Anda di halaman 1dari 19

ASMA FIRANI

PO713241161006
DEFINISI ISCHIALGIA
Ischialgia yaitu suatu kondisi dimana Saraf Ischiadikus yang
mempersarafi daerah bokong sampai kaki terjepit, dalam kasus itu yang
terjepit adalah Saraf Ischiadikus sebelah kanan. Hal ini dapat terjadi
karena proses beberapa penyakit seperti trauma fisik, kimiawi, dan
elektris, infeksi, masalah metabolisme, dan autoimun. Ischialgia
meningkat frekuensinya seiring dengan banyaknya aktivitas yang
dikerjakan. Orang awam pada umumnya menginterpretasikan ischialgia
dengan rasa sakit dan nyeri pada pantat.
Ischialgia juga merupakan suatu penyakit yang ditandai
dengan adanya nyeri yang menjalar di sepanjang radiks ischiadikus.
Ischialgia biasanya terkait dengan faktor usia dan riwayat trauma. Pada
kondisi ini mengalami penurunan kekuatan otot, nyeri, keterbatasan
LGS, adanya spasme otot, dan permasalahan aktivitas sehari-hari. Jadi
ischialgia didefinisakan sebagai nyeri yang terasa sepanjang nervus
ischiadivus dan lanjutannya sepanjang tungkai.
ANATOMI DAN FISIOLOGI TULANG BELAKANG
Anatomi tulang belakang perlu diketahui agar klinisi dapat menentukan
elemen apa yang terganggu pada timbulnya keluhan nyeri punggung bawah. Tulang
vertebrae merupakan struktur komplek yang secara garis besar terbagi atas 2 bagian.
Bagian anterior tersusun atas korpus vertebra, diskus intervertebralis (sebagai artikulasi),
dan ditopang oleh ligamnetum longitudinale anterior dan posterior. Sedangkan bagian
posterior tersusun atas pedikel, lamina, kanalis vertebralis, serta prosesus tranversus dan
spinosus yang menjadi tempat otot penyokong dan pelindung kolumna vertebrale.
Bagian posterior vertebra antara satu dan lain dihubungkan dengan sendi
apofisial (faset).Stabilitas vertebrae tergantung pada integritas korpus vertebra dan
diskus intervertebralis serta dua jenis jaringan penyokong yaitu ligamentum (pasif) dan
otot (aktif). Untuk menahan beban yang besar terhadap kolumna vertebrale ini stabilitas
daerah pinggang sangat bergantung pada gerak kontraksi volunter dan reflek otot-otot
sakrospinalis, abdominal, gluteus maksimus, dan hamstring.
Diskus intervertebralis, baik anulus fibrosus maupun nucleus pulposusnya
adalah bangunan yang tidak peka nyeri.Dari gambar di atas, tampak bahwa yang
merupakan bagian peka nyeri adalah:
· Lig. Longitudinale anterior
· Lig. Longitudinale posterior
· Corpus vertebra dan periosteumnya
· Articulatio zygoapophyseal
· Lig. Supraspinosum.
· Fasia dan otot
FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB ISCHIALGIA

Penyebab terjepitnya saraf ini ada


beberapa faktor, yaitu antara lain: kontraksi/
radang otot-otot daerah bokong, adanya
perkapuran tulang belakang atau adanya
keadaan yang disebut dengan Herniasi Nukleus
Pulposus (HNP). Untuk mengetahui penyebab
pasti perlu dilakukan pemeriksaan fisik secara
seksama oleh dokter, jika perlu dilakukan
pemeriksaan tambahan radiologi/ Rontgen pada
tulang belakang.
ETIOLOGI
Ischialgia timbul karena terangsangnya serabut-serabut sensorik dimana nervus ischiadicus berasal
yaitu radiks posterior L4, L5, S1, S2, S3.
Penyebab ischialgia dapat dibagi dalam :
1. Ischialgia diskogenik, biasanya terjadi pada penderita hernia nukleus pulposus (HNP).
2. Ischialgia mekanik terbagi atas :
Ø Spondiloarthrosis defermans.
Ø Spondilolistetik.
Ø Tumor caud.
Ø Metastasis carsinoma di corpus vertebrae lumbosakral.
Ø Fraktur corpus lumbosakral.
Ø Fraktur pelvis, radang atau neoplasma pada alat- alat dalam rongga panggul sehingga
menimbulkan tekanan pada pleksus lumbosakralis.
3. Ischailgia non mekanik (medik) terbagi atas:
v Radikulitis tuberkulosa
v Radikulitas luetika
v Adhesi dalam ruang subarachnoidal
v Penyuntikan obat-obatan dalam nervus ischiadicus
v Neuropati rematik, diabetik dan neuropati lainnya.
PATOLOGI
Vertebrae manusia terdiri dari cervikal, thorakal, lumbal, sakral,
dan koksigis. Bagian vertebrae yang membentuk punggung bagian
bawah adalah lumbal 1-5 denagn discus intervertebralis dan pleksus
lumbalis serta pleksus sakralis. Pleksus lumbalis keluar dari lumbal 1-4
yang terdiri dari nervus iliohipogastrika, nervus ilioinguinalis, nervus
femoralis, nervus genitofemoralis, dan nervus obturatorius. Selanjutnya
pleksus sakralis keluar dari lumbal4-sakral4 yang terdiri dari nervus
gluteus superior, nervus gluteus inferior, nervus ischiadicus, nervus
kutaneus femoris superior, nervus pudendus, dan ramus muskularis.
Nervus ischiadicus adalah berkas saraf yang meninggalkan pleksus
lumbosakralis dan menuju foramen infrapiriformis dan keluar pada
permukaan tungkai di pertengahan lipatan pantat. Pada apeks spasium
poplitea nervus ischiadicus bercabang menjadi dua yaitu nervus perineus
komunis dan nervus tibialis. Ischialgia timbul akibat perangsangan
serabut-serabut sensorik yang berasal dari radiks posterior lumbal 4
sampai sakral 3, dan ini dapat terjadi pada setiap bagian nervus
ischiadicus sebelum sampai pada permukaan belakang tungkai.
GEJALA YANG DI TIMBULKAN ISCHIALGIA
Sciatica atau ischialgia biasanya mengenai hanya salah satu sisi. Yang bisa
menyebabkan rasa seperti ditusuk jarum, sakit nagging, atau nyeri seperti ditembak.
Kekakuan kemungkinan dirasakan pada kaki. Berjalan, berlari, menaiki tangga, dan
meluruskan kaki memperburuk nyeri tersebut, yang diringankan dengan menekuk
punggung atau duduk.
Gejala yang sering ditimbulkan akibat Ischialgia adalah:
 Nyeri punggung bawah
 Nyeri daerah bokong
 Rasa kaku/ terik pada punggung bawah
 Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum, yang di rasakan daerah bokong menjalar ke daerah
paha, betis bahkan sampai kaki, tergantung bagian saraf mana yang terjepit.
 Rasa nyeri sering di timbulkan setelah melakukan aktifitas yang berlebihan, terutama banyak
membungkukkan badan atau banyak berdiri dan berjalan.
 Rasa nyeri juga sering diprovokasi karena mengangkat barang yang berat.
 Jika dibiarkan maka lama kelamaan akan mengakibatkan kelemahan anggota badan bawah/
tungkai bawah yang disertai dengan mengecilnya otot-otot tungkai bawah tersebut.
 Dapat timbul gejala kesemutan atau rasa baal.
 Pada kasus berat dapat timbul kelemahan otot dan hilangnya refleks tendon patella (KPR) dan
Achilles (APR).
 Bila mengenai konus atau kauda ekuina dapat terjadi gangguan defekasi, miksi dan fungsi seksual.
Keadaan ini merupakan kegawatan neurologis yang memerlukan tindakan pembedahan untuk
mencegah kerusakan fungsi permanen.
 Nyeri bertambah dengan batuk, bersin, mengangkat
PEMERIKSAAN FISIOTERAPI
1. Anamnesis
a) Anamnesis Umum
(1) Nama :
(2) Umur :
(3) Jenis kelamin :
(4) Agama :
(5) Pekerjaan :
(6) Alamat :

b) Anamnesis Khusus
Keluhan utama pasien
Adalah keluhan yang dirasakan oleh pasien mengenai penyakit tersebut, meliputi :
(1) Lokasi keluhan
(2) Penyebab
(3) Faktor-faktor yang memperberat atau memperingan
(4) Irritabilitas dan derajat
(5) Riwayat Perjalanan Penyakit
2) Pemeriksaan Subjektif
a) Keluhan utama pasien
Adalah keluhan yang dirasakan oleh pasien mengenai penyakit tersebut, meliputi :
(1) Lokasi keluhan
(2) Penyebab
(3) Faktor-faktor yang memperberat atau memperingan
(4) Irritabilitas dan derajat

b) Riwayat penyakit sekarang


Adalah proses perjalanan penyakit dari awal hingga saat ini, proses pengobatan yang telah dilakukan.

c) Status sosial
Status sosial adalah interaksi sosial pasien dengan lingkungannya, meliputi :
(1) Lingkunga kerja
(2) Lingkungan tempat tinggal
(3) Aktivitas rekreasi di waktu senggang
(4) Aktivitas sosial

e) Riwayat keluarga
Adalah riwayat keluarga pasien mengidap penyakit serupa dengan pasien.

f) Riwayat penyakit dahulu


Adalah riwayat penyakit pasien sebelumnya yang membuat resiko mengidap penyakit sekarang yang diderita.
3. Pemeriksaan Objektif
a) Pemeriksaan vital sign
Pemeriksaan ini berfungsi sebagai acuan tanda-tanda penting dalam tubuh.
(1) Tekanan darah :
(2) Denyut nadi :
(3) Pernafasan :
(4) Temperatur :
+Tinggi badan :
+Berat badan :
b) Pemeriksaan fisik
Untuk mengetahui seorang pasien mengalami ishialgia ato tidak biasanya ahli fisioterapi memberikan
beberapa tes salah satunya terapis mengagkat kaki yang mengalami nyeri jika nyeri dirasakan bertambah
hebat pada sudut 60 – 70 derajat orang tersebut dikatakjan positif ischialgia. Tes ini disebut Straight Leg
Rising. Dan masih ada tes tes yang lain bisa dikonsultasi dengan Kang Arjuno disini.
• Inspeksi : Perhatikan keadan tulang belakang, misalnya skoliosis, hiperlordosis atau lordosis lumbal
yang mendatar.
• Palpasi : Nyeri tekan pada tulang belakang atau pada otot-otot di samping tulang belakang.
• Perkusi : Rasa nyeri bila prosesus diketok.
• Reflek :
- KPR ↓ dan atau APR ↓
- Laseque, patrick, antipatrick, naffziger.
c) pemeriksaan penunjang
4. Pemeriksaan Spesifik
a. Straight Leg Rissing Test
Posisi awal : Telentang, hip adduksi dan endorotasi, knee
lurus.Gerakan Terapis mengangkat tungkai pasien (350 – 700), bila
pasien mengeluh nyeri pada pantat / paha belakang, untuk lebih
meyakinkan bahwa yang terprovokasi adalah syaraf ischiadicus, sedikit
turunkan tungkai kemudian lakukan gerakan dorsi fleksi ankle
kemudian lepaskan dan pasien diminta mengangkat kepalanya (fleksi
leher).intepretasi: Bila nyeri pertama terasa di pantat berarti
terdapat penekanan syaraf yang sifatnya central atau karena herniasi
discus.
b. Tes Patrick dan anti-patrick
Fleksi-abduksi-eksternal rotation-ekstensi sendi panggul. Positif
jika gerakan diluar kemauan terbatas, sering disertai dengan rasa nyeri.
Positif pada penyakit sendi panggul, negative pada ischialgia.
c. Tes Lasegue
Mengangkat tungkai dalam keadaan ekstensi. Positif bila pasien
tidak dapat mengangkat tungkai kurang dari 60° dan nyeri sepanjang
nervus ischiadicus. Rasa nyeri dan terbatasnya gerakan sering
menyertai radikulopati, terutama pada herniasi discus lumbalis /
lumbo-sacralis.
d. Slump Test
Posisi awal : Duduk tegak GerakanTerapis mempertahankan kepala
pasien pada posisi netral, pasien diminta mengendorkan punggungnya (fleksi
lumbal), kemudian beri tekanan (kompresi) pada bahu kanan kiri untuk
mempertahankan posisi fleksi lumbal, selanjutnya pasien diminta
menggerakkan fleksi leher dan kepala sejauh mungkin, kemudian terapis
mempertahankan posisi maksimal fleksi vertebrae tersebut dengan memberi
tekanan pada kepala bagian belakang, terapis menahan kaki pasien pada
maksimal dorsi fleksi, pasien diminta meluruskan lututnya dan pasien
diminta meluruskan (ekstensi) lututnya, jika pasien tidak mampu meluruskan
lututnya (karena nyeri), tekanan pada kepala dipindah ke bahu kanan kiri.
Intepretasi: Bila saat tekanan pada kepala dipindah ke bahu pasien,
mampu menambah gerakan ekstensi lutut atau nyeri berkurang, berarti tes
positif.

e. Brudzinski Test
Posisi awal : Telentang dengan kedua tangan di belakang kepala
Gerakan Aktif fleksi leher diikuti dengan fleksi hip (dengan knee lurus)
kemudian memfleksikan lututnya.
Intepretasi: Bila saat hip di fleksikan (dengan lutut lurus) nyeri terasa
kemudian saat lutut difleksikan nyeri hilang berarti tes positif.
PROGRAM FISIOTERAPI
A. Tujuan jangka pendek
1. Mengurangi nyeri diam pada m gluteus maximus.
2. Mengurangi nyeri tekan pada m gluteus maximus
3. Mengurangi nyeri gerak pada semua arah gerak hip
sinistra.
4. Meningkatkan kekuatan otot fleksor dan ekstensor,
abductor dan adduktor hip sinistra.
5. Agar pasien dapat jongkok.
6. Mengurangi spasme.

B. Tujuan jangka panjang


Pasien dapat beraktivitas seperti biasa seperti saat blum sakit
dan mengikuti kegiatan dimasyarakat.
INTERVENSI FISIOTERAPI

1. Breathing exercise
Posisi pasien tidur terlentang, tarik nafas lewat hidung dan hembuskan lewat
mulut (3x). pernafasan diafragma : letakan salah satu tangan didadadan
tangan lainya diperut, tarik nafaslewat hidung dengan perut dikembungkan
dan hembuskan lewat mulut dengan perut dikempiskan (3x) pengulangan.

2. Aktif pada AGB ( Dextra & Sinistra )


• Hip : Posisi pasien tidur terlentang, posisi terapis berdiri
disamping pasien. Kemudian memberikan aba-aba kepada pasien, gerakan
fleksi, ekstensi, abduksi & adduksi. Masing-masing 5x hitungan.
• Knee : Posisi pasien tidur terlentang, posisi terapis berdiri
disamping pasien. Kemudian memberikan aba-aba kepada pasien, gerakan
fleksi, ekstensi masing-masing 5x hitungan.
• Ankle : Posisi pasien tidur terlentang, posisi terapis berdiri
disamping pasien. Kemudian memberikan aba-aba kepada pasien, gerakan
plantar fleksi, dorsi fleksi, inverse,eversi dan sirkumduksi masing-masing
8x hitungan.
3.Inframerah
• Persiapan alat : Panaskan IR 10 menit
sebelum digunakan.
• Persiapan pasien : Bersihkan dari benda-benda
yang menghalangi area terapi, lepaskan baju dan
jauhkan hp agar tidak terkena radiasi.
• Posisi : Pasien tidur miring, terapis
berdiri disamping pasien.
• Penerapan : Sinarkan langsung pada area
yang nyeri dan spame yaitu pada area gluteus
dengan jarak ± 200 m dengan lama waktu terapi
15 menit.
4. Terapi Latihan
a. Gerak Aktif
• Hip : Posisi pasien tidur terlentang, posisi terapis
berdiri disamping pasien. Kemudian memberikan aba-aba kepada
pasien, gerakan fleksi, ekstensi, abduksi & adduksi. Masing-masing
5x hitungan.
• Knee : Posisi pasien tidur terlentang, posisi terapis berdiri
disamping pasien. Kemudian memberikan aba-aba kepada pasien,
gerakan fleksi, ekstensi masing-masing 5x hitungan.
• Ankle : Posisi pasien tidur terlentang, posisi terapis berdiri
disamping pasien. Kemudian memberikan aba-aba kepada pasien,
gerakan plantar fleksi, dorsi fleksi, inverse,eversi dan sirkumduksi
masing-masing 8x hitungan.

b. Gerak Statik kontraksi


Hip : Posisi pasien tidur terlentang, posisi terapis berdiri
disamping pasien. Pasien disuruh menggerakan aktif fleksi, ekstensi,
abduksi & adduksi. hipnya kemudian terapis memberikan tahanan,
dilakukan 3x hitungan.
5. Streching
Posisi pasien tidur terlentang, posisi
terapis berdiri disamping pasien. Digerakan dorsi
fleksi pada ankle kemudian ditahan 8x
hitunggan, kemudian rileks kemudian diulangi
4x pengulangan. Hip pasien diangkat keposisi
fleksi secara maksimal, kemdian ditahan 8x
hitungan .Streching digunakan untuk mengulur
ischiadicus.
KESIMPULAN
Ischialgia adalah istilah kedokteran untuk merujuk pada
keadaan jaringan yang abnormal pada saraf ischiadicus.
Ischialgia merupakan suatu kondisi dimana Saraf Ischiadikus
yang mempersarafi daerah bokong sampai kaki terjepit, dalam
kasus itu yang terjepit adalah Saraf Ischiadikus sebelah kanan.
Hal ini dapat terjadi karena proses beberapa penyakit seperti
trauma fisik, kimiawi, dan elektris, infeksi, masalah
metabolisme, dan autoimun. Ischialgia meningkat frekuensinya
seiring dengan banyaknya aktivitas yang dikerjakan. Orang
awam pada umumnya menginterpretasikan ischialgia dengan
rasa sakit dan nyeri pada pantat.
Penyebab terjepitnya saraf ini ada beberapa faktor, yaitu
antara lain: kontraksi/ radang otot-otot daerah bokong, adanya
perkapuran tulang belakang atau adanya keadaan yang disebut
dengan Herniasi Nukleus Pulposus (HNP).
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai