Titik Lebur / Melting point : 230-231 °C Log P : 5.12 pKa : 4,2 Kelarutan dalam air : 20 mg/L (pada suhu 30 °C) Komposisi : C (74,67%), H (6,27%), N (5,81%), O (13,26%) Jumlah Atom : 33
2. Gugus Fungsi Penting
Turunan Asam N-Arilantranilat Asam antranilat adalah analog nitrogen dari asam salisilat. Hubungan struktur aktivitas: 1. Turunan asam N-antranilat mempunyai aktivitas yang lebih tinggi bila pada cincin benzene yang terikat atom N mempunyai substituensubstituen pada posisi 2,3, dan 6. 2. Yang aktif adalah turunan senyawa 2,3-disubstitusi. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa mempunyai aktivitas yang lebih besar apabila gugus-gugus pada N-aril berada di luar koplanaritas asam antranilat. Struktur tidak planar tersebut sesuai dengan tempat reseptor hipotetik antiradang. Contoh: adanya substituen orto-metil pada asam mefenamat dan orto-klor pada asam meklofenamat akan meningkatkan aktivitas analgesic 3. Penggantian atom N pada asam antranilat dengan gugus-gugus isosterik seperti O,S, dan CH2 dapat menurunkan aktivitas. 3. Mekanisme Kerja Obat Golongan Anti-Inflamasi Non Steroid dengan aktivitas analgesik, anti-inflamasi dan Antipiretik (mengatasi demam). Dan merupakan inhibitor Cyclooxygenase serta mencegah terbentuknya prostaglandin. Asam mefenamat adalah turunan asam amino benzoat. Merupakan Asam benzoat yang memiliki gugus amina yang melekat pada bagian benzen. Digunakan untuk pengobatan rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dismenore, dan nyeri ringan sampai sedang, peradangan, dan demam. Kerja Asam mefenamat adalah seperti obat golongan AINS lain yaitu menghambat sintesa Prostaglandin dengan menghambat kerja enzim cyclooxygenase/PGHS (COX-1 & COX-2). Efek anti inflamasi, analgetik & antipiretik merupakan dipercaya dari kerja menghambat COX-2. Efek anti inflamasi mungkin juga dihasilkan dari kerja menghambat biosintesis dari mukopolisakarida. Efek antipiretik diduga akibat hambatan sintesa prostaglandin di CNS. Menghambat siklooksigenase-1 (COX-1) dan COX-2, Tindakan farmakologis mirip dengan NSAID lainnya; berperan dalam aktivitas anti- inflamasi, analgesik, dan antipiretik
4. Absorbsi dan Metabolisme asam mefenamat dalam tubuh
Absorbsi dalam tubuh Asam mefenamat sangat cepat diabsorpsi setelah administrasi oral. Dalam dua kali 500 mg dosis oral yang diteliti, menunjukkan luas daerah absorpsi sebesar 30,5 mcg/hr/ml (17%CV). Berdasarkan 1 gr dosis oral single, level puncak plasma mulai dari 10 sampai 20 mcg/ml3. Level puncak plasma dimulai dari 2 sampai 4 jam dan eliminasi waktu paruh kira-kira 2 jam. Efek makanan, kecepatan, dan luas daerah absorpsi dari asam mefenamat belum diteliti. Penggunaan antacid dengan asam mefenamat akan dapat meningkatkan kecepatan dan luas daerah absorbsi asam mefenamat secara signifikan. Metabolisme dalam tubuh Asam mefenamat dimetabolisme oleh enzim sitokrom P450 CYP2C9 menjadi 3- hydroxymethyl mefenamic acid (metabolit 1). Mengalami proses oksidasi lebih lanjut menjadi 3-carboxymefenamic acid (metabolit 2) dapat terjadi. Metabolit dapat mengalami glucuronidation. Level puncak plasma kira-kira 20 mcg/ml setelah 3 jam untuk hydroxy metabolit dan level puncak plasma untuk carboxy metabolit adalah 8 mcg/ml stelah 6 sampai 8 jam.