Anda di halaman 1dari 31

ANATOMI DAN

FISIOLOGI SISTEM
IMUNOLOGI

Oleh :
Ns. Enjang Nurjamil S.Kep.
KONSEP UMUM SISTEM IMUNITAS

1. Struktur dan fungsi sistem imun


2. Tipe/Jenis sistem Imun
3. Sel-sel sistem imun
4. Mekanisme kerja sistem imun
Pada keadaan normal, tubuh manusia dilengkapi
dengan banyak mekanisme yang memungkinkan
untuk tahan terhadap semua tipe organisme dan
toksin yang merusak jaringan dan organ 
kekebalan/imunitas

Keutuhan tubuh dipertahankan oleh sistem


pertahanan yang terdiri atas sistem imun non
spesifik dan spesifik
Fungsi utama system imun

 Perlindungan tubuh dari pengrusakan oleh


agen-agen asing dan patogen mikroba
 Degradasi dan pembuangan terhadap sel-
sel yang rusak dan mati
 Pengawasan dan pemusnahan terhadap
sel-sel malignan
STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM IMUNE

 Jaringan Kompleks
 Diatur Untuk Perlindungan Dan Pertahanan.
 Mengeluarkan Dan Merusak Transformasi Sel-sel
Ganas.
 Sistem Imune Ini Sangat Berarti Pada HIV Atau
Pengobatan Immunosupressif.
 Sistem Immune Yang Tidak Efektif Berisiko
 Aktivitas Sistem Immune Yang Berlebihan Atau
Inappropriate
Jenis system imun :
 Imunitas bawaan/alamiah/non
adaptif/non spesifik
• Imunitas bawaan sejak lahir
• Merupakan barier pertahanan pertama
terhadap infeksi
KOMPONEN-KOMPONEN
SISTEM IMUN NONSPESIFIK

 Pertahanan fisik dan mekanis


Kulit, selaput lendir, silia saluran nafas
 Pertahanan biokimia
Bahan yang disekresi mukosa saluran nafas, kelenjar
sebassea kulit, kelenjar kulit, telinga, spermin dalam
semen, Hcl dalam lambung, lisosim dalam kelenjar
keringat, ludah, air mata dan air susu
 Pertahanan humoral
Komplemen, interferon, C Reaktif Protein
 Pertahanan seluler
Fagositosit, Natural Killer Cell (cell NK)
CILLIA
Imunitas didapat/adaptif/spesifik
 Jika suatu agen asing masuk ke dalam tubuh,
maka pertahanan bawaan akan berusaha
untuk memusnahkan agen asing tersebut
 Mempunyai kemampuan untuk mengenal
benda yang dianggap asing bagi dirinya
 Dapat bekerja sendiri untuk menghancurkan
benda asing yang berbahaya bagi badan.
JENIS SISTEM IMUN SPESIFIK

Sistem imun spesifik humoral

- Yang berperan  limfosit B atau sel B


- Bila sel B dirangsang oleh benda asing 
sel tersebut berfloriferasi dan
berdiferensiasi menjadi  sel plasma 
membentuk anti body
- Fungsi utama anti body 
memperthankan tubuh terhadap infeksi
bakteri, virus dan melakukan netralisasi
toksin
Sistem Imun Spesifik seluler
• Yang berperan  limfosit T atau sel T
• Berasal dari sel asal yang sama seperti sel B,
tetapi proliferasi dan differensiasinya terjadi di
dalam kelenjar timus
• Fungsi sel T umumnya :
- membantu sel dalam memproduksi anti
bodi
- Mengenal dan menghancurkan sel yang
terinfeksi virus
- Mengaktifkan makrofag dalam
fagositosis
- Mengontrol ambang dan kualitas sistem
imun
Sel T terdiri atas beberapa sel subset sebagai berikut :
• Sel Th (T helper)  menolong sel B dalam

memproduksi antibody
• Sel Ts (T Supresor)  menekan aktivitas sel T

yang lain dan sel B


• Sel Tdh atau Td (delayed hypersensitivity)  sel

yang berperan dalam pengerahan makrofag dan


sel implamasi lainnya ke tempat terjadinya reaksi
lambat.
• Sel Tc (cytotoksic)  mempunyai kemampuan untuk

menghancurkan sel alogenik dan sel sasaran yang


mengandung virus
Sistem imune (kebal) dibuat di sumsum
tulang.

Sel2 drh putih dihasilkan o/ sum2 tlng dan


jaringan limfoid.

Jar limfoid terdiri dari kelenjar timus, limfa,


nodus limfatikus, tonsil dan adenoid, serta
jaringan serupa pada GI, respiratory, dan
sist reproduksi.
Sumsum tulang
Sum2 tlng mrp tempat produksi sel drh pth
yg penting dlm imunitas, meliputi : limfosit B
dan limfosit T.

Limfosit B matang dlm sum2 tlng lalu masuk


sirkulasi.

Limfosit T keluar dari sum2 tlng masuk ke


timus, mereka matang didalamnya dlm
beberapa bentuk sel dengan fungsi yang
berbeda.
Jaringan lifoid
Limfa, mengandung jaringan merah dan putih, aktiivitasnya
seperti filter.

Jaringan merah mrp tempat sel2 drh putih yg tua dan rusak
dihancurkan.

Jaringan putih mengandung limfosit.

Nodus2 limfatikus tersebar di sekujur tubuh.

Semuanya dihubungkan oleh chanel limfa dan kapiler yg


bertugas membuang benda asing dari limfa sebelum masuk
sistem peredaran darah.

Nodus limfa juga mrp pusat proliferasi sel2 imune,

Jar limfoid lainnya spt tonsil, adenoid dan jar limfatik mukoid
lain mengandung sel2 imune yg mempertahnakan tubuh
melawan mikroorganisma
SEL-SEL SISTEM IMUNE

JUMLAH TOTAL SIRKULASI LEUCOSIT


ATAU SEL DARAH PUTIH 4.000 – 10.000
SEL/ MM3 DARAH. ADA 5 KELAS
LEUCOSIT YANG DIKENAL, YAITU :
NEUTROFIL, MONOSIT, EOSINOFIL,
BASOFIL, DAN LIMFOSIT.
TIPE-TIPE SEL DARAH PUTIH
Tipe Persentase pada Fungsi
leucosit
Neutrofil 40 - 75 Fagositosis
Band (immatur)
Segmen (matur)

Eosinofil 2-5 Fagositosis


Alergi
Menekan peradangan

Menurunkan migrasi granulosit

Basofil 0,2 – 0,5 Mengeluarkan mediator


implamasi
Monosit 2–6 Fagositosis
Makrofag Menghasilkan monokine
Limfosit 20 - 35 Imunitas didapat
Media sel kekebalan
• Neutrofil (disebut juga leukosit polimorfonuklear,
a/ PMN, krn nukleousnya memiliki multiple lobus),
mrp sel pertama yg tiba ke tempat inflamasi
terjadi
• Eosinofil dan basofil mrp jenis granulosit lain,
meningkat jumlahnya selama reaksi alergi dan
respon stress.
• Leukosit non-glanular meliputi : monosit a/
makrofag dan limfosit, Monosit jg berfungsi sbg
sel fagosit, memakan, menelan & merusak benda
asing a/ toksin drpd granulosit.
• Limfosit terdiri dari sel2 B dan sel2 T, memainkan
peran dlm respon imun humoral dan mediasi sel
imun
ANTIGEN DAN ANTIBODY
Antigen atau imunogen  setiap
bahan yang dapat menimbulkan imun
spesifik

Antibody atau imunoglobulin (Ig) 


golongan protein yang dibentuk sel
plasma akibat kontak dengan antigen
Tipe-tipe imunoglobulin
Tubuh mampu menghasilkan 5 jenis
imunoglobulin berbeda.

Jenis-jenis imunoglobulin :
- IgA
- IgD
- IgE
- IgG
- IgM
IgG
- Merupakan komponen utama imunoglobulin
serum
- 75% dari semua imunoglobulin
- ditemukan juga dalam berbagai cairan lain :
CSF, urine
- Tugas utama pd saat infeksi di pembuluh darah
dan jaringan
- Mengaktifkan sistem komplemen
- Meningkatkan fagositosis
- Mampu menembus plasenta
IgA
• Berada di dlm cairan tubuh (darah,
saliva, air mata, ASI, dan sekresi
paru, GI, prostat, vagina)
• Melindungi respiratori, GI dan
genitourinaria dari infeksi
• Mencegah absorpsi antigen dari
makanan
• Keluar melalui ASI ke bayi untuk
proteksi tubuh bayi.
• 15% dari selulur imunoglobulin
IgM
• Paling banyak di serum intravaskuler
• Muncul sbg imunoglobulin pertama dlm
merespon thd infeksi bakteri dan virus.
• Mengaktifkan sistem komplemen.
• 10% dari seluruh imunoglobulin

IgD
• Ada di sejumlah kecil serum
• Kemungkinan mempengaruhi diferensiasi
limfosit B, tapi perannya kurang jelas.
• 1% dari seluruh imunoglobulin
IgE
• Ada pd serum

• Mengambil bagian pd alergi dan bbrp


reaksi hipersensitif.
• Melawan infeksi parasit.

• 1% dari seluruh imunoglobulin


Ikatan antigen - antibodi
• Ujung antigen memungkinkan dikat o/ antibodi.
• Pengikatan fragment fab (tempat pengikatan
antibodi) pd antigenik yg telah ditetapkan mirip
kunci dan gemboknya.
• Respon imunologi efisien terjadi ketika antibodi dan
antigen terkunci tepat
• Kurangnya penguncian bisa terjadi dg antibodi yg
dihasilkan berbeda dg antigennya.
• Fenomena ini kita kenal sbg reaksi silang.
• Misalnya pd demam rematik akut, antibodi dihasilkan
melawan pyrogen streptokokus pd sal nafas atas bisa
reaksi silang dg jaringan jantung pasien, mengarah pada
kerusakan katup jantung.
REAKSI HIPERSENSITIF
Hipersensitif adalah respon imun yang berlebihan
dan yang tidak diinginkan karena dapat
menimbulkan kerusakan jaringan tubuh

Ada 4 tipe reaksi :


Reaksi tipe I  reaksi cepat, reaksi anafilaksis atau
reaksi alergi, merupakan reaksi yang segera timbul
setelah alergen masuk ke dalam tubuh
Contoh reaksi tipe I adalah penyakit yang timbul
setelah terpapar oleh alergen spt : asma b, rhinitis,
urtikaria, dermatitis atofik
Reaksi Tipe II
- Disebut juga reaksi sitotoksik
- Terjadi karena dibentuk oleh antibody jenis IgG dan IgM
- ContoH : destruksi SDM akibat reaksi transfusi, anemia
hemolitik pada BBL, myastenia gravis

Reaksi Tipe III


- Disebut juga reaksi kompleks imun
- Terjadi akibat penimbunan kompleks anti gen-antibody
dalam jaringan atau pembuluih darah

Reaksi IV
- Disebut juga reaksi hipersensitif lambat
- Timbul lebih dari 24 jam setelah tubuh terpapar antigen

Anda mungkin juga menyukai