Anda di halaman 1dari 31

SURVEY

GEOFISIKA
METODE
GRAVITASI

By Abdul Wahid
PENGANTAR
 Dalam Metode Gravitasi besaran
fisis yang terukur adalah percepatan
gravitasi bumi.
 Data percepatan gravitasi setelah
melalui proses pengolahan diperoleh
anomali percepatan gravitasi bumi.
 Anomali percepatan gravitasi
diakibatkan oleh perbedaan massa
jenis atau struktur geologi (besaran
fisis berupa rapat massa,
kedalaman, volume/struktur.
 Biasanya digunakan dalam
eksplorasi migas bumi, mineral,
geotermal, kegunungapian tektonik
dll.
PENGANTAR
TEORI DASAR
TEORI DASAR
MEDAN GRAVITASI BUMI

 Harga g sangat bergantung pada bentuk bumi


sesungguhnya dan penyebaran volume bumi yang
dinyatakan dalam rapat massa.
 Karena bumi berbentuk ellipsoid, maka
percepatan gravitasi bumi (g) tidak sama disetiap
tempat dipermukaan bumi.
 Besarnya percepatan gravitasinya dipengaruhi oleh
faktor sudut lintang, elevasi, topografi, gaya tarik
benda langit, variasi rapat massa bawah permukaan
dll.
MEDAN GRAVITASI
BUMI

 Karena adanya rotasi bumi pada porosnya yang


cenderung membentuk flat pada kedua kutubnya
dan gaya sentrifugal, akibatnya jari2 di
khatulistiwa 21 km lebih besar daripada jari2
kutub.
 Kejadian di atas disebut dengan efek flattening.
 Akibatnya terjadi perbedaan percepatan gravitasi
di kutub dan khatulistiwa.
MEDAN GRAVITASI
BUMI
 Perbedaan percepatan gravitasi bumi di kutub dan
khatulistiwa sebesar (3,39+6,63-4,85)=5,17 gal yang
didasarkan pada 3 hal yaitu: (Hammer,1943)
1) Adanya percepatan sentrifugal di katulistiwa dan di kutub
tidak ada, menyebabkan gravitasi di khatulistiwa lebih besar
seharga 3,39 gal.
2) Jari2 kutub lebih kecil dibandingkan dengan jari2
khatulistiwa, maka gravitasi di kutub lebih besar 6,63 gal
daripada di khatulistiwa.
3) Karena bumi ellipsoid maka distribusi massa di
khatulistiwa lebih besar daripada kutub, sehingga gravitasi
di kahtulistiwa 4,86 gal lebih besar daripada di kutub
VARIASI PERCEPATAN
GRAVITASI DI PERMUKAAN
BUMI
VARIASI PERCEPATAN GRAVITASI DI PERMUKAAN BUMI
PADA SUATU LOKASI (TITIK) PENGUKURAN
DIAKIBATKAN OLEH BEBERAPA HAL ANTARA LAIN:
 Letak lintang lokasi titik pengukuran, diakibatkan
oleh permukaan bumi tidak bulat sempurna.
 Elevasi lokasi pengukuran , semakin tinggi suatu
tempat di permukaan bumi maka percepatan gravitasi
bumi semakin kecil.
 Keadaan topografi di sekitar lokasi titik pengukuran,
kelebihan atau kekosongan massa akibat adanya bukit
dan lembah berpengaruh terhadap percepatan
gravitasi bumi.
VARIASI PERCEPATAN
GRAVITASI DI PERMUKAAN
BUMI
 Efek tidal, adanya bulan dan matahari
berpengaruh terhadap percepatan gravitasi bumi.
Besarnya kurang lebih 3 mgal denga periode
kurang lebih 12 jam.
 Variasi rapat massa di bawah lokasi titik
pengukuran, variasi rapat massa di daerah
pengukuran berpengaruh terhadap percepatan
gravitasi bumi di daerah pengukuran. Hal ini
merupakan relevansi jadi target diadakannya
penyelidikan metode gravitasi.
PENGUMPULAN
DATA
 PENENTUAN LOKASI PENGUKURAN
 Adanya peta topografi dan peta geologi
 Skala peta usahakan sesuai dengan lebar lokasi
 Jika tidak ada peta lakukan dahulu pemetaan
lokasi pengukuran
 Tentukan lintasan pengukuran dan base station
yang harga percepatan grvitasinya diketahui
(diikatkan dengan titik yang telah diketahui
percepatan gravitasinya).
 Penentuan lintasan, loop lintasan pengukuran,
titik ikat dan base station usahakan sedemikian
rupa sehingga pelaksanaan pengukuran efektif
dan capai target.
PENGUMPULAN
DATA
 PENGUKURAN
 Letak titik pengukuran harus jelas dan mudah
dikenal (simpang jalan, jembatan, penunjuk km
jalan dll)
 Lokasi pengukuran harus ada dalam peta.
 Lokasi pengukuran bersifat permanen, mudah
dijangkau, bebas dari gangguan (kendaraan
bermotor, getaran mesin, dll)
PENGUKURAN
PERCEPATAN GRAVITASI

 PERALATAN YANG DIPERGUNAKAN


 GRAVITIMETER (La Coste & Ronberg
Gravitimeter type G358 dan G617)
dengan spesifikasi model zero length
spring, skala pembacaan 0 – 7000 mgal,
ketelitian pembacaan 0,01 mgal, koreksi
drift kurang dari 1 mgal setiap bulannya,
memiliki termostat untuk menjaga
temperatur alat konstan.
 GRAVITIMETER (Worden no 915)
jangkauan skala 0 – 2400 satuan skala,
sebelum dipergunakan harus di kalibrasi
untuk mendapatkan konstanta kalibrasi m
(mgal/skala)
PENGUKURAN KETINGGIAN

 PERALATAN YANG DIGUNAKAN


 Theodolit T2 (Wild Heerburgg, Switzerland)
berdasarkan sifat datar dengan ketelitian 1 detik.
 Altimeter (American Paulin System Altimeter) jika
menggunakan altimeter perlu dilakukan koreksi :
koreksi suhu, koreksi drift, koreksi variasi tekanan
udara, dan koreksi salah lingkup.
 Untuk penentuan titik ikat digunakan Oceanic
MN8TM Differensial GPS dengan ketelitian 0,3 m.
ALAT – ALAT BANTU

 ALAT BANTU, sering


dipergunakan:
 Penunjuk waktu
 Kompas
 Pelindung perlatan
 Termometer
 Barometer
 Dll sebagai penunjang.
KOREKSI DATA PERCEPATAN
GRAVITASI BUMI

 Dasar pengolahan data metode gravitasi adalah :


 Mencari perbedaan harga gravitasi suatu titik ke titik lain di suatu
tempat akibat oleh massa batuan di bawah permukaan daerah
penelitian.
 Dimana massa tersebut hanya menyumbang sekiatar 0,05% dari harga
gravitasi yang didapat.
 Maka penyebab gravitasi selain itu harus direduksi/dihilangkan dengan
cara koreksi data.
KONVERSI KE HARGA
MILIGAL.

 Besar nilai yang ditampilkan gravitimeter belum


memiliki satuan
 Perlu dikonversi ke harga miligal dengan
menggunakan tabel.
 Setiap model gravitimeter memiliki tabel konversi
yang berbeda tergantung dari spesifikasi model
alat tersebut.
KOREKSI PASANG SURUT
(TIDAL)

 Pengukuran gravitasi di permukaan bumi


dipengaruhi oleh gravitasi bumi di lokasi itu sendiri.
 Selain itu juga dipengaruhi oleh gaya tarik bulan
dan matahari serta benda-benda langit lainnya.
 Maka hasil pengukuran perlu dilakukan koreksi
pasang surut yang diperoleh dari tabel.
KOREKSI DRIFT

 Goncangan pada alat grvitimeter maka


menyebabkan penyimpangan alat dari satu titik ke
titik berikutnya.
 Disebabkan oleh karena alat memakai sistem
pegas.
 Penyimpangan tersebut harus diperhitungkan dan
dikoreksi.
HARGA GRAVITASI
PENGAMATAN (g obs)
KOREKSI GRAVITASI
TEORITIS (g n)
 Rotasi bumi pada sumbunya, terjadi flat pada
kedua kutub, medan gravitasi di kutub lebih besar
dibandingkan di katulistiwa.
 Besar medan gravitasi dipengaruhi oleh letak
lintang /koreksi lintang.
 Untuk mengoreksi besar gravitasi teoritis terhadap
data lapangan dengan cara memasukkan posisi
lintang di titik amat kemudian dikurangkan dengan
harga gravitasi pengamatan.
KOREKSI GRAVITASI
TEORITIS (g n)
KOREKSI UDARA
BEBAS (Kub)
 Perbedaan ketinggian titik amat bervariasi
berpengaruh terhadap besarnya gravitasi.
 Makin tinggi tempat makin kecil gravitasinya.
 Maka perlu dilakukan koreksi udara bebas yang
besarnya -0,3086 h mgal, dengan h ketinggian titik
amat terhadap msl dalam meter.
 Koreksi ini dengan cara ditambahkan jika stasiun
gravitasi di atas datum, dan dikurangkan apabila
berada di bawahnya.
KOREKSI BOUGUER (Kb)

 Massa yg terletak diantara titik amat dengan dataum


menimbulkan efek gravitasi (belum diperhitungkan
dalam Kub)
 Koreksi Bouguer dimaksudkan untuk mereduksi efek
gravitasi oleh massa tsb. Besarnya adalah -0,04193 ph
mgal, dimana h ketinggian titik amat terhadap datum
satuam meter, p densitas Bouguer.
 Penentuan p menggunakan Metode Nettleton yaitu
dengan mencari koreksi Bouguer sebagai fungsi
densitas yang paling kecil korelasinya dengan
ketinggian dalam sebuah lintasan (biasanya 2,20+0,01
gr/cm2.
KOREKSI MEDAN
(Km)
 Koreksi Bougeur menganggap permukaan lempengan
di atas bidang acuan rata, melainkan ada lembah dan
bukit, sehingga tidak mewakili keadaan sebenarnya.
 Biasanya menggunakan metode Hammer dan metode
Kane dengan bantuan program.
 Adanya lembah dan bukit disekitar titik pengamatan
akan menimbulkan efek-efek yang mengurangi
percepatan gravitasi di titik amat.
 Koreksi medan yang dilakukan selalu berharga positif.
ANOMALI
BOUGUER
LENGKAP (AB)
 Anomali Bougeur lengkap adalah harga anomali
gravitasi di suatu tempat yang dalam perhitungannya
telah memasukkan semua koreksi-koreksi.
 Besarnya AB = gobs-gn+Kub-Kb+Km,
 dimana gobs adalah harga gravitasi pengamatan, gn
harga gravitasi teoritis, Kub koreksi udara bebas, Kb
koreksi Bougeur dan Km koreksi Medan.
 Setelah diperoleh harga AB lengkap seluruh station
daerah penelitian dibuat peta kontur anomali Bougeur
daerah penelitian.
PROYEKSI KE
BIDANG DATAR
 DATA AB lengkap yang dipetakan masih terpapar
pada topografi, berarti letak data tidak teratur
dengan ketinggian bervariasi.
 Di buat suatu bidang datar dengan kedalaman
tertentu dibawah permukaan bumi, gunanya untuk
memudahkan interpretasi.
 Biasanya dengan Metode Sumber Ekivalen Titik
Massa(Dampney, 1969)
KONTINUITAS KE ATAS

 DATA YANG SUDAH TERPAPAR PADA BIDANG


MASSA MUDAH DIANGKAT PADA KETINGGIAN
DIINGINKAN.
 DIMANA PADA FASE INI MUDAH MEREDUKSI
MENGHILANGKAN EFEK LOKAL DARI ANOMALI
REGIONAL.
INTERPRETASI
METODE GRAVITASI
 INTERPRETASI dapat dilakukan dengan cara kaulitatif dan
kuantitatif.
 Interpretasi kualitatif dilakukan dengan menfasirkan peta anomali
Bougeur.
 Interpretasi kuantitatif dilakukan dengan cara pemodelan .
 Didalam metode gravitasi pemodelan dilakukan dengan dua jenis
pemodelan yaitu :
1. pemodelan maju (forward modelling) digunakan untuk melihat
respon gravitasi yang ditimbulkan dari model geologi yang
dibuat. Sedangan
2. pemodelan mundur (inverse modelling) digunakan untuk membuat
model geologi dari pengaruh medan gravitasi daerah penelitian.
METODE GRAVITASI

SEKIAN
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIAANNYA

Anda mungkin juga menyukai