Anda di halaman 1dari 86

5/1/2019

Print/by/Swd
5/1/2019

Print/by/Swd
5/1/2019

Print/by/Swd
5/1/2019

POINT PENTING
EMERGENCY RESPONSE

• Memahami specific potensi bahaya di masing-


masing Area
• Review kondisi alat Emergency di area yang
potensi bahayanya tinggi
• Konfirmasi pengetahuan Emergency Respon:
~ Tahapan action terhadap Emergency
~ Tahapan Evakuasi
Print/by/Swd
5/1/2019

TARGET
EMERGENCY RESPONSE

TIDAK ADA KORBAN


Print/by/Swd
5/1/2019

PENTINGNYA FIRE SAFETY MANAGEMENT

Banyak terjadi kebakaran maupun peledakan (explosion) di


bangunan industri yg membawa korban jiwa / luka :

• Pabrik PT. Petrowidada (Gresik, 2003), 2 orang meninggal, 50


orang luka-luka
• Pabrik Peleburan besi dan baja, PT. Ispat Indo, Sidoardjo,
Jatim meledak (2003), 13 luka-luka
• Pabrik Acetylene, PT. Samator Gas (Gresik, 2004), beberapa
orang luka-luka
• Pabrik Kimia, PT. Adil Makmur (Tangerang, 2004), 1 orang
petugas pemadam luka-luka.
Print/by/Swd
5/1/2019

PENTINGNYA FIRE SAFETY MANAGEMENT


Banyak terjadi kebakaran maupun peledakan (explosion) di
bangunan industri yg membawa korban jiwa / luka :

• Kebakaran dan ledakan di Pabrik Kembang Api (Kosambi


Tangerang Oktober 2017) Menewaskan 48 pekerja & melukai
45 pekerja.

Menurut laporan KLH, PT. Petrowidada dan pabrik kembang api,


tidak menjalankan sistem tanggap darurat (emergency
response plan)  indikasi belum di-terapkannya manajemen
keselamatan terhadap kebakaran (fire safety management)
secara utuh. Korban Kebakaran
P.Kembang api P.Kemabang Api
Print/by/Swd
5/1/2019

ARTI FIRE SAFETY MANAGEMENT


 Fire Safety Management (FSM) adalah segala
upaya memobilisasi personil, pemanfaatan biaya,
penggunaan bahan, peralatan dan metoda
termasuk informasi untuk pencegahan dan
penanggulangan terhadap kebakaran dan keadaan
darurat lainnya yang sewaktu-waktu terjadi di
bangunan / unit industri

Print/by/Swd
5/1/2019

LINGKUP FIRE SAFETY MANAGEMENT


(FSM) Bagian dari
Kegiatan SHE
 Pemeriksaan & pemeliharaan berkala
 Pembentukan tim emergency internal
 Pelatihan ketrampilan personil
 Penyusunan FEP / FOEP
 Latihan kebakaran & evakuasi basis FEP
 Pelaksanaan fire safety audit
 Tatagraha aman api (firesafe houskeeping)
 Firesafety campaign & dokumentasi
Print/by/Swd
5/1/2019

PRINSIP PELAKSANAAN FSM


Berlaku prinsip management
• Prinsip 5 M + 1 I (man-money-material-
• machine-method-information)
• Prinsip P.O.A.C (planning-organizing-
• actuating-controlling)
• Prinsip S.W.O.T (strength-weaknesses-
• opportunity-threat)
• Prinsip Plan-do-check action
• Gaya manajemen : MBO – MBA – MBWA
• (management By. Obyaktife, Administration, Walking Around)

Print/by/Swd
5/1/2019

PENERAPAN PEDOMAN
• Materi pedoman didasarkan pada literatur dalam & luar
negeri, standar-standar / SNI ttg keselamatan,
kesehatan kerja dan lingkungan, survey lapangan dan
wawancara nara sumber dan manajemen FPF industries,
info dari Tim Teknis World Bank & Asosiasi Foam
Indonesia
• Penerapan pedoman perlu disesuaikan dgn kondisi di
masing-masing factory mencakup SDM, peralatan dan
pengalaman yg diperoleh selama ini hingga menjadi
suatu body of knowledge yang diyakini, untuk
diterapkan. Print/by/Swd
5/1/2019

PRINSIP PROTEKSI KEBAKARAN

SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN


BERBASIS POTENSI BAHAYA
Bahaya sifat Sistem aktif

BAHAN FSM
Kondisi SISTEM PROTEKSI
bangunan YANG HARUS
DIADAKAN
SJK
PROSES Sarana
Jalan
keluar
Sistem pasif
Bahaya proses
Print/by/Swd
5/1/2019

FSM BASIS POTENSI BAHAYA

• Potensi bahaya memberikan basis dalam penyusunan FSM


dan FEP
• Potensi bahaya bisa dilihat dari bahan dan proses yang
berlangsung
• Potensi bahaya memberikan indikator akan tingkat resiko
bahaya kebakaran
• Resiko merupakan hasil akhir membandingkan antara
kerentanan dan kapasitas
Pentingnya
• Kerentanan > kapasitas  resiko tinggi risk
assessment
• Kerentanan < kapasitas  resiko rendah
Print/by/Swd
5/1/2019

POTENSI BAHAYA KEBAKARAN DI INDUSTRI


PADA UMUMNYA
• Tempat penyimpanan • Kebocoran gas yg bisa
bahan kimia menimbulkan eksplosi
berbahaya • Sistem pemipaan
• Tempat penyimpanan • Electrical wiring / cable
cairan / gas mudah • Fire-safe plant sitting
terbakar / menyala • Ventilasi & kontrol asap
• Tempat penyimpanan • Kompartemenisasi
gas-gas bertekanan ruangan dengan
PERLU konstruksi tahan api
DIPERHATIKAN
Print/by/Swd
5/1/2019

1. PEMERIKSAAN BERKALA
• Obyek yang diperiksa
• Prosedur pemeriksaan
danperalatannya
• Kualifikasi personil dan
sarana pengamanan-nya
• Pelaporan dan pendoku-
mentasian-nya
• Tindak lanjut dari hasil
pemeriksaan
Print/by/Swd
5/1/2019

PEMERIKSAAN BERKALA (lanjutan)

Sistem deteksi & fire alarm Pemadam api ringan


(APAR)
Sistem pemadam berbasis air (hidran, sprinkler)
Sistem pemadam api khusus (fixed systems)
Sarana bantu (pompa kebakaran,genset, sumber air
untuk pemadaman)
Sistem kontrol asap (ventilator, damper api / asap)
Sarana jalan ke luar (pintu – tangga kebakaran)

Print/by/Swd
5/1/2019

2. PEMBENTUKAN TIM INTERNAL

• Prinsip pembentukan tim


• Persyaratan personil & kelengkapan-
nya (uniform, peralatan,tanda, label )
• Tuntutan pelatihan & pembinaan
• Civil effect kepesertaan dalam tim
• Jaminan safety personil (asuransi, dll)
• Pengesahan (SK, sprint, dll)
Print/by/Swd
5/1/2019

3. PELATIHAN PERSONIL

• Sasaran pelatihan
• Persyaratan peserta pelatihan
• Bentuk pelatihan (in house - out house)
• Obyek yg dilatihkan (teknik pemadaman-
rescue- sistem komunikasi emergency, dll)
• Kualifikasi instruktor
• Alat peraga untuk pelatihan
• Sertifikasi dan pembinaan lanjut
Print/by/Swd
5/1/2019

4. PENYUSUNAN FEP / FOEP


• FEP harus didasarkan pada potensi bahaya
• FEP memuat informasi sistem proteksi terpasang
• FEP perlu di –update secara periodik khususnya
apabila terjadi perubahan fisik dan fungsi
• FEP perlu mengakomodasi kebutuhan orang-
orang dibedakan (diffabled)
• FEP mencakup penanganan keadaan darurat lain
• FEP mencakup persyaratan pencegahan
termasuk the do’s and the don’t’s
Print/by/Swd
5/1/2019

5. LATIHAN KEBAKARAN & EVAKUASI

• Dilakukan min 2 kali / tahun


• Perlu disusun skenario latihan
• FEP / FOEP sebagai acuan utama
• Pemberitahuan terbatas (kepada yg diffabled)
• Integrasi dengan Dinas Pemadam kebakaran dan
instansi terkait lainnya
• Perlu dilakukan evaluasi
• Dokumentasikan pelaksanaan latihan tsb
Print/by/Swd
5/1/2019

6. AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN


(firesafety audit)

• Pelaksanaan audit keselamatan kebakaran


sesuai jenis audit (walk through –
preliminary dan comprehensive audit)
• Kompetensi pelaksana audit sesuai jenis
audit yang dilakukan
• Record & tindak lanjut hasil audit

Print/by/Swd
5/1/2019

7. FIRE SAFETY CAMPAIGN

• Program seminggu aman kebakaran (fire


prevention week)
• Pembuatan & pemasangan brosur, leaflet
dan poster aman kebakaran
• Hari penyuluhan aman kebakaran (diisi
ceramah, cerdas tangkas, demo ketrampilan
pemadaman & rescue dll)
• Pelatihan praktis cara-cara perlindungan
terhadap bahaya kebakaran
Print/by/Swd
5/1/2019

8. FIRESAFE HOUSEKEEPING
• Setiap pekerjaan domestik harus
memenuhi persyaratan aman kebakaran
• Setiap komponen sistem proteksi harus
tidak dihalangi atau dihambat
• Perlu dilakukan pengawasan terhadap
bahan dan proses yang berlangsung
• Pekerjaan hot-works (mematri, mengelas
dll) harus dilakukan oleh orang
berpengalaman dan diawasi

Print/by/Swd
5/1/2019

THE DO’S AND THE DON’TS


Harus dilakukan (do’s) Tdk boleh dilakukan (don’ts)
Bersihkan ruang kerja dari debu Dilarang merokok di tempat kerja !
dan serpihan bahan
Lapor adanya kebocoran cairan / Dilarang menaruh barang didepan alat
gas pada pengawas pemadam sehingga menghalangi
Hati-hati bekerja dengan mesin Membiarkan debu menumpuk di
pemotong, siapkan APAR tempat kerja
Siapkan peralatan pelindung diri Memasang / menyangmbung banyak
(masker,gogles, sarung tangan) stop kontak pada satu saklar
sebelum bekerja
Hati-hati menggunakan peralatan Menaruh lap / kain berminyak di atas
listrik, ikuti PUIL lemari atau kabinet
Chek dan ketahui lokasi alat Makan, minum dan merokok saat Print/by/Swd
pemadam (APAR, hidran, foam) bekerja dengan isocyanate
Check dan pahami lokasi eksit Dilarang menutup / menghalangi eksit
5/1/2019

9. MENYUSUN SOP / POS

SOP sebagai pedoman kerja aman kebakaran


SOP yang disusun antara lain :
• a. Pekerjaan menimbulkan api (hot-works)
• b. Pelaksanaan inspeksi teknis
• c. Pemakaian alat pemadam kebakaran
• d. Penanganan benda berbahaya
• e. Penanganan & penyimpanan gas
bertekanan
Print/by/Swd
5/1/2019

MENCEGAH LEBIH BAIK DARI


MENANGGULANGI KEBAKARAN

• Mengurangi pemakaian bhn mudah terbakar


• Mencegah terjadinya penyulutan (ignition)
• Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan berkala terhadap
peralatan
• Mewaspadai pekerjaan hot-works (lewat SOP)
• Menjaga kebersihan di tempat kerja
• Pengecekan terhadap instalasi listrik secara berkala (sesuai
PUIL)
• Menerapkan FSM dan menyusun FEP
Print/by/Swd
5/1/2019

FIRE EMERGENCY PLAN (FEP)


Informasi umum
• Kejadian kebakaran yang mungkin terjadi
• Potensi bahaya kebakaran (ruang material storage, ruang
mixing, ruang curing, foam conversion & finishing, foam
waste reclamation, product finish, finished products,
storage office and personnel facilities)
• Sistem proteksi terpasang (sistem deteksi & alarm, sistem
sprinkler, slang kebakaran, hidran luar , APAR, kontrol asap,
siamesse connection, sistem komunikasi darurat)
• Karakteristik pengguna plant (dalam kondisi siaga, saat
istirahat, ada orang diffabled, ada wanita hamil, dsb)
• Dasar hukum yang berlaku (UUBG, Kepmen no 10 & 11,
Perda Kebakaran dsb)
Print/by/Swd
5/1/2019

FIRE EMERGENCY PLAN (lanjutan)


a. Organisasi emergency
– Unsur pimpinan / koordinator emergency (Direktur Emergency,
Koordinator Emergency / Chief Warden, Division Warden, Kepala
Regu dsb)
– Tim / regu komunikasi emergency (telephonist, operator radio,
operator sound system, kurir / runner, operator panel kontrol / public
address system)
– Tim / regu pemadam kebakaran & evakuasi (petugas pemadam
kebakaran, petugas evakuasi, petugas pendamping pemadam
kebakaran dari luar)
– Tim / regu teknisi (operator A/C, operator listrik/genset, operator
pompa kebakaran, operator sistem kontrol asap, operator mesin dsb)
– Tim sekuriti / penyelamatan (petugas penyelamat, pemandu orang-
orang diffabled, petugas perparkiran, petugas / pengawas sekuriti)
– Tim medis (petugas P3K, petugas ambulance, tim dokter, paramedis,
perawat)
Print/by/Swd
5/1/2019

FIRE EMERGENCY PLAN (lanjutan)

b. Uraian tugas masing-masing pemeran


c. Pengaturan di Pos Komando Taktis
d. Pengaturan di muster points (tempat
berkumpul)
e. Komunikasi dan kerjasama instansional,
antar instansi terkait (bila ada).

Print/by/Swd
5/1/2019

PEMBENTUKAN TIM TUJUH (contoh)


SEMACAM ERT (Emergency Response Team)

Terdiri atas : Bila perlu lebih besar,


tim bisa di-duakalikan
1 orang Komandan Regu tanpa
KARUKaru.
1 petugas komunikasi
KOM
2 orang fire fighter
1 orang sekuriti FF1 FF2

1 orang petugas P3K TKN

1 orang teknisi SEK P3K

Print/by/Swd
5/1/2019

ORGANISASI EMERGENCY
(contoh)
PRODUCTION MGR
Koord. Emergency
EHS Mgr
HRD Mgr Ass. Coord
MNT Mgr
Ass.Coord Ass.Coord QA Mgr
Ass.Coord
Secretary MP Mgr
Ass.Coord Comp.DR
Ass.Coord

KARU KARU KARU KARU KARU


Kantor Hall A Hall B Hall C Hall D

Print/by/Swd
5/1/2019

PROSEDUR UMUM KEBAKARAN


MENEMUKAN ADANYA API LIAR / KEBAKARAN
Gunakan APAR yg sesuai

BILA MAMPU
TERIAK
PADAMKAN

MELIHAT API DIAL 8888


ATAU 0
BILA TIDAK
BUNYIKAN
TUNGGU ERT
ALARM

PROSEDUR MELAPOR :
- Sebut nama dan dari div.mana LAPOR
YA API
- Sebut lokasi adanya api API PADAM
PADAM ?
- Sebut kondisi api
- Laporkan kondisi terakhir, apa ada
BERTAHAN
korban ? TUNGGU ERT
Print/by/Swd

TDK
5/1/2019

PROSEDUR UMUM (lanjutan)


A. Tipe alarm dan sistem pemberitahuan
1. Pecahkan kaca manual call point / break glass
2. Alarm bunyi akibat inisiasi detektor panas
B. Sistem pemberitahuan
a. Alarm tahap I (be alert / siap-siap)
1) Dering bel terus menerus
2) Aktivitas komunikasi lewat telpon/HT/pager
3) Pengumuman lewat sist.komunikasi internal
b. Alarm tahap II (perintah evakuasi)
1) lakukan prosedur evakuasi
2) pergi ke tempat berkumpul (muster points)..
3) Gunakan jalur evakuasi yang aman
Print/by/Swd
5/1/2019

TINDAKAN BAGI SEMUA ORANG SAAT


MENDENGAR BUNYI ALARM
ALARM TAHAP I
• Tetap tenang dan siap-siap tinggalkan plant
• Stop semua pekerjaan
• Matikan peralatan dan cabut kabel power semua
alat elektronik
• Tutup pintu tetapi jangan dikunci

Print/by/Swd
5/1/2019

TINDAKAN BAGI SEMUA ORANG SAAT


MENDENGAR BUNYI ALARM
ALARM TAHAP II
• Evakuasi menyeluruh
• Ikuti warden, tetap tenang
• Berjalan , jangan lari, menuju tempat berkumpul
• Bila nama dipanggil, jawab untuk pasti
• Jangan kembali ke plant sebelum diperbolehkan

Print/by/Swd
5/1/2019

FIRE & OTHER EMERGENCY RESPONSE PLAN


(FOEP)

Berisikan uraian mengenai :


WHO DOES WHAT IN CASE OF FIRE AND
OTHER EMERGENCIES
• (Siapa harus melakukan apa saat terjadi
kebakaran dan keadaan darura lainnya)
Mengantisipasi keadaan darurat seperti :
Banjir, genangan air, gempa, tanah longsor, angin kencang,
darurat medis, penyusup berbahaya, ancaman bom, demo /
kerusuhan masal, dll.
Print/by/Swd
5/1/2019
PENANGGUNG JAWAB UMUM
(PENGURUS)

DEPARTEMEN DEPARTEMEN DEPARTEMEN


……………….. K3 ………………..

1/300(ringan/sedang I)
DEVISI FIRE 1/<300(sedang II,III, berat)

Koordinator
FIRE MENS 1/100(ringan/sedang I)
SUB UNIT
(1/100)
1/<100(sedang II,III, berat)

PERAN
KEBAKARAN 2/25 Orang (area kerja)
(2/25) Print/by/Swd
5/1/2019

PENANGGUNG JAWAB UMUM


(PENGURUS/MANAJEMEN)

DEPARTEMEN K3/P2K3
(Ahli K3)

PENANGGUNG JAWAB (Klas A)


UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN
PETUGAS REGU
PENANGGULANGAN
KOORDINATOR SUB UNIT (B) KEBAKARAN (C)
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PETUGAS (D)
PERAN KEBAKARAN
Print/by/Swd
5/1/2019

PEMBENTUKAN UNIT
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Petugas Peran Kebakaran 1

Regu Penanggulangan Kebakaran 2

Koordinator Unit Penanggulangan 3


Kebakaran

Ahli K3 Spesialis Penanggulangan Kebakaran 4


sebagai penanggungjawab teknis Print/by/Swd
5/1/2019
PEMBENTUKAN UNIT PENANGGULANGAN
KEBAKARAN

A PENANGGUNG JAWAB
TEKNIK K3 PK
Tingkat Ahli Madya
B KOORDINATOR UNIT PK
Tingkat Ahli Pratama
C REGU PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
D Tingkat Dasar II
PETUGAS PERAN KEBAKARAN
Tingkat Dasar I Print/by/Swd
5/1/2019

PERSONIL

Regu Penanggulangan Kebakaran,


mempunyai tugas melakukan pemeliharaan
sarana proteksi kebakaran.

Kepmenaker No. 186/Men/1999,


Pasal 8 ayat (1) huruf b
Print/by/Swd
5/1/2019
Ref. Kepmennaker No 186/1999
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN
TUGAS POKOK SESUAI JABATAN
KELAS A
UTAMANYA
TUGAS:
Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan
perundang-undangan bidang penanggulangan kebakaran;
Memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat yang
ditunjuk sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku;
Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia
perusahaan atau instansi yang didapat berhubungan
dengan jabatannya;; Print/by/Swd
5/1/2019
Ref. Kepmennaker No 186/1999
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN

KELAS A TUGAS POKOK SESUAI JABATAN


UTAMANYA
TUGAS:
Memimpin penanggulangan kebakaran sebelum
mendapat bantuan dari instansi yang berwenang;
Menyusun program kerja atau kegiatan
penanggulangan kebakaran
Mengusulkan anggaran, sarana dan fasilitas
penanggulangan kebakaran kepada pengurus;
Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait;
Print/by/Swd
5/1/2019
Ref. Kepmennaker No 186/1999
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN
TUGAS POKOK SESUAI JABATAN
KELAS B
UTAMANYA

TUGAS:
memimpin penanggulangan kebakaran sebelum
mendapat bantuan dari instansi yang berwenang;
menyusun program kerja atau kegiatan
penanggulangan kebakaran
mengusulkan anggaran, sarana dan fasilitas
penanggulangan kebakaran kepada pengurus;
Print/by/Swd
5/1/2019
Ref. Kepmennaker No 186/1999
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN
TUGAS POKOK SESUAI JABATAN
KELAS C
UTAMANYA

TUGAS:

a. mengidentifikasi dan melaporkan tentang adanya


faktor yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran;
b. melakukan pemeliharaan sarana proteksi kebakaran;
c. memberikan penyuluhan tentang penanggulangan
kebakaran pada tahap awal;
d. membantu menyusun buku rencana tanggap darurat
penanggulangan kebakaran; Print/by/Swd
5/1/2019
Ref. Kepmennaker No 186/1999
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN
TUGAS POKOK SESUAI JABATAN
KELAS C
UTAMANYA

TUGAS:
e. memadamkan kebakaran;
f. mengarahkan evakuasi orang dan barang;
g. mengadakan koordinasi dengan instansi terkait;
h. memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan;
i. mengamankan seluruh lokasi tempet kerja;
j. melakukan koordinasi seluruh petugas peran
kebakaran. Print/by/Swd
5/1/2019
Ref. Kepmennaker No 186/1999
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN
TUGAS POKOK SESUAI JABATAN
KELAS D
UTAMANYA

TUGAS:
a. mengidentifikasi dan melaporkan tentang adanya
faktor yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran;
b. memadamkan kebakaran pada tahap awal;
c. mengarahkan evakuasi orang dan barang;
d. mengadakan koordinasi dengan instansi terkait;
e. mengamankan lokasi kebakaran.
Print/by/Swd
5/1/2019

PEDOMAN KERJA ANGGOTA REGU


PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Dalam menjalankan tugas operasionalnya harus


berlandaskan pada :

Peraturan perundangan 1
yang berlaku

Standar dan pedoman yang 2


berlaku
3
SOP yang telah ditetapkan
Print/by/Swd
5/1/2019

PENYELENGGARAAN LATIHAN DAN GLADI


PENANGGULANGAN KEBAKARAN SECARA BERKALA

Print/by/Swd
5/1/2019

Sosialisasi

Print/by/Swd
5/1/2019

Print/by/Swd
5/1/2019

Print/by/Swd
5/1/2019

PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Berbasis

DASAR HUKUM
K3
Undang undang No 1 Th 1970
tentang
Keselamatan Kesehatan Kerja Print/by/Swd
5/1/2019

ARTI DAN MAKNA


KEP. No.1135/MEN/1987 (3 Agt ‘87).

1. Warna dasar putih yang digunakan berarti


bersih, suci
2. Warna hijau yang digunakan memiliki
makna selamat, sehat dan sejahtera
3. Roda gigi memiliki makna bekerja dengan
kesegaran jasmani dan rohani
4. Sedangkan sebelas gerigi roda adalah
unsur-unsur 11 Bab dalam Undang-undang
Keselamatan Kerja (UU/No.1/Th.1970) (18p)
5. Palang hijau yang berarti bebas dari
kecelakaan dan sakit akibat kerja (PAK)
Print/by/Swd
5/1/2019

XI  BAB UU. N0.1-1970

Roda Gigi dan Palang Hijau


I. ISTILAH (Psl.1)
II. RUANG LINGKUP (Psl.2)
I
XI II III. SYARAT K3. (Psl.3,4)
IV. PENGAWASAN (Psl.5,6,7,8)
X III
V. PEMBINAAN (Psl.9)
VI. P 2 K 3 (Psl.10)
IX IV
VII. KECELAKAAN (Psl,11)
VIII. KWJBN & HAK TK. (Psl.12)
VIII V
IX. MEMASUKI TMPT KRJ (Psl.13)
VII VI
X. KEWJBAN PENGURUS (Psl.14)
XI. PENUTUP (Psl.15,16,17,18)Print/by/Swd
5/1/2019

Undang - Undang No. 1 tahun 1970

Keselamatan Kesehatan Kerja


Print/by/Swd

5/1/2019
5/1/2019

MEMBERIKAN PANDUAN AGAR


MATERI UU NO.1 TAHUN 1970
DAPAT DIKETAHUI SECARA
LENGKAP OLEH MASYARAKAT
KHUSUSNYA MASYARAKAT
INDUSTRI

Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Print/by/Swd

5/1/2019
5/1/2019

1. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM


Mempelajari :
• Tujuan UU
• Ruang Lingkup UU
• Penerapan UU Keselamatan Kerja
• Pembinaan dan Pengawasannya Pelaksanaan UU

Print/by/Swd
5/1/2019

2. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


• Memahami Pengertian Dan Ruang Lingkup
Undang-undang Keselamatan Kerja
• Memahami Landasan Peraturan Dan Undang-
undang Keselamatan Kerja
• Memahami Kewajiban-kewajiban
Pengurus/Pengusaha Dan Tenaga Kerja Dalam
Bidang K3
Print/by/Swd
Historis Regulasi K3
5/1/2019

Veiligheidsreglement 1910. JAWATAN


Turunan KESELAMATAN
UU, Peraturan dan Standar K3
KERJA
UU No 1/51
NORMA KERJA JAWATAN
UU No 2/51 PERBURUHAN
SANTUNAN KECELAKAAN
UU No 3/51
DEPARTEMEN
Stbl Perburuhan TENAGA KERJA
PENGAWASAN PERBURUHAN

UU 3/92  JAMSOSTEK
UU No 14/1969
POKOK2 TENAGA KERJA UU No 13/2003
UU No 1/1970 KETENAGAKERJAAN
KESELAMATAN KERJA (KE 6) Print/by/Swd
5/1/2019
5/1/2019

KEMENTERIAN
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Republik Indonesia

TERWUJUDNYA TENAGA KERJA DAN MASYARAKAT INDONESIA

YANG PRODUKTIF, KOMPETITIF DAN SEJAHTERA


Print/by/Swd
5/1/2019

SAFETY… SAFETY… SAFETY


Dalam Bekerja
Berangkat Selamat
Bekerja Selamat
Pulang Selamat
Dirumah Selamat
Print/by/Swd
5/1/2019

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


Ilmu pengetahuan secara
sistematik, teknik manajerial,
untuk mengidentifikasi potensi
Keilmuan bahaya, mengevaluasi dan
mengendalikan risiko akibat
kecelakaan dan atau kejadian
berbahaya dalam siklus pekerjaan
atau proyek sampai pada tingkat
yang dapat diterima

“ACCIDENT PREVENTION”
(pencegahan kecelakaan) Print/by/Swd
5/1/2019

untuk menjamin dan


meningkatkan
keamanan total
Goals dalam setiap
Aktifitas, Kegiatan
Stop
atau Pekerjaan
Accident

Target • Life Safety


• Property
Safety
• Environmental
safety
Print/by/Swd
5/1/2019

dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan

a mesin, pesawat, alat, perkakas, peralatan


atau instalasi yang berbahaya atau dapat
menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau
peledakan;
dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan,

b
diperdagangkan, diangkut, atau disimpan
bahan atau barang yang dapat meledak,
mudah terbakar, menggigit, beracun,
menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi; Print/by/Swd
5/1/2019

BAB III
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA
Pasal 3
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat syarat
keselamatan kerja untuk :

18 macam kondisi K3 yang diharapkan (a s/d r)

- Pengendalian teknis, medis,


- Penyediaan sarana dan sumberdaya
- Ergonomi dan lingkungan kerja yang serasi
Undang - Undang No. 1 tahun 1970
Print/by/Swd

5/1/2019
5/1/2019

Psl. 3 a b
r
SYARAT-SYARAT K3 q c
p d
o e

n
K3
f
m g
l h
k j i
Print/by/Swd
5/1/2019

SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA


Pasal 3
(1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-
syarat keselamatan kerja untuk :
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri
pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang
berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;

Undang - Undang No. 1 tahun 1970 Print/by/Swd


5/1/2019

SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA


Pasal 3
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar
luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap,
gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan
getaran;
h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat
kerja baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan
penularan.
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;

Print/by/Swd
5/1/2019

SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA


Pasal 3
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja,
lingkungan, cara dan proses kerjanya; (Ergonomi)
n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang,
binatang, tanaman atau barang;
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;

Print/by/Swd
5/1/2019

SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA


Pasal 3

p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar


muat, perlakuan dan penyimpanan barang;
q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada
pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi
bertambah tinggi.

Print/by/Swd
5/1/2019

STRATREGI
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Pasal 3 ayat (1).
UNDANG UNDANG NO 1 TH 1970 Dengan peraturan perundangan ditetapkan
syarat syarat keselamatan kerja untuk :
• mencegah, mengurangi, dan memadamkan
kebakaran,
• mencegah, mengurangi peledakan
• memberikan kesempatan jalan menyelamatkan
diri dalam bahaya kebakaran
• pengendalian penyebaran asap, gas dan suhu
Pasal 9 ayat (3).
Pengurus wajib membina K3 penanggulangan
kebakaran Print/by/Swd
5/1/2019

Undang Undang K3 No.1/1970


• BAB V. ( PEMBINAAN )
• Pasal 9 -Menjelaskan dan menunjukkan kondisi dan
bahaya di tempat kerja
- Semua pengaman dan alat perlindungan yang
diharuskan
- Penggunaan APD yang standar
- Cara dan sikap bekerja yang aman
- Mempekerjakan setelah yakin
- Pembinaan
- Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3
Print/by/Swd
5/1/2019

dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan

a mesin, pesawat, alat, perkakas, peralatan


atau instalasi yang berbahaya atau dapat
menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau
peledakan;
dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan,

b
diperdagangkan, diangkut, atau disimpan
bahan atau barang yang dapat meledak,
mudah terbakar, menggigit, beracun,
menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi; Print/by/Swd
5/1/2019

a mencegah, mengurangi dan memadamkan


kebakaran

memberi kesempatan atau jalan

b menyelamatkan diri pada waktu kebakaran


atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya

g mencegah dan mengendalikan timbul atau


menyebar luasnya suhu, asap, uap dan gas
Print/by/Swd
5/1/2019

Print/by/Swd
5/1/2019

KEPMENAKER No Kep 186/Men/1999


Pasal 2 ayat (1)

Pengurus atau pengusaha wajib


mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakaran, latihan
penanggulanggan kebakaran di tempat
kerja.

Print/by/Swd
5/1/2019

KEPMENAKER No Kep 186/Men/1999


Pasal 2 ayat (2)

b. Penyediaan sarana deteksi, alarm,


pemadam kebakaran dan sarana
evakuasi

Print/by/Swd
5/1/2019

KEPMENAKER No Kep 186/Men/1999


Pasal 8 ayat (1) huruf b

Regu Penanggulangan Kebakaran,


mempunyai tugas melakukan
pemeliharaan sarana proteksi
kebakaran.

Print/by/Swd
5/1/2019

KEPMENAKER No Kep 186/Men/1999


Pasal 10 ayat (1)

AK3 Spesialis Penanggulangan Kebakaran


mempunyai tugas :

a. membantu mengawasi pelaksanaan


peraturan perundang-undangan bidang
penanggulangan kebakaran;
Print/by/Swd
5/1/2019

1. Perencanaan, pembuatan, pemasangan


atau perakitan, penggunaan atau
pengoperasian, dan pemeliharaan sarana
proteksi kebakaran.
2. Personil yang bertanggung jawab dalam K3
penanggulangan kebakaran.

Print/by/Swd
5/1/2019
MEKANISME PENGESAHAN INSTALASI
PROTEKSI KEBAKARAN
Berkas Commissioning.
perencanaan.
Rekomendasi.

Analisis:
Peraturan atau standar yg berlaku Melampirkan :
- Lay out ruangan /gedung
- Gambar instalasi
Tidak
Memenuhi syarat - Spesifikasi peralatan
- Perhitungan teknis
Ya
PENGESAHAN GAMBAR
Setuju dipasang.
Rekomendasi.
Print/by/Swd
5/1/2019

CONTROL FIRE
INDIKATOR

MCFA

Print/by/Swd
5/1/2019

CONTROL
CONTROL FIRE
FIRE
INDIKATOR
INDIKATOR

Selenoit

FIRE
MCFA
Sistem Proteksi Kebakaran

Print/by/Swd
5/1/2019

PERSONIL

Regu Penanggulangan Kebakaran,


mempunyai tugas melakukan pemeliharaan
sarana proteksi kebakaran.

Kepmenaker No. 186/Men/1999,


Pasal 8 ayat (1) huruf b
Print/by/Swd
5/1/2019

HINDARI KECELAKAAN !!!


Disiplin yang tinggi adalah kunci Sukses untuk
mencapai kecelakaan Nihil ( Zerro Accident )

Good Luck ! Print/by/Swd

5/1/2019

Anda mungkin juga menyukai