Anda di halaman 1dari 26

7.

KOPLING
a. Fungsi Kopling
Kopling adalah elemen elemen mesin yang berfungsi untuk menyambung
dua poros , baik secara tetap maupun tidak tetap , yang dimaksud dengan
tetap yaitu kopling disambung pada poros penggerak dan poros yang
digerakan dalam keadaan tetap menyambung , artinya hubungan antara
poros penggerak dan poros yang digerakan dapat dilepas jika koplingnya itu
sendiri dilepas dengan cara melepas baut baut yang ada pada kopling .
Yang dimaksud dengan kopling tidak tetap yaitu hubungan antara poros
penggerak dengan poros yang digerakan dapat dilepas atau dihubungkan
kembali saat mesin dalam keadaan jalan atau berputar , misalnya kopling
pada kendaraan , saat kendaraan diam tetapi mesinnya tetap hidup .

Kopling tetap digunakan pada poros poros pompa , poros panjang, poros pada
mesin perkakas . Dan kopling tidak tetap biasanya digunakan pada
mesin mesin automotip .
Kopling tetap terdiri atas :
o Kopling bos dengan pasak melintang;
o Kopling cakram
o Kopling flens ;
o Kopling jepit .
b. Kopling Bos.
1. Konstruksi kopling bos
Kopling bos berbentuk selubung menyerupai pipa atau bos yang dilengkapi
dengan pasak. Ditinjau dari posisi pasaknya, kopling bos terdiri atas :
- Kopling bos pasak melintang
- Kopling bos pasak memanjang .
Bentuk penampang dan data konstruksi dari kopling bos pasak melintang
dapat dilihat pada gambar berikut :

Keterangan :
o L = Panjang kopling ( L=3d)
o D = Diameter luar dalam satuan mm (D=1,5d)
o d = Diameter poros [ mm]
o e = Jarak lubang pen ke tepi ( e=0,75d)
o dp= Diameter pena (dp=0,25 s/d 0,3 d)
d. Kopling Flens.
1. Kontruksi kopling flens
Kopling flens terdiri dari dua buah flen kiri dan kanan, yang berfungsi untuk
menghubungkan poros penggerak dengan poros yang digerakan. kopling
flens dilengkapi dengan pasak memanjang sebagai alat pemindah daya atau
putarannya . Kopling flens dirakit dengan menggunakan baut baut
pengikat.

Ditinjau dari gaya pemindah dari poros penggerak ke poros yang digerakannya kopling
flens terdiri atas :
- Kopling flens kaku
- Kopling flens elastis.
Pada kopling flens kaku, hubungan antara flens satu dengan flens lainnya
diikat dengan baut secara langsung dan bersifat kaku. Sedangkan pada
kopling flens elastis, antara flens kiri dan kanan dilengkapi dengan pelatcincin dan
baut baut pengikatnya dipasang menggunakan cincin yang
terbuat dari karet untuk menahan kejutan saat poros penggerak mulai
digerakan. Oleh kerena itu kopling ini disebut dengan kopling elastis.
Bentuk isometric dan penampang dari kopling flens dan data konstruksi dari
kopling flens tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
c. Gaya geser pada baut
Akibat momen puntir di atas maka pada baut akan mengalami gaya geser sebesar :
o Mp = Momen puntir dalam satuan [Nmm]
o ne = Jumlah baut efektif
o B = diameter tusuk lubang baut [mm]
o db = diamteren baut [ mm]
3. Bahan flens
Bahan flens dapat digunakan bahan besi cor kelabu , baja carbon atau baja
cor tempa standar seperti terlihat pada tabel berikut .
f. Kopling Tidak Tetap
Pada kopling tidak tetap yaitu hubungan antara poros penggerak dengan
poros yang digerakan dapat dilepas atau dihubungkan kembali saat mesin
dalam keadaan jalan atau berputar , misalnya kopling pada kendaraan saat
kendaraan diam tetapi mesinnya tetap hidup . salah satu kopling tidak tetap
yaitu kopling gesek . Ditinjau dari bidang geseknya , kopling gesek terdiri
atas :
- Kopling gesek rata
- Kopling gesek kerucut
Contoh 1:
Suatu kopling flens dari baja carbon SC 42 , dan bahan bautnya S20 C diketahui
sebagai berikut , lihat gambar .
Tegangan geser pada baut yang di izinkan :
Tugas ke.4
a. Kopling dibedakan menjadi dua yaitu kopling tetap dan kopling tidak tetap, jelaskan
dan sebutkan masing-masing contohnya.
b. Suatu kopling flens dari baja carbon SC 46 , dan bahan bautnya S 40 C diketahui sebagai
berikut , lihat gambar .

Anda mungkin juga menyukai