Anda di halaman 1dari 34

JEMBER

LAPORAN PROGRAM KERJA


KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA

RUMAH SAKIT SILOAM JEMBER

Jl. Gajah Mada No. 104 Kota Jember 68131


Jawa Timur Telp (0331) 2861900 Fax. (0331) 2861911

1
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN..................................................................................................................... 3

2. LAPORAN PROGRAM KERJA.........................................................................................................4

3. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KERJA ........................................,...........................4

4. PENUTUP............................................................................................................................................ 33
1. PENDAHULUAN
Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat merupakan
tempat kerja yang memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan sumber daya
inanusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan rumah
sakit. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa
pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya
pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja. Dengan
meningkatnya pemanfaatan Rumah Sakit oleh masyarakat maka kebutuhan terhadap
penyelenggaraan K3RS semakin tinggi, mengingat :
I . Tuntutan terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit seinakin meningkat, sejalan dengan
tuntutan masyarakat mendapatkan pe! ayanan kesehatan yang tei baik.
2. Rumah Sakit mempunyai karakteristik khusus antara lain ban yak menyei ap tenaga
kerja, padat modal, padat teknologi, padat pakar, bidang pekerjaan dengan keterlibatan
manusia yang tinggi dan terbukanya akses bagi bukan pekerja Rumah Sakit (pasien,
pengantar dan pengunjung) serta kegiatan yang terus menerus setiap hart.
3. SDM Rumah Saklt, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan
Rumah Sakit harus mendapatkan perlindungan dari gangguan kesehatan dan
kecelakaan, baik sebagai dampak proses kegiatan pemberian pelayanan maupun karena
kondisi sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit yang tidak memenuhi standar.
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 20 14 tentang Tenaga Kesehatan
dinyatakan bahwa tenaga kesehatan dalam menjalankan . praktik berhak memperoleh
per lindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. Pengelola Rumah Sakit harus
inenjairin kesehatan dan keselaiuatan baik terhadap SDM Rumah Sakit, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan Rumah Sakit dari berbagai potensi
bahaya dl Rumah Sakit. Oleh kai‘ena itu, pengelola Rumah Sakit dituntut untuk
melaksanakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja yang di laksanakan secara
terintegrasi, menyeluruh dan berkesinambungan sehingga risiko terjadinya penyakit akibat
kerja, kecelakaan kerja serta penyakit menular dan tidak menular lainnya di Rumah Sakit
dapat dihindari.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Saklt


dinyatakan bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan, Rumah Sakit wajib

3
dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali dimana uns‘ur
Keselamatan dan Kesehatan Kerja termasuk sebagai salah satu hal yang dinllai di dalam
akreditasi Rumah Sakit.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka untuk melindungi sumber daya manusia
diperlukan penyelenggaraan K3RS secara berkesinambungan terutama program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

2. LAPORAN PROGRAM KERJA


Untuk semua program kerja yang sudah terlaksana hasilnya didokumentasikan dalam
laporan kegiatan, evakuasi, dan tindak lanjut. Dokumentasi dibuat oleh Komite K3
dan ditujukan kepada Ketua Koinite K3 untuk ditandatangani dan diteruskan kepada Direktur.
Evaluasi dilakukan secara menyeluruh dengan cara membandingkan terhadap sasaran yang
telah ditentukan pada awal tahun. Rencana tindak lanjut bisa berupa perubahan program kerja yang
ada, perbaikan, atau penambahan program kerja yang sudah ada. Hasil evakuasi program dijadikan
dasar untuk pembuatan program di tahun berikutnya dan rencana strategis rumah sakit.

3. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KERJA


Evaluasi program kerja adalah evaluasi pelaksanaan program secara menyeluruh, meliputi
evaluasi dari kegiatan pokok (rincian kegiatan) dan sasaran pada tahun yang dievaluasi.

4
3.1 Program Keselamatan dan Keamanan

Pelaksanaan-.-°.
.'^P.encapaian
I Memastikan semua 100% 80 % • Mengidentifikasi area berisiko kebakaran di • Melalui tim tanggap
penghuni dan fasilitas area Rumah Sakit Siloam Jember seperti darurat atau bencana
rumah sakit aman dari
area peny impanan solar, genset, bersama dengan unit
api, asap, atau
peny impanan gas LPG, dapur, panel listrik, sekuriti, melakukan
keadaan darurat tidak
terbakar lainnya penyimpanan bahan kimia dan lain-lain. identifikasi seluruh
(misalnya kebocoran • Menentukan dan membuat denah dari area rumah sakit dan
gas) : kemungkinan atau potensi terjadinya menuangkan hasilnya
kebakaran. ke dalam bentuk
• Merencanakan pembuatan contingency plan pembuatan denah-
terkait, lihat di Q-Pulse SPO-SHG-FM-003. denah, terutama untuk
• Komite K3 melalui Sekretaris melakukan area-area yang
kerjasama dengan bagian Training and mempunyai potensi
Education untuk pelatihan dan sosialisasi ke terjadinya kebakaran.
seluruh pekerja internal maupun eksternal • Melalui sekretaris
(/enan/s, kontraktor). Komite K3
• Melaksanakan praktek penggunaan A PAR bekerjasama dengan
kepada seluruh karyawan Rumah Sakit bagian Training and
Siloam Jember Education membuat
jadwal untuk pelatihan

5
.*Rencaiia Tindak
. ÄO Peii‹;apfiiaii{ ;Tantängan

• Melakukan pelatihan dan simulasi code red dan simulas"i K3 yang


dan evakuasi setidaknya setahun sekali, dituangkan dalam

untuk melihat efektivitas dan kemampuan Jadwal Pelaksanaan


staf dalam menerapkan strategi komunikasi Pelatihan dan Simulas
ini. K3 yang dibuat setiap
• Membuat dokumentasi seluruh kegiatan awal tahun dan

yang sudah dijalankan, didukung dengan melaporkan


undangan meeting, daftar hadir, materi pelaksanaannya pada
pelatihan, skenario, dan foto-foto. laporan bulanan K3RS.
Melakukan facflity
töur setiap
minggunya, dan
membuat
dokumentasi dari hasil
kegiatan tersebut,
menggunakan form
baku yang ada di Q-
Pulse.

6
aiäh Tantengan
@eneapaian Peläksanaan ..
2 Melakukan penilaian 100% 90% • Mengidentifikasi risiko konstruksi Meminimalkan risiko
awal risiko kebakaran menggunakan formulir PCRA dan gangguan pada saat
pada saat renovasi di renovasi, seperti
melakukan monitoringnya setiap hari oleh
dalam atau yang melakukan informasi
berdekatan dengan security setiap ada kegiatan renovasi, kepada pasien, keluarga
rumah sakit: konstruksi dan pembongkaran di area atau pengunjung,
Rumah Sakit Siloam Jember melakukan proses
renovasi diluar jam
pelayanan.
Departemen terkait ikut
terlibat dalam
pemantauan proses
renovasi.
3 Melakukan deteksi 100% 90 % • Membentuk tim tanggap darurat atau Pendokumentasian/arsip
dini bencana di setiap unit kerja. kegiatan lapangan
dilengkapi
• Memasang sigo/simbol pada area berisiko
kebakaran seperti ruang genset, panel, ruang
penyimpanan gas LPG, ruang penyimpanan
bahan kimia, boiler, water heater dan lain-
lain.

7
No’’ Pencapaian‹ Pelaksaiiaan; “ ’Tantqngan
•i•enypaian.
• Membuat peta lokasi penempatan, simbol
penandaan dan cara penggunaan Alat
Pemadam Api Ringan dan Hidran.
• Membuat Planned Preventive Maintenance
atau PPM untuk memelihara dan menguji
seluruh peralatan pendukung sistem proteksi
keselamatan kebakaran aktif.
• Membuat dokumen kegiatan PPM yang
telah dilakukan
4 Melakukan 1000s» 100% • Menetapkan Rumah Sakit Siloam Jember Inspeksi keselamatan dan
pengurangan dainpak sebagai “Kawasan Dilarang Merokok. keamanan termäsuk
dan risiko bila ada api kegiatan pendataan area
• Memasang berbagai rambu dan peringatan
atau asap : atau faktor risiko fasilitas
mengenai adanya “Kawasan Dilarang yang dimiliki rumah
Merokok” di seluruh lingkungan rumah sakit
sakit. Selain itu, bisa ditambahkan
pemasangan leaflet atau banner yang berisi
edukasi dan informasi mengenai bahaya
merokok.
• Memasang sig0/simbol pada area berisiko Melakukan pemasangan
kebakaran seperti ruang genset, panel, ruang sign di semua utilitas
yang ada di rumah sakit

8
Tantangan
Pencapaian
penyimpanan gas LPG, ruang penyimpanan
bahan kimia, boiler, v ater heater dan lain-
lain.
• Membuat Planned Preventive Maintenance
Melakukan PPM sesuai
atau PPM untuk memelihara dan menguji jadwal yang telah
seluruh peralatan pendukung sistem proteksi ditentukan
keselamatan kebakaran aktif.
• Membentuk tim tanggap darurat atau
Setiap unit dan setiap
bencana di setiap unit kerja. shift kerja
• Melakukan pengecekann rutin setiap bulan Dilakukan pengecekkan
terhadap APAR dan Hidran. dan perawatan rutin dan
berkala.
• Setiap minimal 6 bulan memberikan
sosialisasi peran dan tugas kepada tin
tanggap darurat atau bencana.
• Melakukan pemantauan seluruh lingkungan Meningkatkan
rumah sakit, dilakukan oleh unit kerja pemantauan dengan
melakukan pemeriksaan
sekuriti, dan membuat laporan bila ada
rutin dan
kejadian, serta dokumentasi kegiatan.
pendokumentasian.
5 Memastikan 100% 90% • Memasang si Zsimbol pada area berisiko Laporan insiden
ketersediaan dan dilengkapi,
kebakaran seperti ruang genset, panel, ruang
pelatihan/simulasi

9
Tantangan
Pencapaian
keselamatan pada penyimpanan gas LPG, ruang penyimpanan Melakukan pemasangan
jalur evakuasi : bahan kimia, boiler, water heater dan lain- sign di semua utilitas
yang ada di rumah sakit
lain.
• Membuat Planned Preventive Maintenance Melakukan PPM sesuai
atau PPM untuk memelihara dan menguji jadwal yang telah
seluruh peralatan pendukung sistem proteksi ditentukan
keselamatan kebakaran aktif.
• Membentuk tim tanggap darurat atau
Setiap unit dan setiap
bencana di setiap unit kerja. shift kerja
• Melakukan pengecekann rutin setiap bulan Dilakukan pengecekkan
terhadap APAR dan Hidran. dan perawatan rutin dan
berkala.
• Setiap minimal 6 bulan memberikan
sosialisasi peran dan tugas kepada tim
tanggap darurat atau bencana.
• Melakukan pemantauan seluruh lingkungan Meningkatkan
pemantauan dengan
rumah sakit, dilakukan oleh unit kerja
melakukan pemeriksaan
sekuriti, dan membuat laporan bila ada
rutin dan
kejadian, serta dokumentasi kegiatan. pendokumentasian.

1
3.2 Program Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
‹Tgrget - .Reni aha TAndak
.. Pelaksanaan
İ•encapaian’
1 Inventarisasi 100 % 90 % • Membuat kategori bahan dan limbah Banyak jenis
bahan dan limbah berbahaya sesuai karakteristik dan bahan B3 yang
berbahaya tidak
jenisnya;
meliputi bahan, teridentifikasi
juinlahnya dan • Melakukan pendataan kuantitas bahan
lokasi dan limbah berbahaya di setiap
penempatan unit/bagian;
• Membuat daftar B3 dalam lingkungan
rumah sakit yang terupdate
mengunakan tabel bahan berbahaya
dan beracun dan dilakukan
pengesahan oleh Direktur rumah sakit;
• Menentukan lokasi penyimpanan
persediaan B3;
• Melakukan pemeriksaan secara
periodik untuk melihat barang pesanan
B3 (label, kondisi, jum lah, kualitas
dan MSDS).
2 Memastikan 100 % 90 % • Sosialisasi penggunaan material B3; Meningkatkan
Penanganan, sosialisasi kepada
semua karyawan.

1
J•eneapaian ‹ .Tantangan“-:•
/Peaeapaian
Penyimpanan dan • Sosialisasi penanganan limbah B3 Meningkatkan
Penggunaan B3 (penggunaan kantong berwarna, atau sosialisasi
Tidak kontainer/wadah); mengenai
penyimpanan dan
Membahayakan • Sosialisasi penyimpanan bahan
penanganan
bagi Karyawan, berbahaya;
limbah B3
Pasien, • Sosialisasi penghancuran atau
Pengunjung dan pembuangan dari limbah B3;
Subkontraktor • Sosialisasi pentingnya Material Safety
yang ada di Data Sheet (MSDS), terkait Mendata sesuai
Rumah Sakit penanganan B3, dan bagaimana cara MSDS yang
terdapat pada
mengakses informasi tersebut;
Rumah Sakit
• Menggunakan acuan dari kebijakan-
kebijakan yang ada.
3 Memastikan 100% 90 % • Sosialisasi mengenai pengunaan spill Kesadaran Meningkatkan
karyawan yang kits, alat pelindung diri, Alat karyawan dalam kehadiran
menangani bahan mengikuti karyawan dalam
Pelindung Diri (APD), cara penyiapan
kimia, tumpahan sosialisasi memngikuti
dan paparan dan pelaporan ketika terjadi tumpahan
sosialisasi B3
barang berbahaya dan paparan;
menggunakan
Alat Pelindung
Diri (APD) dan

1
Tantangan
Peiicapai{än
prosedur kerja • Menyediakan peralatan sa/eJ shower
yang telah /eyewash dan s¿iillkiI di area-area yang
ditentukan.
memerlukan;
• Memberikan safety brieJng setiap
Meningkatkan
awal shift di bagian-bagian yang sosialisasi
menggunakan /menangani bahan dan mengenai
limbah B3; penyimpanan dan
• Memasang poster atau petunjuk penanganan
liinbah B3
penggunaan APD di lokasi dimana
karyawan menangani tumpahan dan
paparan bahan berbahaya;
• Monitoring secara berkala dan
membuat laporan;
4 Melakukan 100% 90% • Membuat dan mengumpulkan MSDS Penempatan label
pelabelan bahan dari unit-unit ke Ketua K3 untuk di dan sign B3 yang
dan limbah benar pada tempat-
periksa dan dikompilasi;
berbahaya tempat
• Membuat label bahan dan limbah B3 penyimpanan B3
sesuai ketentuan yang telah diatur;
• Pelabelan pada wadah/kemasan atau
penempelan lembar MSDS pada lokasi

1
penempatan/penyimpanan bahan dan
limbah berbahaya;
• Monitoring secara berkala dan
membuat laporan;
5 Melakukan 100% 70% • Membuat dan mengumpulkan incident Pelaporan
pelaporan dan report dari seluruh bagian bila terjadi
penyelidikan
tumpahan, paparan atau kejadian yang
tumpahan dan
paparan serta berhubungan dengan K3;
insiden lainnya • Melakukan penyelidikan/investigasi
dari data yang masuk;
• Membuat analisa;
• Membuat laporan dan
mendistribusikannya;
6 Implementasi 100% 90% • Penyediaan fasilitas untuk melakukan Melakukan
pembuangan pembuangan limbah berbahaya; pelaporan dan
limbah berbahaya pendokumentasian
• Sosialisasi prosedur pembuangan
dengan cara yang
benar limbah berbahaya; Laporan rutin ke
• Melakukan pendataan jenis dan jumlah dinas terkait.
limbah berbahaya yang akan dibuang;

1
• Membuat neraca limbah dan
melakukan pelaporan;
7 Mendokumentasi 100% 70% • Melakukan pendataan izin; Melakukan
kan termasuk izin • Memasukan izin dalam sistem; pemeriksaan masa
dan lisensi sesuai berlaku perizinan,
• Monitoring izin;
memonitoring dan
dengan • Melakukan evaluasi. melaporkan
persyaratan kepada dinas
pemerintah. terkait.

1
3.3 Program Penanggulangan Bencana

Penc paian Tantangan.

I Menentukan jenis 00% 80 % • Identifikasi bencana eksternal dan internal Dilaporkan rutin
kemungkinan dan di Rumah Sakit Siloam Jember dengan bulanan daflar
konsekuensi dari inventarisnya, laporan
menggunakan HVA. Identifikasi ini
bahaya ,ancaman dan rutin monitoring
kejadian bencana. dilakukan setiap setahun sekali. CCTV, melakukan
• Menentukan dan membuat denah dari audit kesiapan
kemungkinan bencana eksternal dan menghadapi bencana.
internal yang bisa terjadi.
• Merencanakan pembuatan contingency
plan sesuai dengan daftar bencana
eksternal dan internal yang ada.
2 Menetapkan peran 100% 90 % • Menentukan peran Rumah Sakit Siloam Melakukan pelatihan
rumah sakit dalam Jember, saat mendapatkan kiriman korban tanggap bencana dan
berbagai bencana code yellow
bencana (respon internal).
• Menentukan peran Rumah Sakit Siioam
Jeinber, kapan harus mengii imkan
bantuan ke lokasi kejadian bencana
(respon eksternal).

1
.‹ Reiıcaiıa Tindak
’No. param

• Menentukan tindakan apabila bencana


yang terjadi mengakibatkan terganggunya
operasional rumah sakit.
3 Menetapkan strategi 100% 60 % • Menentukan alat kornunikasi yang akan Simulasi tan“ggap
komunikasi dalam digunakan, seperti paging sysfem, HT, dan bencana, perawatan
setiap bencana alat dan uji coba
telepon, baik intra rumah sakit, maupun
peralatan.
antar rumah sakit
• Menentukan lintas sektor yang akan
dihubungi dan siapa yang
bertanggungjawab melakukan hal ini.
• Menentukan berbagai hal yang harus
didapatkan saat mencari informasi,
maupun saat memberikan data.
• Melakukan simulasi setidaknya setahun
sekali, untuk melihat efektivitas dan
kemampuan staf dalam menerapkan
strategi komunikasi ini.
4 Mengelola seluruh 100% 60% • Mengidentifikasi sumber daya yang dapat Simulasi pengadaan
sumber daya pada digunakan dalam penanggulangan bencana sumber daya
waktu bencana, alternatif.
eksternal dan internal
termasuk sumber-

1

sumber daya • Menentukan siapa yang harus
alternatif bertanggungjawab dalam penggunaan
sumber daya tersebut.
• Mengidentifikasi kemungkinan sumber
daya alternatif yang tersedia.
• Pengelolaan sumber-sumber daya yang
ada, ikut serta dalam simulasi bencana
setidaknya setahun sekali.
5 Mengelola kegiatan 100% 70% • Merencanakan kerjasama antar rumah Melakukan kordinasi
klinis pada waktu sakit untuk rujukan saat terjadi bencana dengan rumah sakit
bencana, termasuk rujukan.
yang mengganggu kegiatan klinis di
altematif tempat
pelayanan lingkungan Rumah Sakit Siloam Jember
• Mempersiapkan sarana dan prasarana
untuk rumah sakit lapangan, termasuk
panduan atau standar prosedur
operasionaln ya (bila memiliki kemampuan
ini).
• Melakukan simulasi pembuatan rumah
sakit lapangan setidaknya setahun sekali

1
6 Melakukan 100% 60% • Menentukan unit kerja di lingkungan Kurang Melengkapi laporan
identifikasi dan Rumah Sakit Siloam Member yang akan kesadaran kegiatan
penugasan peran dan dalam
terl ibat dalam penanggulangan bencana
tanggung jawab staf keikutserta
eksternal dan internal
selaina bencana an dalam
• Menentukan unit kerja di lingkungan pembagian
Rumah Sakit Siloam Jember yang akan tugas.
terlibat dalam penanggulangan bencana
eksternal dan internal
• Menentukan kegiatan yang harus
dilakukan oleh masing-masing unit kerja
• Melakukan simulasi setahun sekali dari
seluruh unit kerja, agar dapat
berkoordinasi baik saat terjadi bencana
7 Menentukan proses 100% 70% • Menentukan standar prosedur operasional Melakukan sosialisasi
untuk mengelola untuk menentukan klasifikasi dari kondisi prosedur yang benar
kepada petugas
keadaan bencana pasien. Saat ini sudah ada kode hijau,
tanggap bencana.
ketika tanggung kuning, biru titik putih satu/dua/tiga.
jawab pribadi staf • Menentukan standar prosedur operasional
konflik dengan untuk menentukan prioritas/tindakan
tanggung jawab

1
rumah sakit dalam evakuasi pasien. Saat ini menggunakan
menyediakan kode-kode di atas
pelayanan pasien • Melakukan pelatihan dan simulasi
mengenai bagaimana penerapan prosedur
evakuasi dan teknik mengangkat pasien
secara aman dan benar (biasanya
bersaınaan dengan simulasi/mock drill
keselamatan kebakaran).

2
3.4 Program Proteksi Kebakaran

No;.. .Tantangan

I Memastikan semua 100% 80 % - Mengidentifikasi area berisiko kebakaran di • Melalui tim tanggap
penghuni dan fasilitas area rumah sakit Rumah Sakit Siloam darurat atau bencana
rumah sakit aman dari Jember seperti area penyimpanan solar, bersama dengan unit
api, asap, atau genset, penyimpanan gas LPG, dapur, panel sekuriti, melakukan
keadaan darurat tidak listi‘ik, penyimpanan bahan kimia dan lain- identifikasi seluruh
terbakar lainnya lain. area rumah sakit dan
(misalnya kebocoran - Menentukan dan membuat denah dari menuangkan hasilnya
gas) kemungkinan atau potensi terjadinya ke dalam bentuk
kebakaran. pembuatan denah-
- Merencanakan pembuatan contingency plan denah, terutama untuk
terkait, lihat di Q-Pulse SPO-SHG-FM-003. area-area yang
- Komite K3 melalui Sekretaris melakukan mempunyai potensi
kerjasama dengan bagian Training and terjadinya kebakaran.
Education untuk pelatihan dan sosialisasi ke • Melalui sekretaris
seluruh pekerja internal maupun eksternal Komite K3
{tenants, kontraklor j. bekerjasama dengan
- Melaksanakan praktek penggunaan APAR bagian Training ant
kepada seluruh karyawan Rumah Sakit Education membua
Siloam Jember
jadwal untuk pelatihan

2
?@encapaian.
J•encapaian;
- Melakukan pelatihan dan simulasi code red dan simulasi K3 yang
dan evakuasi setidaknya setahun sekali, dituangkan dalam
untuk melihat efektivitas dan kemampuan Jadwal Pelaksanaan
staf dalam menerapkan strategi komunikasi Pelatihan dan Simulas
ini. K3 yang dibuat setiap
Membuat dokumentasi seluruh kegiatan awal tahun dan
yang sudah dijalankan, didukung dengan melaporkan
undangan meeting, daftar hadir, materi pelaksanaannya pada
pelatihan, skenario, dan foto-foto. laporan bulanan K3RS
Melakukan facility
tour setiap
minggunya, dan
membuat
dokumentasi dari hasil
kegiatan tersebut,
menggunakan form
baku yang ada di Q-
Pulse.

2 Melakukan penilaian 100% 90 % • Mengidentifikasi risiko konstruksi Meminimalkan risiko


awal risiko kebakaran menggunakan formulir PCRA dä I1 gangguan pada saat

2
pada saat renovasi di melakukan monitoringnya setiap hari oleh renovasi, seperti
dalam atau yang security setiap ada kegiatan renovasi, melakukan informasi
berdekatan dengan kepada pasien, keluarga
konstruksi dan pembongkaran di area rumah
rumah sakit atau pengunjung,
sakit Rumah Sakit Siloam Jember melakukan proses
renovasi diluar jam
pelayanan.
Departemen terkait ikut
terlibat dalam
pemantauan proses
renovasi.
3 Melakukan deteksi 100% 90 % • Membentuk tim tanggap darurat atau Pendokumentasian/arsip
dint bencana di setiap unit kerja. kegiatan lapangan
dilengkapi
• Memasang sign / simbol pada area berisiko
kebakaran seperti ruang genset, panel, ruang
penyimpanan gas LPG, ruang pen yimpanan
bahan kimia, boiler, water- heater- dan lain-
lain.
• Membuat peta lokasi peneinpatan, simbol
penandaan dan cara penggunaan Alat
Pemadam Api Ringan dan Hidran.

2
›". #3-. r• -'. >,. t5. ,." ";. ...,.‹,53- ,.. %.- - - „ -•--.bt • *.-. -. „ .. 3, ., t.‹• ,• .„..... . , .q -. .-..
• Membuat Planned Preventive Maintenance
atau PPM untuk memelihara dan menguji
seluruh peralatan pendukung sistem proteksi
keselamatan kebakaran aktif.
• Membuat dokumen kegiatan PPM yang telah
dilakukan (MENGACU PADA DOKUMEN
FMS.9 DAN FMS.10)
100% 100% • Menetapkan Rumah Sakit Siloam Jember Inspeksi keselamatan dan
sebagai “Kawasan Dilarang Merokok. keamanan termasuk
kegiatan pendataan area
• Meinasang berbagai rambu dan peringatan
atau faktor risiko fasilitas
mengenai adanya “Kawasan Dilarang yang dimiliki rumah
Merokok" di seluruh lingkungan rumah sakit
sakit. Selain itu, bisa ditambahkan
pemasangan leaflet atau banner yang berisi
edukasi dan informasi mengenai bahaya
merokok.
• Memasang sign 7 simbol pada area berisiko
kebakaran seperti ruang genset, panel, ruang
penyimpanan gas LPG, ruang penyimpanan

2
bahan kimia, boiler, ıvater heater dan lain-
lain.
• Membuat Planned Jı-even/ive Maintenance
Melakukan PPM sesuai
atau PPM untuk memelihara dan menguji jadwal yang telah
seluruh peralatan pendukung sistem proteksi ditentukan
keselamatan kebakaran aktif.
• Membentuk tim tanggap darurat atau
Setiap unit dan setiap
bencana di setiap unit kerja.
shift kerja
• Melakukan pengecekan rutin setiap bulan Dilakukan pengecekkan
terhadap APAR dan Hidran. dan perawatan rutin dan
• Setiap minimal 6 bulan memberikan berkala.

sosialisasi peran dan tugas kepada tim


tanggap darurat atau bencana.
• Melakukan pemantauan seluruh lingkungan Meningkatkan
rumah sakit, dilakukan oleh unit kerja pemantauan dengan
sekuriti, dan membuat laporan bi la ada melakukan pemeriksaan
rutin dan
kejadian, serta dokumentasi kegiatan.
pendokumentasian.
5 Memastikan 100% 90% • Memasang sign / simbol pada area berisiko Laporan insiden
ketersediaan dan kebakaran seperti ruang genset, panel, ruang dilengkapi,
keselamatan pada pelatihan/simulasi
penyimpanan gas LPG, ruang penyimpanan
jalur evakuasi

2
T “ t
›Pencapaian’
bahan kimia, boiler, wafer heater dan lain-
lain.
Melakukan PPM sesuai
• Membuat Planned Preventive Maintenance
jadwal yang telah
atau PPM untuk memelihara dan menguji ditentukan
seluruh peralatan pendukung sistem proteksi
keselamatan kebakaran aktif.
Setiap unit dan setiap
• Membentuk tim tanggap darurat atau
shift kerja
bencana di setiap unit kerja.
Dilakukan pengecekkan
• Melakukan pengecekan rutin setiap bulan dan perawatan mtin dan
terhadap APAR dan Hidran. berkala.
• Setiap minimal 6 bulan memberikan
sosialisasi peran dan tugas kepada tim
tanggap darurat atau bencana.
Meningkatkan
• Melakukan pemantauan seluruh lingkungan pemantauan dengan
rumah sakit, dilakukan oleh unit kerja melakukan pemeriksaan
sekuriti, dan membuat laporan bila ada rutin dan
pendokumentasian.
kejadian, serta dokumentasi kegiatan.

2
3.5 Program Peralatan Medis

"Pencapaiaii
Pencappian
1 Inventarisasi 100% 80 % • Mendata peralatan medis keseluruhan Meng-update barang atau alat
peralatan medis termasuk KSO, alat milik dokter, medis yang baru dan
maupun inilik tenant atau rekanan menginventaris alat medis
Rumah Sakit
• Membagi peralatan iced is
berdasarkan ruangan/departemen
keperaivatan

2 Perawatan rutin 100% 90 % • Mendata perawatan alat KSO atau Melakukan perawatan dan
dan perbaikan alat pinjaman dan memastikan jadwal kalibrasi sesuai dengan
peralatan medis tersebut dilakukan dan data disimpan jadwal yang telah
oleh Biomedik direncanakan
• Membuat jadwal perencanaan
perawatan peralatan med is yang
meliputi kalibrasi berdasarkan laporan
hasil evakuasi tahun sebelumnya
• Melakukan perawatan sesuai jadwal
dan menaruh stiker preventif
pelaksanaan perawatan pada alat
• Melakukan perbaikan pada peralatan
med is yang rusak dan/atau
dikeluhkan oleh pemakai sesuai
prioritas kerusakan dan dampak
• Melakukan root-cause-analysis pada
setiap kerusakan dan mel that semua

2
faktor termasuk lingkungan, proses
maupun user
• Mendokumentasikan semua
perawatan maupun perbaikan pada
kartu alat
• Melakukan evaluasi daripada
perbaikan dan mengajukan
perkembangan atau penggantian bila
perlu
• Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan
oleh staf yang memiliki kualifikasi
cukup

3 Kontrak Servis • ldentifikasi peralatan medis yang Melakukan pengawasan saat


akan diberikan kepada pihak ketiga pihak ketiga melakukan
(outsource) dengan atau tanpa spare- perbaikan atau maintanance
part
• Melakukan kontrak servis dengan
pihak ketiga
• Analisa dan evaluasi kinerja pihak
ketiga
• Perpanjangan kontrak servis bila
diperlukan

4 Kalibrasi l00% 60% • Melakukan pendataan peralatan yang Menjadwalkan peralatan


peralatan medis dikalibrasi eksternal dan internal yang akan dikalibrasi

2
/:"Renbaiia ndäkLanju’t\
i•encapaian
• Melakukan pelaksanaan kalibrasi
eksternal dan internal
• Melakukan kalibrasi peralatan
kalibrator
• Melakukan evaluasi hasil kalibrasi
ekternal dan internal

5 Uji fungsi 100% 70% • Melakukan uji fungsi untuk peralatan Training user
peralatan medis medis baru.
baru • Melakukan dokumentasi untuk hasil
dari uji fungsi peralatan medis
• Melakukan pendataan untuk alat
medis baru dan mulai menjadwalkan
perawatan sesuai rekomendasi
manufaktur

6 Product Recall 100% 60% • Melakukan pengecekan rutin terhadap


alat medis daftar producf recall peralatan medis
• Koordinasi dengan Head Office
maupun vendor untuk alat medis yang
terkena dampak recall

7 Pengecekan Air 100% 70% • Melakukan pengecekan air rutin


Reverse
sesuai ketentuan yang berlaku,
Osmosis
termasuk air Reverse Osmosis untuk
Hemodialisa.

2
8 Perizinan • Mendata alat medisyang waj ib
memiliki izin seperti izin pemanfaatan
tenaga nuklir dan izin bejana tekan
• Mengurus izin baru maupun
perpanjangan

9 Training dan • Re»iev› Program Training education Melakukan review training


Edukasi tahun sebelumnya dan update data kepada user secara berkala,
training dengan departemen T&E untuk menghindari kerusakan
• Review modul dan fasilitator untuk pada alat.
training internal. Masukkan peralatan
med is dan sistem kunci terkait ke
dalam program
• Melakukan training internal Biomedik
• Melaksanakan training alat baru
setiap ada pengadaan
• Melakukan training eksternal sesuai
kebutuhan

10 Evaluasi dan • Analisa dan evaluasi laporan dan


Perencanaan kinerja bulanan di tahun berjalan
Akhir Tahun • Peninjauan budget tahun berjalan dan
perencanaan budget tahun berikutnya
• Pembuatan progam tahun depan

3
3.6 Program Sistem Penunjang Utilitas
No. Utilitas Target Pencapaian Pelaksanaan Tantangan Rencana Tindak
Pencapaian Lanjut
1. Inventarisasi alat 1 00% 90% - Mendata peralatan keseluruhan Lokasi unit Melakukan pendataan
dan sistem kunci termasuk pemasangan alat baru beberapa unit yang sulit dijangkau
maupun pinjaman masih sulit pada area-area tertentu.
- ldentifikasi sistem kunci dalam rumah dijangkau
sakit
2. Perawatan rutin 100% 80% - Mendata Membuat jadwal PPM ( Terbatasnya Menjadwalkan PPM
bulanan, triwulan, semester, tahunan) SDM dalam utilitas pada hari libur
untuk semua peralatan medis dan non- melakukan operasional.
medis serta sistem kunci PPM utilitas.
- Pengecekan rutinitas (checklist)
termasuk yang dilakukan pihak ketiga
/ vendor
- Melakukan perbaikan untuk perlatan
yang rusak dan/atau dikeluhkan oleh
penghuni gedung
- Melakukan evakuasi daripada
perbaikan dan mengajukan
perkembangan atau penggantian bita
pet lu
- Melakukan uji fungsi untuk peralatan
baru
- Melakukan kalibrasi untuk peralatan
3. Kontrak Servis 100% 80% - Melakukan kontrak semis dengan Mengajukan kontrak
pihak ketiga servis untuk
- Analisa dan evaluasi kinerja pihak
ketiga

3
- Perpanjangan kontrak servis bila pemeliharaan utilitas
dipei lukan tertentu
4. Pengecekan Air 100% 100% - Melakukan pengecekan air rutin sesuai Melakukan pengujian
ketentuan yang berlaku, termasuk air air secara berkala sesuai
RO untuk departemen Hemodialisa jadwal yang ada
5. Perizinan 100% 90% - Mendata utilitas yang wajib memiliki Memonitoring masa
izin berlaku terutama
- Mengurus izin baru maupun perijinan tahunan
perpanjangan
6. Training & 100% 80 0/« - Review Program Training education Kurangnya Memebrikan training
Edukasi tahun sebelumnya dan update data kesadaran unit terhadap unit lain
training dengan departemen TA lain akan mengenai pengendalian
- Review modul dan fasilitator untuk pentingnya tanggap darurat rumah
training internal utilitas sakit
- Melakukan training internal
maintenance
- Melaksanakan training alat baru
- Melakukan training eksternal
7. Evaluasi dan 1000 » 100% - Analisa dan evaluasi laporan dan Melakukan evakuasi
Perencanaan kinerja bulanan di tahun berjalan tahunan dan membuat
Akhir Tahun - Peninjauan budget tahun berjalan dan rencana kerja tahun
perencanaan budget tahun berikutnya berikutnya.
- Pembuatan progam tahun depan

3
“3.7 Analisis Program — Program Kerja Kesehatan Keselamatan Kerja (K3)
Bei‘dasai’kan kegiatan yang sudah dilakukan selama periode Januari - Maret 2019, dapat
dianalisa beberapa kendala yang ditemui dalam proses melaksanakan program tersebut, antara

1. terdapat beberapa program yang belum 100% dilaksanakan yang terdapat di


Rumah Sakit belum seluruhnya terdata.
2. Sosialisasi program Kesehatan dan Keselamatan Keja masih kurang efektif dan
kurang menjangkau seluruh staf/ karyawan, termasuk outsourcing.

4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Semua Program Kesehatan dan Keselamatan Keja yang disusun pada awal tahun 2019
telah dilaksanakan, namun masih ada beberapa yang belum berjalan dengan optimal. Maka dari
itu, perlu menjadi bahan evakuasi untuk kelanjutan program tahun berikutnya.
Hal tersebut mempunyai manfaat dan pengaiuh yang sangat besar bagi peikembangan
rumah sakit terutama Komite K3 sendiri dan dapat menjadi tolak ukur dalam menilai kinerja
(self assessment), dan dapat digunakan sebagai alat untuk melaksanakan manajemen control
dan alat untuk mendukung pengambilan keputusan dalam rangka kegiatan untuk masa yang
akan datang.

4.2 Rekomendasi
Pelaporan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada semester awal 2019 sudah
berjalan dengan baik dan perlu dipertahankan. Diharapkan pada akhir tahun 2019 dapat
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

3
Jember,30 Maret 2019
Dibuat Oleh,

dr. Ovalia Mangampa Tu edd


Ketua K3 Kepala Dept. MFK

Menyetujui

dr. Margânda D.A Pasaribu, MKK


Direktur Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai