Anda di halaman 1dari 12

Disusun oleh :

1. Nur Siti Lestari (2018120125)


2. Fanny Ardila Berlianti (2018120128)
3. Rika Lestiana (2018120139)
MANAJEMEN GAYA JEPANG
Manajemen merupakan
salah satu unsur yang paling
penting dalam suatu produksi.
Tanpa manajemen yang tersusun
dengan baik, perusahaan tidak akan
mendapat keuntungan yang optimal. Manajemen gaya Jepang
merupakan salah satu gaya
manajemen yang berasal dari Asia.
Manajemen ini memiliki penerapan
yang disiplin, harmonis, dan mudah.
Salah satu keunggulan manajemen ini
adalah penuh kejujuran serta
kesungguh-sungguhan.
Menurut Kenichi Ohmae (1982) keberhasilan manajemen Jepang
dalam memasuki pasar Internasional dikarenakan pemikiran strategi dan
formulasi strategi perusahaan yang berlandaskan akan pelanggan
(customer), perusahaan (corporation), dan pesaing (competitor). Strategi
tersebut dikendalikan atas tiga sumber daya utama yaitu manusia, uang,
dan harta tetap. Atas kemauan warga Jepang yang selalu ingin belajar,
bersikap rasional dan mau menyerap segala hal yang dianggap
menguntungkan dalam jangka panjang juga membuatnya mampu berdiri
kokoh serta melangkah lebih maju.
FAKTOR LAIN YANG MEMBUAT MANAJEMEN
JEPANG EKSIS :
01 Jepang memiliki konsep bahwa perusahaan
02 merupakan kumpulan manusia pemegang saham
sebagai pihak yang meminjamkan uang atau kreditur,
bukan sebagai penanam modal.

Pengembangan karyawan merupakan orientasi dari


03
perusahaan sehingga organisasi lebih berfungsi
sebagai sistem organisasi bukan sistem mekanistis.

Pemerintah bersifat membina, bukan mengatur.


04
Apabila daerah operasi tidak memungkinkan dikuasai,
05 Jepang lebih memilih untuk mencari daerah operasi
yang lebih berpotensial.

Jepang lebih memperhatikan produksi, mutu dan peningkatan


penghasilan.
CIRI – CIRI MANAJEMEN JEPANG
Sifat Gemeinschaft atau Kemasyarakatan yang menonjol
01 dalam sifat – sifat kemasyarakatan dalam kelompok

Sifat Gemeinschaft yang didukung oleh teknik yang modern


02 secara agresif

03 Inovasi

04 Konsep – konsep yang bersifat kekeluargaan

05 Manajemen yang dipimpin oleh profesional


KARAKTERISTIK MANAJEMEN PERUSAHAAN
DI JEPANG

1. Biasanya para 3. Jenjang karir 5. Pembuatan 7. Perhatian


pegawai menetap keputusan secara
nonspesialis. secara menyeluruh
(tidak berpindah – kolektif.
pindah perusahaan)

2. Penilaian dan 4. Mekanisme 6. Rasa tanggung


promosi lebih control secara jawab secara
implisit. kolektif.
lambat.
Penjenjangan Karier (the life time eployment) dalam manajemen
Jepang tergantung pada usia dan lamanya bekerja, bukan pada
spesialisasi keahlian. Kadang – kadang dibutuhkan waktu 33 tahun dari
seorang pegawai biasa sampai mencapai posisi presiden direktur atau
direktur. Penghormatan terhadap atasan dan orang yang lebih tua dalam
manajemen Jepang dilakukan dengan disiplin dan biasanya pegawai
memiliki loyalitas yang kuat terhadap atasan dan perusahaan/instansi.
Berikut merupakan Gambar Mobilitas ke atas dalam organisasi
perusahaan Jepang dengan struktur yang ditentukan usia.
Perilaku Manusia Jepang

Penghargaan terhadap etika sangat diperhatikan orang Jepang, terlihat dari sikap
membungkuk untuk memberi hormat (ojigi) dan peran kartu nama (meichi).
Gerakan membungkuk bagi orang Jepang ditunjukkan untuk : memberi hormat,
menyampaikan selamat datang dan berpisah, mengungkapkan penghargaan atau
terima kasih, penyesalan karena kesalahan, meminta kemurahan hati seseorang,
dan memohon keputusan atau doa restu dari seseorang.
NEGOSIASI GAYA JEPANG

1. Selama perundingan 2. Selama negosiasi 3. Orang asing yang


orang Jepang orang Jepang sering bernegosiasi dengan
memperlihatkan menunda keputusan, orang Jepang sebaiknya
fleksibilitas dalam apalagi bila kesepakatan menyediakan dokumen
pendirian pertama dan hamper ditemukan. teknis untuk mendukung
berikutnya dengan Penundaan ini klaim mereka.
mengadakan sedikit dimaksudkan untuk :
modifikasi. Pendirian • Mencari waktu Dokumen ini berfungsi
kedua tidak banyak menyiapkan sebagai pendukung
berbeda dari pendirian tanggapan/jawaban pertanyaan teknis
pertama, namun lebih pertanyaan; atau mengenai produk atau
tegas. Usulan yang • Keinginan untuk tidak perusahaan dan sebagai
dibawa ke persidangan menjawab; pendukung keputusan
merupakan konsesus • Sebagai suatu cara untuk menerima usulan
kelompok. untuk memperlihatkan bisnis/transaksi
pentingnya masalah berikutnya.
yang dibicarakan.
Lanjutan…

4. Persepsi orang Jepang 5. Kalau perunding 6. Tradisi orang Jepang


terhadap waktu adalah lebih disuruh menunggu dalam mengikat setiap orang agar
subyektif dari pada orang waktu lama, maka membuat janji seumur
barat. Waktu tidak harus hidup dengan perusahaan
biasanya dianggap
menjadi faktor pembatas. ketika mereka bekerja.
Negosiasi pendahuluan bisa
bahwa permohonannya
tidak disetujui. Jawaban Kebiasaan ini menunjukkan,
di ulur – ulur dan tidak orientasi beroikir orang
dengan tergesa – gesa yang tidak kunjung tiba
Jepang adalah jangka
untuk memahami persoalan dianggap sebagai cara
panjang. Dengan dasar ini
secara mendalam. yang sopan untuk
orang Jepang melakukan
Seringkali manajer tidak menolak. negosiasi secara hati – hati,
bias dihubungi tanpa janji teliti, cermat dan harus
terlebih dahulu. Mereka mencapai kemajuan.
demikian sibuknya dengan Orientasi jangka panjang
rapat dan hubungan antar mendorong orang Jepang
manusia. Namun dalam untuk mengenal lebih dalam
situasi tertentu orang mitra (partner) kerja mereka.
Jepang bias sangat efisien
dalam penggunaan waktu.

Anda mungkin juga menyukai