Anda di halaman 1dari 27

Jenis dan Komponen Laporan Keuangan

NAMA : WULAN FEBRIANTI


NIM : 025.012.62401.16.22
K E L A S : A K U N TA N S I V
1. Jenis Laporan Keuangan

Dalam praktiknya, secara umum ada lima jenis laporan keuangan


yang biasa disusun yaitu :
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Modal
4. Laporan Arus Kas
5. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan
Jenis Laporan Keuangan Pengertian

Neraca (Balance Sheet) Laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada
tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksudkan adalah
posisi jumlah dan jenis aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan
ekuitas) suatu perusahaan.

Laporan Laba Rugi (income Laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan
statement) dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan laba rugi ini
tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatn yang
diperoleh.

Laporan Perubahan Modal Laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada
saat ini. Kemudian, laporan ini juga menjelaskan perubahan modal
dan sebab-sebab terjasinya perubahan modal diperusahaan.

Laporan Arus Kas Laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan
kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak
langsung terhadap kas.

Laporan Catatan Atas Laporan Laporan yang memberikan informasi apabila ada laporan
Keuangan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu.
2. Neraca
Aktiva
Lancar

Komponen atau isi yang terkandung Aktiva


dalam suatu aktiva dibagi tiga Tetap Komponen Modal

Aktiva
lainnya

Laba yang
Modal
ditahan dan
Kewajiban disetor
lainnya
Lancar (Utang
Jangka
Pendek)
Kewajiban dibagi dalam dua jenis

Utang Jangka
Panjang
Posisi Aktiva pada neraca disajikan pada sisi kanan secara berurutan dari atas
kebawah untuk neraca berbentuk skontro (account form). Sementara itu, untuk
neraca yang berbentuk laporan (report term), penyusunannya dimulai dari atas
secara berurutan kebawah. Secara garis besar komponen neraca dapat digambarkan sebagai
berikut :
1. Aktiva lancar
2. Penyertaan
a. Kas
3. Aktiva Tetap
b. Rekening pada bank (rekening giro
dan rekening tabungan ) a. Aktiva tetap Berwujud

c. Deposito berjangka (time deposit) o Tanah

d. Surat-surat berharga (efek-efek) o Mesin

e. Piutang o Bangunan

f. Pinjaman yang diberikan o Peralatan

g. Sediaan o Kendaraan

h. Biaya yang dibayar di muka o Akumulasi Penyusutan

i. Pendapatan yang masih harus o Aktiva Tetap Lainnya


diterima
j. Aktiva lancar lainnya
b. Aktiva tetap tidak berwujud yaitu : Komponen Utang serta Modal tergambar
o Goodwill dalam posisi pasiva sebagai berikut :
o Hak Cipta
o Lisensi 1. Utang Lancar (Kewajiban Jk. Pendek)
o Merek Dagang a. Utang Dagang
4. Aktiva Lainnya b.Utang Wesel
a. Gedung dalam proses c. Utang Bank
b. Tanah dalam penyelesaian d. Utang Pajak
c. Piutang jangka panjang e. Biaya yang masih harus dibayar
d. Uang Jaminan f. Utang sewa guna usaha
e. Uang Muka investasi g.Utang Dividen
f. Dan lainnya h.Utang Gaji
i. Utang Lancar lainnya
2. Utang Jangka Panjang Jumlah yang terdapat dalam komponen neraca,
a. Utang Hipotek yaitu sisi aktiva dan pasiva ahrus seimbang atau
b. Utang Obligasi
sama. Artinya jumlah aktiva harus sama dengan
kewajiban dan modal ditambang. Untuk
c. Utang bank Jangka Panjang
menentukan persamaan neraca, digunakan rumus
d. Utang Jangka panjang lainnya sebagai berikut :
Aktiva = Kewajiban + Modal
3. Ekuitas Contoh :
a. Modal saham Total Aktiva ..................................Rp. 20.000.000
b. Agio saham Total kewajiban (utang lancar
c. Laba ditahan dan jangka panjang........................Rp. 12.500.000
d. Cadangan laba Total Ekuitas..................................Rp. 7.500.000
e. Modal sumbangan Sehingga persamaan neraca dapat disusun:
Rp. 20.000.000 = Rp. 12.500.000 + Rp. 7.500.000
C. Bentuk Neraca

Dalam praktiknya terdapat beberapa bentuk neraca. Perusahaan dapat memilih


salah satu bentuk, yaitu :
1. Bentuk Skontro (account form)
2. Bentuk laporan (report form)
3. Bentuk lainnya yang disesuaikan dengan keinginan perusahaan
Neraca berbentuk skontro merupakan neraca yang bentuknya seperti huruf “T”.
Oleh karena itu, sering disebut T Form.
Bentuk report form atau bentuk laporan sering disebut juga bentuk vertikal.
1. Bentuk Skontro atau horisontal
PT ROY AKASE, Tbk
Neraca Per 31 Desember 2007
Aktiva Pasiva
Aktiva Lancar Utang Lancar

- Kas Xx - Utang wesel Xx


- Bank Xx -Utang Dagang Xx
- Surat-surat Xx - Utang Bank 1 tahun Xx
berharga Xx -Utang Pajak Xx
- Piutang - Dan lain-lain
- Sediaan 000 000
Utang jangka panjang
Aktiva Tetap Xx -Obligasi Xx
-Tanah XX - Hipotek Xx
-Bangunan Xx -Utang bank 3 tahun Xx
-Mesin-mesin Xx
-Peralatan 000 000
Ekuitas
Aktiva lainnya Xx -Modal disetor Xx
Gedung Dalam 000 -Laba ditahan Xx
Proses
000 Total Pasiva 000

Total Aktiva
2. Bentuk laporan atau vertikal
PT ROY AKASE, Tbk
Neraca per 31 Desember 2007
Aktiva lancar

-Kas Xxxx
-Bank Xxxx
-Surat-surat berharga Xxxx
-Piutang Xxxx
-Sediaan Xxxx
Total Aktiva lancar Xxxx
Aktiva tetap
-Tanah Xxxx
-Bangunan Xxxx
total aktiva lancar Xxxx
Aktiva lainnya
Gedung dalam proses Xxxx
total aktiva lainnya Xxxx
Total aktiva XXxxxx
Utang lancar
-Utang wesel Xxxx
-Utang dagang Xxxx
total utang lancar Xxxx
Utang jangka panjang
-Obligasi Xxxx
-Hipotek Xxxx
total utang jangka panjang Xxxx
Modal
-Modal setor Xxxx
-Cadangan laba Xxxx
total modal Xxx
total passiva Xxxxxxx
Penjelasan komponen yang ada dineraca:
 Aktiva merupakan harta atau kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, baik pada saat
tertentu maupun periode tertentu.
 Aktiva lancar merupakan harta atau kekayaan yang segera dapat diuangkan (ditunaikan)
pada saat dibutuhkan dan paling lam satu tahun.
 Aktiva Tetap merupakan harta atau kekayaan perusahaan yang digunakan dalam jangka
panjang lebih dari satu tahun.
 Aktiva lainnya merupakan harta atau kekayaan yang tidak dapat digolongkan kedalam aktiva
lancar maupun aktiva tetap.
 Utang lancar merupakan kewajiban atau utang perusahaan kepada pihak lain yang harus
segera dibayar.
 Utang jangka panjang merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang memiliki
jangka waktu lebih dari satu tahun.
 Kas merupakan uang tunai yang dimiliki perusahaan dan dapat segera digunakan setiap saat.
 Bank merupakan tempat perusahaan menyimpan uang atau menitipkan uangnya dalam
bentuk simpanan.
 Surat-surat berharga merupakan harta perusahaan yang ditanamkan dalam bentuk kertas
berharga dan memiliki jangka waktu tidak lebih dari satu tahun
 Piutang merupakan tagihan perusahaan kepada pihak lainnya yang memiliki jangka waktu
tidak lebih dari satu tahun.
 Sediaan merupakan sejumlah barang yang dsimpan oleh perusahaan dalam suatu tempat
(gudang). Sediaan merupakan cadangan perusahaan untuk proses produksi atau penjualan saat
dibutuhkan.
 Penghasilan atau pendapatan yang masih harus diterima, diperoleh misalnya dalam
melakukan transaksi penjualan, biasanya pembayaran dilakukan disamping secara tunai juga
sering dilakukan secara kredit atau pembayaran dibelakang.
 Biaya yang dibayar di muka (persekot) merupakan biaya atau pengeluaran yang dikeluarkan
perusahaan untuk memperoleh suatu barang dan jasa dari pihak lain yang akan datang.
 Utang lancar merupakan kewajiban atau utang perusahaan kepada pihak lain karena
memperoleh pinjaman (kredit) dari suatu lembaga keuangan (bank).
 Utang dagang merupakan kewajiban perusahaan karena adanya pembelian barang yang
pembayarannya secara kredit (angsuran).
 Utang bank merupakan sejumlah uang yang diperoleh perusahaan dari lembaga keuangan
bank dan pembayarannya secara angsuran sesuai perjanjian kedua belah pihak.
 Utang wesel merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain akibat adanya perjanjian
tertulis yang dilakukan oleh perusahaan untuk membayar sejumlah uang tertentu, dam waktu
tertentu pula (diatur dengan undang-undang).
 Utang pajak merupakan pajak perusahaan yang belum disetor ke kas negara (pajak terutang).
 Biaya yang masih harus dibayar adalah biaya atau kewajiaban perusahan yang sudah terjadi
tetapi belum dibayar.
 Penghasilan yang diterima dimuka merupakan penerimaan uang oleh perusahaan namun
belum direalisasi barang atau jasanya.
 Utang jangka panjang yang hampir jautuh tempo, maksudnya utang yang memilki jangka
waktu lebih dari satu tahun, namun sudah hampir jatuh tempo dan segera harus dibayar.
 Utang jangka panjang merupakan kewajiban perusahaan yang jangka waktuya lebih dasi satu
tahun.
 Obligasi merupakan utang perusahaan kepada pihak lain yang memiliki jangka waktu lebih
dari satu tahun.
 Hipotek merupakan utang perusahaan yang dijamin dengan aktiva tetap tertentu.
 Modal (ekuitas) merupakan hak yang dimiliki perusahaan. Komponen modal yang terdiri
dari : modal setor, agio saham, laba yang ditahan, cadangan laba dan lainnya.
 Modal setor merupakan setoran modal dari pemilik perusahaan dalam bentuk saham dalam
jumlah tertentu.
 Laba ditahan (laba yang belum dibagi) merupakan laba atau keuntungan perusahaan yang
belum dibagi untukperiode tertentu.
 Cadangan laba merupakan bagan dari laba perusahaan yang tidak dibagi ke pemegang saham
pada periode ini, akan tetapi sengaja dicadangkan untuk laba periode berikutnya.
D. L aporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan yang menunkukkan jumlah pendapatan atau
penghasilan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dan laba rugi dalam suatu
periode tertentu. Dalam praktiknya komponen pendapatan yang dilaporkan dalam
laporan laba rugi terdiri dari dua jenis, yaitu :
1. Pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok (usaha utama) perusahaan;
2. Pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dari di luar usaha pokok (usaha sampingan)
perusahaan;
Untuk komponen pengeluaran atau biaya-biaya juga terdiri dua jenis, yaitu:
1. Pengeluaran atau biaya yang dibebankan dari usaha pokok (usaha utama) perusahaan;
2. Pengeluaran atau biaya yang dibebankan dari luar usaha pokok (usaha sampingan)
perusahaan.
Komponen-komponen yang terdapat dalam suatu laporan laba rugi:
1. Penjualan (pendapatan) 4. biaya operasi
2. Harga pokok penjualan (HPP) - biaya umum - biaya sewa
3. Laba kotor - biaya penjualan - biaya administarsi
1. - Biaya Operasi Lainnya
5. Laba kotor operasional
6. Penyusutan (depresiasi)
7. Pendapatan bersih operasi
8. Pendapatn lainnya
9. Laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT (Earning Before Interest and Tax)
10. Biaya bunga terdiri dari:
- bunga wesel;
- bunga bank;
- bunga hipotek
- bunga obligasi;
- bunga lainnya.
11. Laba sebelum pajak atau EBT (Earning Before Tax)
12. Pajak
13. Laba sesudah bunga dan pajak atau EAIT (Earning After Interst and Tax)
14. Laba per lembar saham (Earning per Share)
PT ROY Akase, Tbk
Laporan Laba Rugi Per 31 Desember 2007
Komponen Jumlah

Total Penjualan Xxxxx


Harga Pokok Penjualan Xxxx
Laba Kotor Xxxxxxx
Biaya Operasi
Biaya Umum dan Administrasi Xxxx
Biaya Penjualan Xxxx
Biaya Lainnya Xxxx
Total Biaya Operasional Xxxxxx
Laba Kotor Operasioanal Xxxxxx
Penyusutan Xxxxx
Pendapatan Bersih Operasi Xxxxxx
Pendapatan lainya
EBIT Xxxx
Biaya Bunga Xxxxxx
Bunga Bank
Bunga Obligasi Xxxx
Total Biaya Bunga Xxxx
EBT Xxxxx
Pajak Xxxxx
EAIT Xx

Earning per Share Xxxxx


E. Bentuk Laba Rugi

Dalam praktiknya, laporan laba rugi dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu :
1. Bentuk Tunggal (single step)
2. Bentuk Majemuk (Multiple step)
Bentuk tunggak atau dikenal dengan nama single step merupakan gabungan dari
jumlah seluruh penghasilan, baik pokok (operasional ) maupun diluar pokok
(nonoperasional) dijadikan satu, kemudian jumlah biaya pokok dan diluar pokok
juga dijadikan satu.
Bentuk multiple step merupakan pemisahan antara komponen usaha pokok
(opersional) dengan diluar pokok (nonoperasional).
Contoh Laporan Laba rugi single step
PT Roy Akase, Tbk
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2007
Komponen Jumlah
Pendapatan Pokok (operasional) Xxxxx
Pendapatan diluar usaha pokok Xxxx
Total Pendapatan Xxxxxxx
Harga Pokok Penjualan Rp. Xx
Biaya pokok Rp. Xx
Biaya di luar Usaha pokok Rp. Xx

Total Biaya Xxxx


Laba Bersih sebelum pajak (EBT) Xxxx
Pajak Xx
Laba bersih sesudah pajak (EAT) Xxxxxxx

Earning per Share


Contoh Laporan Laba Rugi multiple step
PT Roy Akase, Tbk
Laporan Laba Rugi Per 31 Desember 2007
Komponen Jumlah
Total penjualan (operasional) Xxxxx
Harga pokok penjualan Xxxx
Laba kotor operasional Xxxxx
Biaya operasional
Biaya umum dan administrasi Xxx
Biaya penjualan Xxx
Biaya lainnya Xxx
Total biaya operasional Xxxx
Laba Bersih Operasional Xxxx
Pendapatan nonoperasi Xxx
Biaya nonoperasi Xx
Xxxx
Laba bersih sebelum pajak (EAT)
Pajak Xx
Laba bersih sesudah pajak Xxxx
Earning per Share
F. Cara Membuat Laporan Keuangan

1. Mulai dari belakang


Pada umumnya kategori umum laporan keuangan memuat hal-hal sbb:
a. Surat CEO
b. Laporan keuangan yang terdiri dari:
- neraca
- laporan laba rugi
- laporan aliran kas
- laporan perubahan posisi keuangan
- laporan modal pemegang saham
c. Catatan kaki
d. Penjelasan dan analisis (kekuatan dan kelemahannnya jika ada)
e. Laporan oleh audit independen
Dalam membaca laporan keuangan, hal-hal perlu memperoleh perhatian adalah :
1. Jika terdapat laporan lebih dari dua paragraf standar mengenai proses adit dan
tes kecocokan seta konsistensi dengan prinsip-prinsip akuntansi umum yang
dapat diterima, kata-kata seperti sehubungan dengan dan sebagaimana di
laporkan oleh mungkin laporan keuangan tersebut baik hanya jika anda yakin
dan percaya akan apa yang dikatakan perusahaan tentang situasi yang
dihadapinya.
2. Jika auditor menekankan hal-hal yang juga terdapat pada bagian lain laporan,
curigailah bahwa mungkin terjadi hal yang tidak semestinya.
3. Laporan audit seharusnya singkat dan lengkap.
2. Catatan kaki
Catatan kaki harus diperiksa untuk melihat apakah perusahaan telah mengubah
prinsip Atau metode akuntasinya. Seandainya perusahaan mengubah metode
akuntansinya, mungkin mereka sedang menyajikan angka-angka yang terbaik.
Kemudian cari tahu alasan perubahan tersebut, yaitu sbb:
a. Apakah periode pemyusutan lebih dari seharusnya, atau karena aktiva yang
tidak dipakai sehingga memiliki umur pakai yang lebih lama?
b. Jika penjualan tidak berkembang sebagaimaba yang ditargetkan, perlu
dijelaskan di catatan kaki.
c. Pendapatan meningkatkarena adanya keberuntungan dan manajemen ingin
menyimpan sebagian hasil untuk masa-masa dimana penjualan sedang
menurun atau melonggarkan pembayaran pajak.
d. Apakah penjualan menurun karena adanya perubahan dalam akuntansi atau
bukan karena penjualan?
Dalam catatan kaki, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar catatan kaki dapat
dimengerti, yaitu sebagai berikut :
1. Kalimat yang mengatakan memulihkan kerugian tiga tahun sebelumnya. Pahami jika ada
kalimat manajemen yang mengatakan bahwa hanya dialah yang berani membersihkan
perusahaan dan menyalahkan kerugian akibat manajemen masa lalu.
2. Penggunaan metode penyusutan dan seddiaan mesti dilihat secara jelas mengingat
peraturan pajak yag sering berubaha.
3. Pahami jika ada kalimat cadangan untuk masa sulit atau suatu hal lainnya. Kalimat ini
mungkin menyembunyikan keberuntungan besar yang diperoleh perusahaan.
4. Penundaan pengeluaran, yaitu ada pengeluaran yang tidak ditulis seluruhnya pada saat
pengeluaran itu terjadi.
5. Pengambilan persentase penyelesaian, untuk memperoleh laba manajemen memasukkan
biaya-biaya dalam kontrak jangka panjang, karena yakin mereka membuat kemajuan. Ini
dapat dilakukan, walaupun tidak ada uang yang diterima.
3. Laporan keuangan

Dalam membandingkan rasio dari seluruh tahun yang dilaporkan, berikan perhatian
khusus untuk piutang dan sediaan. Jika laporan tidak menyebutka rasionya, anda harus
melakukannya sendiri. Pertanyaan yang harus diajukan adalah :
a. Periksa apakah piutang dan sediaan meningkat secar lebih cepat dibandingkan
penjualan atau sebaliknya.
b. Periksa apakah ini berarti perusahaan sedang berusaha meningkatkan atau enjaga
penjualan dengan kebijakan kredit yang kurang baik.
c. Periksa apakah perusahaan tetap mengoperasikan pabrik pada tingkat tinggi tanpa
adanya penjualan.
d. Apakah prosuksi tersebbut dimaksudkan utuk sediaan di saat penjuala sedang tinggi?
e. Periksa rasio lancar dan lihat apakah perusahaan membayar tepat waktu dan memilki
kebijaka penagihan utang yang baik.
f. Periksa apakah utang jangka panjang.
g. Lihat nilai aktiva kemudian bandingkan dengan perusahaan sejenis apakah
perusahaan menaksir terlalu tinggi, apakah ada penjelasan, menaksir terlalu tinggi
tidak terlalu berarti tidak ada pembelian yang antusias.
Cara membandingkan laporan keuangan
1. Periksa dan perhatikanlah aliran kas menurut waktunya dan apa saja yang
sudah dilakukan dengan kas tersebut.
2. Periksa apakaha uamg diinvestasikan lagi, digunakan untuk membayar
dividen, membayar utang yang jumlahnya besar.
3. Periksa apakah penjualan meningkat, tetap, atau turun. Penjualan menurun
menunjukkan kemungkinan ada masalah.
4. Periksa laba per lembar saham (earning per share/EPS). Persepsi bisa salah
jika sebagian perusahaan dijual, terjadi penurunan promosi , penelitian, dan
pengembanagn, penundaan terhadap beberapa pengeluaran yang
mengakibatkan pendapatan meningkat.
4. Surat CEO
Periksa surat CEO atau presiden karena surat ini memberikan petunjuk mengenai
jalannya perusahaan. Isi surat harus sejalan dengan apa yang telah anda temukan
seperti berikut ini.
a. Perhatikan kata-kata lemah dalam surat ini seperti : kami, sedang berusaha
melakukan, terus bergerak maju, hampirr selesai, dianggap demikian, serta
kecuali untuk, dan seterusnya.
b. Waspada juga kata-kata yang terkesan seperti permohonan maaf atau lebih
banyak yang dibumbui ketimbang kata-kata tindakan saat menganalisis
perubahan dalam penjualan, utang atau laba.
c. Surat tersebut harus memberi penjelasan yang mudah dipahami mengenai apa
yang sedang terjadi, perusahaan sedang menuju arah mana, bagaimana cara
mencapainya dan mengapa.
d. Periksa laporan tahunan catatan kaki, apakah penyusutan dihitung dengan
metode garis lurus untuk laporan tahunan, namun metode dipercepat untuk
laporan pajak.
e. Sediaan umumnya dilaporkan dalam laporan tahunan dengan sediaan rata-
rata, namun dalam formulir pajak dengan LIFO atau FIFO, ini cara legal
untuk menghindari pajak.
5. Penjelasan dan Analisis
Langkah selanjutnya adalah periksa penjelasan dan analisis yang disediakan
dalam laporan keuangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah ssebagai berikut.
a. Perhatikan apakah saham telah dijual dan digunakan, apakah untuk
meluaskan pabrik atau meningkatkan penjualan, ataukah untuk membayar
utang. Lihat seberapa banyak saham yang merupakan milik karyawan atau
dewan pengurus, apakah mereka mebeli atau menjual.
b. Periksa kualifikasi manajemen puncak. Jika tersedia, lihat masalah-masalah
hukum, apakah telah terselesaikan, dengan siapa masalah terjadi, kantor
pajak, kreditor, pelanggan atau badan pengendali lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai