0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan12 halaman
Ada beberapa modus pemotretan pada kamera, yaitu modus otomatis, semi otomatis, dan manual. Modus otomatis sepenuhnya menyerahkan pengaturan pada kamera. Modus semi otomatis memberi kontrol parsial, seperti mengatur diafragma saja. Sedangkan modus manual memberi kontrol penuh pengaturan pada fotografer.
Ada beberapa modus pemotretan pada kamera, yaitu modus otomatis, semi otomatis, dan manual. Modus otomatis sepenuhnya menyerahkan pengaturan pada kamera. Modus semi otomatis memberi kontrol parsial, seperti mengatur diafragma saja. Sedangkan modus manual memberi kontrol penuh pengaturan pada fotografer.
Ada beberapa modus pemotretan pada kamera, yaitu modus otomatis, semi otomatis, dan manual. Modus otomatis sepenuhnya menyerahkan pengaturan pada kamera. Modus semi otomatis memberi kontrol parsial, seperti mengatur diafragma saja. Sedangkan modus manual memberi kontrol penuh pengaturan pada fotografer.
Modus Otomatis • A. Modus Auto • - Fotografer menyerahkan semua pengaturan pada kamera • - Pengaturan shuuter speed, diafragma,ISO, White Balance, focus dan flash semua di atur secara otomatis. • - biasa digunakan fotografer pemula B. Flash Off • Disimbolkan dengan petir yang diberi garis melintang • Kamera akan mematikan flash internal • Shutter speed, diafragma, iso, whita balance , serta focus diatur secar otomatis • Sama dengan Modus Auto , tetapi flash internal dimatikan C. Close Up/Macro Mode • Digunakan untuk memotret objek dari jarak sangat dekat, seperti bunga , serangga, koin dll. • Angka Bukaan Diafragmanya kecil • Disarankan menggenakan lensa macro untuk mendapatkan hasil maksimal D. Sport Mode • Digunakan untuk memotret objek yang bergerak dengan cepat, seperti mobil, motor dll. • Memberikan efek objek yang terekam seakan membeku • Tetap berada dalam focus • Kamera akan mengatur secara otomatis memotret dengan kecepatan shutter speed tertinggi. E. Night Mode • Digunakan untuk memtoret pada malam hari • Mengombinasikan setelan ISO, Shutter Speed, Diafragma secara otomatis • Lampu flash tidak diperlukan dalam modus ini • Sebaiknya menggunakan tripod saat memotret pada malam hari. F. Landscape Mode • Digunakan untuk memotret pemandangan • Bukaan diagragma dipaksa sekecil mungkin sehingga foto dihasilkan tajam merata hingga sudut sudut terkecil G. Portrait Mode • Cocok digunakan untuk memotret wajah atau model. • Meniptakan latar belakang yang blur • Objek terlihat lebih menonjol • Diatur menggunakan diafragma besar membuat latar belakang kabur atau tidak focus. Modus Semi Otomatis A. P ( Program Mode ) • - Mirip dengan mode auto • - perbedaanya, memberikan prioritas untuk mengatur konfigurasi , mulai flash, white balance, ISO, dan Lainya. • Hanya saja setingan setiap kamera berbeda beda • Periksa buku manual kamera B. A ( Aperture Priority ) • Pengaturan semi otomatis • Fotografer bisa mengatur diafragma dan pengaturan lainya, seperti shutter speed, white balance, ISO, dan lainya, akan disesuaikan secara otomatis oleh kamera untuk menghasilkan exposure yang tepat. • Sangat penting ketikan menginginkan kendali depth of field. C. S ( Shutter Priority ) • Memberi kendali pengaturan shutter speed kepada fotografer • Kamera akan otomatis menyesuaikan diafragma, white balance, iso dan lainya. • Digunakan untuk objek bergerak cepat • Bisa jadi juga shutter deset lambat untuk merekan gerakan sehingga menghasilkan gambar blur seperti air terjun, lampu kendaraan. • Shutter speed lambat juga digunakan pada kondisi cahaya rendah. • Sebainya menggunakan tripod D. M ( Manual Mode ) • Kamera sepenuhnya berada pada kendali fotografer • Semua parameter pengaturan sperti shutter speed, white balnce, diafragma, ISO, dan lainya dapat diatur sendiri • Modus ini dibutuhkan pengalaman dan jam terbang yang cukup tinggi tetapi mulailah berlatih