Anda di halaman 1dari 4

1. Kawat las atau elektroda digunakan dalam proses penyambungan logam.

Material tersebut
memiliki fungsi sebagai pembakar, sehingga membuat busur menyala. Komponen ini sangat
penting dalam proses pengelasan, sehingga Anda juga harus mengenal setiap jenis
elektrodanya. elektroda digunakan untuk memberikan perlindungan pada logam yang dilas,
melindungi dari kontaminasi udara pada waktu logam dalam keadaan cair, dapt melapisi
kerak yang telah dilas dari oksidasi udara selma proses pendinginan, mengurangi proses
pendinginan yang terlalu cepat, serta menyetabilkan busur.

2. Persiapkan alat
Hal pertama, Anda harus mempersiapkan peralatan untuk mengecat, seperti masking tape,
lakban, koran, tangga, amplas, dempul, kuas, kaleng air, bak cat dan roller. Persiapkan
sebelumnya sehingga saat bekerja Anda tak perlu lagi kerepotan mencari dan membuang-
buang waktu lebih lama.
Bersihkan dinding
Dinding yang akan dicat harus dibersihkan sebelumnya dari debu. Tujuannya untuk
menghasilkan permukaan dinding yang halus dan rata. Anda dapat membersihkan
dinding menggunakan vacuum cleaner, sapu, atau kemoceng.
Jika terdapat noda besar pada dinding, bersihkan menggunakan spons dan air campuran
deterjen. Lalu, diamkan sejenak hingga dinding mengering.
Tutupi bagian yang tidak dicat
Tutupi bagian ruang yang tidak ingin Anda cat, misalnya bingkai jendela, gagang pintu, tepi
plafon, dan sebagainya. Tutup menggunakan lakban atau masking tape.
Sementara barang-barang lain di sekitar area pengecatan bisa Anda tutupi dengan koran, agar
tidak terkena cipratan cat. Anda pun sebaiknya menutupi lantai dengan alas koran atau papan
agar lantai tetap bersih.
Usai mengecat, segera cabut masking tape atau lakban penutup sebelum cat mengering untuk
menghindari cat ikut tercabut.
Tutup Retakan pada Dinding
Jika terdapat retakan/celah pada dinding, Anda harus menutupnya dengan dempul terlebih
dulu. Ratakan dempul menggunakan amplas hingga halus. Oleskan juga primer cat sebelum
pengecatan agar hasil akhir rata dan mengkilap.
Aduk Cat Terlebih Dahulu Sebelum Digunakan
Cat yang akan digunakan harus diaduk terlebih dahulu agar tidak menggumpal dan
menghasilkan warna yang optimal. Aduk selama kurang lebih lima menit.
Campur cat dengan air sebanyak 10 persen dari jumlah cat yang digunakan.
Campur Cat dengan Water Base atau Solvent
Lapisi permukaan tembok yang akan dicat dengan water base atau solvent yang berkualitas.
Ini akan membuat cat lebih rata, halus, dan tidak mudah mengelupas.
Anda juga bisa menggunakan wall sealer untuk menyesuaikan ph semen dengan ph cat
sehingga warnanya lebih tahan lama.
Beri Warna Dasar
Jika Anda ingin mengubah warna dinding dengan warna selain putih, Anda harus
mengamplas dinding terlebih dahulu untuk membuang warna sebelumnya.
Namun jika terlalu repot, Anda bisa menggantinya dengan memberikan warna dasar putih
terlebih dahulu. Warna dasar putih akan membuat warna cat lebih terang.
Gunakan Kuas Kecil
Roller cat akan membantu untuk mengecat pada permukaan dinding yang besar. Namun untuk
menjangkau area yang sempit seperti sudut ruang, Anda membutuhkan kuas ukuran kecil agar
hasil cat tidak berantakan.
Gunakan Teknik ZigZag
Lakukan pengecatan dengan metode zig-zag dari atas ke bawah berulang kali sampai dinding
tertutup rata. Metode ini sekaligus digunakan untuk meratakan warna permukaan dinding.

1. 1. Tmpt pemeliharaan atau perbaikan alsin , pembuatan komponen dan perakitan alsin
2. Penyimpanan suku cadang
3. Penyimpanan perkakas perbengkelan
4. Penyimpanan bahan bahan , logam, dan sebagainya utk kegiatan perbengkelan
5. Penyimpanan bahan utk perawatan alsin.

Perbengkelan umumnya dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan bahan yang


dikonstruksi (batu, kayu, atau logam) dan pemanfaatannya (bengkel alat dan mesin
pertanian, bengkel kendaraan bermotor, bengkel industri, bengkel kereta api, dan
sebagainya)

2. Pengertian bengkel secara umum tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan /
pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat pembuatan bagian mesin
dan perakitan alsin. Sedangkan Bengkel pertanian merupakan tempat untuk melakukan
pembuatan, perbaikan, penyimpanan dan perawatan berbagai alat mesin pertanian. Di dalam
bengkel harus terdapat alat-alat dan bahan-bahan yang menunjang kegiatan-kegiatan yang
dilakukan di bengkel tersebut. Dan setiap pihak yang bersangkutan dengan kegiatan ini harus
memahami masalah keselamatan dan kesehatan kerja.
3. 1. Mendapatkan Bahan Utama Berbentuk Log
Tahap pertama adalah mendapatkan bahan utama yang masih berbentuk log atau yang biasa
juga disebut dengan kayu gelondongan. Di tahap pertama ini, kayu masih berbentuk
batangan besar karena baru saja ditebang. Untuk mendapatkan kayu yang berkualitas tinggi,
diperlukan kayu yang sudah berumur tua. Pada beberapa jenis kayu juga dilakukan proses
pengupasan kulit untuk percepatan pengeringan kayu. Setelah itu, barulah kayu dipotong
sesuai dengan keinginan.
2.Pemotongan Kayu
Agar bisa diproses lebih lanjut, log perlu dipotong sedemikian rupa sehingga dimensi kayu
sesuai dengan ukuran alat pengering atau ukuran furniture yang akan dibuat. Biasanya,
pemotongan kayu dari bentuk log dibuat lembaran dengan ketebalan 3 hingga 15
sentimeter. Mesin yang digunakan untuk memotong kayu adalah bansaw atau gergaji pita.

3.Pengeringan Kayu
Salah satu tahap yang paling penting adalah pengeringan kayu. Kayu harus dikeringkan
karena memang sifat fisiknya yang dapat berubah bentuk seiring dengan berubahnya kadar
kandungan air di dalam kayu. Pengeringan juga dapat berguna untuk melindungi kayu dari
berbagai serangga dan penyakit sehingga kayu lebih awet dan kuat. Pengeringan dapat
dilakukan di luar ruangan dengan mengandalkan sinar matahari atau dengan memasukkan
kayu ke dalam oven.
4.Pembentukan Kayu Sesuai Bentuk Furniture
Setelah proses pengeringan, kayu yang paling ideal dibelah dan dipotong sesuai dengan
ukuran atau bentuk furniture yang ingin dibuat. Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan
pemeriksaan kualitas bahan untuk mengecek cacat alami kayu. Pengerjaan pada tahap ini
biasanya menggunakan mesin gergaji atau ripsaw.
5.Penyerutan Kayu
Kayu yang telah berbentuk balok masuk ke bagian penyerutan untuk menghilangkan tekstur
kayu yang masih kasar dan menentukan ukuran pasti untuk furniture yang akan dibuat.
Proses ini akan membuat tekstur kayu menjadi lebih halus. Kemudian baru dilakukan
pengeboran untuk membuat lobang pada sistem perakitan.
6. Pengamplasan Kayu
Proses selanjutnya adalah tahap pengamplasan untuk mendapatkan tingkat kehalusan sesuai
keinginan. Beberapa produk ada yang harus dilakukan pengamplasan sebelum dirakit.
Namun, ada juga yang diamplas setelah barang jadi yaitu furniture berukuran besar seperti
lemari, pintu, atau meja besar yang tidak memiliki sudut sempit. Pengamplasan pada bidang
kecil dan sempit menggunakan amplas manual atau tangan. Untuk produk yang lebih besar
bisa menggunakan mesin untuk mempercepat proses pengamplasan.
7. Perakitan Furniture
Setelah kayu siap, proses selanjutnya adalah perakitan. Apabila produk tersebut adalah
produk knock down atau lepasan, maka proses perakitan bisa dilakukan setelah finishing.
Namun, untuk pintu atau laci biasanya akan dilakukan perakitan terlebih dahulu.
8. Finishing
Sebelum barang siap dikirim, ada proses penyelesaian atau finishing. Proses ini merupakan
tahap akhir pada proses pembuatan furniture. Pada tahap ini, tukang mebel akan
memberikan lapisan pada kayu agar terlihat indah dan elegan, sekaligus memberikan
perlindungan pada kayu. Tahap ini juga sekaligus menjadi langkah penyelesaian untuk
memastikan tidak ada cacat dan furniture telah siap kirim.
Apa yang dihasilkan oleh tukang kayu?
Pekerjaan sebagai tukang kayu menghasilkan barang berupa peralatan dan furnitur yang
terbuat dari kayu.

Anda mungkin juga menyukai