Anda di halaman 1dari 16

M.

HISYAM HANAN
SRI HARDIATININGSIH
SYAFIRA PUTRI SALSABIL
TIYA ISMAYANI
TRY GINA BUDIARTI
VIA MONICA F
WINDY SELVIA
YAMAIDA SALMI AZMI
KONSEP IPSG & MANAJEMEN RESIKO
PASIEN SAFETY
A. Pengertian Resiko di Rumah Sakit
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem
dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih
aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera
yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil (Kemenkes RI, 2011)
Kategori resiko di rumah sakit
 Patient care care-related risks
 Medical staff staff-related risks
 Employee Employee-related risks
 Property Property-related risks
 Financial risks
 Other risks
Pengertian manajemen resiko
 Manajemen risiko adalah pendekatan proaktif untuk
mengidentifikasi, menilai dan menyusun prioritas
risiko, dengan tujuan untuk menghilangkan atau
meminimalkan dampaknya.
 Manajemen risiko rumah
sakit adalah kegiatan berupa identifikasi dan evaluasi
untuk mengurangi risiko cedera dan kerugian pada
pasien, karyawan rumah sakit, pengunjung dan
organisasinya sendiri (The Joint Commission on
Accreditation of Healthcare Organizations/JCAHO)
Sasaran IPSG
 Identifikasi Pasien Secara Tepat/Identify Patients
Correctly.
 Menggunakan minimal 2 identitas pasien dengan kombinasi
sebagai berikut:
 Nama lengkap dan tanggal lahir, atau
 Nama lengkap dan nomor medical record, atau
 Nama lengkap dan alamat

 Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif/Improve Effective


Communication
 Melakukan proses feedback saat menerima instruksi per telepon
 Melakukan hand over saat serah terima pasien
 Melakukan critical result dalam waktu 30 menit
 Menggunakan singkatan yang dibakukan.
 Meningkatkan Keamanan Penggunaan Obat yang
membutuhkan perhatian/Improve the safety of
High-Alert Medications
 Tidak menyimpan elektrolit konsentrasi tinggi
diruang perawatan (termasuk potassium chloride/KCL
dan Sodium chloride/NaCl >0.9%)

 Meningkatkan benar lokasi, benar pasien, benar


prosedur pembedahan/Ensure Correct-Site,
Correct-Procedure, Correct-Patient Surgery
 Melakukan site marking
 Menggunakan dan melengkapi surgical checklist
 Melakukan time out
 Mengurangi Risiko Infeksi/ Reduce the risk of health
care-Associated Infections
 Melakukan cuci tangan
 Sebelum kontak dengan pasien
 Sebelum melakukan tindakan aseptic
 Setelah kontak dengan cairan tubuh
 Setelah kontak dengan pasien
 Setelah kontak dengan lingkungan pasien

 Mengurangi risiko pasien cedera karena jatuh/Reduce


the risk of patient harm resulting from falls
 Melakukan pengkajian awal dan berkala mengenai risiko
pasien jatuh.
 Melakukan tindakan untuk mengurangi risiko yang
teridentifikasi.
PENDEKATAN MANAJEMEN RESIKO
suatu tahapan proses perancangan suatu sistem yang
dimulai dari tahap :
 Investigasi
Tahap ini suatu sistem didefinisikan, menyangkut
ruang lingkup pengembangan yang akan dibuat, yang
semua perencanaan atas pengembangan sistem di
dokumentasikan terlebih dahulu. Dukungan yang
dibutuhkan dari manajemen resiko pada tahap ini
adalah faktor resiko yang mungkin terjadi dari suatu
sistem informasi di identifikasikan, termasuk di
dalamnya masalah serta konsep pengoperasian
keamanan sistem yang semuanya bersifat strategis.
 Pengembangan
Tahap ini merupakan tahap dimana suatu sistem informasi
dirancang, pembelian komponen pendukung sistem di
laksanakan, aplikasi di susun dalam program tertentu, atau
masa dimana konstruksi atas sistem di laksanakan.
 Implementasi
Tahap ini kebutuhan atas keamanan sistem
dikonfigurasikan, aplikasi sistem di uji coba sampai
pada verifikasi atas suatu sistem informasi di lakukan.
Pada tahap ini faktor resiko di rancang guna
mendukung proses pelaksanaan atas implementasi
sistem informasi sehingga kebutuhan riil di lapangan
serta pengoperasian yang benar dapat dilaksanakan.
 Pengoperasian dan Perawatan
Pada tahap ini manajemen resiko lebih menitik
beratkan pada kontrol berkala dari semua faktor yang
menentukan berjalannya sistem, seperti perangkat
keras, perangkat lunak, analisa sumber daya manusia,
analisa basis data, maupun analisa atas jaringan sistem
informasi yang ada.
 Penyelesaian/penyebaran
Tahap ini merupakan tahap dimana system informasi yang
telah digunakan perlu di lakukan investasi baru karena
unjuk kerja atas sistem tersebut telah berkurang, sehingga
proses pemusnahan data, penggantian perangkat keras dan
perangkat lunak, ataupun berhentinya kegiatan atau
kepindahan organisasi ke tempat yang baru.
IDENTIFIKASI RESIKO
Identifikasi risiko meliputi:
 Brainstorming
 Mapping out proses dan prosedur perawatan atau
jalan keliling dan menanyakan kepada petugas
tentang identifikasi risiko pada setiap lokasi.
 Membuat checklist risiko dan menanyakan
kembali sebagai umpan balik
A. Identifikasi Risiko dan Penilaian Risiko (Risk
Assessment)
Dalam hal ini, risiko dapat dibedakan menjadi risiko
potensial (dengan pendekatan pro-aktif) dan insiden
yang sudah terjadi (dengan pendekatan reaktif /
responsif).
Risiko potensial dapat diidentifikasi dari berbagai
macam sumber, misalnya:
a. Informasi internal (rapat bagian / koordinasi, audit,
incident report, klaim, komplain)
b. Informasi eksternal (pedoman dari pemerintah,
organisasi profesi, lembaga penelitian)
c. Pemeriksaan atau audit eksterna
Manfaat manajemen resiko
1. Informasi yang lebih baik sekitar risiko sehingga tingkat
dan sifat risiko terhadap pasien dapat
dinilai dengan tepat.
2. Pembelajaran dari area risiko yang satu, dapat
disebarkan di area risiko yang lain.
3. Pendekatan yang konsisten untuk identifikasi, analisis
dan investigasi untuk semua risiko, yaitu
menggunakan RCA.
4. Membantu RS dalam memenuhi standar-standar
terkait, serta kebutuhan clinical governance.
5. Membantu perencanaan RS menghadapi
ketidakpastian, penanganan dampak dari kejadian
yang tidak diharapkan, dan meningkatkan keyakinan
pasien dan masyaraka
Risk Assessment
 Risk Matrix Grading
 Root Cause Analysis
 Failure Mode and Effect Analysis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai