Anda di halaman 1dari 15

PENGUKURAN SEL

Mengetahui ukuran mikroskopis sel


Menggunakan alat
Mikrometer okuler pada lensa okuler skala okuler berupa
kumpulan garis-garis sejajar yang belum diketahui jarak antara garis
Mikrometer objektif pada meja objektif skala objektif yang
sudah diketahui jarak antara masing-masing garisnya, misalnya 10 µm.
Mikroskop.
0 10 20 30 40 50 60

Skala okuler

Skala objektif
(0,01 mm)

Gambar 1. Skala okuler dan objektif


Penteraan Untuk mengetahui jarak antar skala okuler
3

0 10 20 30 40 50 60

5
Gambar 2. Penteraan skala okuler
Apabila pada perbesaran 10x10, 5 garis skala objektif persis berdempet dengan
3 skala okuler, sedangkan jarak 1 skala objektif diketahui 10 µm, maka:
3 okuler = 5 objektif
3 okuler = 5 x 10 µm
3 okuler = 50 µm
1 okuler = 50/3 µm
1 okuler = 15,3 µm
0 10 20 30 40 50 60

Gambar 3. Pengukuran sel dengan skala okuler hasil penteraan

1 okuler = 15,3 µm.


Panjang bulliform sel = 14 okuler.
Panjang bulliform sel = 14 okuler x15,3 µm
= µm.
Ukuran sel dapat buat dalam bentuk skala perbesaran sekian kali
(misal 100x) atau skala garis

A B

100 X 100 µm

Gambar 4. Penggunaan skala perbesaran (A), dan skala garis (B).


Beberapa macam sayatan yang lazim di gunakan

Transverse section (irisan melintang) yaitu irisan yang dibuat


tegak lurus dengan sumbu longitudinal organisme.
Longitudinal section (irisan membujur) yaitu irisan pada
garis tengah suatu bentuk silinder
Radial section (irisan radial) yaitu irisan yang dilakukan
sejajar dengan jari-jari.
Paradermal section (irisan paradermal) yaitu sejajar
permukaan.
SEL HIDUP DAN SEL MATI
Sel tumbuhan dibangun oleh:
1. Dinding sel. Disusun oleh selulosa , hemiselulosa, pektin, kutin, lignin.
2. Membran. Disusun oleh lipid bilayer yang bersifat selektif permeabel.
3. Protoplasma.Terdiri dari sitoplasma dan inti. Sitoplasma meliputi cairan sel (koloid)
dan organel yang terlarut di dalamnya.

a b b

Gambar 5. a. Sel Tumbuhan dan bagian-bagiannya, b. Struktur membran.


Beda sel Tumbuhan dan sel Hewan
Sel tumbuhan Sel hewan
Memiliki dinding sel Tidak memiliki dinding sel
Tidak mempunyai sentriol atau sentrosom Mempunyai sentriol atau sentrosom
Tidak mempunyai lisosom Mempunyai lisosom
Timbunan zat makanan berupa pati atau amilum Timbunan zat makanan berupa glikogen
Mempunyai Vakuola Tidak mempunyai vakuola

Nukleus

Nukleolus
RE halus
RE kasar
Golgi Vakuola
Mikrofilamen
Mikrotubul
Mitokondria
Dinding sel
Plasmodesmata
Peroksisom
Plastida

a b

Gambar 6. Perbandingan sel. a. Sel tumbuhan, b. Sel hewan


Sel hidup
Sel hidup mempunyai bagian-bagian sel yang masih aktif, sel mati hanya ada
dinding sel dengan ruang kosong.

Inti sel
Sitoplasma
Dinding sel

Gambar 7. Sel hidup pada epidermis umbi bawang

Tipe pergerakan sel


Gerak sirkulasi yaitu gerak yang terjadi
dalam pembuluh.Contoh pada filamen
(rambut) tangkai anter Rhoe discolor.
Gerak rotasi yaitu gerakan sitoplasma ke
satu arah. Contoh pada daun Hydrilla. Sp

Gambar 8. Gerak rotasi pada daun Hydrilla verticilata


PLASTIDA
Tiga kelompok plastida
Kloroplas klorofil hijau untuk fotosintesis.
Kromoplas karotenoid warna merah, jingga hingga kuning.
Leukoplas tidak berpigmen
Amiloplas leukoplas sebagai penyimpan cadangan makanan.
Elaioplas leukoplas penyimpan minyak.
Antosianin unggu, merah sampai biru.
Beda plastida dan antosianin
Plastida Antosianin
Pigmen yang berupa butiran yang Pigmen yang bukan butiran
tidak larut dalam cairan sel. sehingga larut dalam cairan sel.
Merupakan salah satu organel Bukan organel sel
Tidak dipengaruhi oleh pH Dipengaruhi oleh pH

a b c d

Gambar 9. Beda plastida dan antosianin. a. Kromoplas pada Capsicum annum,


b. Kloroplas pada daun Elodea, c. Antosianin pada daun Canna indica,
d. Antosianin pada daun Rhoe discolor.
ZAT ERGASTIK
Hasil metabolisme sel yang tidak diperlukan lagi
atau sebagai cadangan makanan.

Glukosa Hyllum
Amilosa Pati Lamela

Majemuk (Manihot utilisima dan Oryza sativa)


Tunggal (Solanum tuberosum)

Pati

Lamella
Hyllum

Gambar 10. Amilum pada Solanum tuberosum

Butiran Aleuron dibungkus Lipoid


Protein yang didalamnya terdapat kristaloid dan gluboid
Sayatan endosperem biji Ricinus communis
Inulin Polimerisasi fruktosa
Pada umbi Dahlia sp

Tipe kristal
• Raphid (jarum) pada Bougeinvillea spectabilis.
Kristal Kalsium karbonat
Kalsium oksalat • Drus pada Carica papaya
• Prisma pada Begonia sp.
• Rhombohedral pada Citrus sp

Tetesan Minyak

Pada sayatan daun Citrus sp. Lisogenus


Skizogenus
Tetesan minyak
lysogenous
Tubuh Silika dan Stegmata

Pengendapan dari oksida silika yang kebanyakan terdapat pada monokotil


Stegmata

Gambar 10. Stegmata pada batang Calamus sp.

Kalsium karbonat Ruang tempat


Kalsium oksalat Sistolit dan Litosis beradanya sistolit

Gambar 11. Sistolit (C) dan litosis pada sayatan melintang daun Ficus elastica.
PERIDERM
Phellem
Phellogen
Phelloderm
Lentisel
Phellogen lebih aktif membelah sehingga phellem terbuka kearah luar

Periderm

a b

Gambar 25. a. Periderm dan b. Lentisel pada batang


JARINGAN DASAR

Beberapa bentuk sel parenkim yang bisa ditemukan pada organ tumbuhan antara lain:
 Aerenkim adalah parenkim yang mempunyai rongga udara yang banyak.
Biasa ditemukan pada tangkai daun Canna indica, Musa sp dll.
 Klorenkim yaitu parenkim yang berisi kloroplas disebut klorenkim, terutama
ditemukan pada mesofil daun.
B. Tipe Sel Parenkim
Parenkim melipat yang ditemukan pada daun Pinus sp.
Parenkim lobus yaitu parenkim yang berbentuk bulat pada daun Lilium.
Parenkim bintang pada daun Oryza sativa.
Parenkim
melipat

Gambar 27. Parenkim tipe melipat pada daun Pinus sp

Gambar 28. Parenkim lobus pada daun Lilium

Anda mungkin juga menyukai