp.800.000.000. Biaya transaksi
Rp.1.000.000. Jika kebutuhan dana
direncanakan dari penjualan securitas.
– Berapa besarnya pencairan securitas menjadi
kas untuk setiap pencairan agar didapatkan
return maksimal.
– Berapa kali pencairan.
– Berapa return yang didapatkan oleh PT. Khalifa
pada tahun 2009?
61
KREDITKAN AJA

PENGANTAR PIUTANG
• Piutang merupakan kekayaan perusahaan yang timbul
sebagai akibat dari dilaksanakannya politik penjualan
kredit.
• Kebijakan Kredit :
Tujuan mendapatkan laba yang optimal melalui
peningkatan penjualan

• Tujuan Penjualan Kredit:


1. Merangsang minat para langganan
2. Menaikkan volume penjualan
3. Strategi memenangkan persaingan 
memperbesar market share
4. Meningkatkan laba bersih perusahaan
62
KREDITKAN AJA??

PENGANTAR PIUTANG
• Resiko Penjualan Kredit:
1. Tidak terbayarnya piutang ;
Solusi : Menyediakan cadangan dana (Bad debt /
piutang tak tertagih)
↑ Volume penjualan kredit  ↑ Dana diinvestasikan
dalam piutang  ↑ Resiko tidak terbayarnya piutang
2. Keterlambatan Waktu pembayaran piutang
 Akibat : Timbul Biaya pengumpulan piutang (cash discount)
 Untuk mengatasi  Cash discount dg syarat biaya discount <
tambahan laba karena penjualan kredit

63
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESAR KECILNYA
PIUTANG

1. Volume Penjualan Kredit


↑ proporsi penjualan kredit  ↑ dana dlm piutang
2. Syarat pembayaran penjualan kredit
Ada 2 Alternatif :
a) Dg ketat  Piutang Kecil (Perush. Sangat selektif)
b) Dg Lunak  Piutang besar (Perush. Kurang selektif)
3. Ketentuan tentang Pembatasan Kredit
 ↑ plafon kredit  ↑ dana dlm piutang

64
Lanjutan...............
4. Kebijakan dalam pengumpulan piutang
a) Pengumpulan Piutang secara Aktif  piutang semakin
kecil
b) Biaya pengumpulan piutang < revenue

5. Kebiasaan Para Pelanggan (mengambil potongan/tidak)


Biasa mengambil potongan  piutang kecil

6. Lama persyaratan kredit


Makin lama  piutang besar
7. Karakteristik Industri.
Perusahaan dengan persaingan tinggi  piutang besar
65
MANAJEMEN PIUTANG
1. Perencanaan jumlah dan pengumpulan piutang
Rencana jumlah piutang pada waktu yang akan datang disusun berdasarkan
budget penjualan dengan memperhatikan persyaratan pembayaran yang
ditawarkan perusahan dan kebiasaan pelanggan membayar bunganya.

2. Pengendalian piutang
Untuk pengendalian piutang secara ketat perlu dilaksanakan : penyaringan
langganan, penentuan resiko kredit, penentuan potongan, pelaksanaan
administrasi yang berhubungan dengan penarikan kredit dan penetapan
ketentuan-ketentuan dalam menghadapi para penunggak.

3. Penggunaan ratio
– Hitung rasio piutang dengan kerugian piutang yang timbul
– Hitung tingkat perputaran piutang dan rata-rata pengumpulan piutang
– Bandingkan rasio2 di atas dengan : tahun sebelumnya, anggaran, maupun
membandingkan dengan industri yang sejenis.
– Dapat diambil kebijakan memperbesar/memperketat kredit.

66
Biaya atas Piutang

Biaya Penghapusan Piutang

Biaya Pengumpulan Piutang

Biaya Administrasi

Biaya Sumber Dana / Modal


67
PENILAIAN TERHADAP CALON PENGAJUAN
KREDIT
Dengan memperhatikan 5 C
• menyangkut kejujuran, tanggung jawab dalam
Character memenuhi kewajiban

• Kemampuan untuk membayar hutangnya ( dilihat dr Aktiva


Capasity dan jumlah hutang)

• Dilihat dari jumlah Modal Sendiri yg dimiliki perush. dr


suatu periode
Capital
• Perbandignan antara Modal Sendiri dan Modal Asing

Colleteral
• Jaminan dalam pengambilan kredit

• Kondisi perekonomian secara umum


Conditions
68
Analisis Kualitatif Pemberian Kredit

Laporan Keuangan Debitur

Informasi dari bank

Informasi dari asosiasi perdagangan

Pengalaman perusahaan

Informasi lainnya

69
PERPUTARAN PIUTANG
 Merupakan periode waktu terikatnya dana pada piutang
Kas  Inventory  Piutang  Kas

 Periode perputarannya piutang tergantung dari panjang


pendeknya ketentuan waktu yang dipersyaratkan dalam syarat
pembayaran kredit

Penjualan netto kredit


 Tingkat perputaran piutang : ------------------------------------ = ....
X
Rata-rata piutang

 Penjualan netto kredit adalah semua penjualan kredit


sesudah dikurangi potongan-potongan.
 Rata-rata piutang dapat dihitung dari piutang awal(neraca
awal) ditambah piutang akhir(neraca akhir) dibagi dua.
70
PERPUTARAN PIUTANG
• Rata-rata pengumpulan piutang :
360 hari
---------------------------------------- = ……… hari
Tk. Perputaran piutang

Catatan : leteratur Amerika biasanya menggunakan


angka 365 hari dalam menentukan rata-rata
pengumpulan piutang.

71
Kegunaan Hari rata2 pengumpulan piutang

Untuk menilai efisiensi dalam pengumpulan piutang:


1. Efisien
Jika rata2 pengumpulan piutang < waktu piutang yg telah
ditetapkan

2. Inefisien
Jika rata2 pengumpulan piutang > waktu piutang yg telah
ditetapkan

72
CONTOH SOAL
KREDIT LAGI?
2007 2008
• Penjualan kredit ............... Rp. 120 juta Rp. 150 juta
• Piutang awal tahun... ........ Rp. 25 juta Rp. 29 juta
• Piutang akhir tahun........... Rp. 27 juta Rp. 31 juta
• Rata-rata piutang ........... Rp. 26 juta Rp. 30 juta

• Tingkat perputaran piutang 4,6 kali 5 kali


• Rata-rata pengumpulan piutang 78 hari 72 hari

Dapat dibandingkan dengan:


1. batas waktu pembayaran
2. rata-rata periode sebelumnya,
3. rata-rata perusahaan lain yang sejenis usahanya.

73
Latihan Soal

Keterangan 2007 2008

Net Credit Sales 220.000.000 320.000.000


Receivable :
Awal tahun 30.000.000 75.000.000
Akhir tahun 40.000.000 70.000.000
Average Reciavables ? ?
Reciavables Turnover ? ?
Average Collection Periode ? ?

Jika dibandingkan dengan periode 2007, apakah tahun 2008


memiliki kinerja yang lebih baik? Jika kurang baik, saran anda?

74
Analisis Ekonomi
Penjualan Tunai VS Penjualan Kredit
Perusahaan KRESNO di Dworowati semula melakukan
penjualan secara tunai. Penjualan yang tercapai setiap
tahun rata-rata sebesar Rp.200.000.000,00
Perusahaan merencanakan akan menawarkan syarat
penjualan 2/30, n/40.
Diperkirakan dengan syarat penjualan yang baru tersebut
akan dapat meningkatkan penjualan menjadi
Rp.400.000.000,00. Profit margin yang diperoleh sekitar
30% dari penjualan.
Diperkirakan sebanyak 75% konsumen memanfaatkan
potongan dan penghapusan piutang tak tertagih 2%.
Tambahan dana untuk kebijakan penjualan kredit mengajukan
kredit bank dengan bunga 20%.
Apakah perusahaan akan menjual secara kredit??
75
ANALISA PENJUALAN KREDIT TANPA DISKON DENGAN
PENJUALAN TUNAI
Manfat
Tambahan keuntungan karena tambahan penjualan
30% x (Rp.400.000.000 – Rp.200.000.000) =Rp.60.000.000,00
Biaya :
• Konsumen yg tdk memanfaatkan potongan:
Perputaran piutang = 360/40 hari = 9 kali
Rata-rata piutang = (Rp.400.000.000x25%)/9 = Rp.11.111.111
• Konsumen yg memanfaatkan potongan
Perputaran piutang = 360/30 hari = 12 kali
Rata-rata piutang = (Rp.400.000.000x75%)/12 = Rp.25.000.000
• Dana yang diperlukan untuk membiayai dana yang diinvestasikan
dalam Piutang sebesar harga pokoknya
70 % x (Rp.11.111.111 + Rp.25.000.000) = Rp 25.277.778
• Biaya bunga 20% x Rp 25.277.778 = Rp.5.055.556
• Biaya penghapusan piutang 2% x Rp.400.000.000 = Rp.8.000.000
Tambahan keuntungan bersih :
= Rp.60.00.000 – (Rp. 76
5.055.556+ Rp.8.000.000 )
= Rp 46.944.444
Quiz........
PT. Khalifa berencana tahun 2009 berencana akan menjual
secara kredit dengan 2 opsi, yaitu:
Strategi A : menjual secara kredit dengan termin 2/25, n/30.
Strategi ini diperkirakan mampu mendongkrak penjualan
menjadi Rp.650.000.000. konsumen yg memanfaatkan
potongan diperkirakan 85%. Biaya dana 20% dengan CPP 3%
dan tambahan biaya pengumpulan piutang Rp.2.000.000
profit margin 80%.
Strategi B : menjual secara kredit dengan termin 3/35, n/45.
Strategi ini diperkirakan mampu mendongkrak penjualan
menjadi Rp.750.000.000. konsumen yg memanfaatkan
potongan diperkirakan 75%. Biaya dana 20% dengan CPP 4%
dan tambahan biaya pengumpulan piutang Rp.4.000.000
profit marginnya 80%.
77
Pertanyaan : strategi mana yang diambil PT. Khalifa?
MATERI 5
MANAJEMEN
PERSEDIAAN
Pengertian Persediaan
Persediaan merupakan bagian dari modal kerja
yang tertanam dalam bahan baku, barang
setengah jadi, maupun berupa barang jadi
tergantung jenis industrinya.

Persediaan merupakan elemen modal kerja


yang selalu dalam keadaan berputar, dimana
secara terus menerus mengalami perubahan
Pengertian Persediaan
Persediaan (Inventory) mrpk elemen utama dari
Modal Kerja karena :

1. Jml persediaan paling besar dj dibanding


dg Modal Kerja lainnya
2. Aktiva yg selalu dlm keadaan berputar,
di mana secara terus menerus mengalami
perubahan

3. Tingkat likuiditasnya paling rendah


Macam Persediaan

PERUSAHAAN DAGANG
 persediaan barang dagangan

PERUSAHAAN INDUSTRI
 Persediaan bahan baku
 Persediaan barang dalam proses
 Persediaan barang jadi
Penentuan Persediaan

1 Mounthly Average (Rata-rata bulanan)

2 Moving mounthly average

3 Penentuan batas minimum dan maksimum


persediaan masa lalu

4 Inventory turnover (Tingkat perputaran persediaan)


Mounthly average (Rata2 bulanan)
Kebutuhan produk/Bahan dasar
Januari 1.000 Juli 1.410
Februari 1.050 Agustus 1.300
Maret 1.125 September 1.150
April 1.150 Oktober 1.310
Mei 1.200 Nopember 1.200
Juni 1.350 Desember 1.100
Rata2 kebutuhan persediaan = 14.345/12
= 1.195 unit/bulan
Moving mounthly average
Bulan BBB
Feb 800
Maret 825
April 850
Mei 576
Rata-rata kebutuhan

Jika perusahaan menghendaki persediaan 2x dari


kebutuhan persediaan perbulan, maka kebutuhan
persediaan bulan Maret 2.100 unit
Penentuan batas minimum dan maksimum
persediaan masa lalu

• Perusahaan menentukan batas


persediaan yang terendah sebagai
batas minimum dan batas persediaan
tertinggi sebagai batas maksimum.
• Jika persediaan minimum 950 unit dan
batas maksimum 1200 unit, maka
persediaan tiap bulan pada interval
950 unit dan 1200 unit
DAGANGANE
ISIH MAS??

Manajemen Persediaan
• - • Intinya mengatur tingkat persedian yang tepat agar
jumlahnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
• Kesalahan dalam menetapkan besarnya investasi
persediaan akan menekan keuntungan perusahaan

• Tinggi rendahnya tingkat perputaran akan


berpengaruh langsung terhadap besar kecilnya dana
yang ditanamkan dalam persediaan dan bagi
perolehan laba.

• Semakin tinggi tingkat perputarannya  semakin


pendek tingkat dana yang tertanam dalam
persediaan  semakin kecil dana yang ditanam
dalam perusahaan.
DAGANGANE
ISIH MAS??

Manajemen Persediaan
1. Jika persediaan terlalu tinggi maka
a) Biaya penyimpanan tinggi
b) Biaya bunga tinggi
Jika Investasi dibiayai Modal Asing  biaya bunga
Jika Investasi dibiayai Modal Sendiri 
Opportunity cost
c) Biaya pemeliharaan di gudang tinggi
d) Kemungkinan kerugian karena kerusakan, turunnya
kualitas, keausan.
e) Memperkecil keuntungan perusahaan
DAGANGANE
ISIH MAS??

Manajemen Persediaan
2. Jika persediaan terlalu kecil, maka proses
produksi akan terganggu  akibatnya :
Perusahaan tidak dapat bekerja dengan full
capasity, artinya: capital assets dan direct
labour tidak bekerja dengan sepenuhnya.
Penjualan turun, akibatnya:
 Perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan
konsumen
 Turunnya market share
 Turunnya laba
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
INVESTASI DALAM PERSEDIAAN
1. Tingkat penjualan
Makin tinggi omzet penjualan makin besar investasi pada persediaan.

2. Sifat teknis dan sifat produksi


– Produksi pesanan  persediaan beragam & banyak
– Produksi masal  persediaan bisa diatur

3. Lamanya proses produksi


– Proses lama  BDP tinggi

4. Daya tahan bahan baku dan produk akhir


– Barang tahan lama  persediaan relatif tinggi
– Barang tahan tidak lama  persediaan relatif rendah
– Barang musiman  persediaan tinggi pada musimnya

5. Lama pembelian & pengiriman


Tingkat Perputaran Persediaan

Tingkat perputaran persediaan Barang Dagangan

Penjualan bersih
Inventory Turnover= ---------------------------= … kali
Persediaan rata-rata
Atau
Harga Pokok Penjualan
=------------------------------- = …kali
Persediaan rata-rata

Persedi awal + Persd. akhir tahun


Persediaan rata2 = ---------------------------------------
2
Hari Rata2 Barang Disimpan di Gudang

365 hari
= -------------------------- = ....... hari
Inventory Turnover
CONTOH SOAL
• Persediaan barang per 1 Jan 2008 Rp. 20.000.000,00
• Pembelian selama tahun 2008 Rp. 380.000.000,00
• Persediaan barang akhir tahun 2008 Rp. 40.000.000,00

• Hitunglah Inventory Turnover & Hari Rata2 barang


disimpan digudang
Jawaban
• Harga pokok penjualan ............... Rp. 360.000.000,00
20.000.000 + 40.000.000
• Rata2 Pers BD = -------------------------------------
2
= 30.000.000,00

360 JUTA
• Inventory Turnover = ----------------- = 12 kali
30 JUTA

• Hari rata-rata barang disimpan digudang


365 hari
= ----------- = 30 hari
12 kali
PERSEDIAAN EFEKTIF
PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN DAGANG

Persediaan Barang Dagangan???


Yang perlu di pertimbangankan :
 Kemampuan menjual
 Biaya Pemesanan
 Biaya Pengiriman
 Biaya Penyimpanan di Gudang
 Lama proses pembelian sampai barang diterima
 Harga
PERSEDIAAN PADA MANUFAKTUR
(Bahan Baku)
1. Berapakah jumlah kebutuah bahan baku yg harus ada
– Jika jumlah Bahan Baku > kebutuhan bahan baku
 Biaya simpan dan biaya bunga tinggi.
– Jika jumlah Bahan Baku terlalu kecil
 Menghambat jalannya proses produksi

2. Bagaimanakah cara Pengadaan Bahan Baku


Ada 4 cara dalam Pengadaan Bahan Baku
– Jumlah keseluruhan dibeli sekaligus
– Dibeli secara bertahap
– Pembeliaan dengan EOQ
– Just in time inventory (JIT)
Pembelian sekaligus
Keuntungan :
1. Frekuensi pembelian kecil, sehingga biaya pembelian
dapat minimal
2. Persediaan cenderung tinggi
3. Perusahaan tidak kuatir akan kekurangan Bahan Baku
4. Proses produksi dapat berjalan lancar

Kerugian:
1. Biaya simpan tinggi
2. Perusahaan harus menanggung oportunity cost, karena
dananya sudah terlanjur dibelikan Bahan Baku
Pembelian Bertahap
Keuntungan :
1. Biaya simpan menjadi kecil

Kerugian:
1. Biaya pesan menjadi tinggi, karena frekuensi pembelian
berulang-ulang
2. Persediaan cenderung kecil
3. Jika tidak dimanage dengan baik, akan memperlambat
produksi
Economical Order Quantity (EOQ)
• Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah
pembelian bahan baku yang ekonomis.

• Atau EOQ adalah jumlah kuantitas barang yang dapat


diperoleh dengan biaya minimal / jumlah pembelian yang
optimal.

• Dasar penentuan : Perimbangan antara Biaya pesanan


dan Biaya penyimpanan

 Economical Order Quantity terjadi pada saat


biaya pemesanan = biaya penyimpanan.
 (procurement costs = carrying costs)
 Yang termasuk Ordering Cost (Procurement) :
1. Biaya selama proses persiapan :
a. Persiapan yang diperlukan untuk pesanan
b. Penentuan besarnya kuantitas yang akan di pesan
2. Biaya pengiriman pesanan
3. Biaya penerimaan barang
4. Biaya selama proses pembayaran

 Yang Termasuk Carrying Cost (Storage)


1. Biaya sewa gudang
2. Biaya pemeliharaan
3. Biaya untuk menimbang barang
4. Biaya Asuransi
5. Biaya Modal
Syarat pembelian dengan EOQ
Harga pembelian per unit konstan

Bahan baku selalu tersedia di pasar


setiap saat dibutuhkan

Kebutuhan Bahan Baku tersebut


relatif stabil sepanjang tahun
MENGHITUNG EOQ

• R = Jumlah (dalam unit) yang dibutuhkan selama satu periode


(satu tahun)
• S = Biaya pesanan setiap kali pesan.
• P = Harga pembelian per unit yang dibayar.
• l = Biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang
(biasanya dinyatakan dalam persentase dari
nilai rata-rata dalam rupiah dari nilai persediaan)
CONTOH SOAL
• Biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang adalah 40 %
dari nilai persediaan di gudang. Biaya pesanan adalah Rp. 15
juta setiap kali pesanan. Jumlah material yang dibutuhkan
selama setahun sebanyak 1200 unit dengan harga Rp.
1.000.000,- per unitya.

• Ini berarti bahwa cara pembelian yang paling ekonomis ialah


pembelian bahan sebanyak 300 unit sekali pesanan, jadi
kebutuhan material sebanyak 1200 unit selama satu tahun
akan dipenuhi dengan 4 kali pesanan @ 300 unit.
BLONJO TERUS?????
Sebenarnya kebutuhan material sebanyak 1200 unit ini
dapat dipenuhi dengan berbagai cara sebagai berikut :

Satu kali pesanan sebanyak 1200 unit.


Dua kali pesanan sebanyak 600 unit setiap kali pesan.
Tiga kali pesanan sebanyak 400 unit setiap kali pesan.
Empat kali pesanan sebanyak 300 unit setiap kali pesan.
Enam kali pesanan sbanyak 200 unit setiap kali pesan.
Sepuluh kali pesan sebanyak 120 unit setiap kali pesan.
Duabelas kali pesan sebanyak 100 unit setiap kali pesan.

Management
PERHITUNGAN ECONOMICAL ORDER QUANTITY
Frekuensi Pembelian 1 Kali 2 Kali 3 Kali 4 Kali 6 Kali 10 Kali 12 Kali

Berapa bulan sekali


12 6 4 3 2 1,2 1
pesanan dilakukan
Jumlah unit setiap kali
1200 600 400 300 200 120 100
pesan
Nilai persediaan 1200 jt 600 jt 400 jt 300 jt 200 jt 120 jt 100 jt
Nilai persediaan rata 600 jt 300 jt 200 jt 150 jt 100 jt 60 jt 50 jt
Biaya penyimpanan
240 jt 120 jt 80 jt 60 jt 40 jt 24 jt 20 jt
setahun (40 %)

Biaya pesanan setahun 15 jt 30 jt 45 jt 60 jt 90 jt 150 jt 180 jt

Jumlah biaya semuanya 255 jt 150 jt 125 jt 120 jt 130 jt 174 jt 120 jt

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa biaya semuanya yang paling murah pada pesanan
sejumlah Rp. 120.000.000,- pada pesanan sebesar 300 unit setiap kali pesan.
Latihan Soal
• Biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang (Carrying
cost) adalah 20% dari nilai average inventory. Biaya
pemesanan (procurement cost) adalah $4 setiap kali
pesan. Jumlah material yang dibutuhkan selama satu tahun
sebanyak 24.500 unit dengan harga pembelian $2.5 per
unitnya.

• Hitunglah Economical Order Quantity (EOQ) ! Dan


buatlah daftar pembeliannya
Hubungan biaya pesanan, biaya penyimpanan dan jumlah biaya selama
satu periode adalah sebagai berikut :

300

250

Jumlah biaya variabel


200 selama satu periode

Jumlah biaya penyimpanan


150
selama satu periode

100

50
Jumlah biaya pesanan
selama satu periode
300
0
v 200 400 600 800 1000 1200
Besarnya pesanan dalam unit
EOQ
Menetapkan EOQ berdasarkan besarnya
biaya penyimpanan per unit
• Rumus sebagai berikut :

dimana c adalah biaya penyimpanan per unit.


Contoh :
• Jumlah material yang dibutuhkan selama setahun = 1600 unit.
• Biaya pesanan sebesar Rp. 100.000.000,- setiap kali pesanan.
• Biaya penyimpanan per unit = Rp. 0,50
• Besarnya EOQ adalah :
EOQ dengan Safety Stock
• Jika perusahaan menetapkan jumlah minimum
persediaan yang harus ada digudang (Safety Stock)
maka jumlah barang yang ada di gudang:
= EOQ + Safety Stock

• Setiap kali jumlah persediaan mencapai Safety Stock


maka perusahaan harus segera membeli sebesar
EOQ
EOQ dengan Safety Stock
Dari contoh perhitungan EOQ dimuka, hitunglah besarnya
jumlah barang yang ada di gudang bila ditetapkan safety
stock sebesar 25:

= EOQ + Safety Stock

= 300 + 25
= 325 unit
Reorder Point (ROP)
Reorder point adalah titik yang menunjukkan jumlah
barang yang harus ada di gudang, sewaktu
perusahaan harus mengadakan pemesanan lagi,
sehingga penerimaan material yang dipesan itu tepat
waktu dimana persediaan diatas safety stock sama
dengan nol

Safety stock adalah batas pengaman


persediaan yang harus ada dalam gudang
untuk menjaga kontinuitas produksi.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam


penentuan besarnya Reorder point adalah :
1. Penggunaan selama tenggang waktu
mendapatkan barang (procurement lead time).
2. Besarnya safety stock.
Reorder Point (ROP)
Reorder point = safety stock + penggunaan selama lead
time

Reorder point = Prosestase tertentu dr. Safety


Stock + Kebutuhan lead time

Lead Time = Penggunaan bahan baku selama tenggang


waktu mendapatkan barang.
Contoh Soal
• Misalkan suatu perusahaan menetapkan bahwa safety
stock sebesar 50 unit dan procurement lead time nya
selama 5 minggu sedangkan kebutuhan material
setiap minggunya sebanyak 40 unit.

• Berapakah jumlah persediaan yang harus ada di


gudang sewaktu perusahaan tersebut harus
melakukan pemesanan lagi ?
JUST IN TIME (JIT)
• Persediaan diperoleh dan dimasukkan
dalam produksi tepat pada saat dibutuhkan.

• Tidak ada persediaan mengendap digudang

• Hal yang dibutuhkan:


• 1. Sistem informasi persediaan dan
produksi yang tepat
• 2. Pembelian dengan efisiensi tinggi
• 3. Pemasok yang dapat diandalkan
• 4. Pengelolaan yang efisien
TINGKAT PERPUTARAN BAHAN
BAKU
Bahan baku yang digunakan *
• TPBB =-------------------------------------- = … kali
Rata-rata bahan baku

• Pesediaan bahan baku awal …… Rp ...


+ Pembelian…… Rp…
- Retur pembelian Rp …
Rp …
---------- +
• Bahan baku yang tersedia …… Rp …
• Persediaan akhir bahan baku……. Rp …
---------- -
• Bahan baku yang digunakan ……. Rp ….
======
TK. PERPUTARAN BARANG SETENGAH
JADI
HARGA Pokok Produksi *
• TPBSD = ---------------------------------------- = … kali
Rata-rata Baraang dalam proses

• Pesediaan barang dalam proses awal …………. Rp ...


• Bahan baku yang digunakan ………………………. Rp ….
-------+
Rp ….
• Upah langsung …………………………. Rp …
• Macam2 biaya produksi tidak langsung Rp…
----- +
Rp….
• Persediaan akhir Barang dalam Proses…..……. Rp …
---------- -
• Harga Pokok Produksi …………………………..……. Rp ….
======
TINGKAT PERPUTARAN BARANG JADI
Harga Pokok Penjualan *
• TP.BARANG JADI = -------------------------------------- = … kali
Rata-rata Persediaan Barang jadi

• Pesediaan barang jadi awal tahun…… …………. Rp ...


• Harga pokok produksi………….………………………. Rp ….
-------+
• Barang jadi tersedia dijual Rp ….

• Persediaan akhir Barang jadi……………..…..…….


Rp …
-------- -
• Harga Pokok Penjualan …………………………..….. Rp ….
======
Zzzzzzttttt.......ada Quiz!!!!!
• Atas persediaan yang dimiliki Phapros Co diketahui
carrying cost sebesar 15% dari nilai average inventory.
Sedangkan procurement cost adalah $3,5 setiap kali pesan.
Jumlah material yang dibutuhkan selama satu tahun
sebanyak 10.000 unit dengan harga pembelian $5 per
unitnya.

• Hitunglah Economical Order Quantity (EOQ)! Dan buatlah


daftar/tabel pembeliannya sebanyak 5 kolom/ 5 pilihan
MATERI 6
TEORI PORTOFOLIO
DAN PASAR MODAL
“nama materi”
MATERI 7
RISIKO DAN RETURN
“nama materi”
MATERI 8
PENILAIAN
INVESTASI
Metode Penilaian
• Metode periode pengembalian
(Payback Periode/Method)
• Metode nilai sekarang bersih
(The Net Present Value Method =NPV)

• Accounting Rate Of Return (ARR)


• Metode indeks profitabilitas
• Metode internal rate of return – IRR
• Metode modified internal of return – MIRR
• Modifikasi NPV dan ARR
Metode Periode Pengembalian
• Periode pengembalian – payback period
– Jangka waktu yang dibutuhkan untuk
mengembalikan nilai investasi melalui
penerimaan – penerimaan yang dihasilkan
oleh proyek investasi tersebut
• Mengukur kecepatan kembalinya dana
investasi
Rumus periode pengembalian jika arus per tahun
jumlahnya sama

• Periode pengambalian
investasi awal
= x 1 tahun
arus kas
• Usulan proyek investasi
– Periode pengembalian lebih cepat : layak
– Periode pengembalian lebih lama : tidak layak
– Jika usulan proyek investasi lebih dari satu maka
periode pengembalian yang lebih cepat yang dipilih
Contoh arus kas setiap tahun
jumlahnya sama
• Usulan proyek investasi sebesar Rp. 450
juta, umurnya diperkirakan 5 tahun tanpa
nilai sisa, arus kas pertahun yang
dihasilkan selama umur proyek Rp. 150
juta dan umur proyek yang disyaratkan 4
tahun
• Periode pengembalian proyek investasi
tersebut adalah :
Jawaban

• Periode pengembalian
Rp. 450 juta
= x 1 tahun
Rp. 150 juta
= 3 tahun
• Periode pengembalian 3 tahun lebih kecil
dari yang disyaratkan maka usulan proyek
investasi adalah diterima
Rumus periode pengembalian jika arus per tahun
jumlahnya berbeda

• Periode pengembalian
a–b
=n+ x 1 tahun
c-b
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas
masih belum bisa menutup investasi mula-mula
a = Jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
C = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
Contoh arus kas setiap tahun
jumlahnya berbeda
• Suatu usulan proyek investasi senilai Rp. 600
juta dengan umur ekonomis 5 tahun, Syarat
periode pengembalian 2 tahun dan arus kas
pertahun adalah :
– Tahun 1 RP. 300 juta
– Tahun 2 Rp. 250 juta
– Tahun 3 Rp. 200 juta
– Tahun 4 Rp. 150 juta
– Tahun 5 Rp. 100 juta
Arus kas dan arus kas kumulatif

Tahun Arus kas Arus kas kumulatif


1 300.000.000 300.000.000
2 250.000.000 550.000.000
3 200.000.000 750.000.000
4 150.000.000 900.000.000
5 100.000.000 1.000.000.000
Periode Pengembalian
Rp. 600 juta – Rp. 550 juta
=2+ x 1 tahun
Rp. 750 juta – Rp. 550 juta

= 2,25 tahun atau 2 tahun 3 bulan

• Periode pengembalian lebih dari yang


disyaratkan maka usulan proyek investasi ini
di tolak
Kelemahan Metode Periode
Pengembalian
• Tidak memperhatikan nilai waktu dari uang
• Tidak memperhitungkan nilai sisa dari
investasi
• Tidak memperhatikan arus kas setelah
periode pengembalian tercapai
Untuk mengatasi kelemahan PP

Discounted
Payback Period Payback
Period

Aliran kas di-present-value-kan sebelum dihitung


payback periodnya

Metode discounted payback period tidak


memperhitungkan aliran kas diluar payback period.
Discounted Payback Period

• Periode pembayaran kembali dengan arus kas


bersih di diskontokan (investasi 600 jt)

Kumulatif AK
Tahun Arus Kas Diskonto 12 % AK diskonto Diskonto

1 300 0.893 267.90 267.90


Pada tahun 2
2 250 0.797 199.25 467.15 investasi
3 200 0.712 142.40 609.55 belum selesai

4 150 0.636 95.40 704.95 N=2

5 100 0.567 56.70 761.65

Diskonto i = 12 %
PV 761.65
Penyelesaian Perhitungan

• Periode pengembalian
a–b
=n+ x 1 tahun
c-b
= 2 + [ (600 – 467,15) / (609,55 – 467,15)
= 2 + [ 132,85 / 142,4 ]
= 2 + 0,9329
= 2,9329 tahun atau 2 tahun 11 bulan 19 hari
Contoh kasus
Investasi proyek A dan B masing – masing Rp. 500 juta
Dengan tingkat bunga 15%

Tahun Arus kas proyek A Arus kas Proyek B


1 250.000.000 100.000.000
2 230.000.000 150.000.000
3 80.000.000 250.000.000
4 50.000.000 275.000.000
5 30.000.000 300.000.000
Proyek manakah yang akan dipilih?
PP

DPP
Net Present
Value Method
(NPV)
Net Present Value Method (NPV)
• Yaitu perhitungan nilai tunai arus kas dari
investasi modal dimasa yang akan datang
dengan menggunakan suatu tingkat suku bunga
kemudian dibandingkan dengan nilai investasi
mula-mula yang dikeluarkan.
• Menggunakan pertimbangan bahwa nilai uang
sekarang lebih tinggi bila dibandingkan dengan
nilai uang pada waktu mendatang, karena
adanya faktor bunga (time value of money)
Kriteria Penerimaan Proyek

NPV positif  diterima


(Jika PV arus kas lebih tinggi dari investasi awal)

NPV negatif  ditolak


(Jika PV arus kas lebih kecil dari investasi awal)

Jika dua proyek bersifat saling meniadakan maka


yang dipilih adalah proyek dengan NPV tertinggi.
Rumusan
CF1 CF2 CF3 CFn
NPV = + + +… + - OI
(1 + i)1 (1 + i)2 (1 + i)3 (1 + i)n

CF : Arus kas
i : Biaya modal – tingkat bunga
n : Umur proyek investasi
IO : Investasi awal
Contoh kasus

• Suatu perusahaan
mempertimbangkan usulan proyek
investasi sebesar Rp. 40 juta dengan
nilai sisa nol dan arus kas pertahun
sebesar Rp. 12 juta selama 5 tahun
dengan tingkat pengembalian yang
disyaratkan 20 %.
Jawaban
• Nilai NPV
= ( Arus kas x Faktor diskonto) – OI
= ( Rp. 12 juta x 2,9906 ) – Rp 40 juta
= Rp 35.887.200 – Rp. 40 juta
= Rp. – 4.112.800
• Usulan proyek ini lebih baik ditolak, NPV
negatif
Perhitungan NPV menggunakan tabel bunga dan
arus kas setiap tahun jumlahnya berbeda

Contoh perhitungan NPV dengan arus kas berbeda


Tahun Arus kas Tingkat bunga Nilai sekarang (PV)
(1) (2) (3) (4) = (2) x (3)
1 xxxx xxxx xxxxx
2 xxxx xxxx xxxxx
3 xxxx xxxx xxxxx
4 xxxx xxxx xxxxx
5 xxxx xxxx xxxxx

Total nilai sekarang (PV) xxxxx

Investasi awal (OI) (xxxxx)


Nilai sekarang bersih (NPV) xxxxx
Contoh kasus Arus kas Berbeda

• Suatu perusahaan sedang


mempertimbangkan usulan proyek investasi
sebesar Rp. 700 juta, dengan tingkat
pengembalian yang disyaratkan 15 %,
perkiraan arus kas pertahun

Tahun Arus Kas


1 Rp. 300 juta
2 Rp. 250 juta
3 Rp. 200 juta
4 Rp. 150 juta
5 Rp. 100 juta
Lihat nilai tabel
nilai sekarang
Jawaban Bunga : 15 %

Tahun Arus kas Tingkat bunga Nilai sekarang (PV)


(1) (2) (3) (4) = (2) x (3)
1 300,000,000 0.8696 260,880,000
2 250,000,000 0.7561 189,025,000
3 200,000,000 0.6575 131,500,000
4 150,000,000 0.5718 85,770,000
5 100,000,000 0.4972 49,720,000

Total nilai sekarang (PV) 716,895,000

Investasi awal (OI) 700,000,000


Nilai sekarang bersih (NPV) 16,895,000

Nilai NPV positif sebesar Rp. 16.895.000, maka usulan


proyek investasi ini layak diterima
Profitabilitas
Index
Metode Profitabilitas Indeks
• Perbandingan antara present value (PV)
arus kas dengan investasi awal
• Rumusan PI
CF PV

PI = (1 + i)n

IO
Keterangan
PV = present value
IO = Investasi awal
• Kriteria penilai :
– PI > 1 : Layak – diterima
– PI < 1 : Tidak layak - ditolak
• Contoh kasus
Tahun Arus kas Tingkat bunga Nilai sekarang (PV)

(1) (2) (3) (4) = (2) x (3)

1 300,000,000 0.8696 260,880,000

2 250,000,000 0.7561 189,025,000

3 200,000,000 0.6575 131,500,000

4 150,000,000 0.5718 85,770,000

5 100,000,000 0.4972 49,720,000

Total nilai sekarang (PV) 716,895,000

Investasi awal (OI) 700,000,000

Nilai sekarang bersih (NPV) 16,895,000


Penyelesaian kasus

• Indek keuntungan :
PI = ( 716.985.000 / 700.000.000 )
PI = 1, 0242
• Proyek investasi ini layak
IRR
Metode Internal Rate Of Return
(IRR)
• Tingkat pengembalian internal (Internal Rate of
Return – IRR)
– Tingkat bunga yang dapat menjadikan NPV sama
dengan nol, karena PV arus kas pada tingkat bunga
tersebut sama dengan investasi awalnya
• Metode ini memperhitungkan nilai waktu uang,
jadi arus kas di diskontokan atas dasar biaya
modal / tingkat bunga
Keputusan investasi:
– IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan, usulan
investasi diterima.
– IRR < tingkat keuntungan yang disyaratkan, usulan
investasi ditolak.
IRR bisa kita cari dengan :
– Metode coba-coba dan dilanjutkan dengan interpolasi
atau menggunakan rumus.
– Jika cash flow setiap tahun sama, dapat
menggunakan persamaan dan dilanjutkan dengan
interpolasi atau menggunakan rumus.
Langkah – langkah menghitung IRR :
(metode trial and error )

• Hitung PV arus kas yang dihasilkan usulan


proyek investasi dengan menggunakan tingkat
suku bunga yang dipilih sembarangan
• Bandingkan hasil perhitungan poin 1 diatas
dengan IO – nya
– Jika hasil NPV negatif, coba dengan suku bunga
yang lebih rendah
– Jika hasil NPV positif, coba dengan suku bunga lebih
tinggi
Lanjutan ……………

• Lanjutkan poin langkah 2 diatas sampai PV –


nya mendekati IO (selisih PV dengan investasi
awal mendekati nol (+/-)
• Menghitung tingkat diskonto dari usulan proyek
investasi tersebut dengan teknik interpolasi atau
menggunakan rumus sebagai berikut:
IR2 - IR1
IRR = IR1 + ( NPV1 X
NPV1 - NPV2 )
IRR Internal Rate of return
IR1 Internal Rate 1 (%)
IR2 Internal Rate 2 (%)
NPV1 Net present value pada IR1
NPV 2 Net present value pada IR2
Contoh kasus Arus kas Berbeda

• Suatu perusahaan sedang


mempertimbangkan usulan proyek investasi
sebesar Rp. 112.500.000, dengan tingkat
pengembalian yang disyaratkan 15 %,
perkiraan arus kas pertahun

Tahun Arus Kas


1 Rp. 45.000.000
2 Rp. 37.500.000
3 Rp. 30.000.000
4 Rp. 22.500.000
5 Rp. 15.000.000
Jawaban……….
Kita coba dengan tingkat suku bunga 13 % dan
12 %, bagaimana nilai PV terhadap investasi awal
Tahun Arus kas Tingkat bunga Nilai sekarang (PV) Tingkat bunga Nilai sekarang (PV)
(1) (2) 13 % (3) (4) = (2) x (3) 12 % (5) (6) = (2) x (5)
1 45,000 0.8850 39,825 0.8929 40,181
2 37,500 0.7831 29,366 0.7972 29,895
3 30,000 0.6931 20,793 0.7118 21,354
4 22,500 0.6133 13,799 0.6355 14,299
5 15,000 0.5428 8,142 0.5674 8,511

Total nilai sekarang (PV) 111,926 114,239

Investasi awal (OI) 112,500 112,500

Nilai sekarang bersih (NPV) -575 1,739


Diketahui :
IR1 12%
IR2 13%
NPV1 1739
NPV2 -575

IR2 - IR1
IRR = IR1 + NPV1 X
NPV1 - NPV2

IRR = 12,75%
IRR = 12,75%
Menggunakan Interpolasi…..
Hasil PV :
- 13 % = - 575
- 12 % = 1.740
Buat perhitungan interpolasi
Berbasis 12 % :

Selisih bunga PV Selisih PV dengan IO


12% 114,240 -
13% 111,925 -
1% 2,315 1,740
Berbasis 13 % :
Selisih bunga PV Selisih PV dengan IO
12% 114,240 -
13% 111,925 -
1% 2,315 -575
Mencari nilai IRR
 Basis 12 %
IRR = 12 + (Rp. 1.740.000 / Rp. 2.315.000) x 1 %
IRR = 12 % + 0,75 %
IRR = 12,75 %
 Basis 13 %
IRR = 13 % + (RP -575.000 / Rp. 2.315.000 ) x 1 %
IRR = 13 % + ( - 0,248 %)
IRR = 12,57 %
 Nilai IRR lebih kecil dari 15 %, maka usulan proyek
investasi ini di tolak
Kasus arus kas setiap tahunnya
jumlahnya sama
• Suatu perusahaan mempertimbangkan
usulan proyek investasi sebesar Rp. 80
juta, menghasilkan arus kas setiap tahun
Rp. 24 juta, selama 5 tahun dengan
tingkat pengembalian yang disyaratkan 12
%
• Berapa besarnya IRR ?
• Apakah proyek akan diterima/ditolak?
Jawaban
• Dicoba faktor diskonto 15 %
NPV = (arus kas x Faktor diskonto) – OI
NPV = (Rp. 24 juta x 3,3522 ) - Rp. 80 juta
NPV = Rp. 80.452.800 – Rp 80 juta
NPV = Rp 452.800
• Dicoba faktor diskonto 16 %
NPV = (arus kas x Faktor diskonto) – OI
NPV = (Rp. 24 juta x 3,2743 ) - Rp. 80 juta
NPV = Rp. 78.583.200 – Rp 80 juta
NPV = Rp – 1.416.800
Diketahui :
IR1 15%
IR2 16%
NPV1 452.800
NPV2 (1.416.800)

IR2 - IR1
IRR = IR1 + NPV1 X
NPV1 - NPV2

IRR = 15,24%
IRR menggunakan persamaan

IRR terjadi jika Present value cash flow sama dengan IO

80000000 = 24000000X
X = 3,3333

Cari pada tabel present value of an annuity dengan n 5 tahun


Diskonto 3,333333 terletak pada antara 15% dan 16%

Selanjutnya cari IRR dengan menggunakan rumus


IR1 15%
IR2 16%
NPV1 452.800
NPV2 (1.416.800)

IR2 - IR1
IRR = IR1 + ( NPV1 X )
NPV1 - NPV2

IRR = 15,24%
IRR = 15,24%
MIRR
Modified Internal Rate of Return -
MIRR
• Tingkat diskonto yang mengakibatkan nilai
sekarang dari biaya proyek sama dengan
nilai sekarang dari nilai akhirnya, di mana
nilai akhir proyek adalah jumlah nilai masa
mendatang dari kas masuk yang
dimajemukan terhadap biaya modal
perusahaan
Rumusan MIRR
CIFt (1 + k)n-t
PV arus keluar =
(1 + MIRR)n

• Kriteria
MIRR ≥ Tingkat pengembalian = Di terima
MIRR ≤ Tingkat pengembalian = Di Tolak
Contoh Kasus
• Sebuah proyek investasi berusia 3 tahun
dengan tingkat pengembalian 10 % dan
investasi awal $ 6000, dengan arus kas
pertahun sbb :
Tahun 1 $ 2000
Tahun 2 $ 3000
Tahun 3 $ 4000
• Tentukan MIRR ?
Penyelesaian
• CIF = 2000 (1,10)2 + 3000 (1,10)1
+ 4000 (1,10)0
= 2.420 + 3.300 + 4.000 = 9720
• Berdasarkan rumusan MIRR
6.000 = [ 9.720 / (1 + MIRR)3
( 1 + MIRR)3 = 9.720 / 6.000
( 1 + MIRR)3 = 1,62
1 + MIRR = 3√ 1,62
1 + MIRR = 1,1745
MIRR = 0,1745 atau 17,45 %
MIRR
• MIRR mengasumsikan arus kas dari
semua proyek diinvestasikan kembali
dengan tingkat pengembalian sebesar IRR
proyek
• MIRR dapat digunakan sebagai indikator
untuk mengetahui profitabilitas
perusahaan
Kasus

• Terdapat 3 usulan Arus kas


proyek investasi Proyek Proyek Proyek
dengan umur ekonomi Tahun A B C
5 tahun dan investasi
awal $ 90.000, dengan 1 30000 50000 10000
tingkat pengembalian
2 30000 40000 20000
15 %
• Arus kas pertahun ($) 3 30000 30000 30000
• Analisa perdasarkan 4 30000 20000 40000
metode penilaian aset
riil ? 5 30000 10000 50000
“Ketentuan Power Point”
1. Template ini adalah standar minimal yang dapat digunakan
dosen dalam mengembangkan bahan ajar, dimana dosen
dapat membuat desain gambar atau layout yang lebih
baik.
2. Penggunaan gambar yang bercerita tentang pesan-pesan
bijak disarankan sebagai sarana penyampaian nilai-nilai
baik dan nilai-nilai karakter.
3. Penggunaan power point sebagai media bahan ajar
adalah standar minimal yang bisa digunakan oleh
mahasiswa sebagai sumber belajar, dan disarankan bisa
menyusun hand out atau media bahan ajar yang lebih
lengkap.
4. Slide diatas hanya sekadar contoh dan dapat dilanjutkan
sampai dengan materi yang terakhir

Anda mungkin juga menyukai