Anda di halaman 1dari 56

Chapter 18

Audit Siklus Akuisisi & Pembayaran:


Pengujian Pengendalian, Pengujian Subtantif
Atas Transaksi, & Utang Usaha
Tujuan pembelajaran:
1. Mengidentifikasi akun dan kelas transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran

2. Menguraikan fungsi bisnis; dokumen dan catatan terkait dalam siklus akuisisi pembayaran

3. Menguraikan bagaimana e-commerce akan mempengaruhi akuisisi barang dan jasa

4. Memahami pengendalian internal; merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian subtantif
atas transaksi untuk siklus akuisisi dan pembayaran

5. Menguraikan metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha dengan menggunakan model
risiko audit

6. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk utang usaha

7. Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian saldo untuk utang usaha termasuk pengujain kewajiban
setelah periode

8. Membedakan reliabilitas faktur vendor, laporan vendor, dan konfirmasi utang usaha sebagai bukti audit
TP 1 : Mengidentifikasi akun dan kelas transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran

Akuisisi barang &


jasa
Untuk mengevaluasi apakah
akun-akun yang dipengaruhi
oleh akuisisi barang & jasa
AUDIT SIKLUS AKUISISI & dan pengeluaran kas bagi Pengeluaran kas
PEMBAYARAN akuisisi telah disajikan secara
wajar atau tidak sesuai
dengan prinsip yang berlaku
umum.
Retur dan
pengurangan
pembelian; diskon
pembelian
1
AKUN DAN
KELAS 1. Persediaan
TRANSAKSI 2. Properti, pabrik & peralatan
DALAM AUDIT 3. Beban dibayar dimuka
Akuisisi barang & jasa 4. Perbaikan leasehold
SIKLUS
AKUISISI & 5. Utang usaha
PEMBAYARAN 6. Beban manufaktur
7. Beban penjualan
8. Beban administratif
Pengeluaran kas

Retur dan pengurangan


pembelian; diskon pembelian
1
AKUN DAN
KELAS
TRANSAKSI
DALAM AUDIT
Akuisisi barang & jasa
SIKLUS
AKUISISI &
PEMBAYARAN

1. Kas di bank (dari pengeluaran kas)


Pengeluaran kas
2. Utang usaha

Retur dan pengurangan


pembelian; diskon pembelian
2
FUNGSI BISNIS Akuisisi Pembuatan
DALAM Pembayaran
& permintaan
SIKLUS; utang usaha
Pembayaran pembelian
DOKUMEN &
CATATAN YANG
TERKAIT

1. Memproses pesanan pembelian


Untuk mencatat akuisisi
2. Menerima barang dan jasa
barang & jasa secara kredit
3. Mengakui kewajiban
4. Memproses dan mencatat pengeluaran kas  Untuk mencatat pengeluaran kas
utk pembayaran kpd vendor.
2
FUNGSI BISNIS 1.
DALAM
SIKLUS; Memproses pesanan pembelian
DOKUMEN &
CATATAN • Titik awal dalam siklus akuisisi & pembayaran.
YANG • Dokumen pendukung: Permintaan & pesanan pembelian
TERKAIT
2.
Menerima barang & jasa
• Titik kritis
• Entitas mulai mengakui terjadinya akuisisi dan mengakui kewajiban
terkait.
• Ketika barang sudah diterima, wajib dilakukan pemeriksaan atas
deskripsi, kuantitas, kedatangan yang tepat waktu, dan kondisi.
• Dokumen pendukung: laporan penerimaan; deskripsi barang;
kuantitas barang; tanggal diterima; data relevan lainnya.
2
FUNGSI BISNIS
DALAM 3.
SIKLUS; Mengakui kewajiban
DOKUMEN &
CATATAN • Pengakuan kewajiban atas barang & jasa yang memerlukan pencatatan
YANG TERKAIT yang tepat dan akurat yg akan mempengaruhi laporan keuangan dan
pengeluaran kas aktual.
• Dokumen pendukung antara lain;
• Faktur vendor
• Memo debet
• Voucher
• File transaksi akuisisi
• Jurnal akuisisi atau listing
• File induk utang usaha
• Neraca saldo utang usaha
• Laporan vendor
2
FUNGSI BISNIS
DALAM 4.
SIKLUS; Memproses & mencatat pengeluaran kas
DOKUMEN &
CATATAN • Aktivitas signifikan karena telah terjadi pembayaran atas barang &
YANG TERKAIT jasa.
• Secara langsung mengurangi saldo akun kewajiban, khususnya
utang usaha.
• Dokumen pendukung:
• Cek
• File transaksi pengeluaran kas
• Jurnal pengeluaran kas/listing
3
PENGARUH E-
COMMERCE PADA • Manfaat: Merampingkan proses akuisisi barang & jasa hingga
SIKLUS AKUISISI
& PEMBAYARAN yang berhubungan dalam manajemen supply demand.
• Keunggulan:
1. Lebih efisien dan harga lebih murah karena pasar online
memungkinkan jumlah pemasok dan pelanggan yang lebih
besar ketika harus menegosiasikan pembelian/penjualan
barang & jasa.
2. Memungkinkan proses pengiriman barang yang lebih cepat
3. Dapat mengurangi biaya penggajian staf/karyawan
4
METODOLOGI • Perlu waktu untuk diverifikasi oleh pengujian rincian saldo
UNTUK
MERANCANG  PIUTANG USAHA; PERSEDIAAN; AKTIVA TETAP; UTANG
PENGUJIAN
PENGENDALIAN
USAHA; BEBAN.
& PENGUJIAN • 4 dari 5 akun tsb bagian dalam audit siklus akuisisi &
SUBTANTIF ATAS
TRANSAKSI pembayaran.
• Pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas
transaksi ditujukan utk memverifikasi efektivitas
pengendalian internal sehingga auditor dapat mengurangi
pengujian atas rincian saldo  berdampak pada
berkurangnya lama waktu pengujian.
4
METODOLOGI • Pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas
UNTUK
MERANCANG transaksi untuk siklus A&P, dibagi kedalam 2 bidang, antara
PENGUJIAN
PENGENDALIAN
lain;
& PENGUJIAN 1. Pengujian akuisisi  memroses pesanan pembelian;
SUBTANTIF ATAS
TRANSAKSI menerima barang & jasa; mengakui kewajiban.
2. Pengujian pembayaran  memroses dan mencatat
pengeluaran kas

• Berikut adalah tahapan metodologi untuk merancang


pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas
transaksi untuk siklus A&P:
4 Memahami pengendalian internal
METODOLOGI
UNTUK
MERANCANG
PENGUJIAN Menilai risiko pengendalian yg direncanakan
PENGENDALIAN
& PENGUJIAN
SUBTANTIF ATAS Tahapan metodologi
untuk merancang Menentukan luas pengujian pengendalian
TRANSAKSI
pengujian
pengendalian dan
pengujian subtantif Merancang pengujian pengendalian dan pengujian
atas transaksi untuk subtantif atas transaksi untuk akuisisi
siklus A&P:

Merancang pengujian pengendalian dan pengujian


subtantif atas transaksi untuk pengeluaran kas

Sampling atribut untuk pengujian pengendalian dan


pengujian subtantif atas transaksi
4
METODOLOGI 1.
UNTUK
MERANCANG Memahami pengendalian internal
PENGUJIAN
PENGENDALIAN • Bagian dari pelaksanaan prosedur penilaian risiko dengan fokus
& PENGUJIAN pada
SUBTANTIF ATAS • Arus klien;
TRANSAKSI
• Mereview kuesioner pengendalian internal;
• Melaksanakan pengujian walkthrough utk transaksi akuisisi dan
pengeluaran kas.

2.
Menilai risiko pengendalian yang direncanakan
• Tahap ini merupakan pengendalian internal kunci yang terdiri
dari:
4 1. • Memastikan barang & jasa yang
METODOLOGI diperoleh untuk mencapai
UNTUK Otorisasi pembelian
MERANCANG tujuan perusahaan.
PENGUJIAN • Menghindari akuisisi item yang
PENGENDALIAN berlebihan atau yang tidak
2.
& PENGUJIAN diperlukan.
SUBTANTIF ATAS Pemisahan penyimpanan aktiva dari
fungsi lain • Agar pengendalian internal
TRANSAKSI
dapat berjalan baik dapat
dilakukan dengan beberapa
3. strategi diantaranya;
Pencatatan yang tepat waktu dan
review independen atas transaksi

4.
Otorisasi pembayaran
4 1. 1) Departemen pembelian
METODOLOGI harus terpisah dari
UNTUK Otorisasi pembelian
MERANCANG departemen yang
PENGUJIAN mengotorisasi akuisisi atau
PENGENDALIAN yang menerima barang.
2.
& PENGUJIAN
SUBTANTIF ATAS Pemisahan penyimpanan aktiva dari
fungsi lain 2) Semua pesanan pembelian
TRANSAKSI
harus dipranomori untuk
mencegah adanya
3. kemungkinan penghilangan
Pencatatan yang tepat waktu dan formulir yg disengaja ketika
review independen atas transaksi barang dipesan.

4.
Otorisasi pembayaran
4 1. Strategi pengendalian yang dapat
METODOLOGI dilakukan:
UNTUK Otorisasi pembelian
MERANCANG 1. Menyerahkan salinan laporan
PENGUJIAN penerimaan ke gudang bahan
PENGENDALIAN baku dan ke departemen
2.
& PENGUJIAN utang usaha yg memerlukan
SUBTANTIF ATAS Pemisahan penyimpanan aktiva dari
fungsi lain informasi tsb.
TRANSAKSI

2. Dalam upaya mencegah


3. pencurian dan
Pencatatan yang tepat waktu dan penyalahgunaan, barang
review independen atas transaksi harus dikendalikan secara fisik
dari saat barang tsb diterima
sampai barang tsb digunakan
4. atau dilepaskan.
Otorisasi pembayaran
4 1. Strategi pengendalian yang dapat
METODOLOGI dilakukan:
UNTUK Otorisasi pembelian
MERANCANG 3. Staf di departemen
PENGUJIAN penerimaan harus terpisah
PENGENDALIAN dari staf ruang penyimpanan
2.
& PENGUJIAN dan departemen akuntansi.
SUBTANTIF ATAS Pemisahan penyimpanan aktiva dari
TRANSAKSI fungsi lain
4. Selalu lakukan pencatatan
akuntansi dari mulai barang
3. tsb dipindahkan dari bagian
Pencatatan yang tepat waktu dan penerimaan  penyimpanan
review independen atas transaksi  manufaktur, dst.

4.
Otorisasi pembayaran
4 1. Strategi pengendalian yang dapat
METODOLOGI dilakukan:
UNTUK Otorisasi pembelian
MERANCANG 1. Menandingkan dokumen
PENGUJIAN (pesanan pembelian & laporan
PENGENDALIAN penerimaan) dengan faktur
2.
& PENGUJIAN vendor. Tujuannya untuk
SUBTANTIF ATAS Pemisahan penyimpanan aktiva dari
fungsi lain memverifikasi keakuratan
TRANSAKSI
informasi yang tertera dalam
faktur apakah sudah sesuai
3. atau tidak.
Pencatatan yang tepat waktu dan
review independen atas transaksi 2. Staf yang mencatat akuisisi
tidak boleh memiliki akses ke
kas, sekuritas dan aktiva
4. lainnya (hubungan antara
Otorisasi pembayaran departemen utang usaha dan
teknologi informasi).
4 1. Strategi pengendalian yang dapat
METODOLOGI dilakukan untuk pengeluaran kas:
UNTUK Otorisasi pembelian
MERANCANG 1. Cek ditandatangi oleh individu
PENGUJIAN yang memang berwenang.
PENGENDALIAN
2.
& PENGUJIAN 2. Pemisahan tanggung jawab
SUBTANTIF ATAS Pemisahan penyimpanan aktiva dari
fungsi lain antara pihak yang
TRANSAKSI
menandatangi cek dengan
yang melaksanakan fungsi
3. utang usaha.
Pencatatan yang tepat waktu dan
review independen atas transaksi 3. Pihak penandatangan cek
harus memeriksa yang cermat
dan teliti thd dokumen2
4. pendukung pada saat cek
Otorisasi pembayaran ditandatangani.
4
METODOLOGI
UNTUK 3.
MERANCANG
PENGUJIAN Menentukan luas pengujian pengendalian
PENGENDALIAN
& PENGUJIAN
SUBTANTIF ATAS
• Luasnya pengujian ditentukan dari ruang lingkup pengendalian
TRANSAKSI yang telah direncanakan.

4.
Merancang pengujian pengendalian dan pengujian
subtantif atas transaksi untuk akuisisi
• Tahapan ini dilakukan untuk memenuhi tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi akuisisi dan pengeluaran kas.
• Tujuan audit untuk transaksi akuisisi yang harus dipenuhi
adalah sbg berikut: (Tabel 19-2)
4
METODOLOGI 4.
UNTUK
MERANCANG
Merancang pengujian pengendalian dan pengujian
PENGUJIAN subtantif atas transaksi untuk akuisisi
PENGENDALIAN
& PENGUJIAN
SUBTANTIF ATAS
1. Akuisisi yang dicatat adalah untuk barang & jasa yang diterima
TRANSAKSI yang konsisten dengan kepentingan utama klien (keterjadian)
2. Transaksi akuisisi yang ada, telah dicatat (kelengkapan)
3. Transaksi akuisisi yang dicatat, sudah akurat (keakuratan)
4. Transaksi akuisisi telah dicantumkan dengan benar dlm file induk
persediaan dan utang usaha serta diikhtisarkan secara benar
(posting dan pengikhtisaran)
5. Transaksi akuisisi telah diklasifikasikan dengan benar (klasifikasi)
6. Transaksi akuisisi telah dicatat pada tanggal yang benar
(penetapan waktu)
4
METODOLOGI
UNTUK 5.
MERANCANG Merancang pengujian pengendalian dan pengujian
PENGUJIAN
PENGENDALIAN subtantif atas transaksi untuk pengeluaran kas
& PENGUJIAN
SUBTANTIF ATAS • Tujuan audit untuk transaksi pengeluaran kas yang harus
TRANSAKSI dipenuhi adalah sbg berikut: (Tabel 19-3)
1. Pengeluaran kas yg dicatat adalah untuk barang & jasa
yang benar-benar diterima (keterjadian)
2. Transaksi pengeluaran kas yang ada, telah dicatat
(kelengkapan)
3. Transaksi pengeluaran kas yang dicatat, sudah akurat
(keakuratan)
4. Transaksi pengeluaran kas telah dicantumkan dengan
benar dlm file induk utang usaha serta diikhtisarkan
secara benar (posting dan pengikhtisaran)
4
METODOLOGI
UNTUK 5.
MERANCANG Merancang pengujian pengendalian dan pengujian
PENGUJIAN
PENGENDALIAN subtantif atas transaksi untuk pengeluaran kas
& PENGUJIAN
SUBTANTIF ATAS • Tujuan audit untuk transaksi pengeluaran kas yang harus
TRANSAKSI dipenuhi adalah sbg berikut: (Tabel 19-3)
5. Transaksi pengeluaran kas telah diklasifikasikan dengan
benar (klasifikasi)
6. Transaksi pengeluaran kas telah dicatat pada tanggal yang
benar (penetapan waktu)
4
METODOLOGI 6.
UNTUK
MERANCANG Sampling atribut untuk pengujian pengendalian
PENGUJIAN
PENGENDALIAN
dan pengujian subtantif atas transaksi
& PENGUJIAN
SUBTANTIF ATAS • Terdapat 3 karakteristik khusus sampling audit untuk
TRANSAKSI pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas
transaksi dibanding siklus lainnya, yaitu;
1. Banyak akun yang terlibat (mis: laporan laba rugi dan neraca). Hal
ini meningkatkan potensi terjadinya salah saji klasifikasi yang
mungkin akan mempengaruhi laba.
2. Menuntut lebih banyak pertimbangan. Adanya pertimbangan ini
memungkinkan terjadinya salah saji.
3. Jumlah nilai untuk setiap transaksi terbilang besar. Akibatnya
auditor sering kali memisahkan item-item yang bernilai besar dan
tidak biasa untuk kemudian mengujinya.
5
METODOLOGI
• Melibatkan utang usaha (kewajiban yg
UNTUK
MERANCANG Transaksi belum dibayar atas barang/jasa)
PENGUJIAN ATAS • Akuisisi bahan baku; peralatan; utilitas;
RINCIAN SALDO siklus dan semua barang/jasa yg diterima
sebelum akhir tahun
UTANG USAHA
akuisisi & • Keberadaan utang usaha diidentifikasi
pembayaran dari faktur vendor (yg ada hubungannya
dengan kewajiban)

Kondisi tertentu: • Auditor kemungkinan akan mengurangi


1. Jika pengujian pengendalian dan pengujian atas rincian saldo utang usaha.
pengujian subtantif atas transaksi • Tapi bagi sebagian besar perusahaan,
mengindikasikan pengendalian utang usaha cenderung dianggap
telah beroperasi secara efektif material, maka dari itu auditor hampir
2. Jika hasil prosedur analitis selalu melaksanakan pengujian atas
memuaskan, rincian saldo.
5
METODOLOGI
UNTUK
1. Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang
MERANCANG mempengaruhi utang usaha
PENGUJIAN ATAS 2. Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan
RINCIAN SALDO TAHAP 1
menilai risiko inheren.
UTANG USAHA
3. Menilai risiko pengendalian utk siklus akuisisi &
3 tahapan yang pembayaran
dilalui dalam 4. Merancang & melaksanakan pengujian
pengujian atas TAHAP 2 pengendalian dan pengujian subtantif atas
rincian saldo utang transaksi utk siklus akuisisi dan pembayaran
5. Merancang & melaksanakan prosedur analitis utk
usaha, yaitu;
utang usaha
TAHAP 3 6. Merancang pengujian atas rincian saldo utang
usaha utk memenuhi tujuan audit yg berkaitan
dengan saldo
5 1. Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi utang usaha
METODOLOGI
UNTUK
MERANCANG - Adanya penggunaan perdagangan e-commerce berpotensi
PENGUJIAN ATAS meningkatnya risiko bisnis klien. Contoh:
RINCIAN SALDO
UTANG USAHA
 Mudahnya akses pemasok (pihak eksternal) terhadap catatan
utang usaha, berpotensi mengakibatkan terjadinya salah saji
jika akses tsb tidak dikendalikan scr layak.
 Terlalu fokus pada persediaan logistik dalam distribusi
perusahaan dapat menambah kesulitan dalam menetapkan
pisah batas saldo utang usaha efektif pada akhir tahun.
- Auditor harus paham sifat dari perubahan suatu sistem agar dapat
mengidentifikasi apakah risiko bisnis klien dan pengendalian
manajemen yang terkait, akan mempengaruhi kemungkinan
terjadinya salah saji yang material dalam utang usaha.
5 2. Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai risiko
METODOLOGI
UNTUK inheren.
MERANCANG
PENGUJIAN ATAS - Karena jumlah nilai transaksi yang cenderung besar, maka auditor
RINCIAN SALDO
UTANG USAHA
seringkali akan menetapkan batas salah saji yang dapat ditoleransi
yang relatif tinggi serta penilaian risiko inheren pada level sedang
hingga tinggi.

- Fokus auditor seringkali pada tujuan audit yang berkaitan dengan


saldo pisah batas dan kelengkapan karena dianggap berpotensi
terjadi kurang saji saldo akun.
5 3. Menilai risiko pengendalian utk siklus akuisisi & pembayaran
METODOLOGI
UNTUK 4. Merancang & melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian
MERANCANG subtantif atas transaksi utk siklus akuisisi dan pembayaran
PENGUJIAN ATAS
RINCIAN SALDO
UTANG USAHA
- Penilaian auditor terhadap risiko pengendalian didasarkan pada
pemahaman terhadap pengendalian internal perusahaan klien
yang berhubungan dengan utang usaha. Begitupun pada
pengujian subtantif.
5 5. Merancang & melaksanakan prosedur analitis utk utang usaha
METODOLOGI
UNTUK
MERANCANG - Prosedur analitis dilakukan untuk memastikan pada bidang mana
PENGUJIAN ATAS penyelidikan tambahan diperlukan. Auditor harus membandingkan
RINCIAN SALDO
UTANG USAHA
total beban tahun berjalan dengan tahun sebelumnya untuk
mengungkapkan apakah terjadi salah saji utang usaha dan beban.
- Terdapat 4 prosedur analitis yang dapat dilakukan untuk siklus
akuisisi dan pembayaran;
1) Membandingkan saldo akun beban yang ada hubungannya
dengan akuisisi terhadap tahun sebelumnya
2) Mereview daftar utang usaha untuk melihat utang yang tidak
biasa, non-vendor, dan utang berbunga
3) Membandingkan utang usaha individual dengan tahun
sebelumnya
4) Menghitung rasio dimana pembelian : utang usaha. Utang
usaha : kewajiban lancar
5 6. Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha utk memenuhi
METODOLOGI
UNTUK tujuan audit yg berkaitan dengan saldo
MERANCANG
PENGUJIAN ATAS - Terdapat 3 perbedaan fokus audit atas kewajiban dan aktiva:
RINCIAN SALDO
UTANG USAHA
1) Audit terhadap kewajiban tidak menerapkan nilai realisasi.
Sementara audit aktiva, menerapkan nilai realisasi.
2) Audit kewajiban tidak menerapkan aspek tujuan hak dan
kewajiban. Fokus auditor adalah pada kewajiban klien atas
pembayaran kewajiban. Sementara aktiva, menerapkannya
aspek ini, dimana auditor memperhatikan hak klien atas
penggunaan atau pelepasan aktiva.
3) Verifikasi. Kewajiban menekankan pada nilai-nilai kurang saji
atau yang dihilangkan. Aktiva, menekankan pada nilai yang
lebih saji.
5 6. Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha utk memenuhi
METODOLOGI
UNTUK tujuan audit yg berkaitan dengan saldo
MERANCANG
PENGUJIAN ATAS - Berikut ini adalah 7 tujuan audit yang berkaitan dengan saldo utang
RINCIAN SALDO
UTANG USAHA
usaha:
1) Detail tie-in: utang usaha dalam daftar utang = file indek
terkait. Total utang usaha harus = data dibuku besar.
2) Eksistensi: utang usaha dalam daftar utang memang ada
3) Kelengkapan: utang yang ada sudah dicantumkan dalam daftar
utang.
4) Keakuratan: utang usaha dalam daftar utang sudah akurat
5) Klasifikasi: utang sudah diklasifikan dgn benar
6) Pisah batas: transaksi yg termasuk dalam siklus akuisisi &
pembayaran dicatat pada periode yg tepat.
7) Kewajiban: perusahaan memiliki kewajiban untuk membayara
kewajiban yang tercatat dalam data utang usaha.
5 6. Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha utk memenuhi
METODOLOGI
UNTUK tujuan audit yg berkaitan dengan saldo
MERANCANG
PENGUJIAN ATAS - Pengujian kewajiban setelah periode.
RINCIAN SALDO
UTANG USAHA
Luas pengujian utk mengungkapkan utang usaha yang belum
tercatat dipengaruhi oleh:
 Penilaian risiko pengendalian;
 Tingkat materialitas saldo akun yg potensial.
5 6. Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha utk memenuhi
METODOLOGI
UNTUK tujuan audit yg berkaitan dengan saldo
MERANCANG
PENGUJIAN ATAS - Pengujian kewajiban setelah periode.
RINCIAN SALDO
UTANG USAHA
Untuk memenuhi tujuan keakuratan, terdapat 8 prosedur audit
yang dapat dilalui:
1) Memeriksa dokumentasi yg mendasari pengeluaran kas
selanjutnya.
• Ditujukan guna utk memastikan apakah pengeluaran kas
dilakukan utk membayar kewajiban pada periode
perjalan.
• Jika utk kewajiban periode berjalan, maka auditor dpt
menelusurinya ke neraca saldo utang usaha utk
memastikan bahwa pembayaran tsb sudah dilakukan.
Dokumen pendukung: laporan penerimaan & faktur
vendor.
5 6. Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha utk memenuhi
METODOLOGI
UNTUK tujuan audit yg berkaitan dengan saldo
MERANCANG
PENGUJIAN ATAS - Pengujian kewajiban setelah periode.
RINCIAN SALDO
UTANG USAHA
Untuk memenuhi tujuan keakuratan, terdapat 8 prosedur audit
yang dapat dilalui:
2) Memeriksa dokumentasi yg mendasari utk tagihan yg belum
dibayar beberapa minggu setelah akhir tahun.
• Fokusnya pada kewajiban yg belum dibayar namun sudah
mendekati akhir pekerjaan lapangan audit.
• Contoh: pekerjaan audit selesai pada tgl 31 des. Pada saat
pemeriksaan cek yg dibayar, auditor menemukan ada
kewajiban/tagihan yang belum dibayar pd tanggal 28 des.
Tagihan pada tanggal tsb harus dapat dipastikan apakah
merupakan kewajiban pd tanggal 31 des.
5 6. Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha utk memenuhi
METODOLOGI
UNTUK tujuan audit yg berkaitan dengan saldo
MERANCANG
PENGUJIAN ATAS - Pengujian kewajiban setelah periode.
RINCIAN SALDO
UTANG USAHA
Untuk memenuhi tujuan keakuratan, terdapat 8 prosedur audit
yang dapat dilalui:
3) Menelusuri laporan penerimaan yg dikeluarkan sebelum
akhir tahun ke faktur vendor terkait.

• Semua barang dagangan yg diterima sebelum akhir periode


akuntansi harus dicantumkan sbg utang usaha. Dengan
menggunakan laporan penerimaan dan bukti faktur vendor,
auditor dapat menguji kewajiban yg belum tercatat.
5 6. Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha utk memenuhi
METODOLOGI
UNTUK tujuan audit yg berkaitan dengan saldo
MERANCANG
PENGUJIAN ATAS - Pengujian kewajiban setelah periode.
RINCIAN SALDO
UTANG USAHA
Untuk memenuhi tujuan keakuratan, terdapat 8 prosedur audit
yang dapat dilalui:
4) Menelusuri laporan vendor yg menunjukkan saldo yg jatuh
tempo ke neraca saldo utang usaha

• Dengan menggunakan file laporan vendor, auditor dapat


menelusuri setiap laporan yg memiliki saldo yg jatuh tempo
pd tanggal neraca kedalam daftar untuk memastikan bahwa
data tersebut sudah dicatat sbg utang usaha.
5 6. Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha utk memenuhi
METODOLOGI
UNTUK tujuan audit yg berkaitan dengan saldo
MERANCANG
PENGUJIAN ATAS - Pengujian kewajiban setelah periode.
RINCIAN SALDO
UTANG USAHA
Untuk memenuhi tujuan keakuratan, terdapat 8 prosedur audit
yang dapat dilalui:
5) Mengirim konfirmasi ke vendor dengan siapa klien
melakukan bisnis.

• Penggunaan konfirmasi utang usaha pada dasarnya


ditujukan untuk menguji vendor yang dihapus dari utang
usaha, transaksi yg dihilangkan dan saldo akun yg salah saji.
Pengiriman konfirmasi merupakan cara yg bermanfaat utk
mencari tahu jumlah yg dihilangkan.
5 6. Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha utk memenuhi
METODOLOGI
UNTUK tujuan audit yg berkaitan dengan saldo
MERANCANG
PENGUJIAN ATAS - Pengujian kewajiban setelah periode.
RINCIAN SALDO
UTANG USAHA
Untuk memenuhi tujuan keakuratan, terdapat 8 prosedur audit
yang dapat dilalui:
6) Pengujian pisah batas.
• Pengujian pisah batas utk utang usaha dilakukan utk
memastikan apakah transaksi yg dicatat beberapa hari
sebelum dan setelah tanggahl neraca telah dicantumkan
pada periode yg benar atau tidak.
• Utk menguji pisah batas lebih saji, auditor harus menelusuri
laporan penerimaan yg dikeluarkan setelah akhir tahun ke
faktur utk memastikan bahwa hal tsb tidak dicatat sbg
utang usaha, kecuali persediaan dalam perjalanan.
5 6. Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha utk memenuhi
METODOLOGI
UNTUK tujuan audit yg berkaitan dengan saldo
MERANCANG
PENGUJIAN ATAS - Pengujian kewajiban setelah periode.
RINCIAN SALDO
UTANG USAHA
Untuk memenuhi tujuan keakuratan, terdapat 8 prosedur audit
yang dapat dilalui:
6) Pengujian pisah batas.
Terdapat 2 aspek pisah batas yg menjadi fokus penilaian, yaitu:
1. Hubungan pisah batas dgn observasi fisik persediaan
2. Persediaan dalam perjalanan
5 6. Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha utk memenuhi
METODOLOGI
UNTUK tujuan audit yg berkaitan dengan saldo
MERANCANG
PENGUJIAN ATAS 1. Hubungan pisah batas dgn observasi fisik persediaan
RINCIAN SALDO
Pengujian pisah batas harus dikoordinasikan dengan observasi
UTANG USAHA
fisik persediaan. Selama pengujian tersebut berlangsung,
seorang auditor harus:
1) Mereview prosedur pada departemen penerimaan utk
menentukan bahwa semua persediaan yg diterima telah
dihitung
2) Melakukan pencatatan pada dokumentasi audit terkait
nomor laporan penerimaan terakhir dimana persediaan
masuk kedalam perhitungan fisik.
3) Menguji catatan akuntansi terkait pisah batas.
5 6. Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha utk memenuhi
METODOLOGI
UNTUK tujuan audit yg berkaitan dengan saldo
MERANCANG
PENGUJIAN ATAS 1. Hubungan pisah batas dgn observasi fisik persediaan
RINCIAN SALDO
Pengujian pisah batas harus dikoordinasikan dengan observasi
UTANG USAHA
fisik persediaan. Selama pengujian tersebut berlangsung,
seorang auditor harus:
4) Menelusuri nomor laporan penerimaan yg
didokumentasikan sebelumnya ke catatan utang usaha utk
memverifikasi bahwa hal yg dicantumkan atau yg
dikecualikan itu sudah benar.
5 6. Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha utk memenuhi
METODOLOGI
UNTUK tujuan audit yg berkaitan dengan saldo
MERANCANG
PENGUJIAN ATAS 1. Hubungan pisah batas dgn observasi fisik persediaan
RINCIAN SALDO
Jika klien melakukan perhitungan fisik sebelum hari terakhir
UTANG USAHA
pada tahun berjalan, maka tindakan yg harus dilakukan oleh
seorang auditor adalah:
1) Tetap melakukan pisah batas utang usaha pada saat
perhitungan fisik.
2) Memverifikasi apakah semua akuisisi yg dilakukan antara
perhitungan fisik dengan akhir tahun, sudah ditambahkan
ke persediaan fisik dan utang usaha.
3) Menguji akurasi data pisah batas
5 6. Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha utk memenuhi
METODOLOGI
UNTUK tujuan audit yg berkaitan dengan saldo
MERANCANG
PENGUJIAN ATAS 1. Hubungan pisah batas dgn observasi fisik persediaan
RINCIAN SALDO
Jika klien melakukan perhitungan fisik sebelum hari terakhir
UTANG USAHA
pada tahun berjalan, maka tindakan yg harus dilakukan oleh
seorang auditor adalah:
4) Menguji apakah semua persediaan yg telah diterima
setelah perhitungan fisik, pada atau sebelum tanggal
neraca, sudah ditambhakan kepersediaan dan utang
usaha klien.
5 6. Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha utk memenuhi
METODOLOGI
UNTUK tujuan audit yg berkaitan dengan saldo
MERANCANG
PENGUJIAN ATAS 2. Persediaan dalam perjalanan
RINCIAN SALDO
UTANG USAHA
• Berkaitan dgn utang usaha, auditor harus membedakan
antara akuisisi persediaan dengan FOB destination dan
akuisisi persediaan dengan FOB origin.
1) FOB destination: hak akan berpindah ke pembeli ketika
persediaan diterima. Maka, yang dimasukkan kedalam
data persediaan dan utang usaha adalah persediaan yg
diterima pada atau sebelum tanggal neraca.
2) FOB origin: persediaan dan utang usaha pada periode
berjalan baru akan dicatat jika pengiriman dilakukan
pada atau sebelum tanggal neraca.
5 6. Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha utk memenuhi
METODOLOGI
UNTUK tujuan audit yg berkaitan dengan saldo
MERANCANG
PENGUJIAN ATAS 2. Persediaan dalam perjalanan
RINCIAN SALDO
UTANG USAHA
• Utk menentukan apakah persediaan diakuisisi atas dasar
FOB destination atau FOB origin, dapat dilakukan dengan
memeriksa faktur vendor.
• Utk barang yang diakuisisi dengan FOB origin. Jika tanggal
pengiriman adalah pada atau sebelum tanggal neraca, maka
persediaan & utang usaha harus dicatat pada periode
berjalan. Terlebih jika nilainya material.
5 Reliabilitas Bukti
METODOLOGI
UNTUK
MERANCANG Terdapat 3 bukti yg digunakan utk memverifikasi utang usaha, antara lain:
PENGUJIAN ATAS 1) Faktur vendor
RINCIAN SALDO
UTANG USAHA
2) Laporan penerimaan
3) Konfirmasi
5 Reliabilitas Bukti
METODOLOGI
UNTUK Perbedaan faktur vendor & laporan vendor
MERANCANG
PENGUJIAN ATAS Faktur Laporan vendor
RINCIAN SALDO
Untuk Dapat memberikan Kurang begitu
UTANG USAHA
memverifikasi bukti yang andal. dianjurkan, karena
transaksi Contoh: laporan hanya mencantumkan
penerimaan & pesanan total jumlah transaksi.
pembelian Unit yg diperoleh,
harga, dan ongkos
angkut, dan data lain
tidak dicantumkan.
5 Reliabilitas Bukti
METODOLOGI
UNTUK Perbedaan faktur vendor & laporan vendor
MERANCANG
PENGUJIAN ATAS Faktur Laporan vendor
RINCIAN SALDO Yang lebih baik
UTANG USAHA untuk Karena laporan vendor
memverifikasi saldo mencantumkan saldo
utang usaha akhir
dengan benar:
Yang lebih baik
untuk menguji
Auditor akan
akuisisi dalam
memverifikasi transaksi
pengujian
dan dokumen ini
pengendalian &
memiliki rincian akuisisi
pengujian subtantif
atas transaksi:
5 Reliabilitas Bukti
METODOLOGI
UNTUK Perbedaan laporan vendor & konfirmasi
MERANCANG Laporan vendor Konfirmasi
PENGUJIAN ATAS
RINCIAN SALDO
Sumber informasi Disiapkan oleh vendor Umumnya berupa
UTANG USAHA (pihak ketiga yg laporan yg dikirimkan
independen). Pada saat langsung dari vendor ke
pemeriksaan oleh KAP. Laporan ini lebih
auditor, laporan ini dapat diandalkan.
berada ditangan klien.
Kondisi ini memberikan
kesempatan kpd klien
utk mengubah laporan
tsb atau
menyembunyikan
laporan tertentu dr
auditor.
5 Reliabilitas Bukti
METODOLOGI
UNTUK
MERANCANG Kondisi-kondisi tertentu terkait bentuk konfirmasi auditor:
PENGUJIAN ATAS - Jika klien memiliki pengendalian yg memadai dan laporan vendor
RINCIAN SALDO
UTANG USAHA
tersedia utk diperiksa  maka, konfirmasi tidak dikirimkan.
- Jika klien memiliki pengendalian yg lemah; laporan vendor tidak
tersedia; integritas klien dipertanyakan  konfirmasi harus dikirimkan.

Konfirmasi utang dilakukan setelah tanggal neraca. Namun, terdapat


beberapa kondisi tertentu terkait hal ini:
- Jika pengendalian dinilai rendah, maka konfirmasi dilakukan pada
tanggap interim sebagai bentuk pengujian atas keefektifan
pengendalian internal. Jika berdasarkan respon konfirmasi ditemukan
bahwa pengendalian internal tidak efektif, maka auditor dapat
merancang prosedur audit lain utk menguji utang usaha pada akhir
tahun.
5 Reliabilitas Bukti
METODOLOGI
UNTUK
MERANCANG Ketika auditor melakukan pemeriksaan thd laporan vendor atau auditor
PENGUJIAN ATAS telah menerima konfirmasi, maka auditor harus merekonsiliasi laporan
RINCIAN SALDO
UTANG USAHA
atau konfirmasi thd daftar utang usaha. Perbedaan atau selisih yang
mungkin ditemukan ketika merekonsilitasi dokumen tsb, dapat
disebabkan karena:
- Persediaan perjalanan
- Cek yg telah dikirimkan tapi belum diterima oleh vendor pada tanggal
laporan
- Penundaan pemrosesan catatan akuntansi
5 Reliabilitas Bukti
METODOLOGI
UNTUK
MERANCANG 1. Ukuran sampel
PENGUJIAN ATAS Ukuran sampel utk pengujian utang usaha dipengaruhi oleh:
RINCIAN SALDO
UTANG USAHA
1. Tingkat materialitas utang usaha
2. Jumlah utang yang beredar
3. Penilaian risiko pengendalian
4. Hasil pemeriksaan pada tahun sebelumnya
Kondisi-kondisi tertentu:
• Jika pengendalian internal klien lemah, maka item populasi harus
diverifikasi.
Sampling statistik utk utang usaha, cenderung tidak lazim untuk
digunakan. Mendefinisikan populasi dan menentukan ukuran populasi
utk utang usaha jauh lebih sulit karena fokusnya adalah pada utang
usaha yang dihapus. Atas kondisi ini auditor harus dapat memastikan
bahwa populasi telah melibatkan semua utang yg potensial.
Kuis
1. Sebutkan 3 kelas transaksi dalam audit siklus akuisisi & pembayaran.
2. Sebutkan 4 fungsi bisnis dalam audit siklus akuisisi & pembayaran.
3. Sebutkan 2 kelompok bidang bentuk pengujian pengendalian & pengujian subtantif atas transaksi utk audit
siklus A&P.
4. Sebutkan 6 tahapan metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas
transaksi dalam siklus A&P.
5. Sebutkan 6 tahapan metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo utk utang usaha dalam siklus
A&P.
6. Sebutkan 3 perbedaan audit atas kewajiban dan aktiva dalam merancang pengujian atas rincian saldo utang
usaha
7. Sebutkan 2 aspek pisah batas dalam pengujian pisah batas.
8. Sebutkan 4 faktor yang mempengaruhi besarnya ukuran sampel dalam pengujian saldo utang usaha.
9. Sebutkan perbedaan faktur vendor dan laporan vendor dalam memverifikasi transaksi.
10. Sebutkan perbedaan laporan vendor dan konfirmasi berdasarkan sumber informasinya.

Anda mungkin juga menyukai