Anda di halaman 1dari 31

GALAT

Solikhin
KESALAHAN ABSOLUT & RELATIF
Kesalahan absolute ex 
Selisih nilai sebenarnya x (eksak) dengan nilai pendekatan x .
ex  x  x

Kesalahan relatif  er 
kesalahan pendekatan/ hampiran, yaitu rasio kesalahan
absolut terhadap nilai pendekatan.
ex
er 
x
KESALAHN ABSOLUT & RELATIF
Contoh :
Misal nilai sebenarnya 0,0020
Nilai pendekatan 0,0015
kesalahan absolute = 0,0020-0,0015=0,0005
kesalahan relatif = 0,0005/0,0015=0,3333

Misal nilai sebenarnya 10001, nilai pendekatan 9999


kesalahan absolute = 10001-9999=2
Kesalahan relatif =2/9999=0,0002
KESALAHAN ABSOLUT & RELATIF
Misal nilai eksak 1/3 dan nilai pendekatan 0,333
kesalahan absolute =(1/3)-0,333=(1/3)-(333/1000)
=1/3000=0,000333
kesalahan relatif = 0,000333/0,333=0,001001.

Secara umum

ex  er , untuk x  1

ex  er , untuk x  1
JENIS KESALAHAN
Berdasarkan penyebab/ asal terjadinya kesalahan:
1. Kesalahan Bawaan (Inherent Errors)
2. Kesalahan Pemendekan (Truncation Errors)
3. Kesalahan Pembulatan
KESALAHAN BAWAAN
Kesalahan bawaan adalah kesalahan di dalam nilai data, terjadi
karena kekeliruan menyalin data, salah membaca sekala,
kurangnya hukum-hukum fisika dalam data yang diukur, atau
tidak bisa menyatakan suatu bilangan secara tepat.

Contoh :
Nilai phi tidak dapat dinyatakan secara eksak dalam dgit
tertentu. Hanya bisa dituliskan dalam digit tertentu
  3,14;   3,141592
Nilai eksak 1
6
1 1 1
 0,166;  0,16666;  0,1666666
6 6 6
KESALAHAN PEMENDEKAN
Kesalahan pemendekan adalah kesalahan akibat penggunaan
hampiran secara numerik sebagai nilai eksak, terjadi karena
adanya pemotongan dalam proses numerik pada proses
matematika yang tidak terbatas.
Misalnya pada penderetan suatu fungsi.

Pemotongan pada suku setelah n.


x  n  suku  suku ke  (n  1) dan seterusnya
nilai hampiran kesalahan
KESALAHAN PEMENDEKAN
Contoh:
x 2 x 4 x 6 x8 x10 x12
cos x  1      
2! 4! 6! 8! 10! 12!
nilai hampiran kesalahan pemendekan

1
f  x   1  x  x  x  ... 
2 3
, x 1
Nilai sebenarnya 1 x
1 1 10
f  0,2      1,25
1  0,2 0,8 8
Nilai pendekatan
f  0,2   1  0,2  1,2 f  0, 2   1  0, 2   0, 2   1, 24
2

f  0, 2   1  0, 2   0, 2    0, 2   1, 248
2 3
KESALAHAN PEMBULATAN
Kesalahan pembulatan adalah kesalahan yang timbul akibat
keterbatasan komputer dalam menyajikan bilangan.

Contoh :
1
Bilangan  0,16666666... dalam mesin 6 digit
6
dipresentasikan 0,166667.
Kesalahan pembulatannya  1  0,1666667  0,000000333
6

Kesalahan pembulatan perlu bilangan titik kambang (floating


point arithmatic)
BILANGAN TITIK KAMBANG
Bilangan titik kambang/ floating point arithmatic (fpa) atau
bilangan baku.
Bilangan titik kambang adalah bilangan yang dinyatakan dalam
pecahan (mantissa) dan bilangan bulat (eksopnen/
karakteristik).

Bentuk umum :
f : mantissa/pecahan
f1 f 2 ... f n : digit mantissa
x   f .be  0, f1 f 2 f 3 ... f n .b e b : basis/bilangan pokok
e : eksponen/pangkat
BILANGAN TITIK KAMBANG
Contoh :
Bilangan 21,30, fpa : 0,2130.102
mantissa 0,2130 (4 digit), bilangan dasar 10; pangkat 2.

Bilangan 0,02130, fpa : 0,02130.100


mantissa 0,02130 (5 digit), bilangan dasar 10; pangkat 2.

Bilangan -2,130, fpa : 0,2130.101


mantissa 0,2130 (4 digit), bilangan dasar 10; pangkat 2.
BILANGAN TITIK KAMBANG
Bilangan titik kambang dikatakan ternormalisasi jika digit
pertama dari mantissa tidak sama dengan nol.
x   f .be  0, f1 f 2 f 3 ... f n .b e , f1  0,1  f1  b  1

Bilangan 0,002130, fpa : 0,002130.100


mantissa 0,002130 (6 digit)
bentuk normal 0,2130.102
BILANGAN TITIK KAMBANG
Pembulatan pada bilangan titik kambang:
1. Pemotongan (chopping)
2. Pembulatan ke digit terdekat (in-rounding)
3. Pembulatan simetris
PEMOTONGAN (CHOPPING)
Pembulatan dengan memotong dan mengabaikan digit ke n+1.
x  0, f1 f 2 ... f n f n 1.b e  x  0, f1 f 2 ... f n .b e

Contoh :
Bilangan   0,31459265358.101 (11 digit mantissa)
dibulatkan dalam 6 digit mantissa menjadi   0,314592.101
kesalahan pemotongannya : 0,00000065358.
IN-ROUNDING
Pembulatan dengan menggunakan kaidah dalam bilangan baku.
x  0, f1 f 2 ... f n f n 1.b e  x  0, f1 f 2 ... f n .b e
dimana
 fn , jika f n 1  5
 f  1, jika f n 1  5
 n
fn  
 fn , jika f n 1  5, f n bilangan genap
 f n  1, jika f n 1  5, f n bilangan ganjil
IN-ROUNDING
Contoh pembulatan in-rounding
Bilangan x  0,1234565758.102
dalam 4 digit dibulatkan menjadi x  0,1234.102
dalam 5 digit dibulatkan menjadi x  0,12346.102
dalam 6 digit dibulatkan menjadi x  0,123456.102
dalam 7 digit dibulatkan menjadi x  0,1234566.102
dalam 8 digit dibulatkan menjadi x  0,12345658.102
PEMBULATAN SIMETRIS
Dalam basis 10, setiap bilangan titik kambang dinyatakan
x  f .10e
Bila x dinormalkan nilai minimum dari f adalah 0,1 dan
terbesarnya tidak akan mencapai 1.
Jadi, 0,1  f  1

Setiap bilangan dapat dipecah menjadi dua bilangan


x  f x .10e  g x .10et
f x mempunyai t digit, 0,1  f x  1; 0  g x  1
PEMBULATAN SIMETRIS
Bila g x diabaikan, maka dinamakan pembulatan karena
pemotongan (chopping).

Contoh :
Bilangan x  0,12346.102 dapat dinyatakan
x  0,1234.102  0,6.102
dgn f x  0,1234; g x  0,6; t  4 (banyaknya digit mantissa f x )
PEMBULATAN SIMETRIS
Aturan pembulatan simetris
 1
e
 f x .10 , jika g x 
2
x
 f .10e  10et , jika g  1
 x x
2
Pada pembulatan simetris memperhitungkan g x , sedangkan
pada pembulatan pemotongan (chopping) tidak
memperhitungkan g x
PEMBULATAN SIMETRIS
Kesalahan absolut pada pembulatan simetris
Bila g x  1 maka kesalahan absolut x
e  g 10 e t
x
2

Bila g  1 maka kesalahan absolut ex  1  g x 10et


x
2
PEMBULATAN CHOPPING VS SIMETRIS
Contoh :
Misal hasil suatu operasi aritmatika x  0,1234.104  0,5678.101
Tentukan pembulatan menurut Chopping dan simetris.
Solusi:
x  0,12345678.104  x  0,1234.104  0,5678.101
Pembulatan Chopping
x  0,1234.104 ; ex  0,5678.101

ex 0,5678.101 4
  0, 46013.10
x 0,1234.104
PEMBULATAN CHOPPING VS SIMETRIS
Pembulatan simetris
x  0,1234.104 ; ex  1  0,5678.101  0,4322.101
ex 0, 4322.101 4
  0,35024.10
x 0,1234.104

Kesalahan pembulatan simetris lebih kecil dari kesalahan


pembulatan chopping.
PENJALARAN KESALAHAN
Penjalaran kesalahan terjadi sebagai akibat dari operasi
aritmatika (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian)

Misalkan
nilai sebenarnya : x y
x  x  ex
Nilai pendekatan : x y
Kesalahan absolut : ex e y y  y  ey
PENJALARAN KESALAHAN ABSOLUT
Penjumlahan
x  y   x  ex    y  ey    x  y    ex  ey 
Kesalahan absolut penjumlahan ex  y  ex  ey

Pengurangan
x  y   x  ex    y  ey    x  y    ex  ey 
Kesalahan absolut pengurangan ex  y  ex  ey
PENJALARAN KESALAHAN ABSOLUT
Perkalian
xy   x  ex   y  ey    xy    xey  yex    exey 
Hasil kali kesalahan diabaikan (terlalu kecil)
xy   x  ex   y  ey    xy    xey  yex 

Kesalahn absolut perkalian exy  xey  yex


PENJALARAN KESALAHAN ABSOLUT
Pembagian
 
x x  ex x  e x  1 
   
y y  ey y  ey 
1 y 
 
x  ex  2
ey  ey   ey 
3

 1         ... 
y  y  y  y 
 
x  ex  ey 
  1 
y  y
PENJALARAN KESALAHAN ABSOLUT
Pembagian
x x  ex xey  ex ey
 
y y y2
Perkalian antar kesalahan diabaikan
x  x   ex xey 
   2 
y y  y y 
ex xey
Kesalahan absolut pembagian e x   2
y y y
PENJALARAN KESALAHAN RELATIF
Penjumlahan
ex  y ex  ey ex ey x  ex  y  ey 
     
x  y x  y x  y x  y x  y  x  x  y  y 

Pengurangan
ex  y ex  ey
ex ey x  ex  y  ey 
       y
xy xy xy xy xy x  x  y  
PENJALARAN KESALAHAN RELATIF
Perkalian
exy xey  yex ex e y
  
xy xy x y

Pembagian
ex
 ex xey  y ex ey
y
  2   
x  y y x x y
y
PENJALARAN KESALAHAN
Contoh :

Anda mungkin juga menyukai