Anda di halaman 1dari 33

CLINICAL SCIENCE SESSION

SIROSIS HATI

Pembimbing : dr. Rianita Sp.PD

Oriza Fitra Aridilah


G1A214029
 Sirosis merupakan penyebab kematian ke-12 di Amerika, yaitu
sebanyak 29.165 kematian pada 2007 (9,7 % per 100.000 penduduk).
 WHO 2002 memperkirakan 783.000 pasien di dunia meninggal
akibat sirosis hati.
 Di RS Dr. Sardjito Yogyakarta jumlah pasien sirosis hati berkisar
4,1% dari pasien yang dirawat di Bagian Penyakit Dalam dalam
kurun waktu 1 tahun (2004).
 Sirosis hati banyak dihubungkan dengan infeksi virus hepatitis B dan
C.
 Definisi
Istilah sirosis pertama kali dikemukakan oleh Laennec pada tahun
1826. Berasal dari istilah yunani “scirrhus” dan digunakan untuk
menjelaskan tekstur hati yang seperti jeruk yang terlihat pada saat

autopsy.

Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium


akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai
dengan distorsi dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulus
regeneratif.
 Etiologi
 Klasifikasi
Sirosis secara konvensional di klasifikasikan sebagai :
 Mikronodular : Besar nodul kurang dari 3 mm
 Makronodular : Besar nodul lebih dari 3 mm
 Campuran (yang memperlihatkan gambaran mikro-dan makronodular)

Sirosis secara klinis di klasifikasikan sebagai :


 Sirosis hati kompensata : Pada stadium ini belum terlihat gejala-gejala yang nyata,
biasanya stadium ini ditemukan pada saat pemeriksaan skrining
 Sirosis hati dekompensata : dikenal dengan active liver cirrhosis dan stadium ini
biasanya gejala-gejala sudah jelas, misalnya; asietes, edema dan ikterus
 Patofisiologi
Hipertensi Portal
 Vena porta dimulai sebagai confluence/pertemuan dari v.limpa, v.

mesenterika superior, v. mesenterika inferior, vena pada lambung, dan


berakhir di sinusoid hati.
 Darah pada vena porta mengandung zat‐zat yang diabsorpsi dari usus.
Darah menghantarkan zat‐zat ini ke hati untuk dimetabolisme sebelum
memasuki sirkulasi sitemik
 Tekanan portal  fungsi dari aliran dan resistensi terhadap aliran tersebut
pada pembuluh darah hepatik.
 Hipertensi portal didefinisikan sebagai peningkatan tekanan portal yang
menetap di atas nilai normal yaitu 6 sampai 12 cm H2O
 Patofisiologi Hipertensi Portal
 Manifestasi Klinis

 Stadium awal sirosis sering tanpa gejala sehingga kadang ditemukan


pada waktu pasien melakukan pemeriksaan kesehatan rutin atau karena
penyakit lain.

 Gejala dini bersifat samar dan tidak spesifik yang meliputi perasaan
mudah lelah dan lemas, selera makan berkurang, perasaan perut
kembung, mual, berat badan menurun, perubahan kebiasaan defekasi
(konstipasi atau diare), dan itching/pruritus.

 Manifestasi utama dan lanjut dari sirosis terjadi akibat dua tipe
gangguan fisiologis : hepatoceluller damage (gagal sel hati) dan
hipertensi portal
Gejala Gagal Hepatoseluler Gejala Hipertensi Portal
Ikterus Asites
Hipoalbumin Varises esofagus
Spider navi Caput medusa
Atrofi testis Splenomegali
Ginekomastia Pelebaran vena kolateral
Alopesia pada dada dan ketiak Hemoroid
Eritema palmaris
Gangguan hematologi (trombositopenia,
leukopenia, anemia
Fetor hepatikum
 Pemeriksaan Penunjang

1. Tes fungsi hati : AST, ALT


2. Alkali fosfatase
3. Bilirubin
4. Albumin
5. Globulin
6. Waktu protrombin
7. Kelainan Hematologi : Anemia
8. Pemeriksaan radiologis : barium meal
9. USG.
10. Fibro-Scan
 Diagnosis
1. Anamnesis
stadium kompensasi
stadium dekompensata
2. Pemeriksaan fisik
adanya pembesaran hati dan terasa keras, namun pada stadium yang lebih
lanjut hati justru mengecil dan tidak teraba.
asites, telangiekstasis (Suatu lesi vaskular yang dikelilingi vena-vena kecil),
eritema palmaris ,caput medusa,dan ikterus
3. Laboratorium
Fungsi hati kita dapat menilainya dengan memeriksa kadar Tes fungsi hati :
AST, ALT, Alkali fosfatase, Bilirubin, Albumin, Globulin, dan Waktu
protrombin.
.
 4. Pemeriksaan radiologis  USG abdomen. Pemeriksaan USG
meliputi sudut hati, permukaan hati, ukuran, homogenitas, dan adanya
massa.

 5. Gold standard  Biopsi hati


untuk mengetahui tingkat kerusakan hati adalah biopsi. Namun,
terdapat beberapa kekurangan dari tindakan ini, yaitu pasien merasa
nyeri atau sakit, kemungkinan terjadinya kesalahan sebesar 30 % dan
pelaksanaannya memerlukan tenaga kesehatan yang terlatih. Biopsi
hati saat ini memiliki tiga peran utama : (1) untuk diagnosis, (2) untuk
penilaian prognosis, dan/atau (3) untuk membantu dalam membuat
keputusan manajemen terapi
 Ada beberapa skala untuk mengukur tingkat kerusakan pada hati. WHO
mengusulkan dipakai Skor METAVIR.
 Baku emas untuk menilai tingkat kerusakan dan mengukur skor METAVIR
adalah dengan biopsi hati.
Skor menurut METAVIR yang diajukan oleh Poynard dkk, yang terdiri dari
5 stage yaitu :
 FO ( tanpa fibrosis )
 F1 (Fibrosis ringan), ekspansi fibrosis sekitar zona portal atau vena sentral
 F2 (Fibrosis moderat), septa yang meluas sampai ke lobulus hati
 F3 (Fibrosis moderat) disertai bridging fibrosis (portal portal, sentral-
sentral, portal sentral)
 F4 (Sirosis) nodulasi parenkimal dikelilingi septa fibrotik dan kerusakan
arsitektur hati.
 Pengobatan
 Tujuan :
 mengurangi progresifitas penyakit,
 menghindarkan bahan-bahan yang bisa menambah kerusakan hati,
 pencegahan dan penanganan komplikasi.
 Diet mengandung
 protein 1 gr/kgBB
 kalori sebanyak 2000-3000 kkal/hari
 Sirosis Kompensata
Tatalaksana pasien sirosis yang masih kompensata ditujukan untuk
mengurangi progresi kerusakan hati. Terapi pasien ditujukan untuk
menghilangkan etiologi.
 Sirosis Dekompensata
tatalaksana sesuai dengan manifestasi yang ditimbulkan
Transplantasi hati; terapi definitif pada pasien sirosis dekompensata.
Namun sebelum dilakukan transplantasi ada beberapa kriteria yang
harus dipenuhi resipien.
 1. Ascites
 2. Ensefalopati Hepatis
 3. Varises Esofagus
 4. Peritonitis bakterial spontan
 Prognosis
Prognosis sirosis hati sangat bervariasi dipengaruhi oleh sejumlah
faktor, meliputi etiologi, beratnya kerusakan hati, komplikasi, dan
penyait lain yang menyertai.
a. . Klasifikasi Child-Pugh : berkaitan dengan kelangsungan hidup.
Angka kelangsungan hidup selama satu tahun untuk pasien dengan
child A, B, dan C berturut-turut 100,80,dan 45%.
b. Penilaian prognosis yang terbaru adalah Model for End Stage Liver
Disease (MELD) digunakan untuk pasien sirosis yang akan
dilakukan transplantasi hati
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai