Anda di halaman 1dari 74

Dr. Bambang Hariyana, M.

Kes
Cakupan Pelayanan
Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia nomor 11 tahun
2012 tentang Standar Kompetensi Dokter Indonesia

Tingkat Kemampuan 4A:


mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara
mandiri dan tuntas

Tingkat Kemampuan 4A, 3b, 3a


Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter

PMK No 5/2014 144 + 11 Jenis Penyakit


UTAMAKAN
SISTEM TIDAK
UPAYA
BANYAK YG
KAPITASI PROMOTIF /
SAKIT
PREVENTIF
 KONSEP SEHAT – SAKIT
 PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT
 KONSEP PENCEGAHAN PENYAKIT
A. DEFINISI SEHAT
 keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis (UU No. 36 TAHUN 2009)
 suatu keadaan sejahtera sempurna fisik, mental dan sosial;
tidak terbatas pada bebas penyakit dan kelemahan saja
(WHO)
 Sehat adalah suatu keadaan seimbang fungsi physiologi dan
psychologic secara efective (John. J. Hanlon)
.
 (Good medical dictionary)----Penyakit adalah
kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu
organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap
rangsangan atau tekanan sehingga timbul
gangguan pada fungsi atau struktur dari bagian,
organ atau sistem.
 (Van Dale’s Groot Woordenboekder Nederlandse
Tall)------Penyakit adalah suatu keadaan pada
mana proses kehidupan tidak lagi teratur atau
terganggu perjalanannya.
 (Arrest Hof te amsterdam)----Penyakit bukan
hanya berupa kelainan yang dapat dilihat dari
luar saja, akan tetapi juga suatu keadaan
terganggu dari keteraturan fungsi-fungsi dalam
dari tubuh.
1. Teori Contagion
2. Teori Hippocrates
3. Teori Humoral
4. Teori Miasma
5. Teori Jasad Renik
6. Teori Ekologi Lingkungan
 Penyakit terjadi akibat kontak antara satu orang
dengan orang lain
 Berawal dari pengamatan terhadap penyakit
kusta di Mesir
 Penyakit timbul akibat pengaruh
lingkungan (air, udara, tanah, cuaca, dll)
 Tidak dijelaskan kedudukan manusia dalam
interaksi tersebut
 Tidak dijelaskan faktor lingkungan
bagaimana yang dapat menimbulkan
penyakit
 Penyakit timbul akibat gangguan dari
keseimbangan cairan dalam tubuh.
 Tubuh terdiri dari 4 cairan (putih, kuning, merah
dan hitam)  Bila terjadi ketidak keseimbangan,
timbul penyakit. Jenis penyakit tergantung pada
jenis cairan yang dominan.
 Berkembang dari Cina
 Penyakit
timbul akibat sisa makhluk hidup yang
mengalami pembusukan sehingga
menyebabkan pengotoran udara dan
lingkungan sekitarnya.
 Penyakitdisebabkan oleh jasad renik.
 Pada teori ini jasad renik (germ) dianggap
sebagai penyebab tunggal penyakit.
 Berkembang setelah ditemukannya mikroskop.
 Manusiaberinteraksi dengan berbagai faktor
penyebab dalam lingkungan tertentu. Pada
keadaan tertentu akan menimbulkan penyakit.
1. Segitiga Epidemiologi (Epidemiologic
Triangle)
2. Roda (Wheel)
3. Jaring-jaring sebab akibat (The Web of
causation)
 Komponen: host, agent, environment
 Perubahan pada salah satu faktor/komponen akan
mengubah keseimbangan
 Hubungan ketiga komponen digambarkan
sebagai tuas dalam timbangan: environment
sebagai penumpu
Agent Host

Environment
STIMULUS RESPONS

PROSES

Periode prepathogenesis + pathogenesis

• Adanya agen penyakit,


• Faktor-faktor (host)
• hereditas
• predisposisi Timbul penyakit
• Faktor-faktor lingkungan
• fisik, psikis, ekonomi,
• sosial, budaya

Riwayat Alamiah Penyakit 17


Model 1. Agent Host

Pada model ini, sesorang


berada pada kondisi sehat, Environment
dimana host, agen dan
environment berada pada
kondisi seimbang
Host

Agent

Pada model ini, sesorang


berada pada kondisi Environment
tidak sehat, dimana.
Daya tahan pejamu (fc. Host)
berkurang
Agent

Host

Pada model ini, sesorang Environment


berada pada kondisi
tidak sehat, dimana
Kemampuan bibit penyakit
(Agen) Meningkat
Agent

Host

Pada model ini, sesorang


Environment
berada pada kondisi
tidak sehat, dimana
Kondisi lingkungan mengalami
Pergeseran/perubahan
Dari kondisi normal
 Pada penyakit menular, faktor Lingkungan
merupakan faktor yang mempermudah
terjadinya penularan (Route of transmission /
jalannya penularan)
 Agar Agent tetap hidup (survive) perlu syarat
sbb:
 Berkembang biak
 Bergerak/berpindah dari induk semang menuju induk
semang baru
 Mampu menginfeksi induk semang baru

Reservoir (manusia, binatang, benda mati)


 Manusia (campak, cacar air, meningitis, GO,
dan sifilis)  dapat menjadi kasus aktif dan
Carrier
 Binatang (umumnya Zoonozis)

 Benda mati
 Sehat sakit mempunyai batas tidak jelas.
Melalui proses yang didahului oleh
keterpaparan terhadap suatu unsur tertentu
serta host dalam kondisi kerentanan tertentu
untuk menjadi sakit
 Suatu
keadaan dimana host berada pada
pengaruh atau berinteraksi dengan unsur
penyebab primer maupun sekunder atau
dengan unsur lingkungan yang dapat
mendorong proses terjadinya penyakit
 Suatukeadaan dimana host mempunyai kondisi
yang mudah dipengaruhi atau berinteraksi dengan
unsur penyebab sehingga memungkinkan
timbulnya penyakit
Hubungan antara keterpaparan
dan kerentanan

Keadaan kekebalan
Kondisi Rentan Kebal
keterpaparan
+
-
 Semua faktor yang ada pada diri manusia yang
dapat mempengaruhi timbulnya serta
perjalanan penyakit. Misalnya:
 Keturunan
 Umur

 Jenis kelamin

 Ras

 Status perkawinan

 Pekerjaan

 Kebiasaan hidup

 Mekanisme pertahanan tubuh


Mekanisme Pertahanan Contoh
Tubuh
1. Umum
a. Pertahanan Tingkat Kulit  Mucosa
Pertama Kuku  Rambut
Bulu hidung  Sekresi tubuh

b. Pertahan Tingkat
 Tonsil  Hati
Dua
 Limpa  Kelenjar limpa
2. Khusus
a. Seluler pembentukan antibodi
leukositosis
pagositosis
b. Hormonal
* bawaan konstitusi tubuh  genetik
* didapat
- aktif
. Buatan Imunisasi
. Alamiah Sembuh dari sakit
- pasif
. Buatan Pemberian serum
. Alamiah Didapat dari ibu

c. Kelompok Mayoritas penduduk telah kebal


34
a. Nutrien
b. Kimia
c. Fisik
d. Mekanik
e. Biologik
 Karbohidrat: berlebihan  obesitas
 Lemak: berlebihan  hiperlipidemia
 Protein: kekurangan  protein energi
malnutrisi
 Vitamin:
 Defisiensi vitamin A  rabun senja
 Defisiensi vitamin C  skorbut

Triad epidemiologik 3/21/2019


 Asbes
 Logam berat
 Merkuri
 Kadmium
 Timbal
 Uranium

 Minuman keras
 Bahan-bahan kosmetik
 Obat-obatan, alergen

3/21/2019
 Radiasi
 Dapat menyebabkan kanker kulit
 Suhu udara
 Dingin: menimbulkan frost bite
 Panas: menimbulkan dehidrasi, heat stroke
 Kelembaban
 Rendah: hiperhidrosis
 Intensitas suara
 Bising, frekuensi tinggi: Gangguan pendengaran
 Vibrasi

3/21/2019
 Friksi yang kronik
 Pemakaian sepatu yang sempit  verucca
vulgaris (kutil)
 Kompresi atau daya mekanik menekan atau
memutar
 Menimbulkan carpal tunnel syndrom

3/21/2019
Agen biologis mempunyai sifat:
1. Patogenesitas
2. Virulensi
3. Antigenesiti
4. Invektiviti
Agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh
luar yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan organisme.
 FISIK
 BIOLOGIK
 EKONOMI SOSIAL
 Memerlukan identifikasi dari berbagai faktor
yang berperan dalam timbulnya penyakit
dengan tidak mementingkan pentingnya agent.
 Besarnya peran dari masing-masing faktor
bergantung pada penyakit yang bersangkutan

LINGK. FISIK LINGK. BIOLOGIS


 Suatu penyakit tidak tergantung pada satu
sebab yang berdiri sendiri melainkan sebagai
akibat dari serangkaian proses sebab-akibat 
penyakit dapat dicegah dengan memotong
rantai pada berbagai titik.
Pengetahuan
Pendidikan gizi rendah
Rendah

Konsumsi makanan
tidak memadai
Produksi bahan
PENYAKIT
makanan rendah
KURANG
KEMISKINAN
GIZI
Daya beli rendah

 Sulit
menentukan Daya tahan
penyebab Fasilitas Tubuh dan
utama. Namun Kesehatan kurang
kesehatan Penyerapan
dapat dilakukan kurang
pencegahan dari Zat gizi
berbagai arah, terganggu
Perkembangan suatu penyakit tanpa adanya
campur tangan medis atau bentuk intervensi
lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara
natural

I. Tahap Pre-patogenesa
 Terjadi interaksi H – A – E
 Bibit penyakit belum masuk tubuh

 Belum menimbulkan sakit  masih sehat


II. Tahap Patogenesa
1. Tahap Inkubasi
‒ merupakan tenggang waktu antara
masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh
sampai timbulnya gejala penyakit.
‒ Garis yang membatasi timbul atau
tidaknya gejala penyakit disebut garis
HORIZON KLINIS

2. Tahap Penyakit Dini


‒ Mulai dari timbulnya gejala penyakit
‒ Sudah ada gangguan patologis, tapi
masih ringan (stage of subclinical
disease).
‒ Diagnosis sudah dapat ditegakkan
‒ Belum perlu perawatan RS
3. Tahap Penyakit Lanjut
‒ Gejala penyakit bertambah jelas dan
mungkin tambah berat dengan segala
kelainan patologisnya (stage of clinical
disease).
‒ Diagnosis sudah relatif mudah ditegakkan.
‒ Penderita tidak dapat melakukan
pekerjaan sehari-hari
‒ Diperlukan penanggulangan yang tepat
untuk menghindari akibat lanjut
(perawatan RS)
III. Tahap Post-patogenesa
Merupakan tahap akhir penyakit dengan 5
kemungkinan :
1. Sembuh sempurna: penyakit berakhir karena
pejamu sembuh secara sempurna, artinya bentuk
dan fungsi tubuh kembali kepada keadaa sebelum
menderita sakit
2. Sembuh dengan cacat: penyakit berakhir dengan
keadaan sembuh namun tidak sempurna
3. Karier: perjalanan penyakit seolah-olah terhenti,
karena gejala penyakit memang tidak tampak lagi.
Namun bibit penyakit masih tetap ada dalam tubuh
pejamu tanpa memperlihatkan gangguan penyakit.
 dapat menularkan ke orang lain tanpa disadari
4. Kronis: penyakit tetap berlangsung secara
kronik, artinya perjalanan penyakit tampak
berhenti karena gejala penyakit tidak
berubah, dalam arti tidak bertambah berat
ataupun tidak bertambah ringan, namun
pada dasarnya pejamu tetap berada pada
keadaan sakit.
5. Meninggal dunia: berakhir dengan
kematian.
 Periodesubklinis atau perubahan patologik yang
tidak muncul berserta pemajan, berakhir dengan
waktu mulai timbulnya gejala

 Padapenyakit kronis periode inkubasi disebut


periode latensi.

 Periode Inkubasi mempunyai berbagai kisaran


waktu
 2 – 6 minggu  hepatitis A
 2 – 12 tahun, puncaknya 6 – 7  leukimia akibat
terpajan bom atom di Hiroshima
Riwayat Alamiah Penyakit 54
 Periode
subklinis yang tidak terdeteksi, namun
mampu menularkan penyakit. Contoh: HIV/AIDS

Riwayat Alamiah Penyakit 55


Riwayat Alamiah Penyakit 56
Bibit penyakit Bibit penyakit telah memsuki tubuh Meninggal
belum memsuki tubuh

kronis
Penyebab Gejala penyakit tidak tampak

Horison klinis

Lingkungan Gejala penyakit tidak tampak karier

Sembuh Cacat

Pejamu
Sembuh sempurna

Inkubasi P. Dini P. lanjut

prepatogenesis patogenesis Pasca patogenesis


Riwayat Alamiah Penyakit 60
1. Health Promotion
2. Spesific Protection
3. Early Diagnosis and Prompt Treatment
4. Disability Limitation
5. Rehabilitation

Anda mungkin juga menyukai