Anda di halaman 1dari 17

PERAN FARMASI DALAM

PELAYANAN KESEHATAN

Kelompok 5
Efson Sustera Irawan 050217A036
Ekanursyahfitri 050217A037
Ekorini 050217A038
Fadhil Erlangga Erwin 050217A039
Fajar Agus Ariyanto 050217A040
FARMASI DALAM KESEHATAN
MASYARAKAT
Hal Yang Melibatkan Farmasis Dalam
Kesehatan Masyarakat
 Identifikasi health-related public/comm problems
 Penentuan prioritas kesehatan
 Health planning
 Evaluasi program
 Reimbur sement/e conomics
 Program legislative/regulasi
 Increasing access to health services
Aktivitas Farmasis Dalam Pelayanan
Kesehatan Masyarakat

 Imunisasi
 Penyalahgunaan dan penggunaan salah
 Penyuluhan penularan penyakit seksual
 Keluarga berencana :penyuluhan dan penyebaran informasi kesehatan
 Model, adopsi-inovasi, penggunaan obat secara benar
 Fluoridation
 Promosi kesehatan.
 Pencegahan keracunan
 Quackery
 Persiapan penanggulangan bahaya dan keadaan darurat
 Pelaksanaannya dalam kelompok terpadu dikelola dengan baik
 Perlindungan (monitoring) terhadap lingkungan
 Keamanan tempat kerja
Aktivitas Farmasis Pada Kesehatan Masyarakat
Dapat Didasarkan Atas 2 Karakteristik:

 Sebagai profesional: kewajiban dan tugas utamanya adalah


kesejahteraan pasien di atas kepentingan sendiri, ekonomi, interes.
 Sebagai warga Negara yg menikmati penghormatan khusus (unusual)dari
publik: Kewajibannya adalah pengembangan pengabdian profesi
(privileged position) untuk kepentingan publik (masyarakat) pelayanan
kesehatan.
Pharmaceutical Care

Penekanan Pharmaceutical Secara prinsip, Pharmaceutical


Careterletak pada dua hal utama, Careatau pelayanan kefarmasian
yaitu: terdiri dari beberapa tahap yang harus
dilaksanakan secara berurutan:
 Apoteker memberikan
pelayanan kefarmasian yang  Penyusunan informasi dasar atau
dibutuhkan pasien sesuai kondisi databasepasien.
penyakit.
 Evaluasi atau Pengkajian
 Apoteker membuat komitmen (Assessment)
untuk meneruskan pelayanan
setelah dimulai secara  Penyusunan Rencana Pelayanan
berkesinambungan. Kefarmasian (RPK).
 Implementasi RPK.
 Monitoring Implementasi.
 Tindak Lanjut (Follow Up).
PERAN FARMASI DALAM
KESEHATAN MASYARAKAT
PERAN APOTEKER

 Apoteker khususnya harus berperan aktif dalam penanganan penyakit-


penyakit yang membutuhkan pengobatan jangka panjang, memiliki
prevalensi yang tinggi dan juga membahayakan jiwa. Penyakit hati
termasuk penyakit yang cukup banyak diderita masyarakat Indonesia,
jenisnya beragam dan membutuhkan penanganan yang berbeda.
PERANAN APOTEKER SEBAGAI PROFESIONAL

Tujuan dari standar pelayanan ini adalah:


 Melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak profesional.
 Melindungi profesi dari tuntutan masyarakat yang tidak wajar.
 Pedoman dalam pengawasan praktek Apoteker.
 Pembinaan serta meningkatkan mutu pelayanan farmasi di apotek.
PERANAN APOTEKER SEBAGAI MANAGER

 Manajemen secara formal diartikan sebagai perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian, terhadap
penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen
adalah untuk:
- Mencapai tujuan.
- Menjaga keseimbangan di antara tujuan -tujuan yang saling
bertentangan.
- Mencapai efisiensi dan efektivitas.
PERANAN APOTEKER SEBAGAI RETAILER

 Apotek sebagai badan usaha retail, bertujuan untuk menjual komoditinya,


dalam hal ini obat dan alat kesehatan, sebanyak-banyaknya untuk
mendapatkan profit. Profit memang bukanlah tujuan utama dan satu-
satunya dari tugas keprofesian apoteker, tetapi tanpa profit apotek
sebagai badan usaha retail tidak dapat bertahan.
KONSELING

 untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan pasien


dalam menjalani pengobatannya serta untuk memantau perkembangan
terapi yang dijalani pasien. Ada tiga pertanyaan utama (Three Prime
Questions) yang dapat digunakan oleh apoteker dalam membuka sesi
konseling untuk pertama kalinya.
SWAMEDIKASI

 Swamedikasi, atau pengobatan sendiri adalah perilaku untuk mengatasi


sakit ringan sebelum mencari pertolongan ke petugas atau fasilitas
kesehatan. Lebih dari 60% dari anggota masyarakat melakukan
swamedikasi, dan 80% di antaranya mengandalkan obat modern.
 Pengobatan diri sendiri sering disebut dalam konteks orang mengobati diri
sendiri, untuk meringankan penderitaan mereka sendiri atau sakit.
Fungsi Dan Tugas Apoteker Sesuai Dengan Kompetensi
Apoteker Di Apotek Menurut WHO (World Health Organization)

 Care giver, artinya Apoteker dapat memberi pelayanan kepada pasien


 Decision maker, artinya Apoteker mampu mengambil keputusan
 Communicator, artinya Apoteker mampu berkomunikasi dengan baik dengan
pihak ekstern
 Leader, artinya Apoteker mampu menjadi seorang pemimpin di
apotek
 Manager, artinya Apoteker mampu mengelola apotek dengan baik
 Life long learner, artinya Apoteker harus terus-menerus menggali ilmu
pengetahuan
 Teacher, artinya Apoteker harus mampu menjadi guru, pembimbing
bagi stafnya
 Researcher, artinya Apoteker berperan serta dalam berbagai
penelitian guna mengembangkan ilmu kefarmasiannya
Fungsi Dan Tugas Apoteker Sesuai Dengan Kompetensi Apoteker
Indonesia Di Apotek Menurut APTFI (Asosiasi Pendidikan Tinggi
Farmasi Indonesia)

 Pengelolaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Lainnya


 Pelayanan Obat dan Perbekalan kesehatan Lainnya
 Pelayanan Konsultasi, Informasi, dan Edukasi
 P encatatan dan P elaporan
 P artisipasi Monitoring Obat
 Partisipasi Promosi Kesehatan
 Fungsi/Tugas Lain (terkaitdenganpengelolaankeuangan, SumberDaya
Manusia)
KESIMPULAN

 Pelayanan farmasi merupakan salah satu kegiatan yang menunjang


pelayanan kesehatan yang bermutu
 Seorang farmasi masuk dalam kegiatan upaya kesehatan, yang terdiri atas
anamnesa kefarmasian, diagnosa kefarmasian, tindakan kefarmasian dan
evaluasi kefarmasian, selain itu sarana produksi sediaan farmasi (bahan baku
obat, fitofarmaka, obat tradisional, kosmetika, nutrisi tambahan, alat keshatan
rumah tangga) sangat berguna bagi masyarakat
 Parameter umum tentang hubungan farmasis dengan kesehatan masyarakat
adalah penggunaan obat (rasional) yang terkait kebijakan publik. Jika farmasis
tidak terlibat dalam penentuan kebijakan tersebut pelayanan kesehatan
masyarakat tidak terlayani secara optimum.
 Masyarakat dapat melakukan pengobatan sendiri yang disebut swamedikasi
namun harus mencari informasi obat yang sesuai dengan penyakitnya sesuai
dengan arahan seorang farmasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai