Anda di halaman 1dari 28

Nika datang kula saMut di Kota Sangau

1
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
BAHAYA KEBAKARAN

Oleh :
~ Bambang Hariyoseno, S.Sos
(Kasubbid Pengendalian Kebakaran)
~ Petugas Pemadam Kebakaran

Di
PUSKESMAS ENTIKONG
Entikong, 11 Oktober 2016

2
Yel-yel Pemadam Kebakaran :
Apa kabar :
Luar Biasa

Bagaimana Situasi :
Siap Siaga

Siapa Kita :
Damkar, Damkar, Damkar Jaya

3
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
PEMADAM KEBAKARAN (PANCA DHARMA)
1. Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran
2. Pemadaman Kebakaran
3. Penyelamatan
4. Pemberdayaan Masyarakat
5. Penanganan Kebakaran Bahan Berbahaya
dan Beracun

Motto:
" Pantang Pulang Sebelum Api Padam
Walaupun Nyawa Taruhannya “

4
PENCEGAHAN
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
DAN PENANGGULANGAN
BAHAYA KEBAKARAN
BAHAYA KEBAKARAN

Secara geografis Indonesia berada pada Ring Of Fire berda pada pertemuan tiga
lempeng dunia yang menjadi faktor pemicu rawan terjadinya bencana, disamping itu sumber
kerawanan lain berupa heterogenitas bangsa Indonesia yang sewaktu-waktu dapat memicu
konflik yang berdampak luas bagi keamanan dan ketentraman rakyat Indonesia. Indonesia
dikenal sebagai laboratorium bencana, berbagai bencana dapat dijumpai meliputi bencana
alam, non alam maupun sosial.

Bencana alam yang sering terjadi antara lain gunung meletus, tsunami, angin puting
beliung, dan banjir bandang. Karakter dasar dari bencana alam ini adalah tidak dapat
dilawan dan distop namun dapat dihindari dengan melakukan upaya pengurangan
risiko bencana.

Sedang kebakaran dapat distop, dicegah atau dihentikan karena penyebab kebakaran
99% akibat ulah manusia baik diisengaja maupun tidak disengaja dan sebagian kecil
penyebab kebakaran akibat bencana alam yang disusul timbulnya kebakaran.

5
Apa kaitannya api dengan kita di bangunan Kantor-kantor, Pabrik
dirumah-rumah maupun di hutan/lahan.

Banyak kasus terjadi hubungan singkat listrik menjadi penyebab utama


kebakaran, misalnya penggunaan kompor listrik, kipas angin, kulkas, Televisi, AC,
bahkan komputer bisa terbakar akibat arus pendek listrik, apabila kita menggunakan
listrik menyalahi aturan-aturan yang berlaku.
Berdasarkan pengalaman, pengamatan, penyelidikan dan analisa, maka
diketahui bahwa terjadinya kebakaran disebabkan oleh faktor-faktor :
1. Faktor Alam:
a. Kemarau Panjang;
b. Sambaran petir;
C. Tiupan angin kencang (topan/badai) yang menyebabkan terjadinya
gesekan pohon dengan kabel listrik sehingga terjadi arus pendek.

6
2. Penyalaan Sendiri:

Suatu terjadi kebakaran tanpa diketahui penyalaan awal, hal ini umumnya terjadi pada :

a. Tempat penyimpanan kopra, tembakau dan gablek yang masih setengah kering;

b. Tempat pembuangan/timbunan sampah;

c. Reaksi kimia.

3. Faktor Manusia:

a. Mendekatkan benda yang mudah terbakar didekat dinding atau sumber panas seperti

~ Meletakkan kompor yang sedang menyala dekat dinding/bahan mudah terbakar;

~ Tetap menyalakan kompor walaupun sumbunya lepas;

~ Membakar sampah atau padang ilalang/hutan dan lahan yang berdekatan dengan
rumah atau bangunan tanpa pengamanan atau tanpa diawasi;

~ Membuang puntung rokok yang masih menyala disembarangan tempat.

7
4. Kelalaian:
 Tidak pernah memperhatikan/meneliti atau mengandalkan
pemeriksaan/perawatan/kontrol secara rutin terhadap alat-alat yang
akan dan sedang dipakai seperti kompor, generator, instalasi listrik,
peralatan listrik;
 Tidak mengontrol situasi lingkungan setempat sewaktu akan
meninggalkan ruang kerja atau tempat tinggal, lupa mencabut aliran
listrik apabila selesai dipergunakan, dan menggunakan listrik melanggar
aturan yang seharusnya.
5. Kesengajaan;
Seperti : persaingan usaha, balas dendam, menghilangkan/menutupi jejak
suatu tindakan kejahatan, sabotase, huru hara/amuk massa dan sakit jiwa.

8
KLASIFIKASI KEBAKARAN

1. Api Kelas A :
seperti : Kayu, kertas, kain, karet dan berbagai jenis plastik.

2. Api Kelas B :
Seperti : Bensin, minyak, cat, spiritus dan alkohol.

3. Api Kelas C :
Seperti : Peralatan rumah tangga, computer dan jaringan kabel
listrik.

4. Api Kelas D :
Seperti : Alumunium, magnesium, titanium, logam mudah
terbakar : Irconium, natrium dan kalium.

9
ALAT PEMADAM API

ALAT PEMADAM API TRADISIONAL ALAT PEMADAM API MODERN


(APAT)
1. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah
1. Karung goni, benda lain dari bahan katun alat pemadam kebakaran yang dapat
(sepray, handuk, selimut, taplak meja) dijinjing atau dibawa, dioperasikan oleh
direndam di air, untuk memadamkan : satu orang dan berdiri sendiri, memiliki
kompor meledak, minyak/benda cair lain berat antara 1 Kg – 16 Kg. Penggunaan
didalam bejana, dan kebakaran APAR hanya untuk api awal/api kecil,
minyak/benda cair tumpah di lantai; setiap alat dilengkapi dengan lebel dan
2. Pasir kering, kebakaranminyak yang logo, karena dengan lebel diketahui hal-
tumpah dilantai; hal penting seperti jenis media yang
3. Air, dipergunakan untuk memadamkan digunakan, aplikasi kelas kebakaran,
kebakaran rumah/bangunan atau benda maupun cara penggunaannya.
padat lainnya dengan cara timba, ataupun Pemasangannya dengan ketinggian
menggunakan mesin/alat penyemprot; maksimal 120 cm, minimal 15 cm dari
4. Gopyok, bisa berupa ranting pohon permukaan lantai serta tidak boleh pada
beserta dedaunnya. suhu lebih 39° C dan dibawah 4° C.
2. Kendaraan Pemadam Kebakaran dan
mesin-mesin pendukung lainnya.
10
ALAT PEMADAM API RINGAN

11
CARA-CARA PENGGUNAAN APAR

1. Ambil APAR dari tempatnya;


2. Bebaskan Selang dari jepitannya;
3. Cabut pen pengaman;
4. Pegang Nozzle dengan tangan kiri arahkan keatas;
5. Tekan katup atau handle (untuk mencoba alat/tes alat);
6. Ambil jarak ideal ± 4 meter dibelakang arah angin.

12
Potensi Bahaya Kebakaran di Sekitar Kita

Usai kerja periksalah rungan/tempat kerja dengan seksama terutama yang


dapat menyebabkan kebakaran seperti peralatan listrik, tempat sampah,
tempat memasak, dll

Jangan menumpuk barang-barang disekitar/didepan pintu keluar/darurat

Jauhkan tabung gas/bahan mudah terbakar dari sumber panas/api

Hindari merokok ditempat tidur atau tempat-tempat yang mudah terbakar

a) Hindari penggunaan kawat pada sekering yang sudah putus;


b) Jika tidak digunakan matikan aliran listrik;
c) Hindari penggunaan tusuk kontak (Fitting) secara berlebihan.
13
Peran Masyarakat di Wilayah Kebakaran

1) Ikut mengamankan lokasi kebakaran dan orang-orang yang


menghambat kelancaran kerja petugas.
2) Memudahkan jalan masuk ke lokasi kebakaran, bila ada
mobil parkir disingkirkan/dipindahkan.
3) Apabila terdapat portal (gapura) agar segera dibuka.
4) Membantu pemadamab sebelum mobil dan Petugas
Pemadam Kebakaran tiba di lokasi.
5) Memberitahukan sumber-sumber air yang ada (hydran,
kolam, waduk, sungai, parit atau tempat-tempat cadangan air
lainnya).

14
STANDAR PERALATAN PELINDUNG
PERORANGAN PETUGAS PEMADAM
KEBAKARAN

1. Pelindung/Penutup Kepala (Helm)


2. Fire Jacket
3. Safety Shoes (Sepatu Boot)
4. Masker
5. Sarung Tangan Safety
6. Kacamata Safety

15
JUMLAH KASUS KEBAKARAN DI
KABUPATEN SANGGAU TAHUN 2015

1. Rumah/Kantor = 5 Kasus = 12 Rumah


2. Rumah Toko/Gudang = 2 Kasus = 40 Ruko
3. Hutan dan Lahan = 35 Kasus = ± 120 Ha
4. Kendaraan/Motor Air = 1 Kasus (4 unit mobil dan 1 unit motor)
TOTAL .................... = 43 Kasus

Tahun 2016 :
1. Rumah/Kantor = 6 Kasus = 6 Rumah
2. Rumah Toko/Gudang = 2 Kasus = 34 Ruko
3. Hutan/Lahan = 6 Kasus = ± 20 Ha
4. Kendaraan/Motor Air = 1 Kasus = 1 Unit
TOTAL........................... = 15 Kasus

16
Kunjungan PAUD Al-Kahfi Sanggau

17
Kunjungan PAUD Sungai Liku Kec. Kapuas

18
Peringatan HUT Damkar di Kabupaten Sanggau

19
Pelatihan Pemadam Kebakaran di PT. Kirana Prima Kec. Tayan Hilir

20
Pelatihan Pemadam Kebakaran di PT. CNIS Mukok

21
PLTU Sungai Batu-2015

22
PLTU Sungai Batu-2015

23
PT. MPE, Semuntai, 25 Februari 2016

24
PT. MPE, Semuntai, 26 Februari 2016

25
PT. MPE, Semuntai, 26 Februari 2016

26
RS. PARINDU, Parindu, 1 September 2016

27
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

28

Anda mungkin juga menyukai