kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi (Azrul Azwar, 1966) - Memenuhi dan melebihi kebutuhan dan harapan pelanggan melalui peningkatan yang berkelanjutan atas seluruh proses. Pelanggan meliputi pasien, keluarga dan lainnya yang datang untuk mendapatkan pelayanan atau lainnya. Dokter; karyawan; pembayar dan anggota masyarakat lainnya yang kita layani (Mary R. Zimmerman). Ali Gufron (2007). Layanan bermutu, dalam pengertian luas, adalah sejauh mana realitias layanan kesehatan yang diberikan sesuai dengan Kriteria dan standar professional medis terkini atau bahkan melebihi kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan tingkat efisiensi yang optimal. Pendekatan maupun metode pengukuran yang digunakan dalam upaya peningkatan mutu adalah : tersedianya baik dari dimensi input, proses, dan out put. Secara umum pengertian mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan pelayanan akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di Rumah sakit atau Puskesmas secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan norma, etika, hukum dan sosiobudaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat konsumen. Arti mutu pelayanan keperawatan dari beberapa sudut pandang:
· Pasien/masyarakat: suatu empati, respek dan tanggap
akan kebutuhannya, ramah, efektif meringankan gejala penyakit & efektif mencegah penyakit · Provider: bebas melakukan segala sesuatu secara profesional untuk meningkatkan derajat kesehatan sesuai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang maju, mutu peralatan yang baik dan memenuhi standar yang berlaku · Manager/administrator: fokus pada mutu mendorong untuk mengelola staf, pasien dan masyarakat secara baik. Dimensi Mutu Pelayanan Keperawatan Menurut Lori Di Prete Brown, dkk. terdapat 8 dimensi yang dipakai untuk mengukur mutu: · Kompetensi teknis: petugas, manager, staf pendukung; sesuai standar pelayanan? · Akses: mudah? (a.l. meliputi: geografis, ekonomi, sos-bud, bahasa) · Efektifitas: prosedur dilakukan secara benar dan menghasilkan sesuai harapan · Hubungan antar manusia: baik? (petugas-pasien, manager- petugas, tim kes.-masyarakat) · Efisiensi: pelayanan yg terbaik dgn sumberdaya yg dimiliki · Kelangsungan pelayanan: klien menerima layanan scr lengkap spt yg dibutuhkan · Aman, terhadap risiko cidera, infeksi, efek samping dan bahaya lain · Nyaman: a.l. menyangkut kebersihan, privacy 4 Prinsip utama dlm menjaga dan meningkatkan mutu keperawatan:
1. Fokus pada klien
2. Fokus pada sistem dan proses 3. Fokus pada keputusan berdasarkan data 4. Fokus pada partisipasi dari tim kerja Manajemen mutu terpadu atau total quality manajement (TQM)
Adalah pendekatan manajemen yang
merupakan suatu sistem yang terstruktur untuk menciptakan partisipasi menyeluruh (total participation) di seluruh jajaran organisasi dalam merencanakan dan menerapkan proses peningkatan yang berkesinambungan untuk memenuhi harapan pelanggan. Manajemen mutu terpadu berfokus pada peningkatan proses dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Setiap orang terlibat dalam menentukan, memahami dan meningkatkan secara terus menerus proses yang dibawah kendali dan tanggungjawabnya untuk mencapai kualitas yang diinginkan. 2. Setiap orang memiliki komitmen untuk memuaskan pelanggan. 3. Peningkatan mutu dengan menggunakan pendekatan ilmiah dengan data yang valid, alat statistik dan melibatkan semua orang. 4. Adanya pemahaman atas sifat-sifat variasi. 5. Kerjasama tim dalam berbagai bentuk, baik parttime atau fulltime. 6. Ada komitmen untuk mengembangkan karyawan melalui pelibatan dalam pengambilan keputusan. 7. Mendorong dan mewujudkan partisipasi setiap orang. 8. Adanya program pelatihan dan pendidikan dan dipandang sebagai investasi. PENDEKAT2AN YANG DILAKUKAN DALAM UPAYA MEWUJUDKAN YANKES YANG BERFOKUS PADA PELANGGAN (TOTAL QUALITY MANAGEMENT/ TQM) LAYANAN PRIMA; TQM (Ali Gufron, 2007). Adalah seluruh aspek dalam organisasi memerlukan perubahan secara luas dan mendasar pada budaya organisasi dan sifat dan kharakter managemen. Total, berarti bahwa kegiatan tersebut dilaknakan di seluruh bagian atau departemen dalam organisasi serta seluruh waktu (setiap hari) Quality, menggambarkan peningkatan yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Manajemen, merupakan keseluruhan system dan lingkungan yang mendukung budaya peningkatan mutu secara berkelanjutan. Perbandingan pemikiran tradisional dan TQM Pemikiran Tradisional TQM Peningkatan mutu merupakan tanggung Peningkatan mutu merupakan tanggung jawab pihak manajemen jawab setiap anggota organisasi Pelanggan merupakan pihak luar dan kita Pelanggan (internal dan eksternal) menjual kepada mereka merupakan bagian vital organisasi Cukup baik adalah cukup baik Tidak ada yang kurang dari 100 % usaha yang dilakukan Kita membutuhkan orang2 yang lebih bai Kita telah memiliki orng2 terbaik untuk untuk meningkatkan mutu yang mereka kerjakan Vendor dan pemasok adalah bukan bagian Vendor dan pemasok adalah anggota dari kita, melainkan realisasi penting dari tim kita Mutu diperoleh dari inspeksi, rejeksi, dan Mutu dibangun dalam pelayanan dan kerja ulang produk mulai dari awal input dan proses Jika tidak ada yang rusak, tidak perlu Jika tidak rusak, tingkatkanlah” diperbaiki Peningkatan yang terus menerus merupakan satu-satunya jalan Peningkatan kualitas akan menurunkan Peningkatan kaulitas adalah suatu yang biaya dan meningkatkan produktivitas mahal 4 Prinsip menggunakan TQM •Mengukur mutu, sehingga dapat mengelolanya •Melakukan perencanaan secara strategis sehingga berfikir jangka panjang,tetapi tetap melakukan aksi2 jangka pendek •Menghimpun kekuatan otak dan gagasan dari setiap orang di organisasi, sehingga diproleh manfaat dari sienrgi yang sedang dan telah dibangun •Berfokus kepada pasien (custumer focused), sehingga dapat member mereka kepuasan.