Anda di halaman 1dari 6

JENIS-JENIS BAHAN PABRIKASI FINISHING BANGUNAN

Finishing merupakan proses pelapisan kayu dari furniture mentah menjadi


furniture pakai. Bahan finishing sendiri sangat beragam tergantung fungsi dan
aplikasi pengerjaannya.
Finishing inilah yang menentukan 50% hasil dari produksi furniture.
Untuk episode ini, Kami Jepara Art Furnicraft memberikan wacana tentang bahan
yang sering kami gunakan untuk memproduksi furniture yang menjadi bahan
dasar Anda memilih jenis finishing untuk furniture Anda.
1. Serlak/Polyture

Pasti anda sudah mengenal yang namanya serlak yang di pakai untuk bahan
finishing. Karena serlak sejak dulu sampai sekarang emang sering di
gunakan. Di pasar banyak orang yang menjualnya, tapi serlak bermacam-
macam jenisnya seperti: Serlak bubuk, bentuk serpihan dan ada juga yang
batangan. Serlak saat di gunakan selalu memkai bahan pelarut yang pasti ada
kandungan alkhohol, tapi yang sering di gunakan adalah spirtus.
Finishing berbahan dasar shellac (serlak) adalah finishing mebel yang banyak
digunakan oleh para pengrajin mebel dari dulu sampai sekarang.
Shellac wujutnya berupa serpihan berwarna kuning, dan ada juga yang berupa
batangan, shellak dicairkan dengan menggunakan alkohol atau spirtus.
Aplikasi finishing berbahan dasar shellak ini bisa dikerjakan dengan cara
disemprotkan menggunakan spry gun / spet, juga bisa dilakukan secara
manual.
Pengerjaan manualnya bisa menggunakan kuas atau kain kaos yaitu
membasahi kain (kain berbahan kaos ) dan memoleskan pada permukaan
mebel secara berkala, sehingga mendapatkan lapisan tipis / film.
2. Mowilex

Salah satu jenis bahan finishing yang di gunakan dengan cara sistem water
base, Kenapa? Karena mowilex tidak menggunakan cairan kimia untuk di
larutkan, karena mowilex hanya cukup menggunakan air bersih untuk
melarutkannya.
3. Duco
Warna dapat bervariasi dengan pilihan yang beraneka ragam seperti warna-
warna pastel maupun natural. Serat kayu pada furniture tidak akan terlihat
jika menggunakan duko, karena akan tertutup dengan warna solid cat itu
sendiri. Biasanya duko dalam interior design digunakan untuk menampilkan
kesan dinamis, elegan dan modern pada ruangan.
Cara penggunaannya pas buat jenis produk furniture yang pastinya tidak perlu
butuh tampilan pada serat hasil finishing, contohnya seperti produk furniture
dari triplek atau multiplek juga untuk finishing kayu mahoni. Memakai bahan
jenis duco bisa menutup semua permukaanya kayu.
4. Melamine

Melamine adalah bahan produk finishing yang moderen (generasi baru).


Meggunakan finishing bahan melamine jauh lebih terlihat elegan (mewah),
kayu pada furniture begitu halus, di bandingkan bahan-bahan finishing yang
lain. Finishing berbahan dasar melamine adalah finishing yang tergolong baru
dan sedikit lebih mahal.
Produk melamine banyak terdapat di toko bangunan, ada merek impra,
furnikute, alfa gloss, dll. Tiap produk menyediakan wood filler, wood
stain/pewarna, sending seller dan melamine.
Untuk pewarnaan bisa memilih wood stain cocoa brown, salak brown, dark
brown, candy brown, dll. Sedangkan untuk tampilan akhir bagi mereka yang
menyukai elegan bisa menggunakan melamine doff, dan bagi mereka yang
menyukai tampilan mewah bisa menggunakan melamin semi gloss atau
gloosy.
5. NitroCeluloose
Bahan ini sangat tipis dan tidak menggunakan bahan pengering yang
berbahaya. Jenis finishing ini menjadi standarisasi Internasional yang
menginginkan Bahan finishing Food Grade. Tampilan yang halus serta tipis
menjadi stu ciri dari finishing NC ( Nitro Celuloose )
6. PolyUrethane
Sering dikenal dengan sebutan PU, Bahan ini menjadi salah satu bahan
finishing yang mahal, mahal karena Anti Gores, Tahan Panas dan daya rekat
yang sangat kuat terhadap permukaan kayu. Bahan ini sering digunakan
sebagai dasar atau pelapis atas meja makan.
7. Taek Oil

Teak oil adalah bahan dasar finishing kayu yang sangat sederhana dan mudah
cara aplikasinya. karena teak oil tidak membentuk film dan cara
penggunaannya cukup dengan membasahi kain ( kain yang berbahan kaos ).
kemudian mengoleskannya pada furniture yang akan di finishing,atau bisa
juga dengan cara melumuri memakai kuas,dengan demikian teak oil akan
masuk kedalam pori-pori kayu. Setelah itu diamkan beberapa saat kmudian
dibersihkan menggunakan lap kain yang kering.
Finishing dengan bahan dasar teak oil ini sangat sederhana dalam
penggunaannya dan hasilnya tidak tahan lama, tidak tahan terhadap air dan
cepat pudar sehingga membutuhkan pengulangan olesan teak oil kembali.
8. Vernis

Vernis adalah salah satu bahan finishing yang sudah sejak lama digunakan
untuk melapisi kayu atau perabotan rumah tangga karena harganya yang
cukup murah dan pengaplikasiannya sangat mudah baik untuk para pekerja
pemula.
Pengaplikasiannya secara manual cukup meratakan cairan pernis pada
permukaan furniture yang akan kita finishing dengan menggunakan kuas,
dengan catatan kayu atau furniture yang akan difinishing harus dipastikan
terlebih dulu sudah benar benar rata dan halus. finishing dengan pernis
bertujuan untuk melindungi furniture / permukaan kayu dari panas matahari,
goresan, noda, dan air.
Sayangnya pemakaian bahan ini tidak mampu memberikan tampilan
keawetan, dengan berjalannya waktu permukaan kayu atau furniture mudah
terlihat memudar dan kusam, sehingga menuntut kita untuk selalu memberi
lapisan pernis ulang lagi.
9. Cat Bakaran

Finishing bakaran adalah finishing barag-barang mebel yang proses


kegiatannya dengan menyemburkan api ke permukaan kayu / berang mebel
menggunakan alat penyembur api dengan jarak kurang lebih 50 cm dari alat
agar kondisi barang lebih aman dan hasilnya baik.

Kemudian barang yang sudah dibakar disikat dengan sikat baja yang halus
dan dibilas dengan air hingga debu bakaran hilang dan serat kayu nampak
menonjol, setelah kering dilanjutkan dengan pewarnaan dan pewarnaannya
memakai bermacam macam warna cat mobil dan lanjutkan dengan cat
tembok warna hitam untuk mengisi pori pori kayu.
Setelah kering lakukan pembersihan cat tembok dengan air sampai bersih
hingga tertinggal yang masuk kedalam pori-pori kayu, diamkan setelah kering
lakukan penyemprotan tampilan akhir. Dan untuk lapisan akhir menggunakan
melamine atau pernis yang berfungsi sebagai pelindung dari goresan, juga
berfungsi sebagai penguat warna cat.
10. Politur Air
Politur air / qua politur merupakan pewarnaan kayu yang bersifat transparan,
tidak menutup dekorasi/serat kayu. Finishing politur air saat ini banyak
diminati para pengrajin mebel dengan pertimbangan mudah
pengaplikasiannya dan harganya relatif murah karena pengencernya berbahan
dasar air. beberapa jenis politur air yang banyak tersedia di toko bangunan
diantaranya, Mowilex water based, Balezo wood stain, Propan aqua politure
dll.
11. Cat
Finishing yang paling umum dan paling sederhana kita lakukan adalah
mengecat dinding menjadi berwarna, sesuai dengan selera kita. Selain selera,
strategi mengecat juga bersifat fungsional, seperti untuk memberi suasana
tertentu pada interior, membuat rumah terlihat luas, terasa lebih tinggi, lebih
cerah dan lain-lain. Mengecat bisa juga dengan kombinasi warna pada
ruangan. Dalam hal ini mengecat salah satu dinding dengan warna berbeda
dari ketiga sisi lainnya. Dengan cara ini, kesan yang ditimbulkan pada
ruangan bisa berbeda. Selain cat polos, kita juga bisa menciptakan motif
tertentu pada dinding dengan mengecatnya menggunakan metode tertentu,
seperti metode mentutulkan kuas atau spons, serta melakukan gerakan khusus
pada kuas ketika mengecat, sehingga menghasilkan motif tertentu

Anda mungkin juga menyukai