Anda di halaman 1dari 10

PENYELESAIAN PERKARA DI

PENGADILAN AGAMA BLITAR


MELALUI MEDIASI

OLEH :
FA C H R U D D I N Z A K A RYA , S . H
Indonesia sebagai negara hukum, menjadikan
keadilan menjadi suatu dasar dalam penegakan
keadilan, hal tersebut dimaksudkan sebagai
pemenuhan atas hak dasar manusia untuk
terlepas dari tindakan diskriminatif dan
kesewenang-wenangan Akan tetapi, kenyataan
yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini
adalah ketidakefektifan dan ketidakefisienan
sistem peradilan.
Untuk mengatasi problematika sistem peradilan yang
tidak efektif dan efisien tersebut, maka muncul
alternatif penyelesaian sengketa dengan perdamaian.
Dalam hukum acara di Indonesia, hal ini terdapat
dalam Pasal 130 Herziene Inlandsch Reglement (HIR)
maupun Pasal 154 Rechtsreglement Voor
DeBuitengewesten (R.Bg). Kedua pasal dimaksud
mengenal dan menghendaki penyelesaian sengketa
melalui cara damai.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana efektivitas mediasi di Pengadilan
Agama Blitar ?
2. Apa kendala-kendala yang dihadapi Mediator
dalam mewujudkan keberhasilan mediasi di
Pengadilan Agama Blitar?
3. Bagaimana Optimalisasi Mediasi di
Pengadilan Agama Blitar?
Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) No. 1 Tahun 2008 yang
diperbaharui menjadi Perma No. 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi

Mediasi merupakan cara penyelesaian


sengketa secara damai yang tepat, efektif,
dan dapat membuka akses yang lebih luas
kepada Para Pihak untuk memperoleh
penyelesaian yang memuaskan serta
berkeadilan.
Data hasil mediasi yang dilaksanakan di Pengadilan Agama Blitar
pada tahun 2018, dari januari 2018 sampai dengan bulan desember.
Perkara Cerai Talak : 189 Perkara

Perkara Cerai Gugat : 349 Perkara

Harta Bersama : 7 Perkara

Hadhonah : 0 Perkara

Waris : 4 Perkara

Poligami : 2 Perkara

Perkara Yang Dimediasi : 551 Perkara

Mediasi Berhasil : 13 Perkara

Mediasi Berhasil Sebagian : 58 Perkara

Mediasi Gagal : 480 Perkara.


Perbedaan jumlah perkara yang dimediasi
dengan perkara yang berhasil dimediasi baik
berhasil seluruhnya maupun berhasil
sebagian melahirkan sebuah tanda tanya
besar tentang efektifitas mediasi di
Pengadilan Agama Blitar Efektivitasdapat
diukur dengan melihat dari jumlah target
yang dihasilkan.
Kendala-Kendala Mediasi
1. Pengugat dan Tergugat dalam perkara, kendalanya
kompleksifitas peristiwa hukum yang terjadi, semakin
banyak pihak berkepentingan yang harus didengar
keterangannya.
2. Para pihak mengabaikan bukti satu sama lain,
sehingga adanya kesukaran dalam mencari titik temu.
3. Itikad para pihak yang tidak baik, dengan adanya
sikap saling berseberangan, tidak kooperatif dalam
mengikuti tahapan Mediasi
4. Fasilitas ruang mediasi
Mauliate Ma Sude
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai