KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 25 MARET – 31 MEI 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PENDAHULUAN
Stroke adalah suatu gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh karena
gangguan peredaran darah otak yang terjadi secara mendadak.1
Pasien geriatri adalah pasien usia lanjut yang memiliki karakteristik khusus yang
membedakannya dari pasien usia lanjut pada umumnya.
Angka harapan hidup penduduk Indonesia mencapai 67,8 tahun pada 2000-
2005 dan menjadi 73,6 tahun pada tahun 2020-2025.3
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Selain itu pasien juga mengeluh tangan dan kaki kiri terasa lemas sejak 2 tahun yang lalu.
Sebelumnya pada tahun 2017 pasien pernah di rawat di Rumah sakit akibat stroke yang dialami.
Pasien tidak pernah memeriksakan kesehatan sebelum di rawat di Rumah Sakit.
Pasien kadang-kadang merasakan sesak napas sejak beberapa hari terakhir. Sesak napas
timbul terutama pada malam hari, sehingga membuat pasien terbangun. Pasien lebih nyaman
menggunakan bantal tinggi untuk tidur. Pasien juga sering mengeluhkan mual dan tidak nafsu
makan sejak beberpa minggu terakhir. Rasa mual yang dialami pasien tidak sampai menimbulkan
muntah. Sejak 6 bulan yang lalu, dokter di Rumah Sakit emngatakan bahwa salah satu ginjal dari
pasien tidak berfungsi dengan baik. Hal inilah yang membuat pasien diminta untuk mengurangi
konsumsi air putih setiap harinya.
RIWAYAT PENYAKIT RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU LAINNYA
Pasien memiliki riwayat tekanan Riwayat kencing manis : disangkal
darah tinggi yang tidak terkontrol
Riwayat sakit jantung : disangkal
dengan baik.
Riwayat penyakit paru : disangkal
Mandi √
Ambulasi √
Tranfer √
Berpakaian √
Berdandan √
BAB / BAK √
Makan √
Sediakan makan √
Atur keuangan √
Atur minum obat-obatan √
Bertelpon √
KETERBATASAN FUNGSIONAL
Selingan 16.00 - - -
Makan Malam 20.00 Nasi, tempe bacem Nasi, tempe 1/2 piring,1-2
potong tempe
Selingan - - - -
PEMRIKSAAN TANDA VITAL
Kanan √
Kiri √
PEMERIKSAAN MULUT DAN LEHER
Kiri Kanan
Palpasi Vocal fremitus Vocal fremitus teraba
teraba sama kuat melemah di basal paru
di lapang paru kiri kanan
Perkusi Sonor Redup di sela iga V-VI
basal paru kanan
Auskultasi :
a. Suara dasar Vesikuler Vesikuler
a. Suara tambahan Rhonkhi (-), Rhonkhi basah
Wheezing halus minimal di
(-) basal paru (sela
iga V-VI),
Wheezing (-)
Pemeriksaan kardiovaskular
Pemeriksaan abdomen, anus dan
genital
Abdomen
Rencana Pengobatan:
Furosemide 1 x 40 mg, Vit B
Kompleks 1 x 1 tablet pagi hari,
Amlodipin 1x10 mg malam hari
Tanggal Indikator Problem/ Perencanaan Pendekatan Komprehensif Indikator
diagnostic
07 Mei 1. Tes penapisan 1. Membangun kepercayaan diri 1. Pasien semakin percaya diri dan
2019 depresi pada pasien bahwa dirinya dapat tetap hidup lebih
geriatri dengan hidup produktif Produktif
GDS (geriatric 2. Melakukan pemantauan ada 1. Pasien memiliki daya ingat yang
depression tidaknya tanda-tanda depresi pada kuat dan tanda-tanda penurunan
score)→ Pada pasien dengan tes GDS, dan ada fungsi kognitif membaik
pasien tidak ada tidaknya penurunan fungsi kognitif 2. Pasien mengonsumsi makanan sesuai
tanda-tanda dengan tes MMSE secara berkala tumpeng gizi seimbang
depresi. (setiap kunjungan) 3. Berat badan pasien normal
2. Tes status 3. Meminta pasien/keluargnya untuk 4. Mencegah pasien jatuh
mental/kognitif menghubungi apabila terjadi
dengan MMSE perubahan suasana hati dan
(mini mental penurunan daya ingat serta
status perubahan tingkah laku yang
examination) → signifikan
Pada pasien 4. Penyuluhan tentang Tumpeng gizi
tidak seimbang
didapatkan 5. Penyuluhan dan pelatihan cara
tanda-tanda berjalan dengan bantuan tongkat
penurunan penyangga
fungsi kognitif
3. Ketidakseimban
g nutrisi
Tanggal Indikator Problem/ Perencanaan Pendekatan Komprehensif Indikator
diagnostic
08 Mei 1. Tes 1. Memberikan edukasi kepada 1. Pasien rutin menggunakan tongkat
2019 keterbatasan keluarga pasien bahwa pasien untuk membantu aktivitas sehari-hari
fungsional → perlu dipantau dalam melakukan 2. Keluarga ikut membantu pasien
pada pasien aktivitasnya sehari-hari, dan care dalam melakukan aktivitas sehari-
terdapat giver untuk dapat membantu hari khususnya pekerjaan sedang
beberapa pasien melakukan kegiatan sehari- dan berat
keterbatasan hari 3. Pasien rutin melakukan senam
fungsional, 2. Memberikan saran kepada Lansia Disabilitas, peregangan pada
seperti dalam keluarga pasien untuk kaki dan tangan.
melakukan mengingatkan pasien untuk 4. Keluarga pasien/care giver dapat
pekerjaan memakai tongkat kepada pasien melakukan latihan gerakan ringan-
sedang dan agar mempermudah pasien dalam sedang pada tangan dan kaki kiri
berat beraktivitas (contoh: berjalan) dan pada pasien minimal 2 hari sekali.
2. Kelemahan mengurangi beban berat badan
pada anggorta pasien, mengingat terdapatnya
gerak kiri keterbatasan pasien dalam
melakukan pekerjaan sedang
hingga berat
3. Memberikan pelatihan pada
pasien tentang senam Lansia
Disabilitas, peregangan pada kaki
dan tangan.
4. Memberikan pelatihan kepada
care giver tentang perawatan kaki
DAFTAR MASALAH
DOKUMENTASI KEGIATAN
DAFTAR PUSTAKA