Anda di halaman 1dari 90

BIO DATA

NAMA : Tri Riyanto


PANGKAT : Mayor Tek
NRP : 510787
JABATAN : KASI LAMJA SKADIK 303
TGL LAHIR : Surakarta 23 desember 1961
STATUS : K-3
DIK - MIL : SETUKPA IV LULUS TH 2001
- UM : STM MESIN
ALAMAT : RT 13 .RW 04 kamp gandaria , marengmang
TUJUAN :
AGAR PESERTA KURSUS DPT MEMAHAMI
CARA MEMBERI INSTRUKSI (CMI)

POKOK BAHASAN :
PEDOMAN DSR CMI
TEKNIK BERBICARA
TEKNIK BERTANYA
PENEMPATAN ANGGOTA /AUDEN
TAHAP PELAKSANAAN INSTRUKSI
JUK PRAKTIS PELAKSANAAN
MENGAJAR/ MELATIH
CMI

A. PENGERTIAN : SUATU CARA YG DILAKUKAN ATASAN/PIM DLM


MENYAMPAIKN INSTRUKSI KPD ANGGOTA AGAR TUJ DPT
DICAPAI DGN EFEKTIF DN EFISIEN.
B. PEDOMAN DASAR :
1. GUNAKN BAHASA YG SEDERHANA
a. SSI DGN TKT AUDEN
b. HINDARI KATA YG SULIT
c. SUN KALIMAT SSI TATA BHS INDONESIA.
2. GIATKN INDRA ANGGOTA :
a. INDERA PENDENGARAN = 15 % SAJA
b. a + INDERA PENGLIHATAN = 35 % - 55 %
c. a + b + MENGERJAKN SENDIRI = 80 % - 90 %
3. PRNTAH ANGGOTA UTK BERPIKIR DN BERBUAT :
a. MEMBANGKITKN MINAT DN PERHATIAN
b. MENAMBAH PUAN UTK MENGINGAT
c. MENAMBAH KEPERCAYAAN DIRI SENDIRI
4. PERIKSA KEMAJUAN LANGKAH DEMI LANGKAH :
a. TEORI :
1) AJUKN PERTNYAAN
2) BERI KESEMPTN BERTANYA
b. PRAKTEK :
1) PRNTH MENIRUKN BERUPA KETRAMPLN/
KETANGKASAN
2) PRNTH UTK MEMPRAKTEKN KETRAMPLAN/
KETANGKSAN
TEKNIK BERBICARA

TEKNIK UMUM DLM BERBICARA


1. BERBICARA LEBIH PELAN DR PD PERCAKAPN BIASA, AGAR :
a. TAK ADA SUKU KATA YG TAK TERDENGAR
b. UCAPAN PEMBICARA MENJAD LEBIH JELAS
c. TIDAK MELELAHKAN
d. PERINTAH MUDAH DIIKUTI DN MUDAH DIMENGERTI
2. BERBICARA DGN BERSEMANGAT TAPI DIKUASAI, SHG :
a. AKN LEBIH MEYAKINKN
b. AKN LEBIH HIDUP & MEMPERBESAR MINAT
c. SUARA ENAK DIDENGAR
3 BERBICARA DGN SUARA PENUH :
a. JGN GUNAKN SUARA HIDUNG YG TDK
JELAS
b. JGN GUNAKN SUARA DR TENGGOROKN,
AKN CEPAT LELAH

4. BERBICARA JANGAN MENJEMUKN, ISI


DGN SELINGAN :
a. ADAKN IRAMA DLM BICARA
b. KADANG KADANG BERHENTI
SEJENAK, AGR MEMBANGUN DAYA
TARIK, BERI ANGGOTA KESEMPTN
BERPIKIR

5. BERISIKAN IKIT (ISI, KECEPATN, IRAMA,


TEMPO)
TEKNIK BERTANYA

SUMBER DARI ANGGTA :


SUMBER DARI ANGGOTA :
PERTANYN MEMBANGUN : - HARGAI, WALAU KURANG
RELEVAN DGN MATERI
- BERSIFT MLATIH KECERDSN
- MENGGALI PENGET ANGGT - LEMPAR KEMBALI PERT UTK
DIJAWAB ANGGTA YG LAIN
PERTANYN PEMERIKSAAN :
- PRTH YG TELAH DIBERIKN - JWB TUJ KE SELURUH ANGT
- UTK MLATIH DAYA INGAT
- AKUI PERT YG SULIT & JAGA
TTG PERTH TLAH DIBRIKN
HARGA DIRI

TIDAK PERNAH PERTANYAAN PIMP PERTANYAAN ANGGTA ADALAH


DIJAWAB OLEH PIMP SENDIRI MAHKOTA PENGAJARAN
CARA BERTANYA :
1. GUNAKN BHS YG BAIK & BENAR
LALU BERHENTI SEJENAK

2. SINGKAT & JELAS


MAKSUD PERTANYAAN :
3. JANGN AJUKN PERT SAAT
1. CONVERGEN, HANYA ADA PESDIK SEDANG MELAKKN GIAT,
SATU JAWABAN TUNGGU DULU HINGGA USAI

2. DIVERGEN, JWB BERSIFAT 4. AJUKN PERT KE SELURH


ANALISIS ANGGTA

5. JANGAN AJUKN PERT SEPERTI


TEKA-TEKI DN HINDARI DISKUSI
YG BERLARUT

6. UPAYAKN TDK AJUKN PERT DI


AKHIR PRTH
PENEMPATAN ANGGOTA

DLM RUANG HRS : DI LAPANGAN HRS :

SIFAT PRTH (METODE) SIFAT PRTH (METODE)

PENERANGAN : MATAHARI :

- JENDELA JGN DIBUKA - USAHAKN POSISI ANGTA

- SINAR DRI ARAH KIRI MEMBEKANGI MATAHRI

- SINAR LAMPU MERATA - UPAYAKN CARI LOK TEDUH

GANGGUAN SUARA/ HINDARI GANGGUAN SUARA/


PANDANGAN : PANDANGAN

- JAUH DRI GADUH ANGIN & HUJAN :

- JENDELA DITUTP - ANGTA MENGHDAP ANGIN

SETINGGI MATA - CARI TMP BERLINDUNG

- DINDING JANGAN DIHIAS - SSI DGN TUJ PERNTAH


TAHAP PELAKS INSTRUKSI

TAHAP PERSIAPAN

- DAAN YG DIHADAPI ( SITUASI)


- TUJ YG AKN DICAPAI (SASARAN)
- BAHAN PERINTAH ( APA)
- METODE YG DIPILIH ( BAGAIMANA)
- ALAT YG DIGUNAKAN (DGN APA)
- TMPAT DILAKS (DIMANA)
TAHAP PENYAJIAN
+ PENGANTAR : - SIAPKN MENTAL ANGGTA
- TUJ PRTH
- MANFAAT PRTH
+ INTI URAIAN : - METODE SSI MAT PRTAH
- ALAT
- GUNAKN 3 INDERA ANGGYA
+THP PRAKTEK : - ANGGT PRAKTEKKAN PRT
- UKURAN SUKSESNYA PRT
+TAHAP RIKS : - BERTUJ RIKS PUAN ANGT
TTG PRT YG DITERIMA
- TEORI ATAU PRAKTEK
+ TAHAP KRITIK : - BUAT RINGKASN PRTH
- PENGULANGAN GARIS
BESAR BAHN PRTH
JUK PRAKTIS PELAKS
MEMBERI INSTRUKSI
1. PAKAIAN :
- LENGKAP, BERSIH & RAPIH SSI GAM
- TDK MENGUNDANG PERHATIAN ANGGTA
- SSI DGN KONDISI ( RUANG ATU LAP)
2. BERDIRI :
- DI TMP YG JELAS TERLIHAT SEMUA ANGTA
- HINDARI GERAKN YG TAK PERLU
- TDK MEMBELAKNGI PESDIK, KECUALI PERLU
3. PANDANGAN MATA :
- MENYELURUH KE SELURUH RUANG
- JANGAN FOKUS PD SATU ANGGOTA SAJA
- JANGN MEMANDANG TERLALU LAMA
- JANGN SERING MELIHAT JAM/WAKTU
- JANGN SERING MELIHT ARH DINDING,
LANTAI DN LANGIT-LANGIT.
4. GERAK TANGAN DN BADAN :
- GERAKN TANGAN TIDAK KAKU
- GERAKN TANGAN HARUS WAJAR
5. SUARA DN BAHASA :
- SUARA CUKUP, TDK KERAS ATAU LEMAH
- SUARA JANGAN DATAR, BERI TEKANAN
- BHS HARUS DIKUASAI (PERBENDAHRN & TATA)
- JANGN GUNAKN BHS DAERAH
- JIKA GUNAKN BHS ASING, JELASKN ARTINYA
6. KOMUNIKASI DGN ANGGOTA :
- PELIHARA KOM DGN ANGT SELAMA KOM
- USAHAKN TDK MENYAKITI HATI ANGTA
- USAHAKN MENGENAL NAMA SELURUH
ANGGTA

7. PENGGUNAAN WAKTU :
UPAYAKN TEPAT WAKTU SSI DGN JADWAL
YG SUDAH DITENTUKN
8. SIKAP DN MIMIK :
- TEGAS DN TIDAK RAGU-RAGU
- PENUH SEMANGAT, SHG ANGTA TERMOTIVASI
- ADAKN HUMOR SBG SELINGAN DN TEPAT WAKTU
9. PENGGUNAAN PAPAN TULIS (PATUL) :
- TULISN HRS JELAS DN TERLIHAT SELURH ANGGTA
- TULISN TDK BERGUNA, SEGERA DIHAPUS
- SETELAH USAI PEL, BERSIHKN PATUL
- GUNAKN PATUL SCR BERVARIASI
- JANGAN BICARA MENGHADAP PATUL
- PERGUNAKN ALAT TULIS BERWARNA
- SIKAP MENULIS, USAHAKAN TULISAN TDK TERHALANG BADAN
9. PENGGUNAAN ALAT :
- PILIH YG SSI DGN TUJ PERINTAH
- - GUNAKN PD WAKTU DN TEMPAT YG SSI
- GUNAKN DGN CARA YG BENAR.

10. DISIPLIN DN TATA TERTIB TETAP DIPELIHARA,


HILANGKN KEBIASAAN JELEK SEPERTI :
- MEMBETULKN CELANA
- MERAPIKN LEHER BAJU
- SERING MEMEGANG HIDUNG
- MEMAIN-MAINKN SUATU ALAT/BARANG
- MENGUCAPKN KATA TDK LAZIM DN KOTOR.

11. AJUKN PERTANYAAN DGN TEKNIK YG BENAR


12. MEMAHAMI TANDA-TANDA KEJENUHN ANGGOTA,
CIRINYA
- TATAPN MATA SIS KOSONG
- MENGUAP
- MATA MULAI REDUP
- LEHER MULAI TUMBANG
- SAYUP-SAYUP TERDENGR SUARA MENDENGKUR,
ATAU
- ANGGOTA MULAI BICARA SENDIRI DGN TEMANNYA
- JML KURSI KOSONG BERTAMBAH, KARENA ANGTA
MENINGGALKN RUANGAN.
KIAT YG DPT DILAKUKN PIMPINAN :
* BERIKN WAKTU ISTIRAHT 15’

*BERI ENERGIZER, AGR ADA MOOD & TERTAWA

* PINDAH KE TOPIK LAIN YG RINGAN, GAMBAR


MENARIK & MENGEJUTKN

*JALAN KELILING, AJUKN BEBERP PERTANYAAN


ATAU BERIKN KESEMPTN ANGGTA UTK
LAKUKN TINDAKAN

* BERIKN TUGAS DLM KELOMPK AGAR SIS AKTIF


& DAPAT MENGEMUKKN JLN PIKIRANNYA.
DAFTAR PUSTAKA

HEINZ KOCK, SAYA GURU YG BAIK (YOGYAKARTA,


PENERBIT KANISIUS, 1994).
RHENALD KASALI, SUKSES MELAKUKAN PRESENTASI
(JAKARTA, PENERBIT GRAMEDIA PUSTAKA
MEDIA, 2003).
NASKAH SUSGADIK/PELATIH TNI, KODIKLAT TNI AD,
BANDUNG, 1997.
SEKIAN

TERIMA KASIH
TEHNIK
PERMASALAHAN
persoalan
Umum.
Pemecahan masalah adalah suatu proses terencana
yang perlu dilakskn agar memperoleh penyelesaian
tertentu dari sebuah masalah yg mungkin tidak didapat
dengan segera (Saad & Ghani, 2008:120).

Pendapat lainnya menyatakan bahwa pemecahan


masalah sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu
kesulitan (Polya, 1973:3).

Menurut Goldstein dan Levin, pemecahan masalah


telah didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat tinggi
yang memerlukan modulasi dan kontrol lebih dari
keterampilan rutin atau dasar (Rosdiana & Misu,
2013:2).
Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari
metode pemecahan masalah banyak digun guru
bersama dengan penggunaan metode lainnya.

Dengan metode ini guru tidak memberikan


informasi dulu tetapi informasi diperoleh siswa
setelah memecahkan masalahnya.

Pembelajaran pemecahan masalah berangkat


dari masalah yang harus dipecahkan melalui
praktikum atau pengamatan.
Suatu soal dpt dipandang sbgi “masalah” mrpkn hal yg
sangat relatif.

Suatu soal yg dianggap sbg masalah bagi seseorang,


bagi orang lain mungkin hnya mrpkn hal yg rutin belaka.
Dengan demikian, guru perlu berhati2 dlam Tentukan
soal yg akan disajikan sbg pmcahan masalah.

Bagi sbgian besar guru unt mperoleh atau msusun soal


yg benar2 bukan mrpkn msalah rutin bgi siswa mungkin
termasuk pekerjaan yang sulit.

Akan tetapi dpt diatasi antara lain mlalui pengalaman


dlm sajikan soal yg bervariasi baik bentuk, tema msalah,
tingkat kesulitan, serta tuntutan kmpuan intelektual yg
problem solving merupakan bagian
dari pembelajaran berbasis masalah
(PBM).

Menurut Arends (2008 : 45)


pbelajaran bdasarkn msalah mrpkan
suatu pendekatan pbelajaran di mna
siswa mngerjakan pmasalahan yang
otentik dg mksd unt mnyusun penget
mereka sendiri.
Berbasis mslah sisw dittut unt mlkukan pmecahn
masalah2 yg disajikan dg cara menggali informsi
sebanyak2, kemudian dianalisis dan dicari solusi
dari pmsalahan yg ada.

Solusi dari pmasalahan tsb tdk mtlak mpunyai


satu jwabn yg bnar artinya siswa dituntut pula unt
belajar scr kritis.

Siswa dihrapkan mnjadi individu yg berwawasan


luas serta mampu melihat hubngan pembelajaran
dg aspek2 yg ada di lingkungannya.
Maka dpt disimpulkan metode pbelajaran
problem solving adlh suatu penyajian materi pel
yg mnghdpkan sisw pd psoaln yg hrs dipecahkan
atau diselesaikan unt mcapai tujuan pbelajaran.

Dlm pembelajaran ini siswa di hrskn mlkukan


penyelidikan otentik unt mencari penyelesaian
thd masalah yg diberikan.

Mereka menganalisis dan mengidentifikasikan


masalah, mengembangkan hipotesis,
mengumpulkan dan menganalisis inform dan
membuat kesimpulan.
Pokok Bahasan:

1 Identifikasi Pokok Persoalan


2 Analisis Pokok Persoalan
3 Prosedur Pemecahan Persoalan
Pengertian Identifikasi Masalah
adlh suatu tahap permulaan dari
penguasaan masalah yg dimna suatu
objek terttu dlm situasi terttu dpat kita
kenali sbgai suatu masalah.

Tujuan identifikasi masalah yaitu


agar kita maupun pembaca mdaptkan
sejumlah masalah yg berhub dg judul
penelitian.
Ksulitan yg dihdpi dlm mngidentifikasi
mslah yaitu : kemiskinan materiil dan
kemiskinan metodologis.

Kemiskinan materiil dlm hal ini menyangkut apa


yg akn mjadi mslah, sdgkn kmisknan metodologis
menyangkut bgimana mmcahkan mslah.

Unt mngatasi ke2 mslah itu, mk jdlah spesialis


yaitu pneliti yg bsikap kritis dlm mbaca, mdngar
dan berpikir.
Berpikir disini yaitu mengungkapkan kembali
gagasan dari penelitian yg mutakhir.
Mslah suatu pnelitian yg baik hrs
memiliki kriteria sbg brkut :

*Menanyakan hub antara dua


*variabel atau lebih,
*Spesifik dan jelas,
*Dpt diuji scra empiris,
*Tdk menyangkut mslah moral dn
etika,
*Berorientasi pd satu teori ttentu.
Dalam praktiknya sering kita jumpai
seorang pneliti yg ingin merengkuh
tlalu bnyk mslah, namun pmcahannya
kurang dpat diptggjawabkan.

Keadaan demikian sdpat mungkin


kita hindari. Unt maksud tersebut, mk
masalah2 yg timbul dlm identifikasi
mslah hendaklah kita batasi.
Identifikasi mslah tdk bleh muncul,
namun didasarkn pd mslah yg sdh
tertulis, baik scra implisit (tersirat)
mpun eksplisit (tersurat) di latar
belakang mslah.
Artinya, identifikasi mslah hnya
dimbil dr latar blkng mslah.
Identifikasi msalah tdk boleh
memunculkan mslah baru yg tdk
ada di dlm latar belakang mslah.
Identifikasi masalah sebaiknya
menggun kalimat tanya yg dimulai dg
atau mengapa krn mutunya lbh tinggi
bgaimna drpada hanya menjawab
apa, siapa dan di mana. Identifikasi
masalah dlm penelitian kuantitatif
bersifat deksriptif, hubungan
(relationship), pengaruh (asosiative)
dan perbedaan (difference
Identifikasi msalah dlm penelitian
deskriptif biasanya dimulai dg
pertanyaan,
* “apakah ?” hubngan biasanya
dimulai dg pertanyaan,
* “Adakah hubngan ?
*” Pengaruh biasanya dimulai dngan
pertanyaan,
*“Adakah Pengaruh ?” dan lain
sebagainya.
Kgiatan mengidentifikasi mslah dpt
diilustrasikan bgaikan ssorang msuk
ke rumah makan padang. Di meja
tersedia bbagai macam masakan
dan minuman. Smua masakan dan
minuman yg dihidangkan di meja di
catat olehnya sbg identifikasi
makanan dan minuman.
Tahapan Pemecahan Masalah.
Ada empat tahap pemecahan
masalah yaitu
a. Memahami masalah.
b. Merencanakan pemecahan.
c. Melaksanakan rencana.
d. Memeriksa kembali (Polya,
1973:5).
Diagram pemecahan masalah Polya
dapat dilihat pada Gambar berikut.
Diagram Pemecahan Masalah Polya
Dr diagram thapan pmcaham mslah
diatas, dpt dirincikan sbg berikut :

a. Memahami mslah (understand the


problem) . Thap pertama pd pnyelesaian
mslah adlh mmahami soal. Siswa perlu
mengidentifikasi apa yg diket, apa saja yg
ada, jml, hub dn nilai2 yg terkait serta apa
yg sdng mereka cari.

Beberapa saran yang dapat membantu


siswa dlm memahami mslah yg kompleks :
Beberapa saran yang dapat membantu
siswa dlm memahami mslah yg
kompleks:

1) Mberikan ptanyaan mngenai apa yg


diket dan dicari.
2) mjelaskn msalah ssai dg kalimat sendiri.
3) menghubnya dg mslah lain yg serupa.
4) fokus pd bag yg penting dri mslah tsbut.
5) Mengembangkan model.
6) Menggambar diagram.
b. Membuat rencana (devise a
plan). Siswa perlu mengidentifikasi
operasi yang terlibat serta strategi
yang diperlukan untuk menyelesaikan
masalah yang diberikan. Hal ini bisa
dilakukan siswa dengan cara seperti :
Hal ini bisa dilakukan siswa dengan cara seperti :

1) Menebak.
2) Mengembangkan sebuah model.
3) Mensketsa diagram.
4) Menyederhanakan masalah.
5) Mengidentifikasi pola.
6) Membuat tabel.
7) Eksperimen dan simulasi.
8) Bekerja terbalik.
9) Menguji semua kemungkinan
10) Mengidentifikasi sub-tujuan.
11) Membuat analogi.
c. Mlksnkn renc (carry outthe plan) .
Apa yg diterapkan jlaslah tgantung pda
apa yg tlah direnckn sblumnya dn jg
termsuk hal2 berikut :
1) Mengartikan informasi yg diberikan
ke dlm bentuk matematika.
2) Mlksanakan strategi selama proses
dan perhitungan yg berlangsung.
d. Melihat kembali (looking back). Aspek2
brikut perlu diphtikan ketika mengecek kembali
langkah2 yg sblumnya terlibat dlm slesaikan
mslah yaitu:

1) Mngecek kembali smua informasi yg penting


yg tlah teridentifikasi.
2) Mengecek smua perhitungan yg sdah terlibat.
3) Mempertimbangkan apakah solusinya logis.
4) Melihat alternatif penyelesaian yang lain.
5) Membaca pertanyaan kembali dan bertanya
kpd diri sendiri apkh pertanyaannya sdh benar2
terjawab.
Sementara itu, menurut Krulik
dan Rudnick ada lima tahap
yang dapat dilakukan dalam
memecahkan masalah yaitu
sebagai berikut:
1) Membaca (read). Aktifitas yg dlkukan sisw pd
thap ini adlh mencatat kata kunci, bertanya kpd
sisw lain apa yg sdg ditanyakan pd msalah, atau
menyatakan kmbali mslah ke dlm bahasa yg lbih
mudah dipahami.

2) Mengeksplorasi (explore). Proses ini meliputi


pencarian pola unt tntukan konsep atau prinsip dr
mslah. Pd tahap ini siswa mengidentifikasi mslah
yg dibrikan, menyajikan mslah ke dlm cara yg
mudah dipahami. Ptanyaan yg digun pd thap ini
adlh, “seperti apa msalah tsb. Pd thap ini
biasanya dilak kegiatan mggambar/ mbuat tabel.
3) Memilih suatu strategi (select a strategy).
Pd tahap ini, sisw menarik ksimpulan atau mbuat
hipotesis mengenai bgaimana cara selesaikan
mslah yg ditemui bdasarkan apa yg sdh diperoleh
pada dua tahap yaitu :

a) Menylesaikan masalah (solve the problem).


Pd tahap ini smua ktrampilan matematika seperti
menghitung dilakkan unt menemukan suatu jwbn.
b) Meninjau kembali dan mendiskusikan
(review and extend). Pd tahap ini, sisw mngecek
kembali jwbannya dan melihat variasi daro cara
memecahkan masalah.
Sdgkan Dewey menyatakan tingkat
pemecahan mslah adlh sbgai berikut:

1.Menghadapi masalah (confront problem),


yaitu mrasakan suatu kesulitan. Proses ini bisa
meliputi menyadari hal yg blum diket, dn frustasi
pd ketidakjelasan situasi.
2.Pendefinisian mslah (define problem), yaitu
mengklarifikasi karakteristik2 situasi. Tahap ini
melipti kegiat mengkhususkan apa yg diket dan
yg tdk diket, mnemukan tujuan2, dn
mgidentifikasi kondisi2 yg standar dn ekstrim.
3.Penemuan solusi (inventory several
solution), yaitu mencari solusi. Tahap ini bisa
meliputi kegiatan memperhatikan pola2,
mengidentifikasi langkah2 dlm perenc, dan
memilih atau menemukan algoritma.

4. Konsekuensi dugaan solusi (conjecture


consequence of solution), yaitu mlkukan renc
atas dugaan solusi. Sprti menggun algoritma yg
ada, mengumpulkan data tbahan, melakkan
analisis kebut, merumuskan kembali mslah,
mencobakan unt situasi2 yg serupa, dan
mendptkan hasil (jawaban).
Pengertian analisis pokok prmasalahan.
Dalam menjalankan tgas sehari2, apa pun
bidang tugasnya, ketika mghadapi mslah,
tdp empat pertanyaan pokok yg sllu muncul:

A. Masalah apa yang sedang dihadapi?


B. Mengapa masalah itu terjadi?
C. Tindakan apa yang harus diambil?
D. Bagaimana memastikan rencana
terlaksana?
Proses berpikir mengikuti pola, input – process –
output. Masukan (input) adlh informasi. Informasi yg
masuk diolah unt menghasilkan keluaran (output).
Diagram di atas mnjukkan bhwa mutu keput
shrusnya dpt ditingktkan bila aspek msukan dn
prosesnya diperbaiki.

Proses berpikir yg bermutu adlh pros berpikir yg


sistematis dn rasional. Unt itu diplukan alat dn metode
analisis mslah yg ssuai dg mslah yg dihadapi. Dlm bab
ini akan dibahas 4 metode analisis mslah yaitu:
Analisis Situasi,
Analisis Persoalan,
Analisis Keputusan,
Analisis Persoalan Potensial.
-.Jika ingin menget mslah yg sdng
dihdpi, metode yg digun adlh
Analisis Situasi.
- Jika ingin mencari sebab, Analisis
Persoalan yang dipakai,
- jika ingin mengambil keput, gunakan
Analisis Keputusan,
- jika ingin mengamankan pelksanaan
renc, pakailah Analisis Persoalan
Potensial.
BEPIKIR =
Proses yang intens unt mmecahkan
msalah dg menghubkan satu hal dg
yg lain
Model berpikir ada dua macam,
yaitu :
1.Berpikir Analitis = Berpikir
Konvergen (melihat suatu pmslahan
dn mengerucutkannya shga dpt
ditemukan sbuah topik yg menarik
unt menuju jawaban yg tunggal)
Contoh dari berpikir konvergen yaitu
Persoalan kriminalitas dlm masyarakat,
pertanyaan yg dpt diturunkan dlm bbrapa
pertanyaan seperti ini,

a) Apa saja fenomena yg ada di masyarakat?


b)Apkh ada sebab external dr fenomena tsebut?
Bagaimana proses fenomena itu terjadi?
c)Apkh upaya unt mencegah fenomena tsbut tdk
terjadi lagi?  jawaban yg paling dasar adlh
penanaman nilai2 budi pekerti yg kuat ke dlm tiap
pribadi
2. Berpikir Kreatif = Berpikir Divergen
(Berpikir luas dengan menemukan
hubungan-hubungan baru sehingga
memperoleh lebih dari satu jawaban)
Contoh dr berpikir divergen yaitu kasus
Bagaimana solusi unt menghidupkan museum
purbalaka? Ptanyaan ini juga dpt diturunkan dlm
bbrpa ptanyaan lain,

a) Apa kebijakan pemerintah yang berkaitan


dengan museum itu?
b) Apa upaya pengelola museum unt
meningkatkan jmlh pengunjungnya?
c) Apa kendala dalam implementasi upaya
pengelola museum?
d) Apakah ada pihak swasta yang berupaya
untuk melestarikan museum?. 
jawabannya adalah :
Membuat promosi yg gencar,
upaya yg dilakkan adlh menambah
brang koleksi dn mbuat lingk bersih-
nyaman-asri, kendala yg dihadapi
yaitu dana, ada pihak swasta yg
berminat unt mengelola museum
hanya terkendala di kebijakan
pemerintah.
ANALISIS SITUASI
Dalam bahasa Minaut Indonesia, semua hal atau
kejadian yang mendorong sesorang unt mlkukan
tindk didefinisikan sbg msalah.
Mgidentifikasi Masalah dapat dilakan dengan:
- Observasi lapangan
- Analisis dokumen
- Membandingkan rencana dengan realisasi
- Analisis SWOT
- Mencari informasi melalui orang lain:
- Rapat
- Wawancara
Memilah Masalah
Menguraikan masalah kompleks
menjadi masalah tunggal
Masalah yang tidak berhubungan
Pisahkan secara horizontal
Masalah yang mempunyai hubungan
sebab-akibat
Pisahkan secara vertical (stair
stepping)
Hasil: Masalah-masalah tunggal
Memprioritaskan Masalah
Jika ada lebih dari satu masalah yang
siap ditangani, perlu menentukan
masalah prioritas.
Melokasi Masalah
Mengidentifikasi jenis masalahnya,
apakah masalah penyimpangan,
memilih tindakan, atau
mengamankan rencana.
ANALISIS PERSOALAN
Masalah yang di dalamnya terdapat
penyimpangan dan belum diketahui
sebabnya disebut persoalan.
Hubungan Sebab-Akibat
Penyimpangan muncul karena ada
PERUBAHAN
Penyimpangan adalah bentuk dari AKIBAT
PERUBAHAN adalah tempatnya SEBAB
Sebab Persoalan
SEBAB adalah PERUBAHAN
relevan yang terkait dengan
PERBEDAAN (kekhasan) FAKTA
terhadap BUKAN FAKTA
ANALISIS KEPUTUSAN
Terdapat tiga alternatif tindakan
terhadap persoalan, yaitu tindakan
sementara/darurat, koreksi, dan
penyesuaian/adaptasi.
ANALISIS PERSOALAN
POTENSIAL
Analisis Persoalan Potensial,
menganalisis persoalan-persoalan
potensial yang mungkin muncul
pada saat pelaksanaan keputusan.
Persoalan potensial terjadi karena
sebab yang lain atau sebab yang
belum diantisipasi, sehingga perlu
dipersiapkan tindakan pencegahan
dan tindakan penanggulangan.
APA YANG KHAS DARI PENDEKATAN
MINAUT?
Kata “masalah” sangat subyektif sifatnya.
Dalam Analisis Situasi, orang yang menerapkan
konsep Minaut dalam kehidupan sehari-hari akan
lebih mudah melihat kemungkinan timbulnya
masalah sejak dini dan dalam memilih konsep
yang tepat pada saat menghadapi masalah.
Proses berpikir Analisis Keputusan sudah
mengantisipasi kemungkinan kesalahan berpikir
yang biasa terjadi. Dengan demikian, dalam
mengambil keputusan, bukan hanya
mempertimbangkan aspek positifnya, tetapi juga
mempertimbangkan aspek negatifnya.
PROSEDUR PEMECAHAN
PERSOALAN
Langkah – Langkah Metode
Pemecahan Masalah (Problem
Solving Method
Tahap – Tahap Kemampuan yang diperlukan

1) Merumuskan masalah Mengetahui dan merumuskan masalah secara jelas

2) Menelaah masalah Menggunakan pengetahuan untuk memperinci menganalisa masalah dari


berbagai sudut

3) Merumuskan hipotesis Berimajinasi dan menghayati ruang lingkup, sebab – akibat dan alternative
penyelesaian

4) Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai bahan Kecakapan mencari dan menyusun data menyajikan data dalam bentuk
pembuktian hipotesis diagram,gambar dan tabel

5) Pembuktian hipotesis Kecakapan menelaah dan membahas data, kecakapan menghubung –


hubungkan dan menghitung
Ketrampilan mengambil keputusan dan kesimpulan

6) Menentukan pilihan penyelesaian Kecakapan membuat altenatif penyelesaian kecakapan dengan


memperhitungkan akibat yang terjadi pada setiap pilihan
Penyelesaian masalah Menurut
David Johnson dan Johnson dpt
dilakukan melalui kelompok dgan

prosedur penyelesaiannya
dilakukan sebagai berikut
. 1. Mendifinisikan Masalah
Mendefinisikan msalah di kelas dpt dilakukan
sbg brkt:
a)Kemukakan kpd sisw peristiwa yg brmasalah,
baik mlalui bahan trtulis maupn scr lisan, kmdan
minta pd sisw unt merumuskan mslahnya dlm
satu kalimat sederhana (brain stroming).

Tampunglah setiap pdapat mrka dg menulisnya


dipapan tulis tanpa mempersoalkan tepat atau
tidaknya, benar atau salah pendapat tersebut.
b. Stiap pndapat yg ditinjau dg permintaan
penjelasan dr sisw yg bersangkutan.

Dg dmikian dpt dicoret bbrpa rumusan yg


kurang relevan. Dipilih rumusan yg tepat,
atau dirumuskan kembali (rephrase,
restate) perumusan2 yg krng tepat.
akhirnya di kelas memilih satu rumusan yg
paling tepat dipakai oleh semua.
2. Mendiagnosis msalah Stlah
berhasil merumuskan msalah
langkah berikutnya ialah membentuk
kelompok kecil, kelompok ini yg akan
mendiskusikan sebab 2 timbulnya
masalah
3. Merumuskan Altenatif Strategi Pd
tahap ini klpok mencari dn temukan
bbagai altenatif ttng cara selesaikan
mslah.

Unt itu klompok hrs kreatif, berpikir


divergen, mahami pertentangan
diantara bbagai ide, dn memiliki daya
temu yg tinggi
4. Mnentukan dn nerapkan Strategi
Stlah bbagai altenatif ditemukan
klpok, mk dipilih altenatif mana yg
akan dipakai.

Dlm tahap ini kelompok menggun


pertimbangan2 yg cukup cukup kritis,
selektif, dg berpikir kovergen
5.Mngevaluasi Keberhasilan Strategi
Dlm lngkah terakhir ini kelompok
mempelajari :

(1). Apakah strategi itu berhasil


(evaluasi proses)?
(2). Apakah akibat dari penerapan
strategi itu (evaluasi hasil) ?
Brdasarkan pdapat para ahli, maka
dpt disimpulkan langkah2 yg hrs
diperhatikan oleh guru dlm mberikan
pembelajaran problem solving sbg
brkt:
1.Mrumuskan msalah
Dlm mrumuskn msalah kmampuan
yg diperlukan adlh kemampuan
mengetahui dan merumuskan
suatu masalah.
2. Menelaah masalah
Dlm menelaah masalah kmampuan
yg diperlukan adlh menganalisis dn
merinci masalah yg diteliti dari bbgai
sudut.
3. Menghimpun dn mengelompokkan
data sbg bahan pembuktian hipotesis

Menghimpun dan mengelompokkan


data adlh memperagakan data dlm
bentuk bagan, gambar, dan lain2 sbgi
bahan pembuktian hipotesis.
4. Pembuktian hipotesis
Dlm pembuktian hipotesis
kmampuan yg dperlukan adlh
kcakapan mnelaah dn membahas
data yg tlah terkumpul.
5. Menentukan pilihan pmecahan
msalah dn kputusan

Dlm mnentukan pilihan pmecahan


msalah dn kputusan kmampuan yg
diperlukan adlh kecakapan membuat
alternatif pmecahan, mmilih alternatif
pmecahan dn kterampilanmengambil
kputusan.
. Kelebihan dan Kekurangan Pemecahan Masalah
(Problem Solving Method)

Adapun keunggulan model pembelajaran problem


solving diantaranya yaitu melatih sisw unt mendesain
suatu pnemuan, bpikir dn btindak kreatif, mmecahkan
msalah yg di hadapi scr realistis, mengidentifikasi dan
mlakukan penyelidikan, menafsirkan dan mengevaluasi
hasil pngamatan, merangsang perkembangan kemajuan
berpikir sisw unt selesaikan msalah yg dihadapi dg
tepat, serta dpt membuat pendidikan sekolah lbih
relevan dg kehidupan khususnya dunia kerja.
kelemahan model pbelajaran problem solving
itu sendiri sprti bbrapa pokok bahasan sangat
sulit unt mnerapkan metode ini.

Misalnya tbatasnya alat2 laboratorium


mnyulitkan sisw unt melihat dan mengamati
serta akhirnya dpt menyimpulkan kejadian atau
konsep tersebut. Dlm pembelajaran problem
solving ini memerlukan alokasi waktu yang lbih
panjang dibandingkan dg metode pembelajaran
yg lain.
SELAMAT
BERINOVASI

Anda mungkin juga menyukai