Anda di halaman 1dari 7

2.

antagonis aldosterone
Contoh; spironolakton
Aldosterone merupakan mineralokortikosteroid yang dikeluarkan oeh korteks adrenalis. Merupakan
senyawa yang sangat aktif untk menahan elektrolit, dapat meningkatkan reabsorpsi ion Na+ dan Cl- serta
ekskresi ion K+ dalam saluran pengumpul.

Senyawa yang mempunyai struktur mirip dengan aldosterone, seperti spironolakton, bekerja sebagai
antagonis melalui mekanisme penghambatan bersaing pada sisi reseptor pada saluran pengumpul,
dimana terjadi pertukaran ion Na+ dan K+. penghambatan tersebut menyebabkan peningkatan ekskresi
ion Na+ dan Cl- serta retensi ion K+.
Contoh :
Spironolakton( aldactone, idrolatton), diabsorbsi dengan baik dalam saluran cerna, ± 98% terikat oleh
protein plasma. Spironolakton cepat dimetabolisis di hati menjadi kanrenon, yaitu bentuk yang
bertanggung jawab terhadap 80% aktivitas diuretiknya. Aktivitasnya meningkat bila diberikan bersama-
sama dengan diuretic turunan tiazida atau diuretika loop.
G. DIURETIKA LOOP
Diuretika loop merupakan senyawa saluretik yang sangat kuat, aktivitasnya jauh lebih besar disbanding
turunan tiazida dan senyawa saluretik lain. Turunan ini dapat memblok transpor aktif NaCl pada loop of
Henle sehingga menurunkan reabsorpsi NaCl dan meningkatkan ekskresi NaCl lebih dari 25%.
Mekanisme kerja
Pada tingkat molekul belum diketahui secara pasti, tetapi ada tiga hipotesis yang kemungkinan dapat
digunakan untuk menjelaskan model kerja tersebut, yaitu:
• Penghambatan enzim Na+-K- ATP-ase
• Penghambatan atau pemindahan siklik-AMP
• Penghambatan glikolisis
Diuretika loop menimbulkan efek samping yang cukup srius, seperti hiperurisemi, hiperglkemi,
hipotensi, hipokalemi, hpokloremik alkalosis, kelainan hematologis dan dehidrasi. Biasanya digunakan
untuk pengobatan sembab paru yang akut, sembabkarena kelainan jantung,ginjal atau hati, sembab
karena keracunan kehamilan, sembab otak dan untuk pengobatan hipertensi ringan. Untuk pengobatan
hipertensi yang moderat dan berat biasanya dikombinasikan dengan obat antihipertensi, seperti L-α-
metildopa. Struktur kimia golongan ini secara umum dibagi dua kelompok yaitu turunan asam
fenoksiasetat dan turunan sulfamoilbenzoat.
Turunan Asam Fenoksiasetat
Contoh:asam etakrinat
Asam etakrinat menimbulkan aktivitas diuretic karena dapat berinteraksi dengan gugus sulfhidril
enzim yang bertanggung jawab pada proses reabsorpsi Na+ di tubulus renalis. Yang berperan pada
interaksi tersebut adalah gugus α,β-ikatan rangkap tidak jenuh.
Mekanisme reaksi asam etakrinat dengan gugus sulfhidril enzim dijelaskan sebagai berikut .

Pada turunan fenoksiasetat aktivitas optimal dicapai bila :


• Gugus asam oksiasetat terletak pada posisi 1 cincin benzene.
• Gugus akriloil sulfhidril yang reaktif terletak pada posisi para dari gugus asam oksiasetat.
• Gugus aktivasi(CH3 atau Cl) terletak pada posisi 3 atau posisi 2 dan 3.
• Substituent alkil dari 2 sampai 4 panjang atom C terletak pada posisi α dari karbonil pada
gugus akriloil.
• Atom-atom H terletak pada posisi ujung –C=C- dari gugus akriloil.
Hubungan struktur dan aktivitas
• Reduksi gugus α,β-keton tidak jenuh akan menghilangkan aktivitas, karena senyawa tidak mampu
berinteraksi dengan gugus SH enzim.
• Substitusi H pada atom Ca dengan gugus alkil akan menurunkan aktivitas.
• Adanya gugus etil pada atom Cβ membuat senyawa mempunyai aktivitas maksimal. Makin besar
jumlah atom C, aktivitas makin menurun.
• Substitusi pada cincin aromatic. Adanya gugus Cl pada posisi orto cincin aromatic,dapat
meningkatkan aktivitas yang lebih besar disbanding substitusi pada posisi meta, karena efek iduktif
gugus penarik electron tersebut dapat menunjang serangan nukleofil terhadap gugus SH.
Disubstitusi gugus CL atau metil pada posisi orto dan meta akan lebih meningkatkan aktivitas.
Adanya gugus pendorong electron kuat pada cincin aromatic, seperti gugus amino atau alkoksi,
akan menurunkan aktivitas secara drastis.
• Adanya gugus oksiasetat pada posisi para dapat meningkatkan aktivitas, letak ugus pada posisi orto
atau meta akan menurunkan aktivitas.
Turunan sulfamoil benzoate
turunan ini dibagi menjadi dua golongan yaitu turunan asam 5-sulfamoil-2-
aminobenzoat dan 5-sulfamoil-3-aminobenzoat.
Contoh turunan asam 5-sulfamoil-2-aminobenzoat ; furosemide, dan azosemid.
Contoh turunan asam 5-sulfamoil-3-aminobenzoat; bumetanid, dan piretanid.

Hubungan struktur dan aktivitas


• substituent pada posisi 1 harus bersifat asam, gugus karboksilat mempunyai
aktivitas diuretic optimum.
• Gugus sulfamoil pada posisi 5 merupakan gugus fungsi untuk aktivitas diuretic
yang optimum.
• Gugus aktivasi pada posisi 4 bersifat penarik electron, seperti gugus-gugus Cl dan
CF3, dapat pula diganti dengan gugus fenoksi (C6H5-O-), alkoksi, aniline (C6H5-NH-),
benzyl,benzoil, atau C6H5-S-, dengan disertai penurunan aktivitas.
• Pada turunan asam 5-sulfamoil-3-aminobenzoat, substituent pada gugus 3 amino
relative lebih banyak tanpa mempengaruhi aktivitas diuretic optimal.
Contoh ;
Furosemide (Lasix, farsix, salurix, impungan), merupakan diuretika saluretik yang
kuat, aktivitasnya 8-10 kali diuretika tiazida. Awal kerja obat terjadi dalam 0,5-1
jam setelah pemberian oral, dengan masa kerja yang relative pendek ± 6-8 jam.
Absorpsi furosemide dalam saluran cerna cepat, ketersediaan hayatinya 60-69%
pada subyek normal, dan ±91-99 obat terikat oleh plasma protein. Kadar darah
maksimal dicapai 0,5-2 jam setelah pemberian secara oral, dengan waktu paro
biologis ± 2 jam. Furosemide digunakan untuk pengobatan hipertensi ringan dan
moderat, karena dapat menurunkan tekanan darah.
Bumetanid (burinex), merupakan diuretic yang kuat
dengan masa kerja pendek (± 4 jam). Bumetanid
digunakan terutama untuk pengobatan sembab yang
berhubungan dengan penyakit jantung, hati dan ginjal.
Pemindahan gugus amin dari posisi 2 ke posisi 3 dapat
meningkatkan aktivitas diuretic sampai ± 50kali, tetapi
senyawa mempunyai masa kerja yang pendek.
Bumetanid diabsorpsi dalam saluran cerna secara cepat
dan sempurna, ± 98% terikat oleh protein plasma. Efek
maksimum dicapai ±2 jam setelah pemberian oral, dan
waktu paronya ± 1 jam. Selain sebagai diuretic,
bumetanid juga mempunyai efek antihipertensi.

Anda mungkin juga menyukai