2. Menguraikan fungsi bisnis; dokumen dan catatan terkait dalam siklus akuisisi pembayaran
4. Memahami pengendalian internal; merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian subtantif
atas transaksi untuk siklus akuisisi dan pembayaran
5. Menguraikan metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha dengan menggunakan model
risiko audit
7. Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian saldo untuk utang usaha termasuk pengujain kewajiban
setelah periode
8. Membedakan reliabilitas faktur vendor, laporan vendor, dan konfirmasi utang usaha sebagai bukti audit
TP 1 : Mengidentifikasi akun dan kelas transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran
2.
Menilai risiko pengendalian yang direncanakan
• Tahap ini merupakan pengendalian internal kunci yang terdiri
dari:
4 1. • Memastikan barang & jasa yang
METODOLOGI diperoleh untuk mencapai
UNTUK Otorisasi pembelian
MERANCANG tujuan perusahaan.
PENGUJIAN • Menghindari akuisisi item yang
PENGENDALIAN berlebihan atau yang tidak
2.
& PENGUJIAN diperlukan.
SUBTANTIF ATAS Pemisahan penyimpanan aktiva dari
fungsi lain • Agar pengendalian internal
TRANSAKSI
dapat berjalan baik dapat
dilakukan dengan beberapa
3. strategi diantaranya;
Pencatatan yang tepat waktu dan
review independen atas transaksi
4.
Otorisasi pembayaran
4 1. 1) Departemen pembelian
METODOLOGI harus terpisah dari
UNTUK Otorisasi pembelian
MERANCANG departemen yang
PENGUJIAN mengotorisasi akuisisi atau
PENGENDALIAN yang menerima barang.
2.
& PENGUJIAN
SUBTANTIF ATAS Pemisahan penyimpanan aktiva dari
fungsi lain 2) Semua pesanan pembelian
TRANSAKSI
harus dipranomori untuk
mencegah adanya
3. kemungkinan penghilangan
Pencatatan yang tepat waktu dan formulir yg disengaja ketika
review independen atas transaksi barang dipesan.
4.
Otorisasi pembayaran
4 1. Strategi pengendalian yang dapat
METODOLOGI dilakukan:
UNTUK Otorisasi pembelian
MERANCANG 1. Menyerahkan salinan laporan
PENGUJIAN penerimaan ke gudang bahan
PENGENDALIAN baku dan ke departemen
2.
& PENGUJIAN utang usaha yg memerlukan
SUBTANTIF ATAS Pemisahan penyimpanan aktiva dari
fungsi lain informasi tsb.
TRANSAKSI
4.
Otorisasi pembayaran
4 1. Strategi pengendalian yang dapat
METODOLOGI dilakukan:
UNTUK Otorisasi pembelian
MERANCANG 1. Menandingkan dokumen
PENGUJIAN (pesanan pembelian & laporan
PENGENDALIAN penerimaan) dengan faktur
2.
& PENGUJIAN vendor. Tujuannya untuk
SUBTANTIF ATAS Pemisahan penyimpanan aktiva dari
fungsi lain memverifikasi keakuratan
TRANSAKSI
informasi yang tertera dalam
faktur apakah sudah sesuai
3. atau tidak.
Pencatatan yang tepat waktu dan
review independen atas transaksi 2. Staf yang mencatat akuisisi
tidak boleh memiliki akses ke
kas, sekuritas dan aktiva
4. lainnya (hubungan antara
Otorisasi pembayaran departemen utang usaha dan
teknologi informasi).
4 1. Strategi pengendalian yang dapat
METODOLOGI dilakukan untuk pengeluaran kas:
UNTUK Otorisasi pembelian
MERANCANG 1. Cek ditandatangi oleh individu
PENGUJIAN yang memang berwenang.
PENGENDALIAN
2.
& PENGUJIAN 2. Pemisahan tanggung jawab
SUBTANTIF ATAS Pemisahan penyimpanan aktiva dari
fungsi lain antara pihak yang
TRANSAKSI
menandatangi cek dengan
yang melaksanakan fungsi
3. utang usaha.
Pencatatan yang tepat waktu dan
review independen atas transaksi 3. Pihak penandatangan cek
harus memeriksa yang cermat
dan teliti thd dokumen2
4. pendukung pada saat cek
Otorisasi pembayaran ditandatangani.
4
METODOLOGI
UNTUK 3.
MERANCANG
PENGUJIAN Menentukan luas pengujian pengendalian
PENGENDALIAN
& PENGUJIAN
SUBTANTIF ATAS
• Luasnya pengujian ditentukan dari ruang lingkup pengendalian
TRANSAKSI yang telah direncanakan.
4.
Merancang pengujian pengendalian dan pengujian
subtantif atas transaksi untuk akuisisi
• Tahapan ini dilakukan untuk memenuhi tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi akuisisi dan pengeluaran kas.
• Tujuan audit untuk transaksi akuisisi yang harus dipenuhi
adalah sbg berikut: (Tabel 19-2)
4
METODOLOGI 4.
UNTUK
MERANCANG
Merancang pengujian pengendalian dan pengujian
PENGUJIAN subtantif atas transaksi untuk akuisisi
PENGENDALIAN
& PENGUJIAN
SUBTANTIF ATAS
1. Akuisisi yang dicatat adalah untuk barang & jasa yang diterima
TRANSAKSI yang konsisten dengan kepentingan utama klien (keterjadian)
2. Transaksi akuisisi yang ada, telah dicatat (kelengkapan)
3. Transaksi akuisisi yang dicatat, sudah akurat (keakuratan)
4. Transaksi akuisisi telah dicantumkan dengan benar dlm file induk
persediaan dan utang usaha serta diikhtisarkan secara benar
(posting dan pengikhtisaran)
5. Transaksi akuisisi telah diklasifikasikan dengan benar (klasifikasi)
6. Transaksi akuisisi telah dicatat pada tanggal yang benar
(penetapan waktu)
4
METODOLOGI
UNTUK 5.
MERANCANG Merancang pengujian pengendalian dan pengujian
PENGUJIAN
PENGENDALIAN subtantif atas transaksi untuk pengeluaran kas
& PENGUJIAN
SUBTANTIF ATAS • Tujuan audit untuk transaksi pengeluaran kas yang harus
TRANSAKSI dipenuhi adalah sbg berikut: (Tabel 19-3)
1. Pengeluaran kas yg dicatat adalah untuk barang & jasa
yang benar-benar diterima (keterjadian)
2. Transaksi pengeluaran kas yang ada, telah dicatat
(kelengkapan)
3. Transaksi pengeluaran kas yang dicatat, sudah akurat
(keakuratan)
4. Transaksi pengeluaran kas telah dicantumkan dengan
benar dlm file induk utang usaha serta diikhtisarkan
secara benar (posting dan pengikhtisaran)
4
METODOLOGI
UNTUK 5.
MERANCANG Merancang pengujian pengendalian dan pengujian
PENGUJIAN
PENGENDALIAN subtantif atas transaksi untuk pengeluaran kas
& PENGUJIAN
SUBTANTIF ATAS • Tujuan audit untuk transaksi pengeluaran kas yang harus
TRANSAKSI dipenuhi adalah sbg berikut: (Tabel 19-3)
5. Transaksi pengeluaran kas telah diklasifikasikan dengan
benar (klasifikasi)
6. Transaksi pengeluaran kas telah dicatat pada tanggal yang
benar (penetapan waktu)
4
METODOLOGI 6.
UNTUK
MERANCANG Sampling atribut untuk pengujian pengendalian
PENGUJIAN
PENGENDALIAN
dan pengujian subtantif atas transaksi
& PENGUJIAN
SUBTANTIF ATAS • Terdapat 3 karakteristik khusus sampling audit untuk
TRANSAKSI pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas
transaksi dibanding siklus lainnya, yaitu;
1. Banyak akun yang terlibat (mis: laporan laba rugi dan neraca). Hal
ini meningkatkan potensi terjadinya salah saji klasifikasi yang
mungkin akan mempengaruhi laba.
2. Menuntut lebih banyak pertimbangan. Adanya pertimbangan ini
memungkinkan terjadinya salah saji.
3. Jumlah nilai untuk setiap transaksi terbilang besar. Akibatnya
auditor sering kali memisahkan item-item yang bernilai besar dan
tidak biasa untuk kemudian mengujinya.
5
METODOLOGI
• Melibatkan utang usaha (kewajiban yg
UNTUK
MERANCANG Transaksi belum dibayar atas barang/jasa)
PENGUJIAN ATAS • Akuisisi bahan baku; peralatan; utilitas;
RINCIAN SALDO siklus dan semua barang/jasa yg diterima
sebelum akhir tahun
UTANG USAHA
akuisisi & • Keberadaan utang usaha diidentifikasi
pembayaran dari faktur vendor (yg ada hubungannya
dengan kewajiban)