Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Hukum di buat untuk memberikan perlindingan kepada masyarakat, agar

masyarakat terlindungi. Hukum agar dapat di laksanakan karena pelaksanaanya

dapat berjalan secara normal. Tetapi dapat terjadi karena pelanggaran hukum.

Hukum yang sudah di langgra harus di tegakan, melalui hukum inilah hukum

menjadi nyata.1 Menurut Lawrence M. Friedman, bahwa sistem hukum dapat

berjalan baik jika tiga elemen sistem hukum saling mendukung, yaitu penegak

hukum, aturan hukum, dan budaya hukum. Penegak hukum dapat bekerja dengan

baik jika aturan hukumnya baik dan jelas, kedudukan peradilan adalah kekuatan

yang bertanggung jawab untuk menerima,memeriksa, dan mengadili setiap

perkara yang di ajukan

Mahkamah Agung telah mengubah pola mengadili menjadi pola

sengketa/perkara hukum. Wujud di lakukan pemerintah indonesia berkiblat pada

negara maju yang sudah menggunakan mediasi sebagai jalur penyelesaian

sengketa, seperti Amerika Serikat, Jepang, Belanda, dan Autralia. Hakim

berkewajiban menyuruh kepada para pihak untuk menyelesaikan perkara melalui

jalur mediasi, baik awal persidangan maupun berlangsungnya pemeriksaan

perkara (pasal 6 Perma No.1 Tahun 2002), umumnya proses mediasi di lakukan di

luar persidangan. Apabila penggigat dan tergugat sepakat menggunkan jalur

mediasi maka diantara kedua belah pihak melakukan perjanjian perdamaian.

Pengadilan adalah instrumen penegak hukum yang telah memulai mediasinya

sejak 2008, setiap perkara pedata yang diajukan harus melalui media mediasi yang
1
Sudikno Mertokusumo, Bab-Bab Tentang Penemuan Hukum, (Jakarta: Citra Aditya Bakti, 1993), h. 1.
dilakukan oleh hakim mediator maupun hakim non mediator yang sudah

mengikuti pendidikan khusus profesi mediator (PKPM) yang diselenggarakan

oleh lembaga yang sudah terakreditasi dengan Mahkamah Agung, dalam

melaksanakan tugas dan kewajiban mereka harus menunjuk ketentuan PerMA

No.01 Tahun 2016 ttg prosedur Mediasi Pengadilan.

Arus globalisasi sudah mempengaruhi pola pikir masyarakat, sehingga masalah

yang timbul silih berganti dengan berbagai macam jenisnya. Tidak sedikit

masyarakat indonesia harus menyelesaikan permasalahan mereka di pengadilan,

dan hasilnya selalu ada pihak yang kalah dan pihak yang menang, tidak

memikirkan solusi yang terbaik bagi kedua belah pihakyang berperkara. Fiat

Justitia Ruat Coelum (hukum harus di tegakan walaupun langit runtuh)

merupakan istilah dari bahasa romawi yang di ucapkan oleh sang Gubernur

Lucius Carpurnius Piso Caesonius2. Kata-kata yang menyanjung tinggi hukum ini

mengacu pada keadilan yang haris di tegakan apapun kondisi yang terjadi di

lapangan. Di Indonesia sering kali menghadapi kendala yang berkaitan dengan

penegakan dan penerapan hukum yang ada di masyarakat. Berkaitan dengan arus

globalisasi dapat menimbulkan tingginya potensi sengketa, di perlukan

penyelesaian secara hukum dengan tidak menyampingkan norma dan asas yang

tumbuh dalam masyarakat.3

Perkembangan yang terjadi di masyarakat lebih cepat dari perkembangan

peraturan perundang-undangan, ini juga di akibatkan dalam masyarakat tersebut

menjadi titik dari keberadaan suatu peraturan. Pada hakikatnya hukum tidak

2
https://id.wikipedia.org/wiki/Fiat_justitia_ruat_caelum diakses pada tanggal 10 November
2020, Pukul 23.30 Wib
3
Dwi Rezki Sri Astarini, Mediasi Pengadilan Salah Satu Bentuk Penyelesaian Sengketa
Berdasarkan Azas Peradilan Cepat, Sederhana, Biaya Ringan, (Bandung: P.T. Alumni, 2013), h.1.
sepenuhnya dapat berfungsi normal, di dalam praktik mediasi mediator perlu

membangun kepercayaan para pihak yang bersengketa terlebih dahulu ada banyak

cara yang di perlukan untuk memberikan kepercayaan.

Terbitnya PERMA Nomor 02 Tahun 2003 kemudian mengalami perubahan

dua kali yakni PERMA Nomor 01 Tahun 2008 dan PERMA Nomor 01 Tahun

2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Aturan tersebut merupakan

perkembangan bagi Hukum Acara Perdata di Indonesia bahwa mahkamaha agung

telah mendasarkan pemikiranya pada pasal 130 HIR/154 Rbg membuat aturan

persidangan pertama yaitu para pihak yang bersengketa wajib untuk menempuh

proses mediasi terlebih dahulu.4

Sudah diketahui bahwa budaya masyarakat indonesia menganut budaya timur,

dimana persoalan keluarga/rumah tangga merupakan aib yang tidak boleh di

ceritakan kepada dunia luar karena dianggap tabu, sehingga bila ada permasalahan

yang terjadi jarang di ungkapkan atau di cari jalan keluarnya di setiap

permasalahan, menceritakan permasalahan disini sama dengan mencari solusi atau

jalan tengah setiap permasalahan. Berbeda dengan di luar negeri mereka sudah

terbiasa dengan mediasi, atau konsultasi dengan konsultan yang memumpuni di

bidangnya, sehingga bisa menjadi pertimbangan mereka untuk mencari jalan

keluar dalam setiap permasalahan yang terjadi sehingga tidak perlu menyelesaikan

perkara di pengadilan.

Hal ini jelas sudah menjadi letak keberhasilan dalam sebuah proses mediasi,

sehingga jelaslah peranan Mediator Non Hakim dalam menjalankan tugasnya

sebagaimana diatur dalam PERMA Nomor 1 Tahun 2016 bahwa Mediasi

4
Dwi Rezki Astarini, Mediasi Pengadilan Salah Satu Bentuk Penyelesaian Sengketa Berdasarkan
Asas Peradilan Cepat, Sederhana, Biaya Ringan,(Bandung: P.T. Alumni, 2013), H. 141
merupakan cara penyelesaian sengketa secara damai yang tepat, efektif dan dapat

membuka akses yang lebih luas kepada para pihak untuk memperoleh

penyelesaian yang memuaskan serta berkeadilan. 5 Akan tetapi fungsi adanya

mediator sebagai tujuan untuk mencapai penyelesaian sengketa dalam berperkara

masih belum mendapatkan hasil yang memuaskan, karena permasalahan yang

dialami oleh para pihak tidak pernah dicari solusi maupun jalan keluarnya.

Hal ini tidak sesuai dengan PERMA Nomor 1 Tahun 2016 Pasal 24 Ayat (2)

yang berbunyi; Proses Mediasi berlangsung paling lama 30 (tiga puluh) hari

terhitung sejak sejak penetapan perintah melakukan Mediasi. 6 Sehingga proses

pencapaian mediasi tidak maksimal, bahwa peran mediator belum maksimal

sehingga dipercepat dalam proses penyelesaiannya tanpa memikirkan

keberhasilan dari proses mediasi itu sendiri. Maka dari itu penulis mengangkat

judul skripi “EFEKTIVITAS PERAN MEDIATOR NON HAKIM DALAM

PENYELESAIAN PERMASALAHAN KELUARGA DI PENGADILAN

AGAMA TANJUNG KARANG.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan

ini adalah :

1. Bagaimana efektivitas peran mediator non hakim dalam penyelesaian

permasalahan keluarga di Pengadilan Agama Tanjung Karang?

2. Bagaimana optimalisasi peran mediator non hakim di Pengadilan Agama

Tanjung Karang?

C. Tujuan Penelitian
5
https://news.ddtc.co.id/mediasi-sebagai-terobosan-penyelesaian-sengketa-pajak-15985 diakses
23 nov 2020, pukul 13.52 wib
6
PERMA No. 1 Tahun 2016 Tentang MEDIASI DI PENGADILAN
Dari pemaparan rumusan masalah diatas peneliti dapat ambil tujuan tujuan

pelitian yaitu, bagaimana efektivitas peran mediator nonhakim dalam

penyelesaian permasalahan keluarga di pengadilan agama tanjung karang dan

optimalisai peran mediator non hakim di pengadilan agama tanjung karang.

D. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang di gunakan penulis adalah menggukana metode

Kualitatif, karena penulis dapat memahami masyarakat secara personal dan

memandang mereka sebagaimana mereka sendiri mengungkapkan pandanganya.

Penulis juga menemukan alasan-alasan (reasons) yang tersembunyi dibalik

tindakan para pelaku tindakan sosial atau menemukan makna sosial (social

meaning) dari suatu fenonema sosial.7

E. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan dalam

perkembangan ilmu pengetahuan hukum di Indonesia, hukum

penyelesaian sengketa alternatif khususnya mediasi yang merupakan salah

satu penyelesaian sengketa perdata di luar Pengadilan maupun di

pengadilan.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa, Pengadilan Agama

Tanjung Karang, mediator Non Hakim dalam mediasi di Pengadilan

Agama Tanjung Karang.

7
Dr.Derita Prapti Rahayu, S.H., M.H dan Dr. Sulaiman, S.H., M.H Metode penelitian hukum, Thafa
Media, Yogyakarta, 2020, hlm 132

Anda mungkin juga menyukai