0 - Keganasan Mulut
0 - Keganasan Mulut
MULUT
BAB 1 PENDAHULUAN
Kanker salah satu penyakit dengan angka kematian yang tinggi. WHO menyatakan
bahwa kematian akibat kanker mencapai angka 45% dari tahun 2007 hingga
2030, yaitu sekitar 7,9 juta jiwa menjadi 11,5 juta jiwa kematian. Di Indonesia,
menurut laporan Riskesdes (2007) prevelensi kanker mencapai 4,3 per 1000
penduduk.
Cancer oral cavity merupakan gabungan beberapa kanker bagian dalam rongga
mulut. Yang paling sering ditemukan adalah kanker lidah (25-45%), terutama pada
bagian lateral sepertiga tengah (40-75%) dengan histopalogi berupa karsinoma sel
skuamosa jenis well differentiated dan 60% nya sudah mencapai stadium lanjut
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Anatomi dan Fisiologi
1. Rongga Mulut
BAB 2 PEMBAHASAN
2. Bibir dan Palatum
BAB 2 PEMBAHASAN
3. Lidah
BAB 2 PEMBAHASAN
4. Gigi
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Kanker Rongga Mulut
1. Definisi
kanker rongga mulut adalah kegananasan yang terjadi didalam rongga yang dibatasi
vermilion bibir dibagian depan dan arkus faringeus anterior dibagian belakang. Kanker
rongga mulut meliputi kanker bibir gingival, lidah, bukal, dasar mulut, palatum, dan arkus
faringeus anterior ( Muttaqin, 2011 ).
Kanker rongga mulut tumbuh secara cepat dan menginvasi jaringan sekitar, berkembang
sampai daerah endontel, dan dapat bermetastasis ke bagian tubuh yang lain dan sering
asimtomatik pada tahap awal.
BAB 2 PEMBAHASAN
Etiologi
a. Multifaktor g. Diet
b. Pajanan sinar matahari h. Obat kumur
c. Mutasi gen i. Kesehatan gigi dan mulut
d. Alkohol
j. Bahan infeksius
e. Tembakau dan Alkohol
f. Tembakau
BAB 2 PEMBAHASAN
Manifestasi Klinis
Leukoplakia
Merupakan lesi putih keratolitik pada mukosa mulut.
Eritroplakia
Daerah mukosa yang kemerahan, memiliki tekstur seperti beludru, dan berdasarkan pemeriksaan klinis
serta histopatologi tidak disebabkan inflamasi atau penyakit lain.
Eritroleukoplakia
lesi berwarna putih merah
BAB 2 PEMBAHASAN
LEUKOPLAKIA
Grade I
bercak kemerahan yang granuler yang secara bertahap berubah menjadi keabuan.
Grade II
bercak putih kebiruan berbatas tegas, tanpa indurasi
Grade III
bercak keputihan berbatas tegas dengan indurasi, mungkin ada kerutan
Grade IV
bercak mengalami indurasi, ada fisura, erosi, kadang-kadang permukaannya mengalami
proliferasi seperti veruka. Pada pemeriksaan mikroskopis nampak perubahan keganasan
dini.
ERITROPLAKIA
Daerah mukosa yang kemerahan, memiliki tekstur seperti beludru, dan
berdasarkan pemeriksaan klinis serta histopatologi tidak disebabkan
inflamasi atau penyakit lain.
Sebagian besar lesi ini, terutama yang berada di bawah lidah, dasar mulut,
palatum molle, dan pilar faucial anterior memiliki kecenderungan
menjadi ganas. Diduga sebagai lesi awal kanker rongga mulut. Jarang
ditemukan karena tidak mencolok dan asimtomatik, karena itu pemeriksaan
mulut harus dilakukan dalam keadaan kering dan dengan teliti.
ERITROLEUKOPLAKIA
Luka pada bibir ataupun rongga mulut yang sulit sembuh.
Perdarahan pada rongga mulut.
Kehilangan gigi.
Sulit atau timbulnya rasa sakit pada waktu mengunyah.
Kesulitan untuk menggunakan geligi tiruan.
Pengerasan pada leher, serta rasa sakit pada telinga.
BAB 2 PEMBAHASAN
Karsinogenesis terbagi menjadi 3 tahap :
Tahap pertama merupakan Inisiaasi yaitu kontak pertama sel normal
dengan zat karsinogen yang memancing sel normal tersebut menjadi
ganas.
Tahap kedua yaitu Promosi dimana sel yang terpancing tersebut
membentuk klon melalui pembelahan (poliferasi).
Tahap terakhir yaitu Progresi dimana sel yang telah mengalami
poliferasi mendapatkan satu atau lebih karakteristik neoplasma ganas.
BAB 2 PEMBAHASAN
Agen infeksi, merokok, perawatan mulut kurang dan etiologi lainnya
Patofisiologi bermetastasis ke bagian tubuh yang lain dan memperlihatkan gejala-gejala klinis
Sulit atau pada waktu mengunyah timbulnya rasa sakit Bintik putih atau merah di dalam mulut ataupun pada bibir