Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN RISIKO

Dasar Munculnya Tuntutan


Hukum kepada Dokter dan RS
UU No.8/1999: Perlindungan konsumen
UU No. 29 : Praktik kedokteran

Untuk menangkalnya Rumah Sakit harus


menerapkan Sistem Keselamatan Pasien.
Sehingga PERSI(Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh
Indonesia) membentuk KKP-RS pada tanggal 1 Juni 2005.
Selanjutnya gerakan keselamatan Pasien Rumah Sakit ini
dicanangkan oleh Mentri Kesehatan RI pada seminar
Nasional PERSI tanggal 21 Agustus 2005 di JCC.
Tujuh Langkah Menuju
Keselamatan Pasien Rumah
1. Membangun Kesadaran Akan Nilai
Keselamatan Pasien.
2. Memimpin dan Mendukung Staf
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko
4. Mengembangkan Sistem Pelaporan
5. Melibatkan dan Berkomunikasi dengan Pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan
Pasien
Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadi (high-alert)
Sasaran IV : Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat
pasien operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
Peran dan tanggung jawab dalam Manajemen
Resiko
1. Seluruh anggota staf memiliki tanggung jawab pribadi dalam hal
pelaksanaan manajemen resiko dan seluruh tingkatan manajemen
harus mengerti dan mengimplementasikan strategi dan kebijakan
manajemen resiko.
2. Yayasan/Pemilik/DEWAS RS
• Bertanggung jawab dalam hal pelaksanaan prinsip-prinsip Good
Governance termasuk mengembangkan proses dan sistem
pengendalian organisasi, Clinical Governance, dan manajemen
risiko.
• Dalam hal pelaksanaan strategi ini board berperan:
 Mengarahkan - persetujuan pembiayaan
Mendukung - legislasi kebijakan dan strategi
Memonitor
RISK MANAGEMENT

1. Adalah Pendekatan Proaktif


2. untuk mengidentifikasi, menilai dan menyusun
Prioritas Risiko
3. Dengan tujuan untuk menghilangkan atau
meminimalkan Dampaknya
HOSPITAL RISK
MANAGEMENT

Kegiatan klinis dan administratif yang


dilakukan untuk mengidentifikasi, evaluasi, dan
mengurangi risiko cedera pada pasien, staf,
pengunjung, dan risiko kerugian untuk
organisasi itu senidiri
DEFINISI RISIKO
Risiko adalah:
 Potensi terjadinya kerugian
 Dapat timbul dari proses/kegiatan saat sekarang atau kejadian
pada masa yang ada
Risiko di Rumah Sakit terbagi menjadi 2, yaitu:
 Risiko Klinis:
Semua isu yang dapat berdampak terhadap pencapaian
pelayanan pasien yang bermutu, aman dan efektif.
 Risiko Nonklinis:
Semua isu yang dapat berdampak terhadap tercapainya
tugas pokok dan kewajiban hukum dari RS sebagai
korproasi/
Kategori Risiko di Rumah Sakit

1. Patient care-related risks


2. Medical staff-related risks
3. Employee-related risks
4. Property-related risks
5. Financial risks
6. Other risks
Asesmen Risiko
• Proses untuk membantu organisasi menilai tentang luasnya
risiko yang dihadapi , kemampuan mengontrol frekuensi dan
dampak risiko.
• Harus dilakukan oleh seluruh staf dan semua pihak yang
terlibat termasuk Pasien dan Publik dapat terlibat bila
memungkinkan.
• Area yang dinilai: A. Operational E. Legal/Regulatory
B. Financial F. Technology
C. Human Capital
D. Strategic
Risk Assesment Tools

1) Risk Matrix Grading


2) Root Cause Analysis
3) Failure Mode and Effect Analysis
EVALUASI RISIKO

 Risk Ranking
 Prioritize the risk
 Cost Benefit Analysis (setelah diranking, biaya
untuk mengurangi risiko dibandingkan dengan biaya
kalau terjadi risiko)
 Tetapkan , resiko diterima atau tidak
KRITERIA EVALUASI
RISIKO
Keputusan utk menerima risiko dan pengelolaannya
berdasarkan pertimbangan:
a. kriteria klinis, opersional, teknis, kemanusiaan
b. Kebijakan, tujuan
c. Sasaran dan kepentingan stakeholder
d. Keuangan, hukum, sosial
Risk Register

• RS harus punya Standar yang berisi Program Risk


Assesemnt tahunan -> Risk Register
• Risk Register :
1. Risiko yang teridentifikasi dalam 1 tahun
2. Informasi Insiden keselamatan pasien, klaim, litigasi dan
komplain, investigasi eksternal & internal, exernal
assesment dan Akreditasi
3. Informasi potensional risiko maupun risiko aktual
(menggunakan RCA&FMEA)
KESIMPULAN
1. Dalam standar Akreditasi menggambarkan adanya dua sistem
pokok dalam pengelolaan RS yaitu Sistem Pelayanan Klinis dan
Sistem Pelayanan Manajemen
2. Manajemen Risiko RS merupakan payung dari safety kedua
sistem tersebut
3. Manajemen Risiko RS berakar pada Enterprise Risk
Management
4. Dengan penerapan Manajemen Risiko RS maka RS, Pasien,
Staf, Fasilitas, Lingkungan, Lingkungan, Anggaran menjadi
lebih aman
5. Implementasi Rumah Sakit dimulai dengan menyusun
dokumen “kebijakan,pedoman,panduan, program kerja dan
strategi tentang manajemen risiko termasuk membuat definisi
oprasional IKP”
THANKYOU FOR
YOUR ATTENTION 

Anda mungkin juga menyukai