keperawatan
Cedera kepala
Isnadi agus
CEDERA KEPALA
Basic Trauma Cardic Life Support / PIM
Cedera kepala jaringan lunak kepala
Basic
Trauma
Cardic Life
Support /
PIM
DEFINISI
Cedera kepala adalah cedera yang terjadi pada
kulit, tulang kepala dan otak.
“yaitu lapisan dura mater dari sisi inferior sinus sagitalis superior.
Pada hemisfer serebri kiri terdapat pusat bicara
Basic
Trauma
Cardic Life
Support /
PIM
MEKANISME CEDERA
Basic
Trauma
Cardic Life
Support /
PIM
KLASIFIKASI
• Mekanisme,
• Beratnya dan
• Morfologinya.
Pengelompokan cedera kepala
isnadi.agus@yahoo.com
Trauma Primer saat trauma sbg akibat kekuatan mekanik
dari aselerasi deselerasi atau rotasi inetrnal. Trauma primer
meliputi kontusio, laserasi otak atau hemoragik trauma
biasanya ringan ,sedang, sampai berat
isnadi.agus@yahoo.com
• Hipotensi yang signifikan jarang terjadi pada cedera
kepala mungkin terjadi bila ada keterlibatan saraf
simpatik dan parasimpatik jika ada penyebab
tersering adalah karena gangguan lain trauma
internal.
• Edema serebral terjadi akibat dari perubahan
dalam lingkungan sel yang disebabkan oleh kontusio,
hilangnya autoregulasi dan peningkatan
permiabelitas dinding pemb darah . Mungkin
setempat, terlokalisir atau hipoksia. Edema serebral
dapat dikendalikan dengan oksigen ,ventilasi dan
tekanan darah
isnadi.agus@yahoo.com
Pada pasein dengan peningkatan tekanan darah dalam
batas tertentu tdk menimbulkan perubahan ICP dan CBF.
isnadi.agus@yahoo.com
KLASIFIKASI
• Mekanisme,
• Beratnya dan
• Morfologinya.
Mekanisme Cedera Kepala
VERBAL (SUARA)
Orientasi baik 5
Gelisah (confused) 4
Kata tak jelas (inappropriate) 3
Suarayang tidak jelas artinya (unintelligible-sounds) 2
Tak ada suara 1
10% CSS
10% Darah
Gejala PTIK
37
BT-CLS AGD 118
38
• Epidural Hematom adalah perdaraha otak yang
terjadi pada ruang antara tulang tengkorak dan
lapisan durameter.
• Akibat dari pecahnya cabang arteri serebri
medial. Karenanya mungkin hematom akan
cepat berkembang.
• Ini sering terkait dengan fraktur tengkorak dan
tentu sering memerlukan tindakan pembedahan
untuk melakukan evaluasi.
isnadi.agus@yahoo.com
• Subdural Hematom, seringkali bersifat akut
dan paling sering terjadi pada cedera kepala
tertutup, (20 – 40% terjadi pada cedera
kepala berat) (Prociuk, 1995).
• Akibat dari pecahnya vena antara korteks
serebri dan durameter.
• Ruang subdural terletak antara durameter
dan Arachnoid.
isnadi.agus@yahoo.com
• Intra Cerebral Hematom dan kontusio,
intraserebral hemoragik ini sering sebagai akibat
dari kontusio (laserasi otak) yang disertai
ekstravasasi darah dan biasanya terjadi dalam
beberapa jam setelah trauma.
• Karena semua ini dapat menimbulkan
peningkatan TIK dan kerusakan otak progresif
maka perlu untuk di evaluasi segera.
isnadi.agus@yahoo.com
Pengkajian Cedera Kepala
Pasien cedera kepala seringkali berada dibawah
pengaruh alkohol dan atau obat-obatan,
sehingga sulit untuk kooperatif dan dikontrol.
Basic
Trauma
Cardic Life
Support /
PIM
Pemeriksaan Sekunder
• S – symtoms (gejala)
• A – alergies (alergi)
• M – medication (pengobatan)
• P – post medical history (riwayat
penyakit masa lalu)
• L – last oral intake (intake oral terakhir)
• E – events preceding the accident
(kejadian yang mempercepat kecelakaan)
Basic
Trauma
Cardic Life
Support /
PIM
Survey Sekunder
• TTV
Basic
Trauma
Cardic Life
Support /
PIM
Diagnosa Keperawatan
Basic
Trauma
Cardic Life
Support /
PIM
TINDAKAN MENURUNKAN
EDEMA CEREBRAL
Tindakan medik
dan keperawatan
pada fase ini
adalah
mempertahankan
perfusi cerebral
dan mencegah
terjadinya ishemia
isnadi.agus@yahoo.com
Protokol Intervensi yang Dianjurkan
adalah
1. Untuk semua pasien.
a. Tinggikan kepala tempat tidur hingga
30°
b. Posisi kepala neutral
c. Menjaga PT, PTT dan jumlah platelet
normal.
2. Jika TIK < 20 mmHg dan O2 ER< 40%
- Pertahankan PaCO2, lakukan onservasi
dan monitoring secara kontinue
isnadi.agus@yahoo.com
3. Bila TIK < 20 mmHg dan O2ER > 40%
- Optimalkan Hb, dan saturasi O2 beri O2 dan
tarnfusi bila perlu
- Hiperventilasi sampai O2ER dibawah 40%
- Pertimbangkan untuk memberi posisi terlentang
- Turunkan stimulasi
- Sedatif, analgetik, monitor TIK
- Tangani demam
- Tingkatkan MAP, bila CVP rendah, tingkatkan
volume vaskuler (dengan memberi cairan) dan bila
CVP tinggi tingkatkan MAP dengan memberi
dopamin
isnadi.agus@yahoo.com
4. Bila TIK > 20 mmHg, O2 ER < 40 %
- Turunkan stimulasi
- Sedatif/ analgetik
- Tangani demam
- Hiperventilasi hingga cerebral O2 ER tidak lebih dari
40%
- Jika ada alat drainase CSF alirkan hingga tekanan 26
cm H2O
- Manitol 20% (0,25 – 19 mg/kb BB dengan bolus). Jika
diperlukan pengulangan jaga osmolalitas darah
kurang dari 310 mOsmol
- Mungkin diperlukan CT-Scan ulang
- Jika Hiponatremia hantikan intake cairan
- ↑ MAP, jika CVP rwndah dengan meningkatkan volume
intravaskular jika CVP tinggi, tinggikan dengan memberi
dopamin
isnadi.agus@yahoo.com
5. Bila TIK > 20 mmHg, O2 ER > 40%
- Mempertahankan PaCO2 sekarang
- Optimalkan Hb dan Saturasi O2 arteri
- Menurunkan stimulasi
- tangani demam
- jika drainase CSF terpasang, alirkan hingga
tekanan 26 cm H2O
- Manitol 20%
- ↑ MAP, jika CVP rendah meningkatkan volume
vaskuler. Jika CVP tinggi, ↑ MAP dengan dopamin
- Ulang CT-Scan
- Jika ada hiponatremia, hentikan pemberian air
isnadi.agus@yahoo.com