Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN K3

( K E S E H AT A N D A N
K E S E L A M AT A N K E R J A )
PEMBIMBING:
D R . A N I TA M A S I D I N , M . S , S P. O K
OLEH:
A M A N D A N AT H A N I A , S . K E D
ADI PUTRA TANDI, S .KED
RO B E RT U S E R I K K A N TO N A , S . K E D
IMAM ADLI MUHAMMAD, S.KED
A D H I T Y A P R ATA M A , S . K E D
OUTLINE
P E N DA H U L UA N
T I N J A U A N P U S TA K A
SIMPULAN
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Tahun 2005, posisi
Kondisi K3
Indonesia jauh
perusahaan di
lebih buruk di
Indonesia secara
bawah Singapura,
umum diperkirakan
Malaysia, Filipina
termasuk rendah
dan Thailand.

Dampak K3:
Era globalisasi dan korban jiwa,
pasar bebas WTO kerugian materi,
dan GATT (2020): mengganggu proses
salah satu prasyarat produksi, merusak
mutlak dalam lingkungan
perusahaan
(Ridley, 2008).
T I N J A U A N P U S TA K A
DEFINISI K3
KESELAMATAN KESEHATAN
KERJA KERJA

Perlindungan karyawan Kebebasan dari


akibat resiko pekerjaan kekerasan fisik
(Mondy, 2008) (Mondy, 2008)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja:


segala daya upaya pemikiran yang dilakukan dalam rangka mencegah, menanggulangi dan mengurangi
terjadinya kecelakaan dan dampak melalui langkah-langkah identifikasi, analisis dan pengendalian bahaya
dengan menerapkan pengendalian bahaya secara tepat dan melaksanakan perundang-undangan tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Depkes, 2008)
TUJUAN K3
• Jaminan K3 secara fisik, sosial, dan psikologis
• Penggunaan perlengkapan dan peralatan kerja

• Hasil produksi aman


• Jaminan kesehatan gizi pegawai

• Peningkatan partisipasi kerja


• Terhindar dari gangguan kesehatan
• Aman dan terlindung
PRINSIP FILOSOFI K3

Tanggung
Cerminan
Tanggung jawab jawab Program K3
kondisi
moral atau etik manajemen bersifat
ketenagakerjaan
Budaya, bukan Pekerja harus spesifik
Semua
sekadar dididik untuk K3 baik untuk
kecelakaan
program bekerja dengan bisnis
dapat dicegah
aman
LANDASAN HUKUM K3
UUD 1945
Pasal 27 ayat
(2)

UU No. 1
Tahun 1970
KONSEP K3
• Kebijakan OHS (K3) Internasional (komite gabungan ILO dan WHO untuk Occupational Health) (Takala
2007):

Promosi
budaya
K3

1. ADVOKASI
Penguatan PROMOSI
Sistem
Manjemen 2. PERUNDANG-
K3 UNDANGAN
3. TENAGA AHLI

Program
Sasaran
Penerapan
K3
KEBIJAKAN K3
SK Menkes
No.
432/Menkes
OHSAS /SK/IV/2007
18001

Akses, keterjangkauan dan kualitas pelayanan


kesehatan yang aman di rumah sakit
POTENTIAL HAZARD DI RS
SISTEM MANAJAMENEN
Kapasitas kerja: status kesehatan kerja dan gizi
kerja yang baik serta kemampuan fisik yang prima
setiap pekerja agar dapat melakukan pekerjaannya
dengan baik

K3
Beban kerja: beban fisik dan mental yang harus di
tanggung oleh pekerja dalam melaksanakan tugasnya.

Lingkungan kerja: lingkungan terdekat dari


seorang pekerja.
KEBIJAKAN K3 RS
a. Membuat kebijakan tertulis dari pimpinan RS;
b. Menyediakan Organisasi K3RS sesuai dengan Kepmenkes No.
432/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen K3 di rumah sakit

c. Melakukan sosialisasi K3RS pada seluruh jajaran RS;


d. Membudidayakan perilaku K3RS;

e. Meningkatkan SDM yang professional dalm bidang K3 di masing-masing


unit kerja di RS
f. Meningkatkan sistem informasi K3RS.
STANDAR K3 RS
1. Standar Pelayanan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS)

• Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pendidikan dan penyuluhan/pelatihan tentang kesehatan


kerja; bantuan kepada pekerja di rumah sakit (fisik, mental); pengobatan dan perawatan serta
rehabilitasi pekerja yang sakit, pensiun atau pindah kerja
• Koordinasi dengan Tim Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi mengenai penularan infeksi
terhadap pekerja dan pasien
• Surveilans kesehatan kerja, pemantauan lingkungan kerja dan ergonomi
• Evaluasi, pencatatan, dan pelaporan kegiatan kesehatan kerja yang disampaikan kepada Direktur
rumah sakit dan unit teknis terkait di wilayah kerja rumah sakit.
STANDAR K3 RS
II. Standar Pelayanan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS)

• Sarana prasarana dan peralatan kesehatan, lingkungan kerja, sanitasi air


• Pelatihan/ penyuluhan keselamatan kerja untuk semua pekerja
• Rekomendasi perencanaan, pembuatan tempat kerja
• Sistem pelaporan kejadian dan tindak lanjutnya
• Pembinaan dan pengawasan Manajemen Sistem Penanggulangan Kebakaran (MPSK)
• Evaluasi, pencatatan, dan pelaporan kegiatan pelayanan keselamatan kerja yang disampaikan
kepada Direktur Rumah Sakit dan Unit teknis terkait di wilayah kerja Rumah Sakit
PENERAPAN SMK3
• DUA TAHAP:

Tahap persiapan: komitmen manajemen puncak, menentukan ruang lingkup, menetapkan cara
penerapan, membentuk kelompok penerapan, menetapkan sumber daya yang diperlukan.

Tahap pengembangan dan penerapan: menyatakan komitmen, menetapkan cara penerapan,


membentuk kelompok kerja penerapan, melakukan menetapkan sumber daya yang diperlukan,
kegiatan penyuluhan, peninjauan sistem, penyusunan jadwal kegiatan, pengembangan Sistem
Manajemen K3, penerapan sistem, proses sertfikasi
PRINSIP PENCEGAHAN K3
Menghilangkan
peralatan,
substansi, material
atau metode kerja
Sarana pelindung
yang berbahaya
(pengamanan)
Mengganti
Membatasi akses
peralatan,
atau waktu kontak
material substansi
dengan substansi
atau metode kerja
Menyediakan APD dengan yang lebih
sebagai usaha aman
terakhir

Ridley, John. 2008. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Ikhtisar. Jakarta: Penerbit Erlangga
PENANGANAN DAN PERTOLONGAN K3

• PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)


• PEMADAM KEBAKARAN (air, busa (foam), gas CO2, powder kering, gas halogen)

Gambar 1. Alat Pemadam Kebakaran CO2 Gambar 2. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
PENGELOMPOKKAN KEBAKARAN

• Kebakaran Kelas A: kebakaran yang menyangkut benda-benda padat kecuali logam


• Kebakaran Kelas B: kebakaran bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar
• Kebakaran Kelas C: kebakaran instalasi listrik bertegangan
• Kebakaran Kelas D: kebakaran pada benda-benda logam padat
• Kebakaran Kelas K: kebakaran yang disebabkan oleh bahan akibat konsentrasi lemak yang tinggi
• Kebakaran Kelas E: kebakaran yang disebabkan oleh adanya hubungan arus pendek pada
peralatan elektronik
SIMPUL AN
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
adalah suatu usaha dan upaya untuk Kesehatan dan keselamatan kerja atau K3
menciptakan perlindungan dan diharapkan dapat menjadi upaya
keamanan dari resiko kecelakaan preventif terhadap timbulnya
dan bahaya baik fisik, mental maupun kecelakaan kerja dan penyakit akibat
emosional terhadap pekerja, perusahaan, hubungan kerja dalam lingkungan kerja.
masyarakat dan lingkungan.

Simpulan
Peran tenaga kesehatan dalam menangani
Tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah korban kecelakaan kerja adalah menjadi
untuk mengurangi biaya perusahaan melalui pencegahan sekunder ini
apabila timbul kecelakaan kerja dan dilaksanakan melalui pemeriksaan
penyakit akibat hubungan kerja. kesehatan.
TERIMAK ASIH

Anda mungkin juga menyukai