Anda di halaman 1dari 20

Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Survei Home Industry Mebel

SE KUBIK INTERIOR
INTRODUCTION
Fauzan Hidayat 14513046

Rizky Pratama Putra 14513069

M Jauhari Hamidil Jalaly 16513015

Fauziah NurChaulia Edelweis 16513035


Pendahuluan
Gambaran Umum
Home industry SE Kubik Interior berada dibawah naungan
PT Pilar Sentosa Jaya. SE Kubik Interior ini bergerak pada
bidang mebel pembuatan pintu, jendela, lemari, industri ini
khusus digunakan sebagai tempat produksi saja,
sedangkan pemasarannya tergantung pada pesanan yang
diperoleh dari PT Pilar Sentosa Jaya.

4
 Jalan Garuda, Sinduharjo, Ngaglik, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
 Jumlah Pekerja : 8 Orang
 Usia Pekerja : 25 – 50 Tahun

5
Alur Produksi
Alur Produksi
Industri Mebel

Pengukuran dan Pemotongan Bahan

Penyediaan Bahan
Bahan yang digunakan untuk pembuatan mebel ini yaitu
1. Kayu dan triplek papanan yang sudah ada kemudian diukur
kayu, triplek, kaca, thinner, cat acrylic, lem, baut, dan paku.
sesuai panjang yang dipesan pembeli
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi ini
2. Setelah didapat ukuran dan panjang yang sesuai, kayu dan
dipasok dan di sediakan oleh PT Pilar Sentosa Jaya,
triplek papanan tersebut di potong menggunakan gergaji mesin
sehingga home industry ini hanya sebagai tempat untuk
circle
produksinya saja.
7
Penyesuaian

Pengukiran

Pengukiran dan Peyesuaian


Barang yang telah dipesan dibenahi pada bagian yang kurang, misalnya pada pembuatan pintu perlu
disesuaikan agar dapat dipasangi engsel, pada pembuatan lemari dilengkapi lubang untuk
memasang pegangan, pada meja biasanya dilengkapi dengan kaca.

8
Atau Penghalusan
Proses ini dibutuhkan untuk menutupi bagian-bagian yang
cacat, misalnya berlubang. Proses dempul harus dilakukan
merata ke seluruh bagian agar memudahkan proses
Pemolesan selanjutnya.

Proses selanjutnya yaitu barang diamplas. Pengamplasan


dilakukan hingga berulang kali, agar mendapatkan tekstur
yang lebih halus.
Kayu-Kayu yang telah dipotong
Perakitan dirakit dan disatukan menggunakan
sekrup dan paku sehingga
membentuk produk sesuai desain
yang diinginkan oleh pemesan

10
Tahap Akhir
Pengecetan dan Pendistribusian

Pengecatan

Kemudian produk yang sudah jadi dikumpulkan


dan dikirim ke tempat pengecatan di daerah
maguwoharjo untuk kemudian dilakukan proses akhir
yaitu pengecatan menggunakan cat acrylic.

Distribusi

Setelah semua proses dilalui, maka lemari-lemari


tersebut siap untuk di distribusikan ke pemesan.
Biasanya pemesanan lemari dilakukan oleh pihak
pembangunan apartemen, perkantoran, perumahan,
rumah sakit, dan lainnya
Anaisis Bahaya
Dan Identifikasi Bahaya

Pertama Ketiga Kelima


Fisik Ergonomi Electrical
 Kebisingan  Bekerja lebih dari 8 jam • Kabel alat produksi yg
berserakan
 Kekurangan Pencahayaan  Ruang Sempit
• Adanya kabel yang terkelupas
 Berdiri Terlalu Lama saat Bekerja

Kimia Mekanis
• Debu kayu • Luka akibat kesalahan
mengoperasikan Alat Produksi
• Lem, Cat Acrylic
• Lecet Pada saat proses pemolesan
Kedua Keempat
Partikel debu yang dihasilkan berasal dari proses Dari semua proses yang dilakukan, terdapat partikulat-

penggeregajian, pemotongan, dan penyerutan. Bijih kayu partikulat yang dihasilkan dan tersuspensi di udara,

dari hasil penyerutan kayu dibiarkan saja di lantai dan tidak misalnya debu. Partikuat akan masuk dalam jaringan

dibersihkan sehingga menambah pemaparan debu terhadap alveoli. Semakin tinggi reaktivitas suatu substansi yang

pekerja. Para Pekerja tidak meenggunakan masker yang dapat mencapai alveoli dapat menyebabkan reaksi

sesuai dengan standar, bahkan ada juga para pekerja yg inflamasi yang akut. Kelainan paru karena adanya deposit

tidak menggunakan masker sama sekali debu dalam jaringan paru disebut pnemokoniasis.

13
Gambar Paparan Debu
Gambar dibawah menunjukkan paparan debu pada lingkungan pekerja home industry mebel SE Kubik Interior.

Pnemokoniosis adalah akumulasi debu dalam jaringan paru dan reaksi jaringan paru terhadap adanya akumulasi debu tersebut. Bila
pengerasan alveoli telah mencapai 10% akan terjadi penurunan elastisitas paru yang menyebabkan kapasitas vital paru akan menurun
dan dapat mengakibatkan berkurangnya suplai oksigen ke dalam jaringan otak, jantung dan bagian-bagian tubuh lainnya

14
Mechanical Hazard
Dari alat produksi

Alat yang digunakan berpotensi menimbulkan bahaya seperti : Dikarenakan pekerja sama sekali tidak menggunakan APD yg
sesuai seperti tidak menggunakan sarung tangan, tidak
1. Bor
mengguakan masker, tidak menggunakan kacamata dlll, sehingga
2. Mesin Circle berpotensi terjadinya kecelakaan kerja, seperti jari atau tangan
3. Gergaji terluka akibat gergaji, mata terkena oleh bijih kayu hasil serutan,
bahakan kemungkinan terburuk jari terpotong saat menggunakan 15
4. Mesin Serut mesin gergaji circle.
Pengendalian
Upaya Pengendalian
Eliminasi 1
Berdasarkan Hirarki Pengendalian K3
Penghilangan bahaya merupakan metode yang paling efektif sehingga
tidak hanya mengandalkan prilaku pekerja dalam menghindari resiko,
namun demikian, penghapusan benar-benar terhadap bahaya tidak
selalu praktis dan ekonomis 2 Subtitusi
Metode pengendalian ini bertujuan untuk mengganti bahan, proses, operasi
ataupun peralatan dari yang berbahaya menjadi lebih tidak berbahaya

Rekayasa Teknik 3
Pemberian ventilasi yang cukup agar sirkulasi udara dapat lancar,
serta membuat tempat untuk penampungan bijih kayu untuk
memanimalisir paparan debu terhadap para pekerja
4 Administratif
Jenis pengendalian ini antara lain seleksi karyawan, adanya standar operasi
baku (SOP), pelatihan, pengawasan, modifikasi prilaku, jadwal kerja, rotasi
kerja, pemeliharaan, manajemen perubahan jadwal istirahat, investigasi dll.
APD 5
Menggunakan masker yang sesuai standar untuk mengurangi
paparan debu, memakai sarung tangan, menggunakan kacamata,
menggunakan sepatu keselamatan, dan helem keselamatan 18
19
“There are only two ways to live your life.
One is as though nothing is a miracle.
The other is as though everything is a miracle.”

Anda mungkin juga menyukai