Anda di halaman 1dari 11

TEORI ORGANISASI DAN

MANAJEMEN
ALIRAN POSTMODERN

Oleh :
1. Adellia Fadin Amrillah (F1B018031)
2. Itsnaul Umi Mufarokhah (F1B018041)
3. Meylina Salsabila (F1B018044)
4. Palupi Setyaningrum (F1B018046)
5. Siva Nahara Ulya (F1B018047)
6. Inda Nadhifa (F1B018048)
7. Siti Nadia Putri Maharani (F1B018050)
8. Imelda Leticia Rose (F1B018053)
9. Nisa Amalia Febriani (F1B018058)
Pengertian Postmodern

Menurut Pauline Rosenau (1992) Postmodern merupakan kritik


atas masyarakat modern dan kegagalannya memenuhi janji-janjinya.

Menurut Lyotard, postmodern merupakan lawan dari modernisme


yg diangga tdk berhasil mengangkat martabat manusia modern

Menurut Maysa Syifa Aljauza Postmodernisme adalah sebuah


aliran pemikirandan menjadi semacam paradigma baru, yang
merupakan antitesis dari modernisme, yangdinilai telah gagal dan
tidak lagi relevan denganperkembangan zaman.
Sejarah aliran post modern

Istilah postmodern pertama kali diperkenalkan oleh filsuf Jerman, Rudolf


Pannwitz
Menjadi popular setelah Francois Lyotard (1924) menerbitkan bukunya
The Postmodern Condition
Sejarah timbulnya aliran Postmodern disebabkan adanya kritik
atau ketidakpercayaan terhadap aliran Modernisme yang dianggap
telah gagal mewujudkan kesejahteraan seluruh umat manusia, aliran
modernisme dianggap telah gagal dan merusak tatanan kehidupan
masyarakat menjadi lebih individualistis dan melahirkan materialism
serta konsumerisme
Dunia bergejolak. Manusia merasa tidak puas dan tidak dapat
bertahan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
kapitalisme, serta cara berpikir modern. Modernisme dianggap sudah
usang dan harus diganti dengan paradigma baru yaitu Postmodern.
Inilah yang melatarbelakangi timbulnya aliran Postmodern.
Postmodern adalah sebuah ekspansi besar-besaran oleh skeptisisme
yang melanda masyarakat global terhadap aspek-aspek hidup secara
mendasar.
Skeptitisme yang cukup melekat pada pemikiran masyarakat
postmodern melahirkan sebuah budaya kritis dan mempertanyakan
banyak hal. Cenderung membuat masyarakat berhati-hati dalam
bertindak. Menolak sikap pasrah akan aturan aturan dan menuntut akan
kebebasan yang sebebas-bebasnya yang kemudian mengacu pada
digalakannya liberalisme dan kapitalisme

Postmodern memiliki paham yaitu Postmodernisme dan postmodernitas,


postmodernisme lebih menunjuk pada konsep berpikir. Sedangkan
postmodernitas lebih menunjuk pada situasi dan tata sosial, produk
teknologi informasi, globalisasi, fragmentasi gaya hidup, konsumerisme
yang berlebihan, deregulasi pasar uang dan sarana publik, usangnya
negara dan bangsa serta penggalian kembali inspirasi-inspirasi tradisi.
Kegagalan Modernisme menurut Pauline Rosenau

 Gagal mewujudkan perbaikan-perbaikan sebagaimana diinginkan


para pedukung fanatiknya.
 Tidak mampu melepaskan diri dari penyalahgunaan otoritas.
 Ada kontradiksi antara teori dan fakta dalam perkembangan ilmu
modern.
 Keyakinan bahwa ilmu pengetahuan modern mampu memecahkan
segala persoalan yang dihadapi manusia dan lingkungannya dan
ternyata keliru manakala kelaparan, kemiskinan, dan kerusakan
lingkungan terus terjadi
 Kurang memperhatikan dimensi-dimensi mistis dan metafisik eksistensi
manusia karena terlalu menekankan pada atribut fisik individu.
Ciri-ciri Aliran Postmodern

 Media massa telah berganti menjadi sesuatu yang besar, media dianggap
sebagai “agama” tindakan seseorang bisa dinilai baik atau buruk hanya
dengan media massa saja.

 Diterimanya pandangan tentang pluralisme relativisme kebenaran.

Akan muncul kecenderungan dalam menentukan identitas serta keterkaitan


dengan rasionalisme masa lalu

Radikalisme etnis akan muncul dan merajalela, orang akan meragukan


kebenaran sains, filsafat, dan teknologi

Wilayah kota akan semakin kuat sebagai wilayah atau pusat kebudayaan
sedang desa tetap menjadi wilayah pinggiran

Semua orang baik dari kelas atas atau hingga kelas bawah bebas untuk
mengeluarkan pendapatnya masing masing.
Perbedaan Manajemen Modern dan
Manajemen Postmodern

Perbedaan disebabkan berkembangnya ilmu


pengetahuan manajemen dalam rangka menyesuaikan dengan
kebutuhan pengguna dan perkembangan situasi dan kondisi
(adanya krisis ekonomi dan majunya sistem informasi melalui
02 internet). Untuk itu organisasi berkembang melalui organisasi
pembelajaran (learning organization) dan pengelolaan
perubahan yang baik (change management).
TOKOH
1. James March dan Herbert Simon
“Batas-Batas Kognitif Terhadap Rasionalitas”
March dan Simon menentang gagasan klasik mengenai keputusan
rasional dan optimum
Herbert simon merumuskan bahwa manajemen adalah decision
making, sehingga jalan yang paling baik untuk menganalisis
organisasi adalah menganalisis struktur dan proses pembuatan
keputusan.

2. Jeffrey Pfeffer
“Organisasi Sebagai Arena Politik”
Berdasarkan karya March dan Simon, Jeffrey Pfeffer menciptakan
suatu model teori organisasi yang memuat koalisi kekuasaan, konflik-
konflik inherent pencapaian tujuan organisasi, dan keputusan-
keputusan yang diambil seputar bagaimana mendesain organisasi
yang mendukung kepentingan pribadi dari mereka yang berkuasa
3. David Osborne
“Reinventing Government dan Banishing Bureaucracy”
Reinventing Government
“transformasi sistem dan organisasi pemerintah secara fundamental guna menciptakan
peningkatan dramatis dalam efektifitas, efesiensi, dan kemampuan mereka untuk
melakukan inovasi.
Sepuluh prinsip dalam mewirausahakan birokrasi, yaitu sebagai berikut:
1) Prinsip Pertama: Pemerintah yang katalis (Catalytic Government)
2) Prinsip Kedua: Pemerintah milik rakyat (Community Government)
3) Prinsip Ketiga: Pemerintah yang kompetitif (Competitive Government)
4) Prinsip Keempat: Pemerintah yang digerakkan misi
(Mission Driven Government).
5) Prinsip Kelima: Pemerintah yang berorientasi hasil
(Result Oriented Government)
6) Prinsip Keenam: Pemerintah yang berorientasi pelanggan
(Customer Driven Government)
7) Prinsip Ketujuh: Pemerintah wirausaha (Enterprising Government)
8) Prinsip Kedelapan: Pemerintah yang antisipasi (Anticipatory Government
9) Prinsip Kesembilan: Pemerintah yang desentralis (Decentralized Government)
10) Prinsip Kesepuluh: Pemerintah yang berorientasi pasar (Market Oriented
Government)
Banishing Bureaucracy
Banishing Bureaucracy bukanah diartikan dengan pelangsingan jumlah aparat
birokrasi serta perampingan anggaran dalam artian yang sempit. Melainkan,
perampingan terjadi apabila hal tersebut benar-benar efektif dan efisien
Lima macam strategi dalam melakukan perubahan pada pemerintah. Kelima strategi
tersebut adalah sebagai berikut:
1) The Core Strategy (Strategi Inti)
2) The Consequences Strategy (Strategi Konsekuensi)
3) The Customer Strategy (Strategi Pelanggan)
4) The Control Strategy (Strategi Kontrol)
5) The Culture Strategy (Strategi Budaya)
4. Ikujiro Nonaka
“Penciptaan Pengetahuan Keorganisasian”

Penciptaan pengetahuan keorganisasian (organizational knowledge creation)


yaitu kemampuan sebuah perusahaan secara keseluruhan untuk
menciptakan :
a. Pengetahuan baru;
b. Menyebarkannya melalui seluruh sistem yang ada;
c. Memasukkannya ke dalam produk-produk, servis dan sistem-sistem; dan
d. Maka komponen yang paling mendasar serta universal organisasi
adalah pengetahuan manusia (human knowledge).
Selanjutnya Ikujiro Nonaka juga membagi pengetahuan yang dapat dikelola
menjadi 2 (dua) tipe yaitu:
a) Explicit Knowledge
Explicit knowledge lebih mudah untuk dikodifikasi dan bersifat lebih formal
dan sistematis sehigga lebih mudah dikomunikasikan.
b) Tacit Knowledge
Tacit knowledge lebih sulit dan bersifat pribadi, pengetahuan ini tidak
terstruktur dan oleh karena itu sangat sukar disusun maka pengetahuan ini
hampir tidak dapat dikomunikasikan.

Anda mungkin juga menyukai