Anda di halaman 1dari 23

Jurnal Reading

Divisi Nutrisi & Penyakit Metabolik

Hajrin Pajri Asra

Pembimbing: dr. Hj. Tiangsa Sembiring, M.Ked(Ped), Sp.A(K)


dr. Winra Pratikta M.ked (Ped) Sp. A (K)
PENDAHULUAN
• meningkat dengan laju yang
Obesitas mengkhawatirkan di seluruh dunia.
pada anak • Peningkatan yang konsisten di prevalensi
obesitas pada anak telah diamati sejak 1971
di negara maju, namun sayangnya,
prevalensinya juga meningkat di negara-
negara berkembang .
( Ahmad, Q.; Ahmad, C.; Ahmad, S. 2010)

• Obesitas anak mungkin meningkat pada tingkat yang lebih cepat


daripada obesitas orang dewasa dan mendorong pengembangan
biomarker secara serius pada penyakit di kemudian hari.
(Lakshman, R.; Elks, A.; Ong, K. 2012)

2
PENDAHULUAN
• Kejadian obesitas pada anak dapat menjadi faktor resiko
terjadinya penyakit penumpukan lemak pada hati, penyakit
kardiovaskuler dan diabetes. (Hill,
(Hill, J.O.;
J.O.; Wyatt,
Wyatt, H.R.;
H.R.; Peters,
Peters, J.C.
J.C. 2012)
2012)

• Secara umum usha untuk mengatasi obesitas pada anak:


 Mendorong ibu untuk menyusui.
 Meningkatkan asupan buah dan sayuran.
 Meningkatkan asupan biji-bijian
 Membatasi konsumsi minuman manis.
 Mengatur porsi diet.
(Daniels,
(Daniels, S.R.;
S.R.; Hassink,
Hassink, S.2015)
S.2015)

3
PENDAHULUAN
• Bukti ilmiah secara substansial menunjukkan hubungan negatif
antara keseluruhan konsumsi gandum dan risiko obesitas di masa
kanak-kanak. (Choumenkovitch,
(Choumenkovitch, S.F,
S.F, dkk,
dkk, 2013).
2013).

• Gandum memiliki kandungan energi yang lebih rendah, serta


viskositasnya lebih rendah sehingga bagus untuk menjaga berat
badan. (Slavin,
(Slavin, J.;
J.; Tucker,
Tucker, M.;
M.; Cynthia,
Cynthia, H.;
H.; Jonnalagadda,
Jonnalagadda, SS 2013)
2013)

• Sebuah meta-analisis disimpulkan bahwa individu yang


mengonsumsi lebih dari tiga porsi makanan gandum secara
konsisten lebih rendah risiko menderita obesitas.
(Ye,
(Ye, E.;
E.; Chacko,
Chacko, S.;
S.; Chou,
Chou, E.;
E.; Kugizaki,
Kugizaki, M.;
M.; Liu,
Liu, SS 2012)
2012)

4
PENDAHULUAN

Tujuan

Untuk menguji hipotesis bahwa intervensi pemberian


asupan gandum untuk mengatasi obesitas pada masa
kanak-kanak akan berpengaruh besar pada hasil
pengukuran antropometrik.

4
METODE
• Ekperimen semu selama 12 minggu
Trial Design
• Intervensi dengan tindak lanjut selama 6 bulan

Tempat / Lokasi • Keramat zone, Kuala Lumpur, Malaysia

Sekolah Sekolah
intervensi kontrol

Uji coba ini terdiri dari tiga komponen berdasarkan Teori kognitif sosial yaitu:
• Faktor Pribadi
• Faktor Prilaku
• Faktor Lingkungan

1. 6- 30 menit kelas pendidikan gizi menekankan rekomendasi pemberian


gandum dan diet seimbang.
2. Pengiriman makanan gandum ke sekolah selama 12 minggu, yang terdiri dari
roti gandum, biskuit gandum dan Serial Gandum siap makan, setiap hari.
3. Melakukan konseling kepada keluarga selama 1 jam agar dapat menyediakan
makan gandum di rumah dan melatih bagaiman diaet seimbang dirumah. 5
METODE

Kreteria Inklusi

1. Murid sekolah yang tampaknya sehat berusia 9-11 tahun


dan belajar di Tahun 4 atau Tahun 5.
2. Anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas.
3. Dapat membaca, menulis dan mengerti bahasa melayu.
4. Orang tua yang merasa bahwa anak mereka memiliki
masalah berat badan dan bersedia menghadiri konseling
diet individu.

4
METODE

Kreteria Ekslusi

1. Murid sekolah yang yang mempunyai penyakit komorbid


dan menjalini diet gluten.

2. Dari hasil diet-recall selama 3 hari, dijumpai anak dengan


riwayat mengkonsumsi gandum.

4
METODE

Komite Etik
Universitas Kebangsaan
Malaysia

Departemen Pendidikan Malaysia


Persetujuan Dan
Wilayah Kuala Lumpur

Informconsent dari orang tua


Dan kemauan dari anak secara lisan.

4
METODE 1. T0 Awal
2. T1 minggu ke-13
3. T2 Bulan ke 9 (setelah 6 bulan
Dibandingkan intervensi)
Sekolah intervensi
dan
sekolah kontrol Penilai dilakukan oleh satu orang

Berat badan dan tinggi badan diukur


Antropometri 2 kali

Kurva pengukuran dengan Mengguna alat merk SECA


kurva WHO (usia 5-19 tahun)

Masing2 pengukuran dengan


nominal 0,1 kg dan 0,1 cm
4
METODE

Diukur dengan alat TANITA digital


model SC-330

Lemak Tubuh
Mengukur lingkar pinggang:
• Menetukan posisi ( tulang iga
paling bawa dan di atas krista
illiaka yaitu pertengan)
• Menggunakan pita lufkin.

4
METODE
Diukur dengan Pedometer:

• Mengukur langkah-langkah selama jam bangun, tujuh hari


berturut-turut untuk intervensi dan kelompok kontrol.
• Anak-anak diperintahkan untuk mengenakan pedometer
dan di ikat pada pinggang, setiap saat, kecuali saat tidur,
berenang dan mandi.
• Pedometer memiliki memori untuk memungkinkan
simpatisan memulihkan jumlah langkah dan rata-rata
harian dan dihitung langkah dari hari kerja dan akhir
Aktivitas pekan.
• Jumlah minimum hari yang valid (setidaknya 3 hari kerja
dan 1 hari akhir pekan) digunakan untuk perhitungan
rata-rata langkah-langkah pedometer.
• Penghitungan langkah pedometer dianggap sah jika
jumlah langkah rata-rata tertimbang lebih dari 1000
langkah per hari dan anak-anak mengenakan pedometer
setidaknya 10 jam per hari

4
HASIL
Alur Peserta melalui Uji
Coba dan Karakteristiknya

6
HASIL
Alur Peserta melalui Uji
Coba dan Karakteristiknya

6
HASIL
Karakteristik demografis dasar, pengukuran antropometrik, dan penghitungan langkah
pedometer dalam penilaian pemberian Gandum-Anak

6
HASIL
Perbandingan antara kelompok dalam semua ukuran hasil selama sembilan bulan (n = 63)

6
HASIL
Perubahan sembilan bulan dalam semua ukuran hasil dalam kelompok (n = 63).

6
DISKUSI
• Mayoritas anak-anak memiliki keluarga dengan pendapatan
menengahmakanan gandum yang dipasok ke anak-anak
dianggap tepat dan hemat biaya.

• Penghitungan langkah pedometer rata-rata untuk intervensi dan


kelompok kontrol masing-masing adalah 8076 dan 7976.
Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak dari uji coba ini
kurang aktif dibandingkan anak-anak dari beberapa negara Eropa

• Tidak ada perbedaan signifikan antara intervensi dan kelompok


kontrol dari penilaiaan karakteristik demografis, pengukuran
antropometrik, dan pedometer langkah-menghitung dalam data
dasar.
12
DISKUSI
• Anak-anak dalam kelompok intervensi menunjukkan skor-BMI-
untuk-usia Z-score (BAZ) dan persentase lemak tubuh serta
lingkar pinggang lebih rendah secara signifikan, dibandingkan
dengan kelompok kontrol selama sembilan bulan

• Selanjutnya, Gandum mengandung sifat fisiko-kimia dan


memiliki kandungan energi yang lebih rendah, dan bagus dalam
program penurunan berat badan.
• Konsumsi gandum dapat mengakibatkan penyerapan dan
pencernaan pati menjadi tertunda sehingga menghasilkan
postprandial yang relatif lebih rendah. respons insulin yang lebih
rendah dapat menyebabkan lipolisis dan oksidasi lemak daripada
penyimpanannya, sehingga mengurangi berat badan dan
persentase lemak tubuh.
13
DISKUSI
Akibat indeks glikemik yang rendah dan serat gandum yang
tinggimenunda rasa lapar asupan kallori berkurang.

• BAZ dalam kelompok intervensi tidak menunjukkan perbedaan


signifikan selama intervensi 12 minggu dan tindak lanjut enam
bulanhasil BAZ dari penelitian ini mirip dengan hasil dari
ulasan Cochrane: di mana masa kanak-kanak intervensi obesitas
yang berfokus pada modifikasi diet saja tidak menurun secara
signifikan. (Oude
(Oude Luttikhuis,
Luttikhuis, H,
H, dkk
dkk 2012)
2012)

14
KESIMPULAN
• Penelitian dari Great-Child telah memberikan informasi penting
mengenai keefektifan gandum utuh dengan intervensi diet
seimbang dalam mengelola obesitas anak.

• Secara keseluruhan, temuan dari percobaan ini menunjukkan


bahwa meningkatkan asupan gandum sebagai strategi untuk
mengelola obesitas, anak-anak dapat secara signifikan
mengurangi persentase lemak tubuh dan lingkar pinggang
terlepas dari perubahan tingkat aktivitas fisik.

• Anak-anak dalam kelompok intervensi menunjukkan BAZ secara


signifikan lebih rendah, persentase lemak tubuh dan lingkar
pinggang dibandingkan dengan kelompok kontrol sembilan bulan.

16
KESIMPULAN

• Memberdayakan orang tua untuk memainkan peran yang sama


dalam desain intervensi dan implementasi adalah pendekatan
yang menjanjikan untuk mengelola obesitas anak.

16
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai