Anda di halaman 1dari 88

dr.Roestina Soehardi,M.

MKes
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
089668668615
POKOK BAHASAN
PENDAHULUAN

INDIKATOR KINERJA MANAJEMEN, UKM ESENSIAL, UKM


PENGEMBANGAN, UKP DAN MUTU

PENGHITUNGAN PKP

MONITORING EVALUASI DAN PELAPORAN

HARAPAN
2
PERENCANAAN

PENGGERAKKAN &
PELAKSANAAN

PENGAWASAN,
PENGENDALIAN, DAN
PENILAIAN KINERJA

DUKUNGAN DINKES
KAB/KOTA DALAM
MANAJEMEN PUSKESMAS
Puskesmas Percontohan
• KEPMENKES RI No 636/2018 tentang
Puskesmas sebagai Percontohan:
1. Terakreditasi Paripurna
2. Memenuhi Standar Sarana Prasarana, Alat
Kesehatan dan Tenaga
3. Pencapaian kunjungan keluarga dalam rangka
PIS PK 100%
4. Peningkatan capaian IKS dan capaian 12
indikator PIS PK
5. Pencapaian hasil PKP dengan kategori Baik
MANAJEMEN PUSKESMAS
SERANGKAIAN PROSES YANG TERDIRI DARI
PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN, PELAKSANAAN
DAN KONTROL UNTUK MENCAPAI TUJUAN SECARA :

EFEKTIF EFISIEN

• Tujuan dicapai • Memanfaatkan


melalui proses sumber daya yang
penyelenggaraan yg tersedia dalam
dilaksanakan melaksanakan
dengan baik & upaya kesehatan
bermutu sesuai standar
berdasarkan hasil dengan baik &
analisis situasi benar dalam
(evidence based) mewujudkan target
kinerja
Puskesmas
(Permenkes 75 thn 2014)
Untuk melaksanakan UKM dan UKP tingkat pertama,
Puskesmas harus menyelenggarakan :
1. Manajemen;
2. Pelayanan kefarmasian;
3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan
4. Pelayanan laboratorium.

UKM ESENSIAL UKP


a. Pelayanan Promosi
a. Rawat jalan
Kesehatan;
b. Pelayanan gawat
b. Pelayanan Kesehatan
darurat
Lingkungan;
c. Pelayanan satu hari
c. Pelayanan KIA-KB;
(one day care)
d. Pelayanan Gizi; dan
d. Home care; dan/ atau
e. Pelayanan
e. Rawat inap
Pencegahan Dan
berdasarkan
Pengendalian UKM PENGEMBANGAN pertimbangan
Penyakit.
• Inovatif, dan atau kebutuhan
• Bersifat ekstensifikasi, & pelayanan kesehatan
• intensifikasi pelayanan
• Prioritas dan kekhususan
wilayah kerja
• Berdasar
Kementerian kajianRepublik Indonesia
Kesehatan 6
TUGAS DAN FUNGSI PUSKESMAS

• Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk


mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
TUGAS terwujudnya kecamatan sehat.

• Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat


tingkat pertama di wilayah kerjanya;
• Penyelenggaraan upaya kesehatan perseorangan
FUNGSI tingkat pertama di wilayah kerjanya
PERMENKES 75 TAHUN 2014 - PUSKESMAS
Untuk melaksanakan UKM dan UKP tingkat pertama,
Puskesmas harus menyelenggarakan :
1. Manajemen;
2. Pelayanan kefarmasian;
3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan
4. Pelayanan laboratorium.

UKM ESENSIAL
a. Pelayanan UKP
Promosi a. Rawat jalan
Kesehatan; b. Pelayanan gawat
b. Pelayanan darurat
Kesehatan c. Pelayanan satu hari
Lingkungan; (one day care)
c. Pelayanan KIA-
d. Home care; dan/ atau
KB;
d. Pelayanan Gizi; e. Rawat inap
dan UKM PENGEMBANGAN berdasarkan
e. Pelayanan • Inovatif, dan atau pertimbangan
Pencegahan Dan • Bersifat ekstensifikasi, & kebutuhan
Pengendalian • intensifikasi pelayanan pelayanan
Penyakit. • Prioritas dan kekhususan
kesehatan
wilayah kerja
• Berdasar kajian
Penilaian Kinerja Puskesmas
• Penilaian yang dilakukan oleh tenaga
Puskesmas sebagai instrumen mawas diri
untuk mengukur tingkat capaian kinerja
Puskesmas
• Proses yang obyektif dan sistematis dalam
mengumpulkan, menganalisis dan
menggunakan informasi untuk menentukan
seberapa efektif dan efisien pelayanan
Puskesmas disediakan, serta sasaran yang
dicapai sebagai penilaian hasil kinerja/prestasi
Puskesmas
TUJUAN PKP
1. Umum:
• Meningkatkan kinerja Puskesmas yang berkualitas
secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan
2. Khusus:
• Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana
kegiatan di tahun yad
• identifikasi dan analisis masalah, serta solusi masalah
kesehatan di wilayah kerjanya.
• Menetapkan kegiatan untuk dilaksanakan pada tahun
yad berdasarkan prioritasnya.
• Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan
urutan kategori kelompok penilaian.
Manfaat bagi Puskesmas
1. Mendapatkan gambaran kemampuan kinerja serta
tingkat pencapaian/prestasi Puskesmas.
2. Mengetahui masalah dan hambatan dalam
penyelenggaraan Puskesmas berdasarkan
kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (output
dan outcome) sebagai dasar perencanaan.
3. Dasar pembinaan kepada PJ dan PL Program serta
jaringan Puskesmas, serta melakukan koordinasi
dengan lintas sektor, sehingga pembinaan dan
dukungan yang diberikan lebih terarah.
Manfaat bagi Dinkes
• Mendapatkan gambaran tingkat
perkembangan prestasi Puskesmas di wilayah
kerjanya.
• Mengetahui masalah dan hambatan dalam
penyelenggaraan Puskesmas.
• Mendapatkan gambaran kemampuan
manajemen Puskesmas.
• Sebagai dasar untuk melakukan pembinaan
kepada Puskesmas
TUJUAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

UMUM KHUSUS
• Tercapainya tingkat Mengetahui gambaran tingkat kinerja
Kinerja Puskesmas Puskesmas (Capaian Program,
yang berkualitas Manajemen maupun Mutu Puskemas)
dalam mendukung Mendapatkan masukan untuk
pencapaian penyusunan RUK
pembangunan Mengetahui tingkat urgensi untuk
kesehatan Kabupaten menyusun prioritas masalah,
/Kota berdasarkan identifikasi dan analisa
masalah
Mengetahui urutan Kinerja Puskesmas
TAHAPAN PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS
1. Penetapan Target
2. Pengumpulan data
3. Pengolahan data meliputi pengisian dan
penghitungan capaian hasil PKP
4. Penyajian data PKP 3 ( tiga) bulanan, 6
(enam) bulanan dan tahunan dalam bentuk
grafik sarang laba-laba
5. Analisa Kinerja dan rencana tindak lanjut
PENETAPAN TARGET PKP
1. Besarnya masalah yang dihadapi Puskesmas Tahun N-4
2. Keberhasilan tahun lalu
3. Hambatan maupun permasalahan dalam
penanganannya
4. Ketersediaan sumberdaya, termasuk pemetaan
sumberdaya manusia serta sarana prasarana
5. Lingkungan fisik (geografis, iklim, transport dll) dan non
fisik (sosial budaya, tingkat pendapatan ekonomi
rakyat, pendidikan masyarakat, dll)
PENGUMPULAN DATA
• Data Umum
• Data Wilayah
• Data kependudukan
• Pendidikan
• Data khusus:
• Derajat Kesehatan
• Ketenagaan
• Sarana Kesehatan
• Peran Serta Masyarakat
• Kesehatan Lingkungan
• Data kegiatan
PENGOLAHAN DATA
• Meneliti kelengkapan dan kebenaran data
yang dikumpulkan (cleaning and editing)
• Perhitungan khususnya untuk mendapatkan
nilai keadaan dan pencapaian hasil kegiatan
Puskesmas (calculating)
• Memasukan data dalam suatu tabulasi/grafik
sarang laba-laba yang akan menjadi suatu
informasi yang berguna dalam pengambilan
keputusan (tabulating)

GRAFIK SARANG LABA-LABA
PEMANTAU
BULANAN/TRIBULAN
AN

18
Siklus manajemen

Lokakarya Mini

Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan Evaluasi


kegiatan

Perencanaan Rencana Analisa Penilaian


Tingkat Kegiatan Masalah Kinerja
Puskesmas (POA) Puskesmas
(PTP)

Umpan balik (feed back)

19
Tahapan siklus manajemen Puskesmas terkait PKP
No Tahapan Waktu Pelaksana Pihak Terkait Keluaran
Pelaksanaan

1 Evaluasi Kinerja Desember Puskesmas Dinas Hasil PKP th


Puskesmas Tahun 2018 Kesehatan 2018
2018 Kab/Kota

2 Persiapan Desember Draft RPK th


Penyusunan RPK th 2018 2019
2019

3 Analisa Situasi dan Awal HasilAnalisa


SMD, MMD Januari Situasi dan
2019 SMD, MMD

4 Lokmin bulanan Mg ke 2 Kesiapan


Pertama Januari pelaksanaa
2019 n kegiatan
Jan 2019
Lanjutan Tahapan siklus manajemen Puskesmas terkait PKP
No Tahapan Waktu Pelaksan Pihak Terkait Keluaran
Pelaksanaan a
5 MMD ( Minggu ke 4 Desa/Kel Pemangku Penyesuaian draft
Musrenbangkes) Januari urahan kepentingan RUK 2020 dan draft
2019 Tk Desa/Kel Renc 5 tahunan
6 Lokmin Bulanan Awal Pusk Kesiapan keg Feb 19
Kedua minggu I &bhn Lokmin
2019 Triwulan I
7 Lokmin Triwulan I Akhir Pusk LS terkait Bahan
minggu I dengan toma Musrenbangmat Bid
Feb 2019 di Kec Kes
8 Musyawarah Minggu ke 2 Kec Pemangku Penyesuaian draft
Perencanaan Feb 2019 kepentingan RUK 2020 dan draft
Pembangunan Tk Kec Renc 5 tahunan
Kec (
Musrenbangmat)
9 Musrenbangkab Maret 2019 Kab/Ko Pemangku Penyesuaian draft
Kepentingan RUK 2020 dan draft
Tk KK Renc 5 tahunan
1. Pelayanan UKM
Esensial
2. Pelayanan UKM
Pengembangan
3. Pelayanan UKP
RUANG LINGKUP 4. Manajemen
PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS Puskemas
5. Upaya Peningkatan
Mutu
INDIKATOR KINERJA MANAJEMEN

1. MANAJEMEN UMUM
2. MANAJEMEN PERALATAN DAN SARANA
PRASARANA
3. MANAJEMEN KEUANGAN
4. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
5. MANAJEMEN PELAYANAN KEFARMASIAN
1. MANAJEMEN UMUM
1. Rencana lima tahunan
2. RUK tahun (n+1)
3. RPK/POA bulanan/tahunan
4. Lokakarya mini bulanan
5. Lokakarya mini tribulanan
6. Survei Keluarga Sehat
7. SMD
8. Pertemuan dengan masyarakat dalam rangka
pemberdayaan Individu, Keluarga dan Kelompok
1. MANAJEMEN UMUM
9. SK Tim Mutu dan uraian tugas
10.Rencana program mutu dan keselamatan pasien
11.Pengelolaan Risiko di Puskesmas
12.Pengelolaan Pengaduan Pelanggan
13.Survei Kepuasan Masyarakat dan Survei
Kepuasan Pasien
14.Audit Internal
15.Rapat Tinjauan Manajemen
16.Penyajian/updating data dan informasi
2.Manajeme
n Peralatan • Updating data ASPAK
dan Sarana • Analisis data ASPAK dan rencana tindak
Prasarana lanjut
• Pemeliharaan Prasarana Puskesmas
• Kalibrasi alat kesehatan
• Perbaikan dan pemeliharaan peralatan
medis dan non medis

3. o Data Realisasi keuangan


Manajeme o Data keuangan dan laporan
n pertanggungjawaban
Keuangan
6.Manajemen • Rencana Kebutuhan Tenaga (
SDM Renbut)
• SK, uraian tugas pokok ( tanggung
jawab dan wewenang ) serta uraian
tugas integrasi
• Data kepegawaian

7. Manajemen  SOP Pelayanan Kefarmasian


Pelayanan
 Sarana Prasarana Pelayanan
Kefarmasian
Kefarmasian
 Data dan informasi Pelayanan
Kefarmasian
JENIS PELAYANAN

1. Promosi Kesehatan
UKM ESENSIAL
2. Kesehatan Lingkungan
3. KIA-KB
4. Gizi
5. P2 dan PTM
1. Upaya Promosi Kesehatan
2.1.1.1 Pengkajian PHBS Target
2019
1.Rumah Tangga yang dikaji 20%
2. Institusi Pendidikan yang dikaji 50%
3.Pondok Pesantren yang dikaji 70%
2.1.1.2.Tatanan Sehat
1.Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 62%
indikator PHBS
2. Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 70%
indikator PHBS (klasifikasi IV)
3.Pondok Pesantren yang memenuhi 16-18 30%
indikator PHBS Pondok Pesantren (Klasifikasi
IV)
Lanjutan Upaya Promosi Kesehatan 2
2.1.1.3.Intervensi/ Penyuluhan
1.Kegiatan intervensi pada Kelompok Rumah 100%
Tangga
2. Kegiatan intervensi pada Institusi Pendidikan 100%
3.Kegiatan intervensi pada Pondok Pesantren 100%
2.1.1.4.Pengembangan UKBM
1. Posyandu Balita PURI ( Purnama Mandiri ) 74%
2.Poskesdes/ Poskeskel Aktif 100%
Lanjutan Upaya Promosi Kesehatan 3
2.1.1.5. Pengembangan Desa Siaga Aktif
1.Desa/Kelurahan Siaga Aktif 100%
2.Desa/Kelurahan Siaga Aktif PURI (Purnama 15%
Mandiri )
3.Pembinaan Desa/Kelurahan Siaga Aktif 100%

2.1.1.6. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


1.Promosi kesehatan untuk program prioritas di dalam gedung 100%
Puskesmas dan jaringannya (sasaran masyarakat )
2..Promosi kesehatan untuk program prioritas melalui 100%
pemberdayan masyarakat di bidang kesehatan ( kegiatan di luar
gedung Puskesmas)
3. Promosi kesehatan program prioritas di Sekolah ( SD dan 81%
SMP )
4. Pengukuran dan pembinaan tingkat perkembangan UKBM 95%
2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
2.1.2.1.Penyehatan Air
1.Pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB ) 20%
2.SAB yang memenuhi syarat kesehatan 85%
3.Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap SAB 86%

2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman


1.Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM ) 60%
2.TPM yang memenuhi syarat kesehatan 45%

2.1.2.3.Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar


1..Pembinaan sanitasi perumahan 40%
2.Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 75%
2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan

2.1.2.4. Pembinaan TTU


1. Pembinaan sarana TTU Prioritas 88%
2.TTU Prioritas yang memenuhi syarat kesehatan 63%
2.1.2. Upaya Kesehatan
Lingkungan ..lanjutan 2
2.1.2.5.Yankesling (Klinik Sanitasi)
1.Konseling Sanitasi 10%
2. Inspeksi Sanitasi PBL 20%
3.Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS 40%

2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) =


Pemberdayaan Masyarakat
1.KK memiliki Akses terhadap jamban sehat 87%

2.Desa/kelurahan yang sudah ODF 70%


3.Jamban Sehat 75%
4.Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas 75%
2.1.2. Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak
dan Keluarga Berencana
2.1.3.1.Kesehatan Ibu
1.Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K1) 100%
2.Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4) 100%
3.Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) 100%
3.Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas 100%
kesehatan (Pf)
4.Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF) 97%
5.Penanganan komplikasi kebidanan (PK) 80%

2.1.3.2. Kesehatan Bayi


1.Pelayanan Kesehatan neonatus pertama ( KN1) 100%
2.Pelayanan Kesehatan Neonatus 0 - 28 hari (KN lkp) 100%
3.Penanganan komplikasi neonatus 80%
4.Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 bulan 97%
2.1.2. Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak
dan Keluarga Berencana..lanjutan 2
2.1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah
1. Pelayanan kesehatan anak balita (12 - 59 bulan) 83%
2. Pelayanan kesehatan balita (0 - 59 bulan) 100%
2.Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah (60 - 72 bl) 82%

SP
M5
2.1.2. Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan
Keluarga Berencana..lanjutan 2
2.1.3.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
1. Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang melaksanakan 100%
pemeriksaan penjaringan kesehatan
2. Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB idem 100%
3. Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB idem 92,5%
4.Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar 100%
kelas I setingkat SD/MI/SDLB
5.Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar 100%
kelas VII setingkat SMP/MTs/SMPLB
SP 6. Setiap anak pada usia pendidikan dasar (kelas 1 100%
M5 dan 7) mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar
7. Murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB 92,5%
yang diperiksa penjaringan kesehatan
8. Pelayanan kesehatan remaja 82.5%
2.1.2. Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan
Keluarga Berencana..lanjutan 3

2.1.3.5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)


1.KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate/ CPR) 70%
2. Peserta KB baru 10%
3. Akseptor KB Drop Out <3 ,5 %
4. Peserta KB mengalami komplikasi <3 ,5 %
5. Peserta KB mengalami efek samping <12,50%
6. PUS dengan 4 T ber KB 80%
7. KB pasca persalinan 60%
8. Ibu hamil yang diperiksa HIV 95%
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1.Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi 85%
umur 6-11 bulan
2.Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 85%
umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun
3.Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 95%
4.Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 30%
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi
1.Pemberian PMT-P pada balita kurus 85%
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 80%
3..Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai 100%
standar tatalaksana gizi buruk
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi ..lanjutan 2
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi
1.Penimbangan balita D/S 80%
2.Balita naik berat badannya (N/D) 60%
3.Balita Bawah Garis Merah (BGM) <1,8%
4.Rumah Tangga mengkonsumsi garam 90%
beryodium
5.Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) <19,7%
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI 47
Eksklusif
7 Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi 47
Menyusu Dini )
8 Balita pendek (Stunting ) < 25,2
'2.1.5.Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

2.1.5.1. Diare
1. Pelayanan Diare Balita 100%
2. Penggunaan oralit pada balita diare 100%
3. Penggunaan Zinc pada balita diare 100%
4. Pelaksanaan kegiatan Layanan Rehidrasi Oral 100%
Aktif (LROA)

2.1.5.2. ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Atas)


1.Penemuan penderita Pneumonia balita 85%
'2.1.5.Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit ..lanjutan 2
2.1.5.3.Kusta
1. Pemeriksaan kontak dari kasus Kusta >80%
baru
2. Kasus Kusta yang dilakukan PFS secara >95%
rutin
3. RFT penderita Kusta >90%
4. Penderita baru pasca pengobatan dengan >97%
score kecacatannya tidak bertambah/tetap
5. Kasus defaulter Kusta <5%
6. Proporsi tenaga kesehatan Kusta >95%
tersosialisasi
7. Kader kesehatan Kusta tersosialisasi >95%
8. SD/ MI telah dilakukan screening Kusta 100%
'2.1.5.Upaya P2..lanjutan 3
2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus (TB) Paru
1.Kasus TBC yang ditemukan dan diobati 80%
2.Terduga TBC yang mendapatkan pelayanan 100%
diagnostik baku
3.Angka Keberhasilan pengobatan kasus TBC ( 90%
Success Rate/SR)

2.1.5.5.Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS


1.Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang sudah 100%
dijangkau penyuluhan HIV/AIDS
2. Orang yang beresiko terinfeksi HIV 100%
mendapatkan pemeriksaan HIV ( SPM 12)

2.1.5.6. Demam Berdarah Dengue (DBD)


1. Angka Bebas Jentik (ABJ) lebih dari 95%
2. Penderita DBD ditangani 100%
3. PE kasus DBD 100%
'2.1.5.Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit ..lanjutan 4

2.1.5.7. Malaria
1.Penderita Malaria yang dilakukan pemeriksaan SD 100%
2.Penderita positif Malaria yang diobati sesuai standar 100%
(ACT)
3.Penderita positif Malaria yang di follow up 100%

2.1.5.8. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies


1.Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR 100%
2.Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi 100%
'2.1.5.Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit ..lanjutan 5
2.1.5.9. Pelayanan Imunisasi
1.IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) 93%
2. UCI desa 95%
3.Imunisasi Lanjutan Baduta ( usia 18 -24 bulan) 80%
4. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD 98%
5. Imunisasi Campak pada anak kelas 1 SD 98%
6. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3 98%
7. Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 th) 85%
8.Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 th) 85%
9. Pemantauan suhu lemari es vaksin 100%
10..Ketersediaan catatan stok vaksin 100%
11. Laporan KIPI Zero reporting / KIPI Non serius 90%
'2.1.5.Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit ..lanjutan 6
2.1.5.10.Pengamatan Penyakit (Surveillance
Epidemiology)
1. Laporan STP yang tepat waktu >80%
2.Kelengkapan laporan STP > 90%
3.Laporan C1 tepat waktu >80%
4.Kelengkapan laporan C1 > 90%
5.Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu >80%
6.Kelengkapan laporan W2 (mingguan) > 90%
7.Grafik Trend Mingguan Penyakit Potensial Wabah 100%
8.Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB 100%
ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 jam
'2.1.5.Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit ..lanjutan 7

2.1.5.11.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak


Menular
1. Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan 50%
Posbindu PTM
2.Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas 50%
melaksanakan KTR
3. Setiap warga negara Indonesia usia 15 - 59 tahun 100%
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar (
SPM 6)
4. Deteksi Dini Kanker Leher rahim dan kanker Payudara 10%
pada wanita usia 30 - 50 tahun (akumulasi
mulai tahun
2015 -
2019)
JENIS PELAYANAN

1. Perkesmas
2. Keswa
UKM
PENGEMBANGAN 3. Kestrad
4. Olah raga
5. Indera
6. Kesehatan Kerja
7. Lansia
8. Gilut
9. Matra
2.2. UKM PENGEMBANGAN
2.2.1.Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas)
1. Cakupan Kunjungan Rumah 100%
2. Individu dan keluarganya dari keluarga rawan yang 70%
mendapat keperawatan kesehatan masyarakat ( Home care)
3.Kenaikan tingkat kemandirian keluarga setelah pembinaan 50%

2.2.2.Pelayanan Kesehatan Jiwa


1.Pemberdayaan kelompok masyarakat terkait program 35%
kesehatan jiwa
2.Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat 100%
mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar (SPM 10)
3 Cakupan pelayanan kesehatan jiwa 100%
4.Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan ke RS/ spes 30%
5.Kunjungan rumah pasien jiwa 50%
2.2. UKM PENGEMBANGAN..lanjutan 2

2.2.3.Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat

2.2.3.2.UKGM
1.PAUD/TK yang mendapat 50%
penyuluhan/pemeriksaan gigi dan mulut
2.Kunjungan ke Posyandu terkait kesehatan 30%
gigi dan mulut
2.2. UKM PENGEMBANGAN...lanjutan 3

2.2.4.Pelayanan Kesehatan Tradisional


1.Penyehat Tradisional Ramuan yang memiliki STPT 10%
2.Penyehat Tradisional Keterampilan yang memiliki STPT 10%
3.Kelompok Asuhan Mandiri yang terbentuk 10%
4.Panti Sehat berkelompok yang berijin 10%
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional 10%
berkelompokyang berijin
6.Pembinaan ke Penyehat Tradisional 35%

2.2.5.Pelayanan Kesehatan Olahraga


1.Kelompok /klub olahraga yang dibina 30%
2.Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji 70%
3.Pengukuran kebugaran jasmani pada anak sekolah 25%
2.2. UKM PENGEMBANGAN...lanjutan 4
2.2.6.Pelayanan Kesehatan Indera
2.2.6.1.Mata
1.Penemuan dan penanganan Kasus refraksi. 20%
2.Penemuan kasus kelaianan mata di Puskesmas 50%
3.Penemuan kasus katarak pada usia diatas 45 tahun 30%
4.Pelayanan rujukan mata 25%

2.2.6.2.Telinga
1.Penemuan kasus penyakit telinga di Puskesmas 40%
2.Penemuan dan ditangani kasus Serumen prop 40%

2.2.7. Pelayanan Kesehatan Lansia


1.Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut ( usia >60 100%
tahun) yang di screening (SPM 7)
2. Pelayanan kesehatan pada pra lansia ( 45-59) dan usia 75%
lanjut (> 60 tahun)
2.3. UKM PENGEMBANGAN...lanjutan 5

2.2.8. Pelayanan Kesehatan Kerja


1.Pekerja formal yang mendapat konseling 30%
2.Pekerja informal yang mendapat konseling 30%
3. Promotif dan preventif yang dilakukan pada 30%
kelompok kesehatan kerja

2.2.9. Kesehatan Matra


1.Hasil pemeriksaan kesehatan jamaah haji 3 100%
bulan sebelum operasional terdata.
JENIS PELAYANAN

1. Pelayanan non rawat inap


UKP 2. Pelayananan gawat darurat
3. Pelayanan kefarmasian
4. Pelayanan laboratorium
5. Pelayanan rawat inap
2.3. UKP
2.3.1. Pelayanan Non Rawat Inap
1. Angka Kontak 150 per mil
2.Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik < 5%
3.Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP 50%
4. Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan 100%
kesehatan sesuai standar(SPM 8)
5. Setiap penderita diabetes melitus mendapatkan 100%
pelayanan kesehatan sesuai standar (SPM 9)
6.Kelengkapan pengisian rekam medik rawat jalan 100%
7. Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi tetap yang 100%
dicabut >1
8.Bumil yang mendapat pemeriksaan kesehatan gigi 100%
9.Pelayanan konseling gizi 5%
2.3. UKP..lanjutan 2
2.3.2. Pelayanan Gawat Darurat
Kelengkapan pengisian informed consent dalam 24 jam 100%
setelah selesai pelayanan

2.3.3. Pelayanan Kefarmasian

1.Kesesuaian item obat yang tersedia dalam Fornas 80%


2 . Ketersediaan obat dan vaksin terhadap 20 obat 85%
indikator
3. Penggunaan antibiotika pada penatalaksanaan ISPA non < 20 %
pneumonia
4.Penggunaan antibiotika pada penatalaksanaan kasus <8%
diare non spesifik
5.Penggunaan Injeksi pada Myalgia <1%
6. Rerata item obat yang diresepkan 2,6
7. Penggunaan Obat Rasional (POR) 68%
2.3. UKP..lanjutan 3
2.3.4.Pelayanan laboratorium
1.Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan 60%
standar
2.Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan 100%
laboratorium
3.Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu internal 100%
(PMI)
4. Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil K1 100%

2.3.5.Pelayanan Rawat Inap


1.Bed Occupation Rate 10- 40%

2.Kelengkapan pengisian rekam medik rawat inap 100%


dalam 24 jam
JENIS PELAYANAN

1. Indeks Kepuasan
MUTU Masyarakat (IKM)
2. Survei kepuasan pasien
3. Sasaran keselamatan pasien
4. Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
2.4. INDIKATOR MUTU
2.5.1 Indeks Kepuasan Masyarakat(IKM) 100

2.52 Survei Kepuasan Pasien > 80 %


2.5.6 Sasaran keselamatan pasien
1. Identifikasi Pasien dengan benar
Kepatuhan petugas melakukan identifikasi pasien 100%
2.4. INDIKATOR MUTU..LANJUTAN 2
2. Komunikasi efektif dalam pelayanan
Kepatuhan melakukan komunikasi efektif 100%
3. Keamanan obat yang perlu diwaspadai
Penyimpanan alfabetical dan pelabelan obat high alert, 100%
LASA dan kadaluarsa, serta pelaksanaan 5 benar dalam
pemberian obat
4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur
yang benar, pembedahan pada pasien yang benar
Kepatuhan melakukan doubel check pada 100%
tindakan/bedah minor
5. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
Kepatuhan petugas melakukan hand hygiene 100%
6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
Kepatuhan melakukan pentapisan (screening) pasien 100%
dengan risiko jatuh
2.4. INDIKATOR MUTU..LANJUTAN 3

2.5.7 Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)


1.Kepatuhan petugas menggunakan APD 100%
2. Kepatuhan prosedur desinfeksi dan/atau sterilisasi 100%
alat setelah tindakan
3. Kepatuhan prosedur pencegahan penularan infeksi 100%

4. Kebersihan lingkungan pelayanan berdasarkan 5 100%


R
5 Pembuangan limbah benda tajam memenuhi 100%
standar
Penghitungan PKP
• Prosentase cakupan riil adalah cakupan yang sebenarnya,
dibandingkan dengan Total Sasaran, diperoleh dengan
menghitung Pencapaian hasil kegiatan (kolom 7) dibagi
Total Sasaran (kolom 5) dikali 100%.
• Kolom 9: Prosentase kinerja Sub Variabel adalah
Pencapaian dalam satuan sasaran (kolom 7)
dibandingkan dengan Target Sasaran (kolom 6) dikali
100%.
• Kolom 10: Prosentase Kinerja Variabel adalah rata- rata
prosentase kinerja Sub Variabel (bila ada subvariabel),
dihitung dari penjumlahan prosentase kinerja Sub
Variabel (kolom 9) dibagi sejumlah Sub Variabel
• Apabila tidak mempunyai subvariabel, maka kinerja
langsung dituliskan dalam kolom variabel
Penghitungan PKP
• Kolom 5 : Total Sasaran adalah sasaran target
keseluruhan ( 100%).Sasaran adalah jumlah
populasi atau area di wilayah kerja yang akan
dicakup dalam kegiatan
• Kolom 6 : Target Sasaran adalah jumlah dari
sasaran atau area yang akan diberikan
pelayanan oleh Puskesmas, dihitung
berdasarkan faktor koreksi kondisi geografis,
jumlah sumber daya, target indikator kinerja
dan pencapaian terdahulu, dengan rumus:
Target Sasaran (kolom 6) = Target tahun 2019
(kolom 3) dikali total sasaran (kolom 5).
Penghitungan PKP
• Kolom 12 : Ketercapaian target: Tercapai atau
tidak tercapai, yang dimaksud adalah analisa
tercapainya cakupan riil dibandingkan dengan
target tahun n.
1. Data diperoleh oleh petugas puskesmas, yang ada
diwilayah kerjanya.
2. Petugas yang melakukan kinerja di wilkernya
3. Data yang diperoleh dari faskes lain (dpm, bpm), dianggap
sebagai ‘bonus’
4. Sasaran yang bukan wilayah kerjanya, dianggap sebagai
“bonus”
5. Kegiatan program yg tidak ada di wilker, tidak dimasukan
dalam pembagi kinerja (poskestren, wilayh yg bukan
endemis malaria at dll)
Ketentuan :
• Bila tidak ada Pondok Pesantren, kasus malaria atau
rabies..maka tidak dianggap sebagai pembagi
• Capaian kinerja maksimal 100%
• Capaian kinerja untuk indikator negatif memakai
range ( lihat cara penghitungan)
IDENTIFIKASI MASALAH
 Adanya masalah ditunjukkan dengan adanya
kesenjangan antara target dengan kinerja Puskesmas.
 Target : Dilihat dari SPM, Indikator PIS-PK, Renstra
Kab/Kota, dll.
 Identifikasi masalah: membuat daftar masalah yang
dikelompokkan menurut jenis upaya, target, pencapaian,
dan adanya masalah yang ditemukan.
CONTOH TABEL IDENTIFIKASI
MASALAH
No Upaya Targ Pencapai Masalah
et an
I UKM Essensial
1. Pelayanan Gizi
a. - Bayi yang mendapat ASI 100 85% Masih ada 15% bayi yang
eksklusif % tidak mendapat ASI ekslusif

67
Kematia Kematia PERMASALAH
n n Ibu
P AN P
Neonat Hamil
R M KESEHATAN DI R M
al BBLR
Capaian PUSKESMAS A
I A ISPA I
Imunisas S
O S O
i Dasar Karies
R A Diare R A
Gigi
I L Periodon Gizi I L
Malaria
T A titis Hiperte BurukKecacin T A
Malar nsi
A H gan A H
TB ia Stunti
S Kaki S
Tetanus ng
Gingiviti Gajah
s Kebiasa DBD HIV
Sakit
an
kulit
meroko
k DM Obesita
s
Sumber daya yang tersedia terbatas, sehingga perlu dikelola
dengan sebaik-baiknya agar pelayanan kesehatan tetap
dilaksanakan melalui MANAJEMEN PUSKESMAS
TAHAP PERUMUSAN MASALAH

2. PENENTUAN
PRIORITAS MASALAH

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia
PRIORITAS MASALAH
Urgency dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut
diselesaikan

Seriousness dilihat dari dampak masalah


tersebut terhadap produktifitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan, dan
membahayakan sistem atau tidak.

Seberapa kemungkinannya isu tersebut


menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan
makin memburuk kalau dibiarkan

Berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2


= kecil, 1 = sangat kecil).
70
Contoh USG

• USG berdasarkan kesepakatan anggota


kelompok, dengan tetap memperhatikan data
yang tersedia.Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
71
MASUKAN CARA PEMECAHAN MASALAH

Kesepakatan diantara anggota tim dengan didahului


brainstorming. Tipe brainstorming:
a. Terstruktur, setiap anggota tim menyampaikan ide
secara bergiliran
b. Tidak terstruktur, tiap peserta yang punya ide dapat
langsung menyampaikan
c. Semua berdasarkan atas hasil analisis penyebab
masalah, tinjau dari 3 aspek: di kekuatan
sumberdaya, dengan pendekatan yg paling
memungkinkan  rumusan strategi dan taktik

72
CONTOH TABEL CARA PEMECAHAN
MASALAH
No PRIORITA PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN
S MASALAH (RINCI PEMECAHAN MASALAH TERPILIH
MASALAH DAR PENYEBAB) MASALAH

1. Masih ada a. Kader tidak pernah a. Refreshing Refreshing kader


15% bayi direfreshing ilmu kader tentang tentang pentingnya
yang tidak pentingnya ASI ASI ekslusif
mendapat b. Tidak pernah ekslusif
ASI dilakukan pelatihan b. ……………….
ekslusif penyusunan SOP
dari Puskesmas
c. Kurangnya Bidan
dan tenaga gizi di
Pkm
d. Pengadaan media
promosi tidak
pernah
dilaksanakan
karena kekurangan 73
SIKLUS MANAJEMEN PUSKESMAS YANG
BERKUALITAS
CONTOH SIKLUS
2016,2017,2018
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

75
RUK
• Merupakan rencana kegiatan yang disusun
Puskesmas dalam upaya menyelesaikan masalah
kesehatan di wilayah kerjanya, baik kegiatan yang
akan dilakukan oleh Puskesmas maupun kegiatan
yang perlu dilaksanakan oleh lintas sektor.
• Kegiatan dari RUK yang akan dilakukan oleh
Puskesmas disusun menjadi Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) Puskesmas, sesuai dengan
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Kementerian Kesehatan Republik


4/2/2019 76
Indonesia
CONTOH RUK PUSKESMAS
N Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target penan Kebutuh Mitra Waktu Kebutuh Indikato Sumber
o Kesehatan sasaran ggung an Kerja Pelaksa an r kinerja pembiay
jawab Sumber naan Anggara aan
Daya n

UKM ESENSIAL
1 Pencega Perte Mening Kade PJ 20- Fasi - Bulan Rp. Pend APBD
han dan muan katkan r UK Kader
litat Janua 3.510 erita
Pengen Penin pengeta keseh M keseh
or: ri .000,- hiper
dalian gkata huan atan EseatanDok dan tensi
Penyaki n kader di 5
nsia ter bulan mela
t kema untuk l DesaPK Juni kuka
mpua deteksi dan(Desa
M 2017 n
n dini A s.d
Per - Bah peng
kader faktor kesE) an obata
keseh resiko mas mat n
atan PTM di eri secar
untuk Posbind pel a
detek u PTM atih terat
si dini RUK PUSKESMAS A TAHUN
an 2020 ur
faktor - ATK
resiko - Rua
PTM ng
RPK TAHUNAN
• Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui.
• Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RUK yang
diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK.
• Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan
dilaksanakan serta sumberdaya pendukung menurut bulan dan lokasi
pelaksanaan.
• Mengadakan Lokakarya Mini Bulanan Pertama untuk membahas
kesepakatan RPK.
• Membuat RPK tahunan yang telah disusun dalam bentuk matriks.
• RPK tahunan dirinci menjadi RPK bulanan bersama dengan target
pencapaiannya, dan direncanakan kegiatan pengawasan dan
pengendaliannya.
• RPK dimungkinkan untuk dirubah/disesuaikan dengan kebutuhan saat
itu apabila dalam hasil analisis pengawasan dan pengendalian kegiatan
bulanan dijumpai kondisi tertentu (bencana alam, konflik, Kejadian Luar
Biasa, perubahan kebijakan mendesak, dll) yang harus dituangkan
kedalam RPK. Perubahan RPK dilakukan dengan pendampingan dinas
kesehatan kab/kota, dan tidak mengubah pagu anggaran yang ada.
• Untuk semua kegiatan yang akan dilaksanakan, agar dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik, perlu didukung dokumen yang
relevan.
P3
PKP
P
E
N Pencapaian Cakupan Pelaksanaan
P
E P Pelayanan Kesehatan Manajemen
E Puskesmas
G E
N
E N
G
N I
A
D L Kinerja
W Kinerja Kurang
A A Kinerj Cukup
A ≤ 80 %
L I a Baik 81 - 90 Kinerja Kinerja
S Baik Kinerja
A A > 91 % Cukup
A ≥ 8,5 5,5 – Kurang
I N 8,4 < 5.5
N
N

&
79
KESIMPULAN

Interpretasi Total Penilaian Kinerja


Puskesmas:
1. Baik bila nilai rata-rata
> 89 %
2. Cukup bila nilai rata-rata
75 - 89 %
3. Rendah bila nilai rata-rata
< 75%
BULANAN
• Menilai pencapaian &

P2 LOKAKARYA MINI
LO LO LO LO LO LO
hambatan yang dijumpai
pada bulan atau periode
LO yangLO laluLO LO LO LO
K K K K K K K • Pemantauan
K K pelaksanaan
K K K
P MI MI MI MI MI MI MI rencana
MI yang akan
MI MIdatangMI MI
E P N N N LOKMIN
N N N N • Perencanaan
N N ulang
N yang
N N
BL BL BL BL BL BL BL lebih
BL baik BL(bila BL
diperlukan)
BL BL
N E N INT
N
ERN
N BULANAN
N INT
N N INT
N sesuai
N denganN tujuan
N yang
INT
N N
G L IN
1 2
AL IN
3 INT
4 ER
5 IN
6 INT
7 8TRIBULANAN
ER
dicapai INT
9 INT
10 ER
11 12
INT
NA NA NA
TE TE ER TE ER• Menggalang ER ER dan
G A
RN
&
LINT RN LOKMIN
NA
L&
SEK RN L&
NA meningkatkanNA L&
kerjasama
NA
ER
NA
E K AS SEK SEK
R S
AL SEK TRIBULANAN
AL L TO AL L antar
TO
sektor
pembangunan
L terkait
L dalam
kesehatam
TO L
TOR R R R
A A • Menginformasikan &
mengidentifikasi capaian
K N hasil kegiatan tribulanan
A A sebelumnya, membahas &
N A memecahkan masalaha
serta hambatan oleh LS
N • RTL dan memasukan
& umpan balik dari
masyarakat dan sasaran
LOKMIN
BULANAN
P2

P
PERTAMA RUTIN
 Tindaklanjut lokmin bulanan
E P
pertama.
N E  Penggalangan tim dalam
 Memantau pelaksanaan kegiatan
rangka pengorganisasian untuk
G L dapat terlaksananya RPK
setiap bulan secara teratur
G A  Fokus utama : kesinambungan arah
 Luaran :
dan kegiatan antara hal yang
E K o RPK tahunan
direncanakan, integrasi program
o RPK bulanan
R S dalam menyelesaikan masalah
o Matriks pembagian tugas
A A prioritas
dan darbin
 Luaran :
K N o Bahan musrenbang
o RTL berupa RPK bulan
o Draft RUK tahun
A A berikutya
selanjutnya
N A o Komitmen utk melaksanakan
o Draft Rencana Lima
RPK yang telah disusun
N tahunan (bila siklus lima
o Bahan yang akan disampaikan
tahunan)
& pada lokmin tribulanan (bila
sesuai jadwal)
MONEV DAN PELAPORAN
• Penanggung jawab program melakukan monitoring tindak lanjut
rencana kegiatan yang merupakan kelanjutan dari capaian kinerja
yang tidak terpenuhi, dilakukan dengan kejelasan 5W1H (What,
Who, When, Where, Why).
• Secara berkala, setiap 3 (tiga) bulan Puskesmas melakukan Evaluasi
Kinerja Tribulan I/II/III/IV dengan data kumulatif dan melaporkan
capaian kinerjanya serta hasil evaluasi ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
• Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan evaluasi kinerja
Puskesmas minimal 2 (dua) kali setahun dan melaporkan hasil
evaluasi kinerja Puskesmas ke Dinkes Prov Jatim.
• Internal: Dilakukan Puskesmas
P3 sendiri, baik oleh Kepala
PENGAWASA Puskesmas, tim audit internal
N maupun setiap penanggungjawab
dan pengelola/pelaksana
P program
E & • Eksternal: Dilakukan oleh instansi
P dari luar Puskesmas
N
E • Menjamin kesesuaian pelaksanaan
E P
N PENGENDALI kegiatan dengan rencana yang
G E telah ditetapkan dan dilakukan
G AN secara terus menerus. Jika
E N
A terdapat ketidaksesuaian
N I dilakukan upaya perbaikan.
W
D L
A
A A PENILAIAN
S • Dilaksanakan oleh Puskesmas.
A
L I KINERJA • Hasil penilaian diverifikasi oleh dinas

N
A A PUSKESMAS kesehatan kabupaten/kota.
I N (PKP)
N
Tugas Pemda dalam
Pembinaan dan
Pengawasan Puskesmas
PEMDA KAB/KOTA PEMDA PROVINSI
Menjamin kesinambungan  Binwas pelaksanaan yankes
ketersediaan, sumber daya, Dana
 Koordinasi dengan LS di
operasional dan pemeliharaan sarpras
tingkat provinsi
dan alat
 Sosialisasi dan advokasi
Peningkatan kompetensi tenaga
 Peningkatan kompetensi
Monev kinerja PKM
tenaga di kab/kota
Bimtek terintegrasi
 Memberi bantuan teknis atas
Memberi solusi atas masalah yang tak ketidakmampuan yang
mampu diselesaikan PKM dihadapi kab/kota
Mendukung pengemb. Upaya  Menyampaikan laporan, data,
kesehatan PKM & masalah kesehatan secara
Mengeluarkan regulasi utk berkala ke Pusat.
peningkatan akses &mutu
Menyampaikan laporan, data,Kementerian
& Kesehatan Republik
85
HARAPAN
• DAPAT MEMAHAMI DAN MELAKSANAKAN
TARGET KINERJA PUSKESMAS DENGAN BAIK
• DAPAT MENGUMPULKAN DATA, MENGUKUR
CAPAIAN, MELAKUKAN EVALUASI, ANALISA
KINERJA TERHADAP TARGET
• DAPAT MEMBUAT RTL, TL DAN EVALUASI TL
• DAPAT MEMBERIKAN MASUKAN/REKOMENDASI
UNTUK PERBAIKAN KINERJA PUSKESMAS DAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
REFERENSI
• UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
• UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
• UU Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
• Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
• Permenkes Nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Praktik Mandiri Dokter dan
Praktik Mandiri Dokter Gigi.
• Permenkes Nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga
• Permenkes Nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas.
• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai