Anda di halaman 1dari 25

EVALUASI PERMASALAHAN HILANG

SIRKULASI PADA PEMBORAN LAPANGAN Z

FARIS SAID BALBED


071.12.080

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


UNIVERSITAS TRISAKTI
2016
OUTLINE
LATAR BELAKANG MASALAH
Saat proses pemboran berlangsung sering kali terjadi permasalahan-
permasalahan yang menyebabkan pemboran menjadi tidak efisien, salah satunya
adalah hilang sirkulasi (Lost Circulation),permasalahan ini harus ditangani dengan
tepat. Apabila tidak ditangani dengan tepat maka dapat menimbulkan masalah lain
seperti :
 Turunnya permukaan kolom lumpur pada lubang bor sehingga dapat menyebabkan
kick.
 Tidak didapatkan cutting untuk sample.
 Mengganggu pembacaan alat logging, yang terbaca adalah lumpur yang masuk
kedalam formasi.
 Terjadi formation demage karena invasi lumpur ke dalam formasi produktif.
 Waktu pemboran semakin lama dan biaya yang meningkat.
MAKSUD DAN TUJUAN

Mengevaluasi apa yang menjadi penyebab


permasalahan hilang sirkulasi yang terjadi pada
pemboran di lapangan z, serta sebagai acuan untuk
mencegah permasalahan hilang sirkulasi pada
pemboran selanjutnya
TINJAUAN UMUM LAPANGAN

Lapangan Z
STRATIGRAFI LAPANGAN Z
TEORI DASAR
Hilang sirkulasi atau lost sirculation didefinisikan sebagai
hilangnya sebagian atau seluruh dari fluida pemboran saat
disirkulasikan, dimana fluida tersebut masuk ke dalam
formasi yang ditembus.
TEORI DASAR
Permasalahan hilang sirkulasi dapat terjadi dari faktor
mekanis maupun faktor alamiah:

FAKTOR MEKANIS : FAKTOR ALAMIAH :


• Tekanan hidrostatik yang tinggi. • Adanya permeabilitas dan porositas
• ECD dan BHCP yang tinggi. yang besar.

• Pressure surge. • Adanya rekahan


• Penentuan setting depth casing yang • Adanya patahan
kurang tepat. • Adanya gerowong (vuggy) ataupun
gua-gua (cavernous)
SKEMA PENGERJAAN
KRONOLOGI TERJADINYA HILANG SIRKULASI
• Pada sumur Frs-1 hilang sirkulasi terjadi pada saat mengebor trayek 6 1/8”
dari kedalaman 8323-8342 ft MD dengan lumpur KCL-POLIMER MW=12,2
ppg dan debit pompa 300 GPM. Diamati terjadi penurunan kolom lumpur di
annulus dan segera dilakukan pemompaan 35 bbl LCM dengan konsentrasi
35 ppb, dilakukan observasi dan sumur static. Lumpur hilang 15 bbl.
• Pada pemboran Frs-4 hilang sirkulasi terjadi pada trayek 12 ¼” saat
pemboran pada kedalaman 6550 ft MD-6615 ft MD dengan lumpur SOBM
MW=10 ppg dan debit pompa 729 GPM. Terindikasi terjadi hilang sirkulasi
12 bph dan pemboran dihentikan, dilakukan observasi dan menurunkan debit
pompa hingga 310 GPM sambil menunggu mixing LCM. selanjutnya dilakukan
pemompaan 30 bbl LCM dengan konsentrasi 35 ppb.
KRONOLOGI TERJADINYA HILANG SIRKULASI

• Lalu pada Frs-4 setelah menanggulangi hilang sirkulasi sebelumnya dilakukan


pemboran dari 6615 ft MD-6685 ft MD masih dengan lumpur yang sama
dan debit pompa 661 GPM. Terjadi indikasi hilang sirkulasi sebesar 9 bph
dan dilakukan pemompaan 30 bbl LCM dengan konsentrasi 30 ppb.
• Pada sumur Frs-5 hilang sirkulasi terjadi pada trayek 8 ½” saat pemboran di
7075 ft MD-7280 ft MD. Sebelumnya saat memasuki formasi baturaja telah
dilakukan pencegahan dengan pemompaan 80 bbl LCM Calsium Carbonat
dengan konsentrasi 30 ppb. Namun terindikasi adanya hilang sirkulasi
sebesar 13 bph. Selanjutnya pemboran dilanjutkan dari 7280 ft MD-7400 ft
MD dengan menambahkan 5 ppb LCM pada mud system. Lalu diamati dan
hilang sirkulasi teratasi.
DATA HILANG SIRKULASI

SUMUR TRAYEK FORMASI KEDALAMAN MW BESAR LOSS TIPE

(ft) MD (ppg) (bph) LOSS

Frs-1 6 1/8” Talang Akar 8342 12,2 15 Partial

Gumai 6615 10 12 Partial


Frs-4 12 1/4”
Gumai
6685 10 9 Seepage

Baturaja
Frs-5 8 1/2” 7280 11,8 13 Partial
ANALISA PENYEBAB HILANG SIRKULASI
Parameter yang di analisa dari penyebab hilang sirkulasi ini adalah Tekanan
rekah formasi, Tekanan hidrostatik, ECD, BHCP dan pressure surge.
• Tekanan Rekah (LOT)
P𝑓𝑟𝑎𝑐 = 0,052 𝑥 𝑀𝑊 𝑥 𝐷 + 𝑃 𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒
EMW max = Pfrac / (0,052 x D)

• Tekanan Hidrostatik
Ph = 0,052 x MW x D
ECD DAN BHCP
Keterangan :
24.5 𝑥 𝑄 Van = Kecepatan rata-rata diannulus, ft/min.
𝑉𝑎𝑛 =
(𝐷𝑖 2 − 𝐷𝑜 2 ) Q = Debit pompa, gpm.
97 𝑥 𝑃𝑉 + 97 𝑃𝑉 2 + 8.2 𝑥 (𝐷𝑖 − 𝐷𝑜)2 𝑥 𝑌𝑝 𝑥 𝑀𝑊 Di = Diemaeter lubang bor/dalam casing, inch.
𝑉𝑐 =
𝑀𝑊 (𝐷𝑖 − 𝐷𝑜) Do = Diameter luar drill string, inch
Laminer : PV = Plastic viscosity, cp.
𝐿 𝑥 𝑃𝑉 𝑥 𝑉𝑎𝑛 𝐿 𝑥 𝑌𝑃 Vc = kecepatan aliran kritis, ft/min.
∆𝑃 = +
90000 𝑥 (𝐷𝑖 2 − 𝐷𝑜 2 ) 225 𝑥 (𝐷𝑖 − 𝐷𝑜) YP = Yield Point, lb/100ft2.
Turbulent : L = Panjang drill string, ft.
8.91 𝑥 10−5 𝑥 𝑀𝑊 0.8 𝑥 𝑄1.8 𝑥 (𝑃𝑉)0.2 𝑥 𝐿 MW = Densitas lumpur, ppg.
∆𝑃𝑎𝑛 =
(𝐷𝑖 − 𝐷𝑜)3 −(𝐷𝑖 − 𝐷𝑜)1.8 ECD : Equivalent Circulation Density, ppg.
∆Pan ∆𝑃 : Kehilangan tekanan, psi.
𝐸𝐶𝐷 = + 𝑀𝑊
0,052 𝑥 𝑇𝑉𝐷 MW : Densitas Lumpur, ppg.
BHCP= (0.052 x ECD x TVD) BHCP : Bottom Hole Circulation Pressure, psi.
TVD : kedalaman tegak, ft.
PRESSURE SURGE
𝐷𝑜2 Keterangan :
𝑉 = 0,45 + 2 2 𝑥 𝑉𝑝
𝐷ℎ − 𝐷𝑜 V = Fluid velocity, ft/min.

Vp = Pipe velocity, ft/min.

𝑉𝑚 = 1,5 𝑥 𝑉 Vm = Maximum pipe velocity, ft/min.

𝜃600 Ps = Pressure Loss, psi.


𝑛 = 3,32 log Psurge = Akumulasi Tekanan Surge dan hidrostatik, psi.
𝜃300
Di = Diameter lubang bor/dalam Casing, inch.
𝜃600
𝑘= Do = Diameter luar Drill string, inch.
511𝑛
L = Panjang drill string, ft.

𝑛 n = Indeks aliran, dimensionless.


2,4 𝑥 𝑉𝑚 2𝑛 + 1 𝑘𝑥𝐿
𝑃𝑠 = 𝑥 𝑥 K = Indeks konsistensi, dimensionless.
𝐷𝑖 − 𝐷𝑜 3𝑛 300 (𝐷𝑖 − 𝐷𝑜)

𝑃 𝑠𝑢𝑟𝑔𝑒 = 𝑃ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑘 + 𝑃𝑠
ANALISA TEKANAN HIDROSTATIK
SUMUR KEDALAMAN TEKANAN MW TEKANAN MW Frac TEKANAN
(ft) MD FORMASI (ppg) HIDROSTATIK (ppg) REKAH
(psi) (psi) FORMASI
(psi)

Frs-1 8342 5132 12,2 5261,71 16,31 7035

6615 3128 10 3224,76 17,38 5607


Frs-4
6685 3160 10 3257,99 17,38 5665

Frs-5 7280 4322 11,8 4434,48 17,38 6535


ANALISA ECD DAN BHCP

TEKANAN
KEDALAMAN MW Frac ∆𝑷 ECD BHCP
SUMUR REKAH
MD (ft) (ppg) (psi) (ppg) (psi)
(psi)

Frs-1 8342 16,31 7035 466,43 13,28 5728

6615 17,38 5607 89,61 10,26 3308


Frs-4
6685 17,38 5665 85,58 10,24 3338

Frs-5 7280 17,38 6535 285,23 12,55 4719


ANALISA PRESSURE SURGE

TEKANAN PRESSURE PRESSURE


KEDALAMAN MD MW Frac
SUMUR REKAH LOSS SURGE
(ft) (ppg)
(psi) (psi) (psi)

Frs-1 8342 16,31 7035 550,81 5812,53

6615 17,38 5607 18,91 3243,68


Frs-4
6685 17,38 5665 18,35 3276,34

Frs-5 7280 17,38 6535 140,94 4575,42


IDENTIFIKASI PENYEBAB HILANG SIRKULASI
Hilang sirkulasi pada sumur Frs-1
dan Frs-4 terjadi saat menembus formasi
Talang Akar dan Gumai. Pada formasi
tersebut memiliki litologi sand stone yang
memiliki pori dan permeabilitas.
Selanjutnya pada Frs-5 hilang sirkulasi
terjadi saat menembus formasi Baturaja
dengan litologinya limestone yang memiliki
gerowong (vuggy) ataupun gua-gua
(cavernous). Sehingga pada formasi-
formasi ini memungkinkan fluida formasi
masuk dan hilang kedalamnya.
PENANGGULANGAN HILANG SIRKULASI

SUMUR KEDALAMAN PENANGGULANGAN LUMPUR BIAYA


ft MD HILANG

Dilakukan pemompaan 35 bbl LCM yang terdiri


Frs-1 8342 dari 35 ppb (20 ppb uniplug-f, 10 ppb uniplug- 15 bbl $ 4.864
m, 5 ppb uniseal-f).
Dilakukan pemompaan 30 bbl LCM dengan
6615 konsentrasi 35 ppb (20 ppb uniplug-f, 10 ppb 95 bbl
uniplug-m, 5 ppb uniseal-f).
Frs-4 $44.710
Dilakukan pemompaan 30 bbl LCM dengan
6685 konsentrasi 35 ppb (20 ppb uniplug-f, 10 ppb 20 bbl
uniplug-m, 5 ppb uniseal-f).

Dilakukan pemompaan 80 bbl LCM dengan


Frs-5 7280 CaC03 pada saat memasuki formasi Baturaja dan 236 bbl $ 65.349
menambahkan 5 ppb CaC03 pada mud system.
PENURUNAN TEKANAN HIDROSTATIK

ACTUAL ANALISA
KEDALAMAN
SUMUR P hidrostatik MW RATE LOSS P hidrostatik MW RATE LOSS
(ft) MD
(psi) (ppg) (bph) (psi) (ppg) (bph)

Frs-1 8323 5261,71 12,2 15 5182 12,01 14,77

6615 3224,76 10 12 3178 9,85 11,82


Frs-4
6685 3257,99 10 9 3210 9,85 8,86

Frs-5 7280 4434,48 11,8 13 4372 11,63 12,8


PENCEGAHAN PERMASALAHAN HILANG SIRKULASI

FORMASI PENCEGAHAN

Saat menembus formasi Gumai ditambahkan LCM dengan konsentrasi 35 ppb


Gumai yang terdiri dari (20 ppb uniplug-f, 10 ppb uniplug-m, 5 ppb uniseal-f) yang
dicampurkan pada mud system.

Saat memasuki formasi Baturaja ditambahkan LCM CaCO3 dengan konsentrasi 35


Baturaja
ppb (Unicarb-f) yang akan dimasukkan pada mud system.

Saat memasuki formasi Talang Akar ditambahkan LCM dengan konsentrasi 35 ppb
Talang Akar yang terdiri dari (20 ppb uniplug-f, 10 ppb uniplug-m, 5 ppb uniseal-f) pada mud
system.
BIAYA PENCEGAHAN HILANG SIRKULASI
KONSENTRASI Qty
FORMASI PRODUK HARGA TOTAL
(ppb) (sack)

Uniplug-f 20 400 $ 15,2 $ 6.040

Uniplug-m 10 200 $ 15,2 $ 3.040


GUMAI
Uniseal-f 5 100 $ 11,3 $ 1.130

$ 10.250

BATURAJA Unicarb-f 30 669 $ 8,1 $ 5.417

Uniplug-f 20 436 $ 15,2 $ 6.632

TALANG Uniplug-m 10 218 $ 15,2 $ 3.316


KESIMPULAN
1. Sumur Frs-1, Frs-4 dan Frs-5 merupakan sumur berarah. Dimana terjadi hilang
sirkulasi pada pemboran Frs-1 saat menembus formasi Talang Akar, pada sumur
Frs-4 saat menembus formasi Gumai, dan Pada Frs-5 saat menembus formasi
Baturaja.
2. Berdasarkan LOT yang dilakukan pada kedalaman 6066 ft TVD formasi akan
rekah pada 17,38 ppg. Dan dari LOT kedua pada kedalaman 8288 ft TVD
formasi akan rekah pada 16,31 ppg.
3. Pada ketiga sumur ini faktor mekanis seperti Tekanan hidrostatik, ECD, BHCP,
maupun tekanan surge masih berada dibawah tekanan rekah formasi, sehingga
bukan menjadi penyebab hilang sirkulasi ini.
4. Penurunan tekanan hidrostatik hingga 50 psi diatas tekanan formasi dapat
mengurangi laju hilang sirkulasi, sehingga hilang sirkulasi dapat diminimalisir.
KESIMPULAN
5. Pada sumur Frs-1 dan Frs-4 hilang sirkulasidapat diatasi dengan menyumbatkan 35 ppb
LCM jenis fracsel ukuran fine dan nut plug ukuran fine hingga medium. Sedangkan pada
pemboran Frs-5 dapat diatasi dengan menyumbatkan 35 ppb LCM CaCO3 ukuran fine.
Biaya yang dikeluarkan akibat hilang sirkulasi pada sumur Frs-1 sebesar $4.864, pada
Frs-4 sebesar $ 44.710, dan Frs-5 sebesar $ 65.349 .
6. Pencegahan hilang sirkulasi dapat dilakukan dengan menambahkan 35 ppb LCM jenis
fracseal-f dan Nut Plug f-m pada mud system saat menembus formasi Gumai dan Talang
Akar. Lalu menambahkan 35 ppb LCM jenis CaC03-f pada mud system saat menembus
formasi Baturaja. Perkiraan biaya material LCM sebagai pencegahan di formasi Gumai
sebesar $ 10.250, pada formasi Baturaja $ 5.417, dan pada foramsi Talang Akar
sebesar $ 11.181 .

Anda mungkin juga menyukai