GANGGUAN HEMODINAMIK

dr. Fitri Dewi Ismida, M(Ked), SpPA

Gangguan hemodinamik
 Edema
 Hyperemia and Congestion
 Hemorrhage
 Thrombosis
 Emboli
 Infarct
 shock
EDEMA

 60 % body weight is water

 40 % interstitial

 2/3 : intrasel
 1/3 : ekstra sel, dalam bentuk cairan
interstisial; 5 % dalam plasma darah.
 Definisi Edema  is increase of fluid in
the interstitial tissues spaces or in body
cavities
Edema is may be classified as :
- Localized Edema
- Generelized Edema
 LOCALIZED EDEMA
 I . Inflammatory edema
 meningkatnya permeabilitas kapiler
 sehingga :
 - eksudatif cairan dan plasma protein
 - dilatasi arteriol
 II. Allergic Edema
 Reaksi alergi akut menyebabkan pelepasan substansi vaso
aktif seperti serotonin dan ahistamin yang dapat
menimbulkan peningkatan permeabilitas kapillari dann
dilatasi sehingga eksudatif cairan dan plasma protein dari
kapiler : > ( urticaria )
 III. Edema of venous obstruction
 - Increased hydrostatic pressure
 - Trhombosis
 IV . Edema of lymphatic obstruction
 When lymphatic drainage obstructed,
prot
 ein escape to interstitial space and
colloid
 osmotic pressure increase
 eg. : elephantiasis

GENERALIZED EDEMA
meningkatnya total sodium dan air ditubuh
Sehingga : - GFR menurun
- Aldosteron meningkat

I . Cardiac Edema
Cardiac Failure GFR meningkat and Renin menurun
Aldosteron meningkat
Pulmonary Edema

II. Hypoproteinemia
tekanan osmotik koloid plasma menurun
eg. : malnutrition edema ( albumin menurun )
- hepatic edema
- protein losing enterophaty
III. Renal Edema
Terjadi proteinuria  hipoproteinemia  edema masif
Mikroskopik:
- menunjukkan clearing dan pemisahan elemen-elemen
matriks ekstra sel.
Edema :
 subkutan,
 Paru
 otak.
Edema subkutan :
bisa difus, lebih sering pada area dengan tek. Hidrostatik
paling tinggi.
Khas: sering pada tungkai bawah dan pada sakrum
( edema dependen )
Lainnya : pitting edema, edema periorbital
Edema paru
- Kegagalan ventrikel kiri
- Gagal ginjal
- Acute respiratory distrees syndrome.
- Penyakit infeksi dan peradangan paru
Edema Otak
- Terlokalisir
- Generalisata.
HIPEREMIA DAN KONGESTI
 Hiperemia adalah peningkatan volume
darah di dalam jaringan
 Congestion merupakan suatu proses pasif
hasil yang terjadi oleh karena gangguan
aliran balik vena dari jaringan.
 Misalnya: secara sistemik --> cardiac
failure,
 Lokal oleh karena obstruksi vena
HEMORAGI
=ektravasasi darah
= keluarnya darah dari pembuluh darah
 Hemoragi bisa terakumulasi di dalam jaringan :
hematoma.
 Minute (1-to 2-mm) hemorrhages into skin,
mucous membranes, or serosal surfaces are called
petechiae
 Slightly larger (3-to 5-mm) hemorrhages are
called purpura
 Larger (1-to 2-cm) subcutaneous hematomas
(bruises) are called ecchymoses.
 Large accumulations of blood in one or another
of the body cavities are called hemothorax,
hemopericardium, hemoperitoneum,or
hemarthrosis(in joints).
Thrombosis
Trombosis adalah : pembentukan bekuan darah
( trombus) di dalam pembuluh darah yang
utuh.
Trombus :
Dapat terjadi dimana saja ( trombus arteri,
vena)
Lapisan-lapisan yang jelas secara makroskopik (
dan mikroskopik) , disebut Garis garis zahn
Trombus besar  pecah  aliran darah 
embolus
Pathogenesis :
1. Endothelial Injury
- Atherosclerosis
- Traumatic
- Inflammatory vascular injury
in : polyarteritis nodosa
thromboangitis obliterans
thrombophlebitis
Endotoxinexotoxin
Hypercholesterolemia
Radiation
cigarette
2. Perubahan aliran darah
> Turbulence in arterial (misalnya pada
aneurysm ) , cardiac / stenosis, myocard infark.

3. Hypercoagulability
> Primary / Genetic : mutation in the factor
V gene
> Secondary / Acuired :
- Oral contraseptive
- Pregnancy
- Hepatic Synthesis
Venous thrombi :
in site of thrombi
extend in the direction of blood flow

Mural thrombi arises in heart chambers or

aortic lumen.

Arterial thrombi usually occlusive most

common
in : > coronary artery
> cerebral artery
> femoral artery
Clinical Correlation :
In arteries : - obstruction
- ischemia
- necrosis
- infarck
- emboli

In vein : > congestion

> edema
> pulmonary embolization
> pain & tenderness
 Trias virchow pada
Thrombosis

Pathogenesis

(trias virchow)

Endothelial injury

Turbulence of blood flow

Hypercoagulability
 Lokasi trombus :
Arteri, vena (flebotrombosis), rongga
jantung, katup jantung

Akibat-akibat trombosis :
Trombus yang terbentuk dalam vena
menimbulkan : statis darah, bendungan pasif,
edema dan kadang-kadang nekrosis
Trombus dalam arteri menimbulkan :
iskhemia, nekrosis, infark atau gangren
 Nasib trombus :
Pembesaran
Embolisasi
Pencairan
Organisasi dan rekanalisasi
EMBOLUS
 suatu massa berbentuk padat, cair, atau gas
intravaskular yang terlepas dan dibawa oleh darah
ke tempat yang jauh dari tempat asalnya.
 Embolus : trombus yang terlepas
(tromboembolisme)
 Bentuk jarang : butiran lemak, gelembung udara
atau nitrogen, debris aterosklerotik,fragmen
tumor, kepingan sumsum tlg, benda asing spt
peluru
 Menyebabkan oklusi pemb.darah parsial / komplit
 Embolisasi sistemik  nekrosis iskemik (infark)
 Sirkulasi paru  hipoksia, hipotensi, dan gagal jtg
kanan
Types and sites of embolism :
Thromboembolism, from :
> post operative
> post partum
> immobilization in bed
> cardiac failure
> oral contraceptive
II . Air Embolism
> Surgery or trauma to internal jugular
veins
> Child birth or Abortion
> Blood Transfusions

III. Nitrogen Gas Embolism

~ Aircraft
~ Mountain Climbers

IV. Fat Embolism

- Fracture Femur
- Trauma
V . Bone marrow Embolism

VI . Atheromatous Embolism

VII. Amniotic fluid Embolism

VIII. Tumor Embolism

JENIS EMBOLUS
Emboli besar berasal dari trombosis vena dalam
pada ekstr.inf dan sekarang terjepit di dalam suatu
cabang arteria pulmonalis
INFARK
Definisi
Suatu daerah nekrosis iskemik yang
disebabkan oleh tersumbatnya aliran darah pada
jaringan yang terkena
Penyebab infark :
-Trombus arteriol,
- emboli arteriol ( sebagian besar)
- vasospasme
- pelebaran ateroma
- kompresi PD dari luar (tumor)
- Aneurisma aorta diseksi
- edema dlm daerah yg terbatas
Penyebab infark lainnya :
- torsio testis
- volvulus usus,
- ruptur pembuluh akibat trauma
- terjerat kantong hernia.
Tipe infark
Shock
 Syok ditandai oleh hipoperfusi sistemik
jaringan; yg bisa disebabkan oleh karena
curah jantung yg berkurang atau oleh
karena berkurangnya volum darah efektif
yg beredar.
 Akibat: ggn perfusi jar & hipoksia sel
 Reversibel; irreversibel.
TIPE SHOCK
Cardiogenic Shock
caused by :> failure in pumping the blood
> infarction
> ventricular arrhythmias
> cardiac tamponade
> outflow obstruction ( pulmo-
nary embolism )

Hypovolemic Shock
caused by :> hemorrhage
> fluid loss
> severe burn
> trauma
Septic Shock
caused by microbial infection
endotoxic shock, gram positive, fungal

Neurogenic Shock
~ spinal cord injury
~ anasthetic accident

Anaphylactic Shock
> systemic vasodilatation
> increased vascular permeability
Initiated by a generalized IgE mediated
hypersensitivity response
Sign of Shock

Tachycardia

Peripheral vasoconstruction
coolness and pallor of skin

Renal conservation of fluid

~ acidosis
~ urinary output declings
~ acute tubular necrosis
Morphology

Failure of multiple organs systems

Brain : ischemic encephalopathy
Heart : - coagulation necrosis
- subendocardial hemorrhage
Kidney : acute tubular necrosis
Lung : alveolar damage
GI Tract : ~ mucosal hemorrhage
~ mucosal necrosis
LIver : fatty change
Robbins, Kumar, Cotran : Basic Pathology,
Sixth edition, W.B., Saunders Company,
1997.

Parakrama Chandrasoma : Concise

Pathology,
Appleton & Lange, 1995
Terima kasih