Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 2

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ANAK DENGAN
GANGGUAN SISTEM
RESPIRASI: DIFTERI

Disusun Oleh:
1. Ajep Tohajudin 3. Pranindha Nia J.
2. Anggia Jelita P. 4. Siti Komalasari
Definisi

Difteri adalah salah satu


penyakit infeksi akut yang
sangat menular dan
disebabkan oleh
Corynebacterium diphterae
dengan ditandai oleh
pembentukan
pseudomembran pada kulit
dan atau mukosa.
2
Patogenesis dan Patofisiologi
▪Kuman hidup dan berkembang biak pada saluran pernapasan
bagian atas, tetapi dapat juga pada vulva, kulit, mata, walaupun
jarang terjadi. Pada tempat tempat tersebut kuman membentuk
pseudomembran dan melepaskan eksotoksin.
▪Pseudomembran timbul lokal kemudian menjalar dari faring,
tonsil, laring, dan saluran napas bagian atas. Kelenjar getah
bening sekitarnya akan membengak dan mengandung toksin.
▪Penularan penyakit difteri adalah melalui udara (dropet
infection), tetapi juga dapat perantara alat/benda yang
terkontaminasi oleh kuman difteri. Penyakit dapat mengenai
bayi tetapi kebanyakan pada anak usia balita. 3
Manifestasi Klinis

▪ Sakit tenggorkan ringan, panas yang tidak tinggi,


berkisar 37,8ºC─38,9ºC. tenggorokan hanya
hiperemesis tetapi kebanyakan sudah menjadi
membran putih atau keabu-abuan.
▪ Edema tonsil dan uvula dapat pula timbul.
▪ Pembengkakan kelenjar leher (Bullneck).

4
Klasifikasi
Menurut tingkat
keparahannya; “ Infeksi
ringan

Infeksi
sedang

Infeksi berat

5
Pemeriksaan Penunjang

▪ Bakteriologik, preparat apusan kuman difteri dari bahan


asupan mukosa hidung dan tenggorokan (nasofaringeal
swab)
▪ Darah rutin: Hb, leukosit, hitung jenis, eritrosit, albumin
▪ Urin lengkap: aspek, protein, dan sidimen
▪ Enzim CPK, segera saat masuk RS
▪ Ureum dan kreatinin (Bila dicurigai ada komplikasi ginjal)
▪ EKG (Endo Kardio Gram)
▪ Pemeriksaan radiografi torak untuk mengecek adanya
6
hiperinflasi
▪ Tes schick
Penatalaksanaan
▪ Memperhatikan intake cairan dan makanan
▪ Pastikan kemudahan depekasi
▪ Pemberian antitusif untuk mengurangi batuk
▪ Aspirasi skret secara periodik
▪ Berikan oksigen dan trakeostomi
▪ Pemberian serum anti difteri (SAD)
▪ Antibiotik
▪ Kortikostiroid
7
Pencegahan

isolasi uji Shick imunisasi

8
ASUHAN KEPERAWATAN

9
Pengkajian

Identitas
Keluhan utama
Riwayat kontak dengan
keluarga perlu dikaji
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Laboratorium

10
1. Ketidakefektifan pola napas
berhubungan dengan edema
laring.
2. Penurunan curah jantung
berhubungan dengan edema
kongesti, perubahan volume
sekuncup.
3. Ansietas berhubungan dengan
perubahan status kesehatan.
4. Gangguan menelan. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
5. Hambatan komunikasi verbal.
6. Resiko infeksi berhubungan 11
dengan proses
Intervensi

12
Implementasi

Implementasi adalah tahap keempat dari proses


keperawatan dimana rencana perawatan dilaksanakan;
Melaksanakan intervensi/aktivitas yang telah ditentukan.
Pada tahap ini, artinya perawat siap untuk melaksanakan
intervensi dan aktivitas-aktivitas yang telah dicatat dalam
rencana perawatan pasien.

13
Evaluasi

Evaluasi keperawatan merupakan bagian akhir


dari proses keperawatan, di mana perawat
menilai hasil yang diharapkan terhadap
perubahan diri ibu dan menilai sejauh mana
masalah dapat diatasi. Disamping itu perawat
juga memberikan umpan balik atau pengkajian
ulang jika tujuan yang telah ditetapkan belum
tercapai sehingga proses keperawatan dapat
dimodifikasi. 14
TERIMA KASIH

15

Anda mungkin juga menyukai