Anda di halaman 1dari 36

PENGARUH SARI BIJI KEDELAI

TERHADAP PERTUMBUHAN
Saccharomyces cerevisae SEBAGAI
SUMBER PST (Protein Sel Tunggal)

Kelompok 4 / Offering GHI-P


Giovannica Zendi S. 150342606591
Monica Feby Z. 150342604927
Sugi Hartono 150342608273
Latar Belakang
• Protein sel tunggal adalah bahan makanan
berkadar protein tinggi yang berasal dari
mikroba.
• Mikroba yang digunakan adalah Saccharomyces
cerevisiae termasuk khamir kelas Ascomycetes
yang banyak mengandung protein, karbohidrat,
dan lemak, sehingga dapat dikonsumsi oleh
manusia dan hewan guna melengkapi kebutuhan
nutriennya sehari-hari.
• Sari biji kedelai dicampurkan mada media
pertumbuhan S. cerevisiae dengan harapan
dapat meningkatkan kadar Protein Sel
Tunggal. Peningkatan Protein Sel Tunggal
diasumsikan sebanding dengan peningkatan
jumlah sel S. cerevisiae yang tumbuh.
• Perhitungan Protein Sel Tunggal tersebut
dihitug berdasarkan tingkat pertumbuhan sel
yang diamati dengan hemositometri.
Rumusan Masalah
• Bagaimana pengaruh pemberian sari biji
kedelai dalam media pertumbuhan S.
cerevisiae sebagai sumber Protein Sel
Tunggal?
• Bagaimana perbandingan tingkat
pertumbuhan sel S. cerevisiae pada tiap
perlakuan?
• Konsentrasi manakah dari penambahan sari
biji kedelai yang paling optimal?
Tinjauan Pustaka
Protein Sel tunggal
• Protein sel tunggal (PST) adalah sel kering
yang berasal dari mikroorganisme seperti
khamir, bakteri, jamur, dan alga yang tumbuh
pada medium mengandung sumber karbon
dan dalam jumlah besar (PST) dan dapat
dimanfaatkan manusia sebagai suplemen
makanan atau pakan ternak.
• Syarat-syarat mikroorganisme yang dapat
digunakan untuk Protein sel tunggal (PST)
adalah dapat tumbuh dan berkembang biak
dengan cepat dalam medium yang tidak
terlalu mengandung banyak nutrient, mudah
dicerna, mudah dipanen, memiliki kadar
protein berkisar 35-70% dari berat kering dan
kaya akan vitamin serta mineral, tidak patogen
dan tidak mengandung hasil metabolisme
yang bersifat toksik.
Saccharomyces cerevisiae
Khamir lebih banyak digunakan sebagai sumber Protein sel
tunggal (PST) karena pertumbuhannya cepat dan efisien dalam
konversi zat nitrogen menjadi protein

Protein kasar yang terkandung dalam khamir berkisar 55-60% ,


jamur berkisar 50-55%, dan alga berkisar 60%.

Khamir yang digunakan dalam produksi Protein sel tunggal (PST)


yaitu, S. cereviceae, Kluyveromyces latics, Candida utilis, dan
Kluyveromyces marxianus.
mikroorganisme lain yang dapat memproduksi PST yaitu bakteri
antara lain Brevibacterium sp, Methylophilus sp, Acromobacter
delvaevate, Acinetobacter calcoacenticu, Aeromonas
hydrophilla, Bacillus sp, Lactobacillus sp, Cellulomonas sp,
Methylomonas sp, Pseudomonas sp, Rhodopseudomonas sp,
Flavobacterium
Pertunasan pada spesies ini dapat berupa pertunasan
multilateral, yaitu tunas dapat tumbuh disekitar ujung sel.

Saccharomyces cerevisiae memiliki dinding sel yang tersusun


atas glukan, mannan, protein, khitin, dan lipid serta membran
sel yang terdiri atas lipoprotein dan enzim-enzim yang
diperlukan untuk sintesis sebagian komponen dinding sel

Saccharomyces cerevisiae juga mengandung vitamin khususnya


vitamin B kompleks dan mineral-minera sehingga sangat baik
dikonsumsi sebagai suplemen makanan bagi manusia atau
hewan
Kacang Kedelai

Kedelai (Glycine max L. Merr) adalah tanaman


semusim yang diusahakan pada musim kemarau,
karena tidak memerlukan air dalam jumlah besar.

Kedelai merupakan sumber protein, dan lemak, serta sebagai


sumber vitamin A, E, K, dan beberapa jenis vitamin B dan mineral
K, Fe, Zn, dan P. Kadar protein kacang-kacangan berkisar antara
20-25%, sedangkan pada kedelai mencapai 40%.
Rancangan Penelitian
• Merupakan penelitian eksperimental
• Dilakukan dengan memberikan variasi konsentrasi sari kedelai
pada medium perkembangan Saccharomyces cereviseae
kemudian dibandingkan tingkat pertumbuhan dengan masing-
masing perlakuan yang diberikan (lima macam yaitu dengan
penambahan sari kedelai 0% (kontrol), 25%, 50%, 75%, dan
100% )
• Dilakukan sebanyak 3 kali ulangan.
• Pengambilan data dilakukan secara langsung dengan
menghitung jumlah sel selama 72 jam menggunakan
hemositometri dan diamati dibawah mikroskop.
• Pertambahan jumlah sel pada setiap perlakuan diasumsikan
kadar protein pada Saccharomyces cereviseae bertambah
pula.
Variabel
• Variabel bebas : Konsentrasi
penambahan sari kedelai pada medium
pertumbuhan S. cereviseae
• Variabel Terikat : tingkat pertumbuhan sel
S. cereviseae
• Variabel Kontrol : faktor eskternal seperti
kondisi lingkungan termasuk suhu, kadar
oksigen dan intensitas cahaya
Prosedur
1. Pembuatan sari kedelai
- Sebanyak 1 kg kedelai dicuci bersih
- Ditambahkan air sebanyak 1 liter
- Direbus selama 30 menit hingga kedelai menjadi
lunak
- Disaring dan diambil air sarinya
2. Pembuatan medium (20ml)
0% (full medium), 25% (5 ml sari kedelai), 50% (10
ml sari kedelai), 75% (15 ml sari kedelai), 100%
(tanpa medium)
3. Penumbuhan ragi
- Penginokulasian : S. cerevisiae disuspensikan
dalam akuades steril dengan kepadatan yang sama
untuk masing-masing perlakuan dengan
pengenceran 0,1%. Masing-masing medium dalam
tabung reaksi kemudian diinokulasi dengan 1 mL
suspensi tersebut.
4. Pengingkubasian
- Mendiamkan sampel yang telah ditanam dalam
suhu ruang yaitu 25-27oC
- Penginkubasian dilakukan selama 72 jam
5. Pengamatan
Data Pengamatan
Grafik Pertumbuhan S.cereviseae
Pada Perlakuan Kontrol
Grafik Pertumbuhan S.cereviseae
Perlakuan Kontrol

120

100

1 2
80
Jumlah sel

60
3

40

20

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Waktu Pengamatan
Grafik Pertumbuhan S.cereviseae
Pada Perlakuan Konsentrasi 25%
Grafik Pertumbuhan S.cereviseae
Perlakuan 25%

140

120

100

80 1 2
Jumlah sel

60

3
40

20

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Waktu Pengamatan
Grafik Pertumbuhan S.cereviseae
Pada Perlakuan Konsentrasi 50%
Grafik Pertumbuhan S.cereviseae
Perlakuan 50%

140

120

100

80
Jumlah sel

1 2

60

40 3

20

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Waktu Pengamatan
Grafik Pertumbuhan S.cereviseae
Pada Perlakuan Konsentrasi 75%
Grafik Pertumbuhan S.cereviseae
Perlakuan 75%

140

120

100

80 1 2
Jumlah sel

60

40 3

20

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Waktu Pengamatan
Grafik Pertumbuhan S.cereviseae
Pada Perlakuan Konsentrasi 100%
Grafik Pertumbuhan S.cereviseae
Perlakuan 100%

100

90

80

70
1 2
60
Jumlah sel

50

40
3
30

20

10

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Waktu Pengamatan
Grafik Pertumbuhan Rata-Rata
S.cereviseae Pada Seluruh Perlakuan
Grafik Rerata Pertumbuhan S.cereviseae
Semua Perlakuan

Kontrol 25% 50% 75% 100%

80

70

60

50
Jumlah sel

40

30

20

10

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Waktu Pengamatan
PEMBAHASAN
Protein Sel Tunggal (PST) adalah sel kering
atau biomassa mikroorganisme seperti khamir,
bakteri, dan ganggang yang dapat digunakan
sebagai sumber protein untuk pangan dan
pakan. PST merupakan salah satu alternatif
untuk pemenuhan kebutuhan protein di masa
depan, karena selain mengandung protein
tertentu, juga mengandung karbohidrat, lemak,
vitamin, mineral, dan nutrien lain yang
dibutuhkan manusia.
Menurut Cooney (1981) persamaan reaksi
pembuatan Protein Sel Tunggal (PST) pada
proses fermentasi adalah sebagai berikut:

C6H12O6 + Sumber N + ¾ O2 + Mikroorganisme


+ Minerat + Nutrien  Massa sel baru
(PST) + C5H9NO4 + CO2 + H2O
Pada penelitian ini digunakan yeast
Saccharomyces cereviceae, keuntungan yeast
ini adalah toleran terhadap lingkungan yang
lebih asam dengan pH antara 3,5 sampai 5,5
mempunyai suhu pertumbuhan 25oC – 30oC.
Keuntungan lain yeast mempunyai diameter
sel sekitar 0,0005 cm, dengan diameter
sebesar ini yeast mudah dipisahkan dengan
cara sentrifugal, tanpa memerlukan tahap
penggumpalan
Berdasarkan hasil uji anava, konsentrasi optimal untuk
meningkatkan jumlah kepadatan sel S. cereviceae yaitu
50% sari kedelai dengan hasil pada hari ke-0 sebesar
52,67 x 104, hari ke-1 sebesar 74,67 x 104, hari ke-2
sebesar 63,67 x 104, dan hari ke-3 sebesar 50,67 x 104.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa jumlah kepadatan
sel meningkat pada hari ke-2 atau pada waktu inkubasi
ke-48 jam selanjutnya mengalami penurunan pada
waktu inkubasi ke-72 jam.

Perlakuan yang memiliki jumlah kepadatan sel


terendah yaitu perlakuan 100% sari kedelai. Hasil yang
didapatkan yaitu pada hari ke-0 sebesar 46,33 x 104,
hari ke-1 sebesar 30,33 x 104, hari ke-2 sebesar 11 x
104, dan hari ke-3 sebesar 5 x 104.
Komponen Nutrisi Biji Kedelai
Kesimpulan
– Pemberian sari biji kedelai dalam media pertumbuhan S.
cerevisiae sebagai sumber Protein Sel Tunggal
berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan dan jumlah
sel dari S. cerevisiae
– Tingkat pertumbuhan sel S. cerevisiae pada tiap perlakuan
berbeda-beda dimana tingkat pertumbuhan dari yang
tertinggi ialah pada konsentrasi 50%, 75%, 25%, Kontrol
(0%) dan terendah 100%.
– Konsentrasi penambahan sari biji kedelai yang paling
optimal ialah konsentrasi 50% dimana kandungan nutrisi
yang diperoleh S. Cerevisiae seimbang antara sumber
karbon (C) dari medium cair dan sumber protein
khususnya senyawa N yang didapat dari sari biji kedelai
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai