Postmodern
Postmodern
MANAJEMEN
ALIRAN POSTMODERN
Oleh :
1. Adellia Fadin Amrillah (F1B018031)
2. Itsnaul Umi Mufarokhah (F1B018041)
3. Meylina Salsabila (F1B018044)
4. Palupi Setyaningrum (F1B018046)
5. Siva Nahara Ulya (F1B018047)
6. Inda Nadhifa (F1B018048)
7. Siti Nadia Putri Maharani (F1B018050)
8. Imelda Leticia Rose (F1B018053)
9. Nisa Amalia Febriani (F1B018058)
Pengertian Postmodern
Media massa telah berganti menjadi sesuatu yang besar, media dianggap
sebagai “agama” tindakan seseorang bisa dinilai baik atau buruk hanya
dengan media massa saja.
Wilayah kota akan semakin kuat sebagai wilayah atau pusat kebudayaan
sedang desa tetap menjadi wilayah pinggiran
Semua orang baik dari kelas atas atau hingga kelas bawah bebas untuk
mengeluarkan pendapatnya masing masing.
Perbedaan Manajemen Modern dan
Manajemen Postmodern
2. Jeffrey Pfeffer
“Organisasi Sebagai Arena Politik”
Berdasarkan karya March dan Simon, Jeffrey Pfeffer menciptakan
suatu model teori organisasi yang memuat koalisi kekuasaan, konflik-
konflik inherent pencapaian tujuan organisasi, dan keputusan-
keputusan yang diambil seputar bagaimana mendesain organisasi
yang mendukung kepentingan pribadi dari mereka yang berkuasa
3. David Osborne
“Reinventing Government dan Banishing Bureaucracy”
Reinventing Government
“transformasi sistem dan organisasi pemerintah secara fundamental guna menciptakan
peningkatan dramatis dalam efektifitas, efesiensi, dan kemampuan mereka untuk
melakukan inovasi.
Sepuluh prinsip dalam mewirausahakan birokrasi, yaitu sebagai berikut:
1) Prinsip Pertama: Pemerintah yang katalis (Catalytic Government)
2) Prinsip Kedua: Pemerintah milik rakyat (Community Government)
3) Prinsip Ketiga: Pemerintah yang kompetitif (Competitive Government)
4) Prinsip Keempat: Pemerintah yang digerakkan misi
(Mission Driven Government).
5) Prinsip Kelima: Pemerintah yang berorientasi hasil
(Result Oriented Government)
6) Prinsip Keenam: Pemerintah yang berorientasi pelanggan
(Customer Driven Government)
7) Prinsip Ketujuh: Pemerintah wirausaha (Enterprising Government)
8) Prinsip Kedelapan: Pemerintah yang antisipasi (Anticipatory Government
9) Prinsip Kesembilan: Pemerintah yang desentralis (Decentralized Government)
10) Prinsip Kesepuluh: Pemerintah yang berorientasi pasar (Market Oriented
Government)
Banishing Bureaucracy
Banishing Bureaucracy bukanah diartikan dengan pelangsingan jumlah aparat
birokrasi serta perampingan anggaran dalam artian yang sempit. Melainkan,
perampingan terjadi apabila hal tersebut benar-benar efektif dan efisien
Lima macam strategi dalam melakukan perubahan pada pemerintah. Kelima strategi
tersebut adalah sebagai berikut:
1) The Core Strategy (Strategi Inti)
2) The Consequences Strategy (Strategi Konsekuensi)
3) The Customer Strategy (Strategi Pelanggan)
4) The Control Strategy (Strategi Kontrol)
5) The Culture Strategy (Strategi Budaya)
4. Ikujiro Nonaka
“Penciptaan Pengetahuan Keorganisasian”