Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahanNya makalah yang berjudul “Jenis - Jenis
Sambungan dan Finishing pada Kayu” ini dapat kami selesaikan sesuai dengan yang
diharapkan.
Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna tapi kami bertujuan untuk
menjelaskan dan memaparkan point-point di makalah ini sesuai dengan pengetahuan
yang kami peroleh, baik dari buku maupun sumber-sumber lainnya. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya. Bila ada kesalahan tulisan atau
kata-kata di dalam makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
Daftar Isi
2
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, demi membangun berbagai komponen rumah dan gedung
yang aman dengan warna lembut alami dan artistik, diperlukan pengetahuan yang
baik mengenai sambungan-sambungan yang terdapat pada konstruksi kayu dan
finishing-nya.
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui:
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.2. Jenis-Jenis
4
Sambungan Bibir Lurus Berkait
II. Memanjang arah tegak; misalnya sambungan pen silang dan sambungan
mulut ikan.
Sambungan Pen Silang
5
Sambungan Mulut Ikan
6
Sambungan Lidah Miring
7
Sambungan Takikan Lurus
8
Sambungan Purus dan Lubang dengan Spatpen
9
2.2. Finishing Kayu
2.2.1. Definisi
Finishing kayu adalah proses pemberian lapisan pada permukaan kayu / mebel
dengan tujuan agar dapat menjadikan barang terlindungi dan lebih awet, juga dapat
memberi tampilan memikat pada barang sehingga tampak lebih indah, mewah dan elegan.
2.2.2. Jenis-Jenis
Ada beberapa macam bahan finishing yang dapat kita pakai, diantaranya ;
1. MELAMINE
10
2. TEAK OIL
Teak oil adalah bahan dasar finishing kayu yang
sangat sederhana dan mudah cara aplikasinya
karena teak oil tidak membentuk film dan cara
penggunaannya cukup dengan membasahi kain ( kain
yang berbahan kaos ) dengan teak oil tersebut. Kemudian
mengoleskannya pada furniture yang akan di
finishing,atau bisa juga dengan cara melumuri memakai
kuas,dengan demikian teak oil akan masuk kedalam pori-
pori kayu.
Setelah itu diamkan beberapa saat kmudian dibersihkan menggunakan
lap kain yang kering. Finishing dengan bahan dasar teak oil ini sangat
sederhana dalam penggunaannya dan hasilnya tidak tahan lama, tidak tahan
terhadap air dan cepat pudar sehingga membutuhkan pengulangan olesan teak
oil kembali.
3. PERNIS
Pernis adalah salah satu bahan finishing yang sudah
sejak lama digunakan untuk melapisi kayu atau perabotan
rumah tangga karena harganya yang cukup murah dan
pengaplikasiannya sangat mudah baik untuk para pekerja
pemula.
Pengaplikasiannya secara manual cukup meratakan cairan pernis pada
permukaan furniture yang akan kita finishing dengan menggunakan kuas,
dengan catatan kayu atau furniture yang akan difinishing harus dipastikan
terlebih dulu sudah benar benar rata dan halus.
Finishing dengan pernis bertujuan untuk melindungi furniture /
permukaan kayu dari panas matahari, goresan, noda, dan air. Sayangnya
pemakaian bahan ini tidak mampu memberikan tampilan keawetan, dengan
11
berjalannya waktu permukaan kayu atau furniture mudah terlihat memudar dan
kusam, sehingga menuntut kita untuk selalu memberi lapisan pernis ulang lagi.
4. POLITURE
Finishing berbahan dasar shellac
(serlak) adalah finishing mebel yang
banyak digunakan oleh para pengrajin
mebel dari dulu sampai sekarang. Shellac
wujutnya berupa serpihan berwarna
kuning, dan ada juga yang berupa
batangan, shellak dicairkan dengan menggunakan alkohol atau spirtus.
Aplikasi finishing berbahan dasar shellak ini bisa dikerjakan dengan
cara disemprotkan menggunakan spry gun / spet, juga bisa dilakukan secara
manual. Pengerjaan manualnya bisa menggunakan kuas atau kain kaos yaitu
membasahi kain (kain berbahan kaos ) dan memoleskan pada permukaan mebel
secara berkala, sehingga mendapatkan lapisan tipis / film. Semakin banyak
polesan yang kita lakukan secara berkala dan berulang ulang akan membuat
politure ini semakin tebal dan indah.
5. CAT BAKARAN
Finishing bakaran adalah finishing barag-barang mebel
yang proses kegiatannya dengan menyemburkan api ke
permukaan kayu / berang mebel menggunakan alat penyembur
api dengan jarak kurang lebih 50 cm dari alat agar kondisi
barang lebih aman dan hasilnya baik.
Kemudian barang yang sudah dibakar disikat dengan sikat baja yang
halus dan dibilas dengan air hingga debu bakaran hilang dan serat kayu nampak
menonjol, setelah kering dilanjutkan dengan pewarnaan dan pewarnaannya
memakai bermacam macam warna cat mobil dan lanjutkan dengan cat tembok
warna hitam untuk mengisi pori pori kayu.
12
Setelah kering lakukan pembersihan cat tembok dengan air sampai
bersih hingga tertinggal yang masuk kedalam pori-pori kayu, diamkan setelah
kering lakukan penyemprotan tampilan akhir.
Dan untuk lapisan akhir menggunakan melamine atau pernis yang
berfungsi sebagai pelindung dari goresan, juga berfungsi sebagai penguat warna
cat.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang jenis-jenis sambungan dan finishing pada
kayu, maka diambil kesimpulan:
1. Mempermudah dalam membuat sambungan kayu karena sudah ada titik acuan
atau tetapan ukuran dalam sambungan kayu.
2. Dengan adanya beberapa jenis finishing kayu, pembaca dapat mengetahui
jenis finishing yang cocok untuk digunakan sesuai dengan kebutuhannya.
3.2. Saran
Untuk memaksimalkan pekerjaan baik dalam membuat sambungan dan
memilih jenis finishing kayu maka penulis memberikan saran yaitu:
1. Pemilihan kayu untuk dibuat sambungan sangat penting karena kualitas kayu
dapat mempengaruhi hasil akhir kekuatan kayu. Untuk itu dibutuhkan
ketepatan pemilihan kayu seperti kayu yang berserat padat dan umur kayu
sudah cukup untuk digunakan.
2. Pemilihan jenis finishing kayu harus dipertimbangkan baik dari segi
ketahanan,ketepatan sesuai kegunaan, dan harga untuk mengoptimalkan
pekerjaan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15