Anda di halaman 1dari 24

TATA TERTIB DAN SOP

LABORATORIUM

PELATIHAN OLEH:
CALON TENAGA Dr. HENING
LABORAN WIDOWATI,
LABORATORIUM M.Si
IPA SMA
LATAR BELAKANG PENTINGNYA
TATA TERTIB DAN SOP LAB
• Proses suatu pekerjaan * Sehingga siapapun, kapan
harus dirancang dan sajapun, dan dimanapun saja,
dikembangkan, kesalahan dilakukan langkah-langkahnya
tetap dapat terjadi. tidak berubah
• Bila suatu pekerjaan tidak • Langkah kerja yang tertib ini
dirancang dengan baik, disebut SOP (Standard
dapat menimbulkan Operating Prosedures)/Protap
kecelakaan atau kerusakan. (Prosedur Tetap).
• Untuk itu perlu dibuat suatu • Lembaga atau perusahaan
prosedur tetap yang bersifat besar & bonafide umumnya
standar. telah memakai SOP dalam
melaksanakan tugas,
misalnya: operasi pasien di
rumah sakit, POLRI, dll.
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)/PROSEDUR
OPERASIONAL STANDAR (POS)
• Pengertian Standar Operasional Prosedur
adalah suatu standar atau pedoman tertulis
yang dipergunakan untuk mendorong dan
menggerakkan suatu kelompok untuk
mencapai tujuan organisasi. POS merupakan
tata cara tahapan yang dibakukan dan yang
harus dilalui untuk menyelesaikan suatu
proses kerja tertentu
TATA TERTIB DAN SOP
LABORATORIUM
• BAGILAH MENJADI 3 • Tuliskan dan
KELOMPOK KERJA.
SELANJUTNYA komunikasika
DISKUSIKAN : n pendapat
1. MENGAPA TATA
TERTIB LAB perlu Sdr.!
DISUSUN?
2. MENGAPA PERLU
SOP?
MANFAAT DAN FUNGSI SOP/POS, DIANTARANYA :

• SOP menjadi pedoman bagi pelaksana,


menjadi alat komunikasi dan pengawasan
dan menjadikan pekerjaan diselesaikan
secara konsisten.
• Pelaksana akan lebih memiliki percaya diri
dalam bekerja dan tahu apa yang harus
dicapai daam setiap pekerjaan.
SYARAT & PRINSIP SOP
• Memiliki akurasi, uraian proses 3. Ada daftar karakteristik
kejadian, serta perlengkapan (equipment),
pengendaliannya, seperti kapasitas, kepresisian,
antara lain: keterbatasan, daya suai
1. Ada daftar bahan dan (compatibilities), indikasi nama
komponen suatu proses perlengkapan khusus.
dengan karakteristik kualitas 4. Ada deskripsi langkah-langkah
minimal; khususnya ada proses peristiwa termasuk
penjelasan jumlah komponen skala atau kapasitas operasi
standar yang digunakan 5. Ada parameter pengendalian
2. Ada deskripsi lengkap proses, metode dan
komponen (sampel) yang keberhasilan. Metode tes atau
mesti dipersiapkan sebelum observasi merupakan
pekerjaan dilaksanakan pengendalian proses yang
efektif & pengujian harus
mempunyai dokumentasi
SYARAT & PRINSIP SOP
6. Ada diagram alir kerja 9. Ada biaya, alat angkut,
7. Ada pengujian efektivitas dan daftar faktor
baik dalam proses pengganggu
maupun sesudah ada 10. Ada pelaksana dan
produk; ini dibatasi atau pertanggungjawabannya;
ada kriteria yang dapat siapa melaksanakan apa
diterima pihak 11. Ada akuntabilitas
profesional pimpinan
8. Ada contoh perhitungan, 12. Ada pelaporan dan
estimasi waktu, dan dokumentasi.
kartu isian
HIRARKI ANALISIS TUGAS UNTUK SOP
FORMAT & MANAJEMAN SOP
• SUATU SOP AKAN • FORMAT SOP:
TERGAMBAR: 1. Nama lembaga;
IDENTIFIKASI, 2. Judul, dengan gaya bahasa
PENGENDALIAN, direktif -> Pengujian dari …;
KEMAMPUAN SELUSUR, Operasi dari …; Perawatan
KONSISTENSI, & dari …
AKUNTABILITAS.
3. Halaman -> 2 dari 5 ->
menggambarkan ada
kelanjutan;
4. Identifikasi dan
Pengendalian -> kapan &
berapa kali direvisi atau
jumlah edisi SOP dilakukan
FORMAT & MANAJEMAN SOP
5. Tujuan -> sasaran 8. Prosedur -> uraikan
prosedur; prosedur dalam langkah
6. Ruang lingkup -> scope demi langkah (step by step)
batas penggunaan atau kronologis cara kerja
prosedur (metode -> gunakan kata kerja aktif
tertentu, batasan dan pernyataan langsung
kapasitas) (Tambahkan 100ml air
7. Tanggungjawab -> siapa murni, dst)
yang bertanggungjawab 9. Kebutuhan
melaksanakan uraian Perhitungan/Penanganan
pekerjaan? Data/Dokumentasi ->
uraikan bagaimana data
mentah diolah & dilaporkan.
Sediakan contoh
perhitungan bila ada.
CONTOH SOP
• Contoh SOP/POS: Magnetic Stirer with Hot Plate
Contoh SOP/POS Magnetic Stirer with
Hot Plate
Prosedur Standar penggunaan: Magnetic Stirer with Hot Plate
• Masukkan kabel penghubung magnetik stirer with hot plate dengan terminal listrik yang tersedia.
• Tekan tombol “POWER” pada posisi “ON” sehingga indikator lampu power menyala, geser tombol pemanas pada posisi “ON”.
• Putar tombol pengatur suhu pada posisi yang kita inginkan.
• Apabila memerlukan pengadukan, masukkan batang pengaduk magnet, putar tombol pengatur kecepatan perputaran secara
perlahan-lahan sampai pada posisi yang kita inginkan.
• Bila memerlukan pengadukan tanpa pemanasan geser tombol pemanas pada posisi “OFF” dan tombol pengatur suhu pada posisi
“LOW”.
• Untuk memonitor suhu cairan yang sedang dipanaskan tempatkan termometr yang digantung pada sebuah statif bagian ujung
termometer tidak menyentuh dasar wadah.

Pemeliharaan dan Penempatan:


• Apabila pengadukan disertai dengan pemanasan, gunakan pelindung tangan dan mata terutama untuk bahan yang berbahaya.
• Pada waktu tombol pemanas pada posisi “ON”, permukaan plate pada magnetik stirer bersuhu tinggi, hati-hati jangan sampai
disentuh. Kabel listrik tidak boleh menempel pada permukaan hot plate.
• Jangan menggunakan pelapis logam, tabung logam atau isolator lain pada permukaan plate.
• Jangan mengoprasikan hot plate atau pemutar tanpa beban pada bagian permukaan, karena dapat mengakibatkan top plate
rusak.
• Seleasai bekerja, permukaan hot plate yang sudah dipakai dingin dibersihkan dengan menggunakan lap halus.
• Tempatkan alat ini pada tempat mendatar.

Bandung, 12 Agustus 2015,


Koordinator Laboratorium,

Drs. Bambang Supriatno, M.Si


JENIS SOP
• MPs (Manufacturing
Procedures) ->
Prosedur pada pabrik
• QTMs (Quality Test
Methods) atau Tes
Methods/TMs -> untuk
Evaluasi Pekerjaan ->
alat evaluasi penilaian
keberhasilan minimal
karyawan
APAKAH SEMUA PEKERJAAN
MEMBUTUHKAN SOP?
• Tidak semua pekerjaan • SOP merupakan produk
membutuhkan SOP hukum: harus ada
• SOP diperlukan pada SK/Surat Keputusan,
pekerjaan yang pengingkaran terhadap
dimungkinkan SOP merupakan
menyebabkan kerusakan pelanggaran hukum dan
atau kecelakaan besar, dapat dituntut secara
memerlukan hukum, dan untuk menilai
tanggungjawab dan pengingkarannya perlu
akuntabilitas, serta menelusuri atau
pekerjaan yang rumit. mengidentifikasi
pelaksanaan SOP dan
pembuktiannya.
SIAPA SEMESTINYA MENULIS SOP
• Seorang/sekelompok
pembuat SOP
hendaknya mempunyai
tingkat pengetahuan
lebih akurat dan pernah
mengalami pekerjaan
tersebut. Sehingga bisa
komunikatif, efisien,
efektif , dan sesuai
kebutuhan kerja.
TATA TERTIB LABORATORIUM IPA
• 1 . Siswa wajib datang tepat waktu.
• 2. Siswa tidak diperkenankan masuk ke ruang Laboratorium tanpa
seizin guru.
• 3. Siswa diperkenankan masuk ke ruang Laboratorium setelah
semua peralatan siap dan dalam kondisi layak digunakan.
• 4. Siswa yang terlambat kurang dari 15 menit diperkenankan
memasuki Laboratorium setelah mendapat izin dari guru.
• 5. Siswa yang terlambat kurang dari 15 menit tidak diperkenankan
memasuki Laboratorium (kecuali alasan tertentu).
• 6. Siswa tidak diperkenankan membawa makanan/ minuman ke
ruang Laboratorium, kecuali untuk praktikum.
.
• 7. Siswa tidak diperkenankan membawa alat-alat/
bahan praktikum ke luar ruangan Laboratorium
tanpa seijin guru.
• 8. Dilarang mencorat-coret bangku/ ruang
laboratorium.
• 9. Alat-alat/ bahan praktikum harus digunakan
sesuai dengan petunjuk penggunaan atau sesuai
anjuran guru.
• 10. Dalam melakukan praktikum, hendaknya
digunakan bahan yang secukupnya.
• 11. Jika dalam praktikum siswa merusakkan/
memecahkan alat, maka yang bersangkutan wajib
menggantinya.
• 12. Jika dalam praktikum terjadi kecelakaan (kena
pecahan kaca, terbakar, tertusuk, tertelan bahan
kimia) harap segera melapor kepada guru.
• 13. Dilarang mencicipi/ memakan sesuatu dalam praktikum
kalau guru tidak menyuruh untuk melakukannya.
• 14. Bertanyalah pada guru apabila kurang paham tentang
praktikum yang akan dilaksanakan.
• 15. Label/ etiket bahan yang rusak/ hilang harap segera
dilaporkan kepada guru.
• 16. Jagalah kebersihan dan buanglah sampah pada tempatnya.
• 17. Janganlah bermain-main selama praktikum berlangsung.
• 18. Setelah selesai praktikum, alat-alat/ bahan hendaknya
dikembalikan ke tempat semula dalam keadaan lengkap,
bersih dan siap pakai.
• 19. Cuci tangan setelah praktikum berakhir.
• 20. Sebelum meninggalkan ruang Laboratorium, meja
praktikum harus dalam keadaan bersih, kursi diletakkan dia tas
meja, kran air dan gas ditutup rapat, kontak listrik dicabut.

Demikian tata tertib laboratorium ini dibuat untuk ditaati dan


dilaksanakan sebaik-baiknya.
Contoh :
TATA TERTIB LABORATORIUM
UNTUK SISWA
• Memasuki ruangan laboratorium harus dengan
seizin guru.
• Alat dan bahan yang ada di dalam laboratorium
tidak diperkenankan keluar tanpa seizin
guru/laboran.
• Memakai jas laboratorium pada saat melakukan
kegiatan praktikum di dalam laboratorium.
• Lakukanlah kegiatan menurut petunjuk praktikum
yang telah diberikan dan tidak bekerja menurut
kehendaknya sendiri.
• Mintalah segera petunjuk kepada guru apabila
terdapat kesulitan.
• Periksalah dengan teliti semua alat dan bahan
sebelum digunakan.
• Memecahkan alat, kesalahan menggunakan
alat/bahan harus segera dilaporkan kepada
guru/laboran.
• Kecelakaan apapun yang terjadi supaya dilaporkan
kepada guru/laboran.
• Jangan mencicipi sesuatu bila guru tidak
menganjurkan.
• Jika bahan kimia masuk ke dalam mulut dengan
tidak sengaja hendaknya bahan itu segera
dikeluarkan (dimuntahkan) dan kemudian
berkumur dengan air yang banyak.
• Jika ada anggota tubuh atau pakaian yang terkena
zat asam atau basa segera dicuci dengan air yang
banyak.
• Bersihkan dan keringkan alat-alat yang telah selesai
dipergunakan.
• Kembalikan alat dan bahan yang telah selesai
dipergunakan ke tempat semula.
• Buanglah sampah atau sisa ekstrak pada
tempatnya, jangan pada bak cuci.
• Sebelum meninggalkan laboratorium kran air, api
serta kontak listrik harus dimatikan dan meja
praktikum harus dalam keadaan bersih.
TATA TERTIB LABORATORIUM IPA
UNTUK GURU

• Siswa yang sedang bekerja di laboratorium


harus ada dalam pengawasan guru.
• Guru harus dapat menguasai disiplin siswanya
yang berada di laboratorium.
• Guru harus mengusahakan agar siswa mengerti
Tata Tertib Laboratorium dan membinanya agar
menjalankan Tata Tertib dengan baik.
• Alat dan bahan yang akan dipergunakan untuk
percobaan hendaknya telah disediakan sebelum
percobaan dimulai dibantu oleh laboran.
• Guru harus selalu memberikan petunjuk kepada
siswa tentang cara penggunaan alat dan bahan.
• Semua guru IPA berusaha untuk mengetahui cara
menggunakan alat pemadam kebakaran yang
tersedia di laboratorium IPA.
• Semua guru IPA harus tahu fungsi dan cara
menggunakan isi kotak PPPK.
• Menjaga kebersihan laboratorium, alat dan bahan
yang telah dipakai di kembalikan ke tempat semula
dan hendaknya meninggalkan laboratorium dalam
keadaan bersih dan rapi.
KESIMPULAN
• Manfaat SOP dan tata tertib, yaitu
memperlancar dalam pelaksanaan kegiatan
praktikum, sehingga praktikum memperoleh
hasil maksimal serta kemungkinan terjadinya
kerusakan alat maupun fasilitas lab dapat
dicegah, maupun kecelakaan dapat diantisipasi
atau paling tidak ditekan/dikurangi seminimal
mungkin.

Anda mungkin juga menyukai