Anda di halaman 1dari 19

Refarat Tumbung

Pediatric Quality of Life


Kembang
dan Pediatri Sosial
pada Anak Sakit Perut
Berulang
Hajrin Pajri Asra

Pembimbing dr. Hj. Sri Sofyani, MKed(Ped), Sp.A(K)


dr. Lily Rahmawati, Sp.A, IBCLC
dr. Monalisa Elisabeth, MKed(Ped), Sp.A
dr. Ika Citra Dewi Tanjung, MKed(Ped), Sp.A
PENDAHULUAN
Penyakit kronik, trauma fisis atau trauma
psikososial yang terjadi pada anak dapat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan secara keseluruhan

Masalah yang sering dijumpai pada


sakit perut berulang yang dapat
mempengaruhi kualitas hidup antara
lain gejala sakit perut berulang
fungsional, keterbatasan aktifitas dan
masalah emosional.
2
PENDAHULUAN

Berdasarkan WHO, dalam menilai kualitas


hidup, harus meliputi asfek fisis, emosi, dan
psikososial dengan standar validitas dan
realiabelitas yang dapat mencakup ketiga
asfek tersebut.
Tujuan dari penulisan refarat ini adalah
untuk mengetahui bagaimana cara
menilai kualitas hidup pada anak sakit
perut berulang.

3
DEFINISI

Sakit perut berulang menurut


kriteria Apley adalah sindroma
sakit perut berulang pada remaja
terjadi paling sedikit tiga kali
dengan jarak paling sedikit tiga
bulan dan mengganggu aktivitas

4
ETIOLOGI
 Sakit perut berulang pada remaja paling
sering tidak berkaitan dengan penyebab
struktural dan biokimia tertentu. Namun,
penyebab organik harus selalu dipikirkan
dalam diagnosis banding karena kelainan
ini lebih memungkinkan pengobatan yang
lebih spesifik.

5
GAMBARAN KLINIS
Kriteria Aplay:
 Nyeri didaerah periumbilikus dan
suprapubik
 Nyeri tidak berhubungan dengan makanan
dan BAB.
 Mengganggu aktifitas
 Laboratorium normal.
 Berlangsung selama 3 bulan

6
Pengobatan

• Non farmakologi
- Cognitive Behaviour Therapy ( CBT )

• Farmakologi
- PPI
- pengobatan berdasarkan etiologi

7
Kualitas Hidup
Kualitashidup yang dihubungkan
dengan kesehatan sebagai efek
fungsional dari suatu penyakit
serta efek pengobatan pada
masing-masing pasien.

Ada tiga alasan dalam mengobati


pasien yaitu untuk mencegah
kematian, menurunkan
kemungkinan morbiditas pada
8
9
Pediatric Quality of Life TM
(PedsQLTM)

instumen untuk mengukur


kualitas hidup pada anak dan
remaja sehat dan anak sakit akut
maupun kronik.
Pengukuran PedsQLTM ini terdiri
atas modul genirik dan penyakit
spesifik. 1
PedsQL TM
Generik
Terdiri atas 23 item, yang
didesain sesuai dengan dimensi
kesehatan yang dianjurkan WHO
◦ fungsi fiisi (8 pertanyaan)
◦ fungsi emosi (5 pertanyaan)
◦ fungsi sekolah (5 pertanyaan)

Kuesioner ini ditanyakan untuk


perasaan 30 hari terakhir.

1
PedsQLTM Generik
Penilaiaanya ada dari 2 sumber Informasi
Informasi dari anak langsung
 Anak yank lebih kecil dengan umur (5-7 tahun)
 Anak yang lebih besar (8-12 tahun)
 Remaja yaitu (13-18 tahun)

Informasi dari orang tua


 balita (2-4 tahun)
 anak yang lebih kecil (5-7 tahun)
 anak yang lebih besar (8-12 tahun)
 remaja (13-18 tahun). 1
PedsQL TM
Generik
Instrumen PedsQLTM Varni dan
asosiasinya selama 15 tahun
pada populasi pediatric.

PedsQLTM 4.0 modul telah


diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia melalui beberapa
tahap validasi bahasa dan
budaya sesui dengan pedoman
Mapi Trust Organisatian. 1
Penilaian PedsQLTM
Generik
Kuesioner dinyatakan dengan 5
skla :
◦ 0 tidak pernah
◦ 1 hampir tidak pernah,
◦ 2 kadang-kadang,
◦ 3 sering,
◦ 4 hampir selalu.

Untuk anak yang lebih kecil, sekala


numeral diganti dengan sekala
senyum. 1
Penilaian PedsQLTM
Generik
Setiap sekor yang diterima
ditransformasi ke skala 0-100
(0=100; 1=75, 2=50; 3=25;
4=0)
Skor yang lebih tinggi
menunjukkan kualitas hidup yang
lebih baik
Nilai yang baik adalah ≥70 dan
yang tidak baik adalah <70.
1
PedsQL TM
Spesifik

1
PedsQL TM
Spesifik

1
KESIMPULAN
 Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah
sindroma sakit perut berulang pada remaja terjadi
paling sedikit tiga kali dengan jarak paling sedikit tiga
bulan dan mengganggu aktivitas.
 Masalah yang sering dijumpai pada sakit perut
berulang yang dapat mempengaruhi kualitas hidup
antara lain gejala sakit perut berulang fungsional,
keterbatasan aktifitas dan masalah emosional.
 Berdasarkan WHO, dalam menilai kualitas hidup,
harus meliputi asfek fisis, emosi, dan psikososial
dengan standar validitas dan realiabelitas yang dapat
mencakup ketiga asfek tersebut.

18
TERIMA KASIH

19

Anda mungkin juga menyukai